Berita

Deklarasi Damai Bersama Pemuka Agama, Waketum MUI Minta Mayarakat Jaga Persatuan

Published

on

Deklarasi Forum Peduli Indonesia Damai (FPID) di Pura Aditya Jaya (Foto : @mui.or.id)

Jakarta, goindonesia.co — Sejumlah pemuka agama yang tergabung dalam Forum Peduli Indonesia Damai (FPID) kembali menggaungkan deklarasinya usai pencobolosan pemilu 2024 selesai di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta, Jumat (16/2/2024), mereka mengajak masyarakat sabar menunggu hasil real count.

“Kasus quick count atau persoalan quick count yang sebagian orang atau sebagaian kelompok merasakan adanya itu meresahkan demikian, lalu sikap kita bagaimana sikap kita itu jelas bahwa seluruh rakyat warga negara Indonesia untuk tetap bersabar menunggu pengumuman resmi dari pemerintah karena pengembangan quick count seperti survei,” kata Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud.

Kita, Kiai Marsudi melanjutkan, mengharapkan dari tokoh -tokoh agama, tokoh adat tokoh budaya dan tokoh apa saja demi untuk menjaga negara bangsa ini nyaman, aman, dan damai.

“Sampaikan di daerahnya masinng-masing, di lingkungannya masing-masing dalam prinsip beragama saya, Islam, bahwa kenyamanan bahwa kedamaian bahwa enak kepenak dalam hidup itu terwujud jika ada sikap ridha, ikhlas menerima. Jika ada sikap belum menerima atau belum Ikhlas di Indonesia sudah ada jalannya sudah ada aturannya sudah jadi undang-undang, bisa memulai tahapan di Bawaslu,” kata dia.

“Jangan sampai nanti ada permainan di luar hukum, kekerasan jangan tapi ayu kita menjadi negarawan atau menjadi bangsa yang menjujung tinggi tentang hukum,” katanya mengingatkan.

Kiai Marsudi juga mengingatkan Masyarakat harus bisa membedakan antara pemilu dengan hubungan dalam bermayarakat, pilihan boleh berbeda akan tetapi menjaga hubungan dalam bermasyarakat itu juga penting.

Dia menyebutkan, pilihan politik boleh berbeda, bangsa tetap satu maka dengan demikian hendaknya saling melihat mereka satu sama lain dengan perngeliatan kasih sayang.

“Kalau sudah demikian maka kita dunia ini akan menjadi tercerahkan dipenuhi kegembiraan jiwa menjadi tenteram hati menjadi segar, kebahagiaan akan muncul, kondisi hamba-hamba membaik, bangsa Indoensia akan tambah keberkahannya,” tutur dia.

Berikut isi deklarasi tersebut :

Kami seluruh tokoh agama dan majelis luhur kepercayaan Indonesia serta spiritual Nusantara, dengan melihat perkembangan situasi dan kondisi, setelah hari pemungutan suara/ Pemilu 14 februari 2024 dan dengan melihat penghitungan quick count sampai dengan hari ini, sambil menunggu pengumuman resmi pemerintah / KPU maka kami menyerukan:

1. Seluruh rakyat/warga negara Indonesia untuk bersabar menunggu pengumuman resmi dari pemerintah

2. Paslon agar memberitahukan pendukungnya untuk tetap tenang dan mengikuti proses perhitungan suara sampai selesai dan resmi diumumkan oleh Pemerintah / KPU

3. Bila ada masalah / persoalan segera bawaslu menyelesaikan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku

4. Para Tokoh / Negarawan Tangguh menjaga suasana kondusif agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga

5. Ketua-ketua Partai / Koalisi tetap menjaga suasana aman, tertib dan damai karena hasik quick count belumlah menjadi penentu kemenangan / kekalahan

6. Presiden selaku kepala pemerintahan dan kepala negara wajib berdiri di tengah, jernih, arif bijaksana dan adil

7. Apparat TNI/Polri agar tetap waspada/siaga menjaga suasana aman, tertib, dan kondusif di seluruh Tanah Air

8. Kepada seluruh umat lintas iman agar berdoa kepada tuhan yang maha esa semoga bangsa Indonesia tetap rukun dan bersatu serta saling menghormati dengan menjaga Bhinneka Tunggal Ika. (***)

*MUI – Majelis Ulama Indonesia

Trending

Exit mobile version