Berita

Tingkat Layanan Transportasi bagi Masyarakat Hadapi Nataru Harus Lebih Baik

Published

on

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Robert Rouw saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meninjau layanan transportasi jelang nataru ke Provinsi Jawa Timur, Rabu (6/12/2023). Foto: Dep/nr

Jawa Timur, goindonesia.co – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Robert Rouw mendesak agar Pemerintah, khususnya beberapa kementerian yang bertugas menjadi operator transportasi, agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dalam rangka Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

“Kami melihat bahwa pemerintah dalam hal ini dari Kementerian PUPR dan juga Dirjen Perhubungan sudah cukup baik dalam mempersiapkannya. Akan tetapi Komisi V selalu menekankan agar pelayanan kepada masyarakat tiap tahun itu (harus) dapat lebih baik ke depan. Kita melihat bahwa (masih) terjadi selisih harga tiket di hari libur nasional, di mana masih terjadi selisih harga yang terlalu tinggi. Ini yang menjadi perhatian kami,” tandas Robert Rouw kepada awak media saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Timur, Rabu (6/12/2023).

Ia mengatakan, Komisi V juga meminta kepada pemerintah agar bagaimana operator – operator tersebut bisa menekan persoalan harga tiket ini. Supaya masyarakat yang ingin melakukan silaturahmi ke daerah, baik pulang kampung dan sebagainya, tidak merasa terbebani oleh harga tiket, utamanya tiket pesawat terbang.

“Kita juga meminta kepada angkutan kereta api agar tidak lagi seperti tahun lalu. Jadi harus ada peningkatan setiap tahun. Ini yang paling penting. Kalau begitu terus berarti tidak ada peningkatan. Harus ada perbaikan. Apa yang tahun kemarin menjadi kendala maka tahun ini tidak boleh terjadi lagi. Harus bisa diantisipasi seperti itu,” tegasnya.

Dikatakannya, Komisi V juga meminta kepada BMKG untuk dapat lebih banyak memberikan informasi-informasi lebih dini kepada operator-operator transportasi terkait kondisi cuaca. Sehingga, kepada operator tersebut, Komisi V mengimbau agar dapat menaati informasi yang telah dikabarkan oleh BMKG itu.

“Kalau sampai Basarnas nantinya harus bekerja berarti ada musibah, telah terjadi kecelakaan dan lain sebagainya. Perbaikan-perbaikan yang lebih baik itu yang kami harapkan terjadi dari tahun ke tahun. Kalau dari laporan mereka pasti semua akan melaporkannya sudah lebih baik. Tapi kita lihat implementasi yang akan terjadi nanti ke depan. Tadi saya sudah minta supaya tidak lagi laporan itu dengan (bentuk) diagram -diagram dan semacamnya.  Yang kami ingin tahu, tahap persiapannya sudah seperti apa, adakah peningkatan yang signifikan dan bagaimana mengatasi peningkatan jumlah penumpang. Jangan sampai ada penumpang yang tercecer nantinya. Ini harus bisa diantisipasi,” ujarnya. (***)

*Sekretariat Jenderal DPR RI

Trending

Copyright © 2021 goindonesia.co