Berita

World Water Forum ke-10 Beri Ruang Generasi Muda Berperan dalam Mitigasi Perubahan Iklim Global

Published

on

Sejumlah peserta berdiskusi pada sesi Diskusi Grup Thematic Process Break-Out saat acara The 10th World Water Forum Kick-Off Meeting di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (16/2/2023). Kick-Off Meeting World Water Forum ke-10 memfasilitasi berbagai diskusi yang membahas lebih lanjut soal enam topik pengelolaan air lewat proses tematik dan regional. (Foto: Infopublik/Agus Siswanto, @kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Generasi muda diajak memanfaatkan ajang World Water Forum ke-10 untuk turut berperan aktif dalam mitigasi dampak bencana akibat perubahan iklim. Hal tersebut sejalan dengan tujuan  utama forum yang digelar di Bali 18–25 Mei 2024, yaitu memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, air, serta dampaknya terhadap sektor-sektor vital.

Demikian dikatakan Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali, Minggu (28/4/2024).

Kementerian PUPR dalam kegiatan-kegiatan yang membahas isu air, baik nasional maupun internasional pun melibatkan para pemuda. Termasuk mendorong partisipasi nyata mereka di ajang World Water Forum ke-10.

“Generasi muda itu juga mengadakan rangkaian kegiatan seminar, webinar dan juga mengikuti kompetisi di lapangan. Mereka juga kita ajak ke forum-forum luar negeri, kita kenalkan dengan generasi muda negara lain,” kata Firdaus Ali.

Pada forum tersebut para pemuda dilibatkan untuk sama-sama berdiskusi, berkolaborasi, dan mencari solusi atas permasalahan air saat ini dan di masa depan.

“Pemerintah Indonesia melibatkan generasi muda untuk menjadi bagian dalam upaya mencari solusi atas tantangan dan ancaman krisis air global,” katanya.

Sebelumnya saat Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali pekan lalu, Kepala Bidang I Program dan Sesi Panitia Nasional Penyelenggaraan World Water Forum ke-10 sekaligus Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati juga menegaskan jika partisipasi aktif pemuda Indonesia dibutuhkan karena menjadi generasi penerus bangsa.

“Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat kepemimpinan dan peran Indonesia sebagai tuan rumah, karena yang akan mengalami nantinya adalah para pemuda, baik di bidang mitigasi maupun penanganan permasalahan air dan iklim serta dampaknya terhadap lingkungan, kebencanaan, pangan, energi, dan kesehatan,” kata Dwikorita

Lebih lanjut ia mengungkapkan dalam rangka mengangkat peran pemuda, agenda Bali Youth Plan bertajuk Voice of the Youth diusulkan untuk menjadi bagian yang signifikan di pembukaan atau penutupan. Harapannya mereka akan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk turut serta dalam menyuarakan tantangan global terkait air dan iklim.

“Diharapkan Voice of the Youth ini dapat memformulasikan pemikiran para pemuda di tingkat global serta memberikan rekomendasi untuk masa depan,” ujar Dwikorita.

Selain Bali Youth Plan, World Water Forum ke-10 juga sudah menetapkan sejumlah target untuk mencapai hasil nyata yang dapat memberikan dampak positif bagi pengelolaan sumber daya air secara global. Adapun target tersebut di antaranya pendirian Pusat Unggulan atau Center of Excellence for Climate and Water Resilience, membentuk working group dalam pengelolaan sumber daya air terpadu di pulau-pulau kecil, serta meresmikan Hari Danau Dunia atau World Lake Day.

“Seluruh upaya tersebut diarahkan untuk menghasilkan Compendium of Concrete Deliverables yang dapat memberikan solusi konkret dalam mengatasi tantangan air di tingkat global,” katanya.

Sejumlah program untuk sesi pemuda terangkum dalam Bali Youth Plan, di antaranya kampanye #ShareWaterStories, Youth Podcast: Water Talk, Young Water Sustainability Leaders (YWSL) 2024, Youth Book, dan Final Youth Activities.

Adapun YWSL 2024 sebelumnya telah menggelar Online Bootcamp yang melibatkan 300 peserta muda di seluruh dunia. Terpilih 60 orang yang menjadi  delegasi muda World Water Forum ke-10, Mereka berasal dari kawasan Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika serta Oceania.

World Water Forum merupakan sebuah forum air internasional terbesar di dunia yang diselenggarakan tiap tiga tahun sekali sejak 1997. Indonesia merupakan negara ketiga di Asia, setelah Jepang dan Korea Selatan, yang terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara. Forum ini akan menghadirkan pemimpin negara, perwakilan pemerintah, lembaga multilateral, politisi, akademisi, pelaku usaha, hingga generasi muda untuk berkolaborasi menyuarakan ide dan solusi dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air di dunia. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI.

Trending

Exit mobile version