Berita

“Joint Fighter Weapon Course TNI-AU Dengan RSAF “, Analisa Pertempuran Udara Jarak Dekat 

Published

on

Pilot F-16 TNI AU menjalani latihan Joint Fighter Weapon Course dengan RSAF (Foto : @tni-au.mil.id)

Jakarta, goindonesia.co – Pilot tempur TNI AU kerap menggunakan F-16 sebagai jet tempur andalannya di berbagai latihan bersama negara lain.

Kali ini F-16 TNI AU mengadakan latihan tempur bersama Republic of Singapore Air Force alias RSAF di lanud Roesmin Nurjadin. F-16 TNI AU dan RSAF dikerahkan dalam latihan bersama ini.

Dalam hari ketiga latihan, diadakan Joint Fighter Weapon Course (JFWC) dan Basic Fighter Manuver (BFM) antara F-16 kedua belah pihak. Sebanyak 12 sorties penerbangan dilakukan keduanya.

BFM dilakukan agar pilot mampu berorientasi secara cepat, mengambil keputusan tepat hingga mengeksekusi tindakan.

“Pelaksanaan latihan BFM memerlukan penerbang pesawat tempur untuk selalu berada dalam situasi siaga, melakukan observasi, berorientasi dengan cepat, mengambil keputusan yang tepat, dan mengeksekusi tindakan dengan secepat mungkin,” jelas TNI AU pada 12 Oktober 2023.

Dalam BFM itu pilot harus bisa memahami seluk beluk persenjataan yang ia miliki untuk memenangkan pertempuran udara.

“Dalam waktu yang sangat singkat, penerbang harus mampu memahami dan memanfaatkan seluruh persenjataan yang dimiliki untuk memenangkan pertempuran udara,” jelasnya.

Sementara pada level JFWC, pilot dituntut melihat celah kelemahan lawan. Menganalisisnya hingga mampu menjatuhkan lawan meski yang dihadapi lebih kuat sekalipun.

“Mereka harus menganalisis data teknis kemampuan pesawat dan melihat kesalahan yang dilakukan oleh lawan.

Hal ini memungkinkan Fighter Weapon Instructor untuk selalu mencari peluang dan memanfaatkannya saat terlibat dalam pertempuran udara jarak dekat, tanpa memandang jenis pesawat lawan yang dihadapi,” jelasnya.

Bahkan dengan JFWC diharapkan F-16 TNI AU mampu menembak jatuh musuh menggunakan senapan mesin M61 Vulcan.

“Mereka harus mahir mengatur penggunaan energi kinetik dan energi potensial pesawatnya saat masuk fase kritis bersilat jarak dekat diudara agar secepat mungkin bisa memasukkan pesawat lawan dalam perimeter penembakan rudal jarak dekat atau Vulcan gun 20mm pesawat F-16nya,” jelasnya.

Setidaknya dalam JFWC pilot F-16 TNI AU sudah sangat mahir mengendalikan pesawatnya.* (***)

*Sumber: TNI AU, @www.zonajakarta.com

Trending

Copyright © 2021 goindonesia.co