Berita

Beri Kuliah Umum di Unand, KASAD : Nilai-Nilai Berbangsa Harus Dipahami

Published

on

KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman (Foto : Istimewa)

Padang, goindonesia.co – Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Universitas Andalas menghadirkan KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Rabu (9/3) di Gedung Convention Hall Kampus Unand Limau Manis, Padang.

KASAD memberi kuliah umum dengan tema Penguatan Nilai Wawasan Kebangsaan dalam implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) itu, dihadiri segenap unsur pimpinan TNI AD, pimpinan Unand, dan para mahasiswa.

Relis Humas dan Protokol Unand yang diperoleh kaba12.com, Jenderal Dudung yang dikenal akrab dengan semua kalangan itu, mengungkapkan, nilai-nilai berbangsa harus ada ketika menghadapi perbedaan seperti mendahulukan kepentingan umum, rela berkorban, optimisme, pantang menyerah, gotong royong, dan nasionalisme.

“Nilai-nilai bangsa Indonesia harus dipahami sebagai Wawasan Kebangsaan, Pancasila sebagai falsafah bangsa yang menyatu secara utuh menjadi jiwa Indonesia dan nilai-nilainya mengkristal sebagai nilai ke-Indonesia-an sekaligus pendorong cita-cita proklamasi,” tegas Dudung

Dikatakan, peran mahasiswa dalam memperkuat Wasbang sebagai agen perubahan dengan mendorong kelompok masyarakat, menjaga nilai-nilai Pancasila, melalui pengetahuan, dan ide yang dimiliki.

Selain itu, juga sebagai penjaga nilai,mahasiswa berada di garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Kemudian, sebagai penerus bangsa dimana keutuhan bangsa akan tergantung dari para mahasiswa untuk mau menjaga dan mewariskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Sementara, Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandr, mengemukakan kebijakan MBKM pada hakikatnya memberikan hak kepada mahasiwa mengambil beban studi minimal 20 SKS, yang ditujukan untuk pembekalan mahasiswa agar dapat meperoleh kemampuan belajar diluar kampus pada saat mengikuti studi di kampus.

Misalnya, magang bersetifikat, melakukan proyek kemanusiaan, membangun desa atau melakukan kegiatan penelitian bersama.

Hal itu dikatakannya, untuk menyiapkan mahasiswa agar memiliki kemampuan awal sebelum memasuki dunia kerja baik membuka lapangan kerja sendiri atau melanjutkan studi.

“Dengan bekal itu, mahasiswa harus siap menghadapi apa yang terjadi sebelum menyelesaikan studi,” ujarnya. (***)

Trending

Copyright © 2021 goindonesia.co