Connect with us

Berita

Buka Muktamar ke 34 NU di Lampung, Presiden Jokowi Curhat Vaksinasi Covid-19

Published

on

Presiden Jokowi Saat Membuka Muktamar NU ke 34 di Lampung | Lampungpro.co/Setneg

GunungSugih, goindonesia.co: Presiden RI Joko Widodo, secara resmi membuka gelaran Muktamar ke 34 Nahdatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Darussa’adah, Gunung Sugih, Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021). Saat membuka Muktamar NU, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada para ulama, yang telah membantu melawan Covid-19.

Dalam pembukaan Muktamar NU ke 34 ini, Presiden Jokowi sempat curhat tentang capaian Vaksinasi Covid-19 secara nasional. Jokowi turut memaparkan peranan para ulama, yang telah membantu mensukseskan dan mensosialisasikan pentingnya vaksinasi.

“Sampai saat ini, Indonesia telah menyalurkan vaksin sebanyak 263 kuta dosis kepada masyarakat. Dengan rincian vaksin pertama 73,9 persen dan vaksin kedua 51,8 persen, dimana capaian ini juga berkat peranan para ulama,” kata Jokowi.

Saat ini pelaksanaan vaksinasi terus digalakkan, dengan sasaran kali ini kepada anak usia 6-11 tahun. Meski sudah divaksin, Presiden Jokowi turut mengingatkan kepada masyarakat, untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan munculnya varian baru Omicron.

“Saya melihat para santri di NU banyak keluaran dari universitas ternama. Saya yakin apabila ini bisa dirajut dalam satu lokomotif yang sama, pasti bisa membawa gerbong-gerbong untuk maju kedepannya,” ujar Jokowi.

Jokowi menilai, saat ini kemajuan teknologi ke depan harus banyak kemajuan. Hal ini karena dengan teknologi, dapat membantu dan mendorong kemajuan untuk semua kemashlahatan umat. Jokowi menilai tema Muktamar NU kali ini, berkhidmat untuk peradaban dunia.

Dalam gelaran Muktamar ke-34 NU ini, total peserta berjumlah 1.959 muktamirin. Para peserta berasal dari perwakilan NU tiap daerah maupun badan otonom NU. Ada pun rinciannya 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), serta 14 badan otonom (42 orang), dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat, serta ditambah utusan PBNU dari unsur syuriah (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), dan tanfiziah (38 orang). (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Pertamina NRE-Fikom Unpad: Praktisi-Akademisi Garap Komunikasi Strategis Transisi Energi

Published

on

Corporate Secretary Pertamina NRE, Dr. Dicky Septriadi didaulat sebagai narasumber dalam Kuliah Umum yang dihadiri oleh Manajemen dan Mahasiswa/I Fikom Unpad, membawakan materi bertajuk “Strategi Komunikasi dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan“. (Foto : @www.pertamina.com)

Bandung, goindonesia.co –Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) menjalin kerja sama strategis dalam sosialisasi energi baru dan terbarukan serta transisi energi di Indonesia pada Senin (22/4). Kesepakatan kerja sama tersebut ditandatangani di Auditorium Pasca Sarjana Fikom Unpad oleh Dekan Fikom Unpad, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., S.H., M.Si dan Corporate Secretary Pertamina NRE, Dr. Dicky Septriadi.

Perjanjian kerja sama ini bertujuan untuk mengintegrasikan keahlian dan sumber daya dari kedua belah pihak untuk menciptakan program komunikasi strategis yang efektif dan komprehensif serta mudah dipahami bagi kalangan mahasiswa dan masyarakat secara umum.

Dadang mengatakan, “Kerja sama ini merupakan langkah yang sangat penting dalam mendukung transisi energi yang merupakan momentum peralihan menuju energi terbarukan di Indonesia. Melalui pendekatan komunikasi yang efektif, kami berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dalam hal ini mahasiswa tentang pentingnya transisi energi untuk masa depan yang berkelanjutan.”

Sementara itu pada kesempatan yang sama Dicky menyampaikan, “Pertamina NRE sebagai bagian dari Pertamina Group berkomitmen untuk menjadi motor penggerak dalam mendukung transisi energi nasional. Kerja sama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad akan memperkuat upaya kami dalam menyebarkan informasi yang kredibel, menarik dan mudah dipahami dalam rangka mengedukasi masyarakat tentang energi baru dan terbarukan.”

Seiring dengan kegiatan penandatanganan kerja sama tersebut, Dicky didaulat sebagai narasumber dalam Kuliah Umum yang dihadiri oleh Manajemen dan Mahasiswa/I Fikom Unpad. Dicky membawakan materi bertajuk “Strategi Komunikasi dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan“.

Dalam kesempatan tersebut, Dicky juga menyampaikan bahwa Pertamina NRE percaya generasi muda Indonesia tidak hanya menjadi pewaris bumi Pertiwi, melainkan juga memiliki peran dan pengaruh yang besar dalam meneruskan tongkat estafet transisi energi di Indonesia. Untuk itu generasi muda harus memiliki pengetahuan yang baik tentang transisi energi dan memiliki semangat untuk berkontribusi demi masa depan energi yang berkelanjutan.

Program kerja sama ini mencakup berbagai kegiatan seperti perumusan kurikulum Komunikasi Strategis Energi Baru Terbarukan, rangkaian seminar, workshop, pengembangan materi edukasi, serta berinteraksi langsung dengan area operasi. Selain itu kolaborasi ini juga akan melakukan kegiatan kampanye publik melalui media massa dan platform digital dengang mengusung topik-topik menarik tentang transisi energi, hal tersebut bertujuan untuk membiasakan topik tersebut menjadi diskusi sehari-hari di tengah masyarakat.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina mendorong kolaborasi seluruh pihak dalam proses transisi energi di Indonesia.

“Tren dunia mengarah pada transisi energi. Untuk mencapai target Pemerintah Indonesia dalam Net Zero Emission (NZE), Pertamina sebagai pemimpin transisi energi membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk civitas akademika serta mitra bisnis,” tukas Fadjar.

Kerja sama antara Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad dan Pertamina ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat praktisi dan peneliti untuk terus mengoptimalkan kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri dalam mendukung transisi energi di Indonesia serta mendukung pencapaian Net Zero Emission 2060.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (***)

*PT. Pertamina (Persero)

Continue Reading

Berita

World Water Forum ke-10 Momentum Indonesia Siapkan Infrastruktur Air Jadi yang Utama

Published

on

Kementerian PUPR telah mengoperasikan hidran umum sumber air bersih di berbagai pelosok daerah di tanah air. (Foto : Dok.-Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, @www.kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) mengungkapkan penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18—25 Mei 2024 dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk menyiapkan infrastruktur air menjadi yang utama.

Direktur Eksekutif Perpamsi Subekti mengatakan bahwa infrastruktur air di Indonesia saat ini masih perlu diperbaiki terkait tata kelola, strategi pembangunan dan aspek-aspek penting lainnya di sektor air minum serta sanitasi.

Kalau hal ini tidak dibenahi secara cepat maka hal tersebut dapat menghambat Indonesia menjadi negara maju pada 2045, khususnya di sektor air minum dan sanitasi.

“Ini adalah momentum bagi Indonesia untuk mendorong perbaikan tata kelola, strategi pembangunan, dan sebagainya khusus di sektor air minum baik itu air minum perpipaan dan sanitasi,” ujar Subekti.

Perpamsi menyambut baik penyelenggaraan World Water Forum ke-10 tersebut karena masalah air saat ini menjadi agenda penting dunia dan juga menjadi agenda penting bagi Indonesia terkait perbaikan tata kelola air.

“Kami menyambut baik karena masalah air menjadi agenda dunia, dan penyelenggaraan World Water Forum di Indonesia di mana di tanah air kita masih berjuang mengenai perbaikan tata kelola air,” kata Subekti.

Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan 4 organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dan menyukseskan World Water Forum ke-10.

Pemerintah Indonesia menargetkan sekitar 30.000 hingga 50.000 peserta dari berbagai negara hadir di forum tersebut. Para duta besar memiliki peran penting dalam menyosialisasikan forum agar lebih banyak peserta yang berkontribusi.

Melalui World Water Forum ke-10, Pemerintah Indonesia berkomitmen mendorong negara-negara serta para pemangku kepentingan bidang air di seluruh dunia untuk menempatkan isu-isu terkait air pada puncak agenda global.

World Water Forum ke-10 akan fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters). Penyelenggaraannya terdiri atas tiga komponen, yaitu proses tematik, proses regional, serta proses politik. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Berita

Indonesia Usulkan ‘Centre of Excellence’ Jadi Solusi Masalah Iklim

Published

on

Bendungan Lau Simeme di Deli Serdang, Sumatera Utara. Berpotensi memeberikan suplai air bersih pada masyarakat di Sumatera Utara. (Foto : Dok-KEMENPUPR, @www.kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Indonesia mengusulkan pendirian Centre of Excellence on Water and Climate Resilience pada World Water Forum ke-10 di Bali yang digelar pada 18—25 Mei 2024. Tujuannya untuk menghadapi masalah tata kelola air akibat perubahan iklim.

“Centre of Excellence (COE) ini adalah jawaban dari tantangan iklim yang kita hadapi sekarang di dunia,” ujar Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Selasa (23/4/2024).

Endra mengatakan bahwa dalam pendirian COE itu, Indonesia akan menyasar penguatan kerja sama Selatan-Selatan atau South-South Cooperation (SSC).

Melalui COE, Endra mengatakan bahwa negara-negara Selatan yang memiliki masalah terkait banjir, sedimen akibat erupsi yang merusak sungai, dan masalah pengelolaan air lainnya akan saling mengedukasi, bertukar pikiran, serta berbagi pengalaman untuk mencari solusi terbaik yang dapat diimplementasikan.

Endra menyoroti keberadaan Sabo Training Center yang berlokasi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dapat menjadi bagian dari COE ke depan.

Dengan mengembangkan Sabo lebih jauh, Endra meyakini Yogyakarta dapat menjadi tempat belajar bagi negara-negara Selatan terkait tata kelola air dan ketahanan iklim.

“Kami harapkan, tidak terlalu lama sesudah WWF, mungkin setahun setelah WWF, Centre of Excellence ini sudah terwujud,” kata Endra.

World Water Forum ke-10 fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Sebanyak 244 sesi dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.

Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan 4 organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dan menyukseskan World Water Forum ke-10 yang akan digelar di Bali pada 18–25 Mei 2024. (***)

*Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo – Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI 

Continue Reading

Trending