Berita

Kasus Corona Omicron Melonjak, Jokowi: Harus Waspada, Jangan Jemawa, Jangan Gegabah

Published

on

Foto ilustrasi Omicron vs Jokowi. (Kolase Covid-19 go.id, YouTube Sekretariat Presiden.)

Jakarta, goindonesia.co : Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia melonjak tajam. Hari Rabu (19/1/2022), kasus positif bertambah 1.745 hingga secara nasional menjadi 4.275.528. Adapun pasien sembuh bertambah 504 menjadi 4.120.540 dan pasien meninggal bertambah 9 menjadi 144.192.

Dari data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, spesimen yang diperiksa sebanyak 277.860, kasus aktif (10.796), dan suspek yang diamati, 5.814.

Sebelumnya pada Selasa (18/1/2022), Satgas Covid-19 mengumumkan kasus positif bertambah 1.362 orang hingga total kasus menjadi 4.273.783 orang.

Kemudian, ada tambahan 564 orang yang sembuh sehingga total menjadi 4.120.036 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona bertambah 4 orang menjadi sebanyak 144.174 orang.

Pada hari itu, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 8.775 kasus, bertambah 170 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Data Satgas Covid-19 mencatat, pada Senin (17/1/2022), ada tambahan kurang dari seribu, tepatnya 772 kasus
baru yang terinfeksi Corona di Indonesia. Sehingga, total menjadi 4.272.421 kasus positif Corona.

Jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 598 orang sehingga menjadi 4.119.472 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 4 orang menjadi sebanyak 144.174 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 8.775 kasus, bertambah 170 kasus dibanding sehari sebelumnya.

882 Kasus Omicron

Seiring dengan merebaknya kembali kasus Covid-19, kasus turunannya, varian Omicron pun  terus bertambah di Indonesia.

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Reisa Broto Asmoro mengatakan, kasus Omicron mencapai 882 orang terhitung hingga Selasa, 18 Januari 2022. Jumlah ini bertambah 310 dari 572 kasus pada data 12 Januari 2022.

“Sampai tanggal 18 Januari 2022, pasien Covid-19 varian Omicron sudah diketahui berjumlah 882 orang,” katanya dalam konferensi pers yang tayang di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (19/1/2022).

Menurut Reisa, pada data 14 Januari 2022 tercatat masih tersisa 606 pasien Omicron yang menjalani perawatan atau isolasi. Sebanyak 276 pasien Omicron telah dinyatakan sembuh. “Kita doakan semoga yang masih menjalani isolasi juga akan segera sembuh,” sambungnya.

Sementara itu, juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, jumlah kasus varian Omicron di Indonesia didominasi kasus impor dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Tercatat sebanyak 649 kasus berasal dari PPL, dan 174 kasus merupakan transmisi lokal. Sebanyak 59 kasus masih dalam penyelidikan epidemiologis.

Amanah Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bangsa Indonesia untuk tetap mewaspadai tren kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron. Presiden juga menghimbau masyarakat untuk tidak perlu bereaksi berlebihan.

“Berhati-hati perlu, waspada perlu, tapi jangan menimbulkan ketakutan dan jangan menimbulkan kepanikan,” ungkap Presiden Jokowi dalam pernyataan resminya dari Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/1/2022) secara virtual, ditayangkan video di YouTube Sekretariat Presiden.

Menurut Presiden, berbagai studi, termasuk laporan WHO (World Health Organization), menyebutkan varian Omicron memang lebih mudah menular, namun gejalanya lebih ringan. Pasien yang terinfeksi varian ini umumnya pulih tanpa harus dirawat di rumah.

“Tapi sekali lagi, kita harus waspada, jangan jemawa, dan jangan gegabah,” ungkapnya.

Oleh karena itu, jika tidak memiliki keperluan mendesak, masyarakat diimbau untuk mengurangi kegiatan di pusat-pusat keramaian. Dan, untuk mereka yang bisa bekerja dari rumah (work from home), diminta untuk bekerja dari rumah.

“Dan, saya juga meminta untuk tidak bepergian ke luar negeri jika tidak ada urusan yang penting dan mendesak,” ujarnya.

Presiden pun mengaku tidak akan pernah bosan untuk terus mengingatkan selalu gunakan masker, menjaga jarak, dan jangan lupa mencuci tangan. Intinya, ikuti protokol kesehatan dengan disiplin.

Presiden meyakini hal penting lainnya di masa pandemi adalah vaksinasi. Oleh sebab itu, yang belum mendapatkan vaksin diimbau untuk segera divaksin.

“Yang sudah mendapatkan vaksin pertama, segera vaksin untuk yang kedua. Yang sudah dua kali vaksin, segera cari vaksin ketiga (vaksin 
booster). Semuanya gratis, karena vaksinasi penting demi keselamatan kita semuanya,” ungkap Presiden. (***)

Trending

Copyright © 2021 goindonesia.co