Connect with us

Internasional

PBB: Sekolah Anak-Anak Palestina Terancam Digusur Israel

Published

on

Seorang lelaki tua Palestina bekerja di tokonya di Kota Tua di kota Hebron, Tepi Barat, 10 Agustus 2022. Semakin banyak anak-anak Palestina sekarang bekerja untuk menghidupi keluarga mereka daripada bersekolah. Ratusan anak-anak Palestina yang bekerja bekerja di daerah ini, dan setiap hari mereka membantu orang tua mereka untuk mendapatkan uang. Foto: EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN

Saat ini ada 56 perintah pembongkaran terhadap sekolah di Tepi Barat

Yerusalem, goindonesia.co — Kantor PBB di Palestina mengatakan, lebih dari 1,3 juta anak-anak Palestina di wilayah pendudukan Israel menghadapi peristiwa kekerasan dan pembongkaran sekolah oleh Israel.

“Lebih dari 1,3 juta anak Palestina dari Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza akan kembali ke sekolah. Anak-anak di Tepi Barat dan Gaza menghadapi tantangan yang tidak dapat dibayangkan oleh banyak anak di seluruh dunia,” kata pernyataan PBB, dilansir Middle East Monitor, Kamis (1/9/2022).

PBB mengatakan, sejak awal tahun ini sebanyak 20 anak tewas di Tepi Barat. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 yaitu mencapai 12 anak. PBB menambahkan, saat ini ada 56 perintah pembongkaran terhadap sekolah yang secara keseluruhan menampung setidaknya 6.400 anak di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur.

PBB mencatat 115 pelanggaran terkait pendidikan terhadap sekolah dan anak-anak pada paruh pertama tahun 2022 di Tepi Barat.  “Hampir 8.000 siswa terkena dampak, meningkatkan risiko mereka akan putus sekolah,” ujar PBB.

Di Gaza, PBB mengatakan, 17 anak tewas dalam serangan Israel terbaru pada awal Juli. Bahkan jumlah siswa di sekolah di Gaza telah melebihi kapasitas dan 65 persen sekolah berlangsung secara bergantian dalam dua shift.

“Kondisi anak-anak di Gaza mengalami empat eskalasi permusuhan selama hidup mereka, meningkatkan kebutuhan terhadap layanan pendukung psikososial khusus,” ujar PBB.

Terlepas dari banyaknya tantangan yang dihadapi, tingkat melek huruf pemuda Palestina mencapai lebih dari 99 persen. Sementara 93,8 persen anak-anak yang lulus dari sekolah dasar melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah. (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Provinsi

Operasi Pasar Terus Dilakukan, Gubri Edy Nasution: Agar Stabilitas Harga Tetap Terjaga

Published

on

Gubernur Riau, Edy Nasution (Foto : @mediacenter.riau.go.id)

Pekanbaru, goindonesia.co  – Agar inflasi bisa terkendali di Bumi Melayu Lancang Kuning, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus melakukan berbagai kegiatan atau upaya agar yang menjadi pemicu inflasi bisa teratasi. 

Demikian dikatakan Gubernur Riau (Gubri) Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution saat diwawancarai di Pekanbaru, Jumat (8/12/2023).

“Berbagai kegiatan telah kita lakukan, terutama dari Dinas Perdagangan, Koperasi Dan UKM Provinsi Riau,” kata Edy Nasution.

“Salah satu yang kita lakukan yakni operasi pasar dan kegiatan lainnya yang kita lakukan seperti biasanya agar stabilitas harga tetap selalu terjaga,” tambahnya.

Menurutnya, berkaitan dengan inflasi saat ini masih terkoordinasi dengan baik, dengan harapan kedepannya tidak terjadi gejolak-gejolak seperti yang telah terjadi sebelumnya.

“Jangan sampai karena cabe inflasi sampai 7 persen, harapannya kedepan bisa berjalan dengan baik dan tidak terjadi inflasi di Provinsi Riau”, sebutnya.

Gubri Edy meyakini jika diatasi lebih awal maka stabilitas harga yang menyebabkan inflasi bisa tetap terjaga dan inflasi di Provinsi Riau akan bisa diatasi.

Ia juga bersyukur karena kebetulan akhir tahun ini sudah mulai memasuki musim hujan, artinya kebakaran hutan dan lahan di Riau menjadi bisa dikendalikan.

“Mudah-mudahan dengan kondisi yang sekarang ini dapat menjaga kondusifitas sehingga kegiatan-kegiatan yang lain seperti mengantisipasi inflasi di Riau bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya. (***)

*(Mediacenter Riau)

Continue Reading

Berita Kota

Kasus Pneumonia di Yogya Masih Terkendali, Warga Diimbau Tetap Waspada 

Published

on

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta  Lana Unwanah.  (Foto : @warta.jogjakota.go.id)

Umbulharjo, goindonesia.co – Pemerintah Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat tidak panik dengan adanya penyakit pneumonia yang meningkat di Tiongkok. Sampai kini kasus penyakit pneumonia di Kota Yogyakarta masih terkendali. Meski demikian Pemkot Yogyakarta tetap mengajak masyarakat untuk mewaspadai potensi peningkatan pneumonia dan mencegahnya.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan berkaitan dengan peningkatan pneumonia di Tiongkok disebut Menteri Kesehatan bukan virus baru dan berbeda dengan Covid-19. “Masyarakat Yogyakarta tidak usah panik tapi kita waspada,” kata Singgih dalam jumpa pers di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (8/12/2023).

Menurutnya kewaspadaan masyarakat terhadap pneumonia dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat. Termasuk kebiasaan saat pandemi Covid-19 dapat diteruskan seperti rajin mencuci tangan dengan sabu. Apabila tubuh dalam kondisi tidak sehat dianjurkan menggunakan masker.  “Ini adalah bentuk dari kewaspadaan kita,” ujarnya.

Pihaknya juga meminta Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk melakukan edukasi terkait penyakit pneumonia ke masyarakat melalui sosial media. Termasuk upaya pencegahan-pencegahan yang dapat dilakukan. Masyarakat juga diimbau memeriksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan jika mengalami gejala pneumonia.

“Kalau masyarakat merasakan gejala-gejala yang mirip-mirip (pneumonia) maka segeralah menjangkau fasilitas kesehatan terdekat. Bisa puskesmas dan rumah sakit daerah. Puskesmas di Yogya sudah terakreditasi paripurna jadi saya kira sangat bisa melayani masyarakat,” terang Singgih.

Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta  Lana Unwanah menyampaikan penyakit pneumonia adalah bagian dari infeksi saluran pernafasan akut (Ispa) yaitu ispa bawah yang sudah menginfeksi jaringan paru-paru. Pneumonia bisa disebab oleh infeksi bakteri, virus dan jamur. Pada kasus pneumonia di Tiongkok disebabkan oleh bakteri mycoplasma pneumoniae. Pneumonia banyak terjadi pada usia anak.

Lana menegaskan Pemkot Yogyakarta sudah menerapkan sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR). Di mana penyakit-penyakit yang potensial wabah dilaporkan melalui laporan mingguan oleh seluruh puskesmas dan rumah sakit.

“Pemantauan selama minggu ke-47 atau 48 sampai minggu lalu tidak ditemukan peningkatan kasus pneumonia secara signifikan. Artinya relatif masih terkendali untuk di Kota Yogyakarta,” tambah Lana.

Dia menyebut berdasarkan laporan data di SKDR sejak minggu pertama awal Januari sampai minggu ke-47 tahun 2023 dari RSUD Yogya ada 156 kasus pneumonia. Sedangkan di puskesmas yang paling banyak di Puskesmas Kotagede I ada 119 kasus pneumonia. Lalu diikuti Puskesmas Mergangsan 95 kasus, dan Ngampilan 90 kasus. Jumlah kasus itu masih relatif sama dengan periode tahun lalu, sehingga masih stabil.

“Kebanyakan pneumonia di Yogya masih kategori sedang sehingga tidak memerlukan rawat inap. Mayoritas dapat diobati dengan rawat jalan. Obat-obatan untuk Ispa secara umum di rumah sakit dan puskesmas sudah tersedia,” tuturnya.

Dia menjelaskan gejala awal pneumonia adalah muncul ingus, batuk, demam dan nyeri menelan. Adapun ciri khas pneumonia adalah sesak napas atau napas pendek karena sudah menyerang ke jaringan paru-paru. Selain itu ada penarikan dinding dada untuk bernapas lebih banyak. Pencegahannya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menggunakan masker karena pneumonia menyebar melalui droplet.

“Yang penting pada anak-anak bayi mendapatkan imunisasi. Salah satunya imunisasi PCV itu untuk mencegah pneumonia pada bayi. Imunisasi PCV pada usia satu bulan, tiga bulan dan 12 bulan. Lalu ditambah imunisasi pentavalen. Masyarakat yang punya anak-anak bayi jangan sampai lupa atau terlewat,” pungkas Lana. (***)

*Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta

Continue Reading

Provinsi

Apresiasi PKT UMKM FEST, PJ Gubernur : Kita Butuh Pelaku Usaha Yang Tangguh

Published

on

Pj Gubernur Kaltim Akmal (Foto : Adi Suseno / Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov.Kaltim)

Bontang, goindonesia.co – Pj Gubernur Kaltim Akmal mengapresiasi penyelenggaraan UMKM Fest 2023 yang diinisiasi PT Pupuk Kaltim Bontang  berkolaborasi dengan Pemkot Bontang. 

“Ini kegiatan yang bagus sekali dalam upaya mendukung pengembangan UMKM di Kaltim,” kata Pj Gubernur Akmal  Malik usai melakukan peninjauan ke sejumlah booth/stan  peserta UMKM Fest 2023  di GOR PKT Bontang, Kamis malam (7/12/2023).

Akmal mengapresiasi inisiasi PT PKT Bontang dan Pemkot Bontang yang terus mendukung dan membina pelaku usaha khususnya UMKM untuk menjadi tangguh, terlebih Kaltim telah menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN). 

“Kita butuh pelaku usaha yang tangguh. Jangan sampai kita hanya jadi penonton,” tegasnya. 

Sejumlah kegiatan akan diadakan pada event yang berlangsung selama tiga hari, 7-9 Desember 2023  yang merupakan rangkaian perayaan HUT PKT itu di antaranya,  pameran UMKM, sharing komunitas, seminar dan workshop serta games dan hiburan. 

Turut mendampingi dalam peninjauan itu, Wakil Wali Kota Bontang  Najirah serta jajaran manajemen PT PKT Bontang. (***)

*Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Continue Reading

Trending