Connect with us

Berita Kota

Diskominfosantik Gelar Sosialisasi Perkuat Keamanan Informasi Layanan Digital

Published

on

Kepala Dinas Kominfosantik Kabupaten Bekasi, Yan Yan Akhmad Kurnia. (Foto : @www.bekasikab.go.id)

Cikarang Pusat, goindonesia.co – Kepala Dinas Kominfosantik Kabupaten Bekasi, Yan Yan Akhmad Kurnia mengemukakan Diskominfosantik berupaya memperkuat aspek pengamanan informasi dalam mendukung keamanan pelayanan digital di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Sebagaimana diketahui, pergeseran layanan di lingkungan Pemkab Bekasi sudah mulai berubah pada pelayanan digital, maka pengamanan Informasi perlu dikuatkan.

Hal ini dijelaskannya usai membuka Sosialisasi Pengamanan Informasi di lingkungan Pemkab Bekasi yang digelar Bidang Persandian Diskominfosantik, di Hotel Sakura, Cikarang Pusat pada Senin (02/10/2023).

“Salah satu aspek yang penting dalam pelayanan digital adalah keamanan informasi, ini menjadi satu aspek yang akan kita coba angkat bagi perangkat daerah,” ungkapnya.

Dengan hadirnya perwakilan perangkat daerah dalam acara ini, akan diberikan pemahaman manajerial kaitan aplikasi yang dicanangkan pada pelayanan masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya. Keamanan informasi, jelas Yan Yan, menjadi aspek penting karena sangat berhubungan dengan kepercayaan masyarakat yang akan dilayani.

“Tentunya layanan elektronik di masing-masing perangkat daerah. Karena jangan sampai kita layanan elektronik dilakukan tapi pelayanannya lemah,” tuturnya.

Usai dilakukan sosialisasi ini, kedepannya Diskominfosantik akan melanjutkan dengan upaya mengkoordinir pemantauan ditiap perangkat daerah mengenai sistem manajemen keamanan informasinya. Hal ini sudah didukung dengan peraturan bupati sebagai dasar dari keamanan informasi berbasis digital.

“Karena kembali lagi tanggung jawab keamanan itu adalah milik masing-masing perangkat daerah, dan Kominfo mengkoordinir. Jadi tidak mentang-mentang digital keamananya tidak hanya di Kominfo saja, karena masing-masing perangkat daerah yang melaksanakan layanan itu menjadi penanggung jawab keamanannya, kita bisa lakukan misalnya dengan Pan Test (Penetration Testing),” jelasnya.

Dia berharap masing-masing perangkat daerah lebih sadar akan kemanan informasi. Sekaligus menata keamanan informasi dari layanan digitalnya. 

“Masing-masing perangkat daerah saya berharap menjadi lebih aware dalam hal kemanan informasi, kemudian menata manajemen keamanan informasinya,” pungkasnya. (***)

*@www.bekasikab.go.id

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita Kota

Jalin Kerja Sama, BAZNAS Depok dan RS UI Bentuk UPZ

Published

on

Ketua BAZNAS Depok, Endang Ahmad Yani (kanan) saat menyerahkan SK pembentukan UPZ RS UI. (Foto : Dokumentasi BAZNAS Depok, @berita.depok.go.id)

Depok, goindonesia.co – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Indonesia terus berupaya menghimpun zakat dari calon-calon muzakki dengan menggandeng berbagai pihak.

Terbaru, BAZNAS Depok bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dalam mengumpulkan zakat di lokasi tersebut.

Ketua BAZNAS Depok, Endang Ahmad Yani menuturkan, tujuan pembentukan UPZ adalah sebagai kepanjangan tangan dari BAZNAS untuk bisa mengumpulkan dan mengelola dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) yang ada di lingkup RS UI. 

Sehingga dana yang terhimpun kemudian akan digunakan untuk membantu masyarakat luas yang membutuhkan.

“Pembentukan UPZ ini akan memberikan manfaat yang besar dan menjadi kepanjangan tangan bagi muzaki di rumah sakit,” ujarnya kepada berita.depok.go.id, Kamis (07/11/24).

Dikatakannya, pengelolaan ZIS yang terkumpul di UPZ akan dikelola langsung namun untuk perencanaan maupun pendistribusian kepada masyarakat harus diketahui oleh BAZNAS. 

Hal itu dimaksudkan agar segala sesuatunya tidak menyalahi syariat Islam maupun regulasi undang-undang negara. 

“Sementara untuk personil atau petugas yang akan terlibat menjadi anggot di UPZ akan sepenuhnya diserahkan kepada pihak RS,” tambahnya.

Untuk diketahui, UPZ RS UI diberi nama UPZ Masjid As-Shibah hal tersebut sesuai dengan Surat Keputusan (SK) UPZ dengan Nomor: Kep-001/B/MJD/010/2024 telah diserahkan oleh Ketua Baznas Depok, Endang Ahmad Yani kepada Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, M Arza Putra secara simbolis di Masjid As Shihah RS UI. Jum’at (18/10/24). (***) 

*Portal Berita Resmi Kota Depok

Continue Reading

Berita Kota

Srikandi, Gaun Warna Warni Dari Botol Plastik Kreasi Bank Sampah

Published

on

Peserta saat memperlihatkan hasil kreativitas bank sampah menggunakan sampah organik seperti koran bekas, saset minuman, maupun botol bekas yang disulap menjadi busana yang estetik. (Foto : @warta.jogjakota.go.id)

Kota Yogyakarta, goindonesia.co – Perhelatan lomba fashion show daur ulang sampah anorganik bertema ‘Karnaval’ menarik perhatian masyarakat Kota Yogyakarta. 

Tak terkecuali peserta dari Kelurahan Tahunan yang mengusung tema ‘Srikandi’ karya dari Bank Sampah Kemuning Bersinar. 

Busana yang ditampilkan merupakan hasil desain dari Retno Woelandari warga Tahunan.

Retno yang sering disapa, mengubah limbah yang awalnya tak bernilai menjadi produk kreatif yang bermanfaat dan estetis. 

Daur ulang ini biasanya melibatkan pengumpulan, pembersihan, dan pengolahan sampah untuk kemudian dijadikan material dasar bagi karya seni.

Dimana, koran yang sudah tidak terpakai dapat dilebur atau diolah menjadi bahan untuk membuat  manik-manik yang unik.

Walaupun menggunakan daur ulang sampah anorganik yang ada di wilayahnya, Retno sedikit memodifikasi dan memberikan sentuhan kreativitas.

Sehingga, mampu mengubah botol plastik bekas dan saset minuman menjadi busana yang unik dan memiliki warna-warna cerah yang menarik dan sedap dipandang.

Kegiatan lomba fashion show ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta di Grha Pandawa Komplek Balaikota Yogyakarta, Rabu (6/11). 

Lomba ini berhasil menarik perhatian 36 peserta dari perwakilan Kelurahan se-Kota Yogyakarta untuk menunjukkan kreativitas mereka dalam mengolah sampah menjadi produk yang memiliki nilai guna.

Dengan tema ‘Karnaval’ ini para peserta diberi tantangan untuk mengubah sampah plastik seperti koran bekas, saset minuman, kardus, botol bekas, menjadi karya yang fungsional dan bernilai estetik tinggi. 

“Kami ingin menunjukkan bahwa sampah sebenarnya bisa memiliki nilai estetika yang tinggi jika kita mau berusaha dan berinovasi,”jelas Retno Woelandari saat di wawancarai.

Ia menambahkan, dibutuhkan waktu satu bulan lamanya dalam pembuatan proses busana bertema ‘Srikandi’ tersebut.

Pihaknya menambahkan, tidak banyak kendala dan kesulitan saat membuat busana itu, namun butuh ketelitian extra melihat kerumitan busana yang dibuatnya.

“Walaupun butuh waktu selama satu bulan dalam mempersiapkan busana ini. Tapi kami semangat dan mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi sampah di Kota Yogyakarta,”ujarnya.

Sementara itu, saat ditemui di sela-sela acara, Ketua Tim Kerja Pengembangan Sumber Daya Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta, Nada Mutiara Putri mengungkapkan, kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk memberikan pemahaman bahwa setiap tindakan kecil mereka bisa berkontribusi pada lingkungan, termasuk dengan mendaur ulang sampah yang sering dianggap sebagai barang tidak berharga.

“Ini merupakan lomba yang kami adakan setiap tahunnya untuk mendorong kreativitas warga dalam mengelola dan mendaur ulang sampah jadi kreatif dan menarik serta bernilai ekonomi tinggi,”jelas Nadia.

Pihaknya mengatakan, tidak hanya Bank Sampah Kemuning Bersinar saja yang mampu menampilkan karya yang luar biasa. Beberapa peserta lain juga menampilkan karya yang inovatif dan kreatif.

Ada yang membuat busana dari daur ulang sampah menyerupai burung, ada juga kreasi yang tak kalah menarik yakni busana dengan mengambil tokoh ‘peri’. Tentunya peserta membuat busana tersebut dari sisa-sisa saset minuman dan aksesoris fesyen dari kertas bekas ataupun botol bekas yang dicetak ulang. 

“Kreativitas ini menjadi bukti bahwa sampah bisa menjadi bahan dasar yang bisa menghasilkan barang-barang berguna jika diproses dengan cara yang benar,”ungkapnya.

Selain menggelar lomba bank sampah, Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Forum Bank Sampah (FBS) mendorong warga untuk menyalurkan sampah melalui bank sampah, dan membina bank sampah di wilayah. “FBS juga menyediakan pelatihan daur ulang sampah anorganik bagi warga Kota Yogyakarta yang berminat,”katanya.

Ia berharap, lomba ini tidak hanya berhenti sebagai ajang kompetisi, tetapi bisa menginspirasi peserta dan masyarakat luas untuk mulai memikirkan solusi dalam mengatasi permasalahan sampah. 

Nantinya para peserta pemenang lomba akan diberikan piagam penghargaan dan uang tunai. Untuk Juara I mendapatkan Rp 3 juta, Juara II mendapatkan Rp 2,5 juta, Juara III mendapatkan Rp 2 juta, Juara Harapan I mendapatkan Rp 1,5 juta, serta Juara Harapan II mendapatkan Rp 1 juta. (***)

*Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta

Continue Reading

Kabupaten

Pameran Dagang Pelaku UMKM Papua Selatan Akan Berlangsung Tanggal 7-8 November Ini

Published

on

Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan Papua Selatan, Laurensius Waimu (Foto : @suara.merauke.go.id)

Merauke, goindonesia.co – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perdagangan Provinsi Papua Selatan akan melaksanakan pameran dagang bagi pelaku UMKM di empat kabupaten yakni Merauke, Mappi, Boven Digoel dan Asmat. 

Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan Papua Selatan, Laurensius Waimu menyebut, pameran tersebut akan berlangsung tanggal 7 hingga 9 November 2024 di Taman Mandala Merauke. Tujuannya untuk mensupport dan memberi semangat bagi pelaku UMKM khususnya dalam seni kriya dan kerajinan tangan sekaligus kesiapan peserta untuk ikut dalam pameran Dekranasda tahun 2025.

“Ini kegiatan awal, nanti kita akan melihat hasilnya untuk kita kembangkan lagi,” pungkas Laurensius di Merauke, Selasa, (29/10/2024). 

Pelaku UMKM empat kabupaten diajak memanfaatkan kesempatan ini dengan mempersiapkan produknya untuk dipamerkan selama dua hari di Merauke. 

Pameran dilakukan agar pelaku UMKM semakin terpacu untuk menghasilkan produk unggul, berkualitas dan memperoleh nilai jual sehingga diminati pembeli hingga ke tingkat nasional. Dengan begitu, akan meningkatkan kehidupan pelaku bisnis, terutama kelompok usaha kecil dan menengah (UKM) Papua Selatan. (***)

*Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Merauke 

Continue Reading

Trending