Connect with us

Ekonomi

Optimisme Publik Dorong Ekonomi Indonesia Bergerak Positif

Published

on

Jakarta, 21 Mei 2021 – Dalam survei konsumen bulan April 2021 yang dirilis Bank Indonesia, mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi Indonesia mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari indeks keyakinan konsumen, atau IKK bulan April 2021, yang untuk pertama kalinya masuk ke zona optimis sejak april 2020 tahun lalu.

Oke Nurwan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa salah satu kunci utama pemulihan dan ketahanan ekonomi Indonesia terletak pada keberhasilan pemerintah dalam pengendalian kasus COVID-19 dan pelaksanaan vaksinasi yang menumbuhkan optimisme.

“Meski kasus positif masih fluktuatif namun secara nasional menunjukkan tren penurunan rata- rata kasus dan kematian harian. Hasil monitoring juga menunjukkan kepatuhan protokol kesehatan cukup bagus,” ujar Oke Nurwan pada Dialog Produktif bertema Keyakinan Konsumen Kembali Optimis yang diselenggarakan KPCPEN dan ditayangkan di FMB9ID_IKP, Rabu (19/5).

Pembelian di dalam negeri menurut Oke Nurwan memang mengalami peningkatan, “Kajian Markplus yang dipublikasikan sebelumnya menunjukkan beberapa kategori produk digital, fesyen, kecantikan, makanan dan minuman, serta perlengkapan rumah tangga banyak mengalami peningkatan,” ujarnya.

Melihat indikator-indikator ekonomi, berbagai lembaga keuangan seperti IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berkisar pada 4,5-5% tahun ini. Faktor pendukung selain pengendalian COVID-19 dan vaksinasi yang mendorong perekonomian Indonesia menuju positif adalah konsumsi, produktivitas industri, dan ekspor-impor. “Perbaikan kegiatan industri bisa dilihat dari indeks PMI manufaktur menunjukkan angka 55,25% meningkat dari kuartal keempat 2020. Peningkatan juga merata di hampir seluruh komponen pembentuk indeks PMI manufaktur,” ungkap Oke Nurwan.

Selain pemerintah, IPSOS Indonesia juga telah melakukan survei di enam negara ASEAN Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam. “Menariknya, di dua kali survei menunjukkan bahwa konsumen Indonesia yang paling optimis akan adanya pemulihan ekonomi dalam enam bulan ke depan,” ujar Soeprapto Tan, Managing Director IPSOS.

Pada survei pertama IPSOS di periode September 2020 optimisme konsumen Indonesia menunjukkan angka 75% dan survei kedua bulan Februari 2021 menunjukkan angka optimisme hingga 76%.

Optimisme konsumen di Indonesia diyakini Soeprapto tumbuh salah satunya karena pemerintah memberikan stimulus ekonomi yang tepat selama pandemi, “Saya kira program-program stimulus dan bantuan dana tunai yang dilakukan pemerintah ditambah program vaksinasi sangat berpengaruh dalam optimisme konsumen Indonesia,”

Masih dalam survei IPSOS, ada tiga kategori yang tergolong stabil dalam menyokong perekonomian Indonesia. “Pertama adalah makanan dan minuman, kedua personal care, dan cleaning product,” ujar Soeprapto.

Selain itu kategori produk konsumsi seperti sektor pakaian, restoran dan cafe, serta travel. “Ini memang sejalan dengan inisiatif Kemenparekraf yang mendorong agar industri hotel restoran dan café bergerak di masa pandemi ini,” terang Soeprapto.

“Dan dalam hal pemulihan ekonomi secara menyeluruh, Kementerian Perdagangan memfokuskan upayanya untuk menyediakan bahan makanan pokok dengan harga stabil dan mendampingi UMKM untuk meningkatkan kapasitasnya,” tutup Oke Nurwan.

***

Tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) – Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dibentuk dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional. Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah: Indonesia Sehat, mewujudkan rakyat aman dari COVID-19 dan reformasi pelayanan kesehatan; Indonesia Bekerja, mewujudkan pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja; dan Indonesia Tumbuh, mewujudkan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Dalam pelaksanaannya, KPCPEN dibantu oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.

Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Narahubung: Lalu Hamdani

No HP 0812 84519595

Ekonomi

IKM Pengekspor Sepatu Batik ke Belanda Akui Kesulitan Bahan Berkualitas Tinggi

Published

on

Seremonial pelepasan produk ekspor PT Sepatu Indonesia Jaya sebagai IKM binaan Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang oleh Sekda Moch Maesyal Rasyid (Foto : @tangerangkab.go.id)

Tangerang, goindonesia.co – Industri Kecil Menengah (IKM) pengekspor sepatu bercorak batik ke Belanda mengakui kesulitan bahan berkualitas tinggi sesuai dengan standar negara tujuan. Baru-baru ini, PT Sepatu Indonesia Jaya sebagai IKM binaan Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang mengekspor sepatu batik ke Nederland, Belanda.

Pemilik PT Sepatu Indonesia Jaya, Deschandra menjelaskan berbagai tantangan yang dilalui saat memproduksi Sepatu Batik (Sebatik). Salah satunya, ia harus mempertahankan kualitas produk dan berkompetisi dengan berbagai produk luar. 

“Untuk kendala sendiri tentunya masih ada yang kami rasakan salah satunya yaitu bahan dan kualitasnya, komponen sendiri saat ini sangat terbatas terutama yang berkualitas tinggi, hal ini menjadi kendala bagi kami untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal,” katanya pada saat pelepasan ekspor sepatu batik ke Belanda di Gerai Tangerang Gemilang, Jumat (7/6/2023).

Pelepasan produk ekspor tersebut secara seremonial dilakukan oleh Bupati Tangerang yang diwakili oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Moch Maesyal Rasyid. Pada fase ini, IKM Kabupaten Tangerang itu melepas 300 pasang sepatu batik. Perusahaan tersebut telah mengekspor sepatu ke Jepang, Hongkong, Taiwan, Malaysia, Australia. Sekarang meluas ke Belanda dan akan berlanjut ke negara lain.

“Kami berterima kasih dengan dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang. Ke depan, kami akan terus meningkatkan kualitas agar bisa diterima di berbagai Negara,” katanya.

Diketahui, Kabupaten Tangerang mengalami kenaikan nilai ekspor dari tahun 2022 sebesar 32% dan didominasi oleh produk alas kaki dan menjadi komoditi tertinggi. Ekspor sendiri merupakan sumber utama penerimaan devisa negara yang sangat penting dalam menunjang perekonomian nasional.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Resmiyati Marningsih menjelaskan, ekspor alas kaki telah dilakukan ke berbagai negara di Asia dan saat ini diperluas ke Eropa yaitu Belanda.

“Saya sangat mengapresiasi dan bangga terhadap produk dari PT. Sepatu Indonesia Jaya yang telah mengekspor produknya ke berbagai negara,” ujarnya.

Sekertaris Daerah (Sekda) Moch Maesyal Rasyid, dalam sambutannya, berpesan untuk seluruh IKM terutama PT Sepatu Indonesia Jaya untuk terus berinovasi dan memakai batik khas Kabupaten Tangerang untuk desain sepatu yang dipasarkan. Dia berharap batik kebanggan Kabupaten Tangerang bisa semakin dikenal dan mendunia. (***)

*(Diskominfo Kab.Tangerang)

Continue Reading

Ekonomi

KAI Sediakan Tarif Rendah Untuk Periode Pascalebaran

Published

on

Suasana Stasiun Kereta Api Pasar Senen (Foto : Public Relations KAI)

Jakarta, goindonesia.co – PT Kereta Api Indonesia (Persero) membuka subkelas H, I, dan J pada kelas eksekutif untuk penjualan tiket periode pasca Lebaran yakni hingga 3 Mei 2023. Subkelas tersebut merupakan subkelas tarif rendah yang biasa KAI jual pada periode bukan peak season. Pelanggan dapat membeli tiket dengan subkelas H, I, dan J melalui aplikasi KAI Access, web kai.id, dan seluruh chanel penjualan tiket yang bekerja sama secara resmi dengan KAI.

Contohnya, tarif KA Bromo Anggrek relasi Gambir – Surabaya Subkelas A pada saat peak season berkisar antara 800.000 – 1.000.000, namun jika pelanggan membeli pada harga spesial ini, maka subkelas H, I atau J tarifnya berkisar Rp 700ribuan

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, KAI membuka penjualan tiket dengan tarif rendah pada periode balik Lebaran ini untuk memudahkan masyarakat bepergian menggunakan kereta api pada momen arus balik pasca lebaran.

“Pembukaan subkelas KAI dengan tarif rendah pada arus balik Lebaran ini juga mendukung himbauan pemerintah agar masyarakat tidak terkonsentrasi melakukan perjalanan balik pada 24 dan 25 April saja. Jumlah tempat duduk kereta api pada periode pasca Lebaran masih cukup banyak, sehingga masyarakat dapat segera memesannya untuk bepergian,” kata Joni.

KAI mencatat bahwa pada Lebaran hari pertama dan kedua, peminatnya masih tinggi. Pada hari pertama dan kedua Lebaran atau 22 dan 23 April 2023, tiket KA Jarak Jauh yang terjual okupansinya mencapai 100% dengan rincian hari pertama Lebaran terjual 138.015 tiket dan hari kedua Lebaran terjual 179.849 tiket.

Okupansi pelanggan KA Jarak Jauh juga tercatat cukup tinggi di pascalebaran. Pada periode H+1 s.d H+3 Lebaran atau 24 s.d 26 April, rata-rata tiket KA Jarak Jauh yang terjual mencapai 156.017 tiket dengan rata-rata okupansi mencapai 100%. 

Adapun pada periode H+4 s.d H+10 atau tgl. 27 April s.d 3 Mei, tiket KA Jarak Jauh masih cukup banyak tersedia

“Perjalanan dengan kereta api khususnya di masa Angkutan Lebaran ini memiliki berbagai keunggulan dibanding moda transportasi darat lainnya yaitu bebas macet, tepat waktu, lebih nyaman dan aman, serta mampu mengurangi angka kecelakaan di jalan raya,” tutup Joni. (***)

*(Public Relations KAI)

Continue Reading

Ekonomi

Kinerja Belanja Negara Tumbuh Baik, Menkeu Sampaikan Realisasinya

Published

on

Menkeu, Sri Mulyani Indrawati (Foto : Kementerian Keuangan Republik Indonesia, @www.kemenkeu.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kinerja belanja negara tumbuh baik di awal tahun. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sampai dengan 31 Januari 2023, belanja negara terealisasi Rp141,4 triliun atau 4,6% dari Pagu APBN 2023. Jumlah ini terdiri atas belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah.

Belanja Pemerintah Pusat mencatatkan realisasinya sebesar Rp83,2 Triliun atau 3,7% dari Pagu APBN 2023. Total belanja tersebut meliputi Belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp28,7 triliun dan Belanja Non-KL sebesar Rp54,5 triliun.

“Kalau kita lihat belanja K/L mencapai Rp28,7 triliun atau 3,7% dari pagunya terutama untuk berbagai belanja seperti biaya operasi sekolah, pengadaan peralatan gedung bangunan, sarana prasarana, pemeliharaan, dan juga penyaluran bantuan sosial dan termasuk kegiatan operasional dari K/L. Belanja non-K/L yang berasal dari BUN telah mencapai Rp54,5 triliun, ini terutama untuk pembayaran pensiun dan penyaluran subsidi non energi,” ungkap Menkeu dalam Konferensi Pers APBN Kita yang diselenggarakan daring, Rabu (22/02).

Dalam realisasi belanja ini, Menkeu memastikan tetap menjaga belanja-belanja prioritas. Anggaran kesehatan terealisasi Rp5,3 triliun yang dimanfaatkan untuk penyaluran bantuan iuran bagi 96,7 juta peserta PBI JKN, pelayanan kesehatan rumah sakit TNI dan Polri, juga jaminan kesehatan PNS/TNI/Polri. Sementara itu anggaran ketahanan pangan terealisasi Rp0,9 triliun dimanfaatkan untuk pembangunan bendungan dan irigasi serta teknis kegiatan K/L.

“Untuk kegiatan K/L, kita berharap alokasi anggaran untuk ketahanan pangan bisa menangani tadi masalah terutama harga pangan beras yang diharapkan bisa stabil,” tandas Menkeu.

Di samping itu anggaran perlindungan sosial juga sudah terealisasikan lebih besar dari anggaran kesehatan dan ketahanan pangan. Realisasinya mencapai Rp14,6 triliun utamanya untuk penyaluran bantuan sosial bencana dan asistensi penyandang disabilitas, penyaluran bantuan Kartu Indonesia Pintar, dan pembayaran subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat bagi usaha kecil menengah agar tidak mengalami kenaikan suku bunga pinjaman.

Pada transfer ke daerah, Pemerintah telah merealisasikan Rp58,2 triliun atau 7,1% dari Pagu APBN 2023. Realisasi ini terdiri atas penyaluran Dana Bagi Hasil sebesar Rp10,8 triliun yang lebih tinggi dari tahun lalu karena naiknya pagu DBH minerba tahun 2023 dan penyaluran Dana Alokasi Umum sebesar Rp47,4 triliun. Sedangkan sebagian dana TKD belum dilakukan penyaluran karena masih menunggu penyampaian persyaratan salur dari Pemerintah Daerah, dan penyaluran belum masuk jadwal salur. (***)

(Sumber : Kementerian Keuangan Republik Indonesia, @www.kemenkeu.go.id)

Continue Reading

Trending