Dunia Pendidikan

Pelibatan Para Pemangku Kepentingan di NTT Perluas Jangkauan Penerima Manfaat Program Kebahasaan

Published

on

Sosialisasi Program Pembinaan Literasi Generasi Muda. (Dokumentasi : Biro Kerja Sama dan Humas Sekjen Kemendikbudristek, @www.kemdikbud.go.id)

Ruteng-NTT, goindonesia.co —Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melaksanakan Sosialisasi Program Pembinaan Literasi Generasi Muda. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira serta Staf Ahli Komisi X DPR RI, Stefanus Benny Adam dan Bernadus Bero.

Kegiatan dihadiri lebih dari 100 orang peserta yang terdiri atas unsur pemerintah daerah, dinas pendidikan, unit pelaksana teknis (UPT) Kemendikbudristek, guru, pelajar, mahasiswa, praktisi pendidikan, dosen, dan pegiat literasi. Tujuan kemitraan strategis ini untuk memperluas jangkauan penerima manfaat program kebahasaan.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur, Elis Setiati dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu mitra strategis Badan Bahasa ialah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), baik di tingkat pusat maupun daerah. Bersama dengan lembaga legislatif tersebut, Badan Bahasa dapat menyukseskan program-program prioritasnya, yaitu (1) literasi kebahasaan dan kesastraan, (2) pelindungan bahasa daerah, dan (3) internasionalisasi bahasa daerah.

“Dengan pelibatan lembaga legislatif yang memiliki akses terhadap berbagai kalangan masyarakat, program kebahasaan menjadi gerakan bersama. Hasil yang diharapkan pada program kemitraan ini adalah peserta yang menerima informasi dapat menyebarluaskan informasi kepada khalayak dan membantu pengambilan kebijakan untuk pemangku kepentingan umum di daerah,” tutur Elis di Ruteng, NTT, pada Rabu (5/4/2023).

Pembinaan Literasi Generasi Muda adalah upaya Badan Bahasa dalam membina masyarakat pengguna bahasa daerah, khususnya generasi muda. Elis yakin, dengan dukungan yang masif dari berbagai lapisan masyarakat, Indonesia akan memiliki generasi muda yang cakap dan tangguh dalam melestarikan bahasa dan sastra sebagai sebuah identitas bangsa. Oleh karena itu, pemilihan duta kebahasaan dan kesastraan setiap tahun menjadi sarana guna mengawal dan memperkuat jati diri bangsa.  

Sebagai mitra aktif Badan Bahasa, barisan Duta Bahasa menjalankan tugas pembinaan masyarakat pengguna bahasa Indonesia dan melaksanakan/menyukseskan program pembinaan literasi generasi muda. “Kehadiran peserta kami jadikan sebagai bentuk partisipasi publik yang dapat memberi masukan dalam peningkatan kinerja Badan Bahasa dalam menjalankan program prioritas bidang kebahasaan dan kesastraan yang berdampak luas bagi seluruh masyarakat di Indonesia,” lanjut Elis.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira, dalam paparannya mendukung peningkatan literasi generasi muda di Kabupaten Manggarai dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Menurutnya, bahasa penting untuk dipelajari sebagai bagian utama dari literasi. “Dasar dari semua literasi adalah bahasa sehingga literasi kebahasaan menjadi ibu dari literasi-literasi yang lain,” tegas Andreas.  

Andreas menjelaskan, selain bahasa, literasi erat kaitannya dengan pembentukan karakter. “Membudayakan literasi sejak dini sangat penting karena akan menguatkan pendidikan karakter sebagai ruh dan fondasi pendidikan melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olahraga (kinestetik),” ungkapnya saat menjelaskan tentang program literasi Kemendikbudristek.

Selain pemaparan materi oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT dan Komisi X DPR RI, hadir juga Bunda Literasi Kabupaten Manggarai, Meldiyanti Hagur Marcelina Nabit. Dalam paparannya, Meldiyanti menjelaskan tentang upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai dalam meningkatkan literasi di masyarakat.  Gerakan Keluarga Manggarai Membaca yang digagas oleh PKK Kabupaten Manggarai diawali dengan pelatihan 111 orang kader literasi yang dilaksanakan sejak 2021. Kader literasi tersebut menjadi fasilitator di taman baca dan melakukan pengimbasannya ke keluarga.

DPRD Kabupaten Manggarai melalui Paulus Peos juga hadir dan memberi penguatan kepada peserta tentang pentingnya keterlibatan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan literasi di Kabupaten Manggarai.

“Kewenangan legislatif lebih besar dari pemerintah jadi DPR harus tahu program yang akan diusung sebuah lembaga karena DPR-lah yang mampu menambah dan mengurangi anggaran dan DPR-lah yang paling efektif berkomunikasi dengan pemerintah,” tegas Paulus.

Pada sesi terakhir, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai, Wensislaus Sedan, turut mendukung kemitraan antara pemerintah pusat, daerah, dan DPR dalam paparan singkatnya tentang pentingnya literasi di satuan pendidikan formal.

Pembinaan Literasi Generasi Muda

Salah satu program yang dilaksanakan oleh Badan Bahasa adalah pembinaan literasi generasi muda yang merupakan salah satu upaya Badan Bahasa untuk menciptakan ekosistem masyarakat Indonesia yang berbudaya literasi. Sasaran program ini adalah generasi muda. Demi kehidupan bangsa serta negara yang lebih maju dibutuhkan generasi muda yang cerdas, kreatif, inspiratif, dan inovatif. Mulai tahun 2023 dan tahun-tahun berikutnya program ini dilaksanakan dalam tiga bentuk kegiatan.

Bentuk kegiatan pertama adalah Krida Duta Bahasa yang dapat dimaknai dan dikembangkan sebagai olah, tindakan, perbuatan yang berhubungan dengan kegiatan kebahasaan dan kesastraan yang dilakukan oleh Duta Bahasa dalam upaya penguatan tiga program prioritas Badan Bahasa.

Krida Duta Bahasa dibagi menjadi tiga macam, yaitu (1) Abdi Bahasa yang bertujuan menggiatkan literasi generasi muda dan menginternasionalkan bahasa Indonesia; (2) Jaga Bahasa yang mengarah pada aktivitas yang dapat mendukung dan mengiringi program literasi dan internasionalisasi bahasa Indonesia; (3) Niaga Bahasa yang bertujuan meningkatkan peran dan fungsi bahasa Indonesia dan daerah melalui pemanfaatan bahasa dan sastra sebagai prasarana untuk meningkatkan taraf hidup dan perekonomian (masyarakat).

Bentuk kegiatan kedua dari pembinaan literasi generasi muda adalah penyediaan konten di media sosial oleh Duta Bahasa. Dalam kegiatan ini, Duta Bahasa yang tersebar di 31 provinsi dibina dan difasilitasi agar mampu melaksanakan tugas untuk memasyarakatkan kepedulian, kecintaan, dan kebanggaan pada bahasa dan sastra Indonesia melalui pembuatan konten-konten kebahasaan. Hasil kegiatan ini adalah 620 konten harian berupa gambar, infografik, komik, dan video pendek serta 93 konten mingguan berupa video panjang.  

Bentuk kegiatan pembinaan literasi generasi muda ketiga yang dilaksanakan oleh Badan Bahasa adalah fasilitasi peningkatan literasi generasi muda. Kegiatan ini dilaksanakan dalam berbagai macam bentuk kegiatan. Tujuannya untuk meningkatkan literasi generasi muda melalui pembinaan, bengkel penulisan, pelatihan, atau bimbingan teknis.  (***)

*Biro Kerja Sama dan Humas Sekjen Kemendikbudristek, @www.kemdikbud.go.id

Trending

Copyright © 2021 goindonesia.co