Gaya Hidup

Merlany Legitasari : Sang Engineer yang Modis

Sosoknya memesona. Memadukan pakaian dan penampilan menjadi kegemarannya sejak masa sekolah.

Published

on

Sosoknya memesona. Memadukan pakaian dan penampilan menjadi kegemarannya sejak masa sekolah. Namun di sisi lain, ia memiliki ketertarikan di bidang yang banyak dilakoni oleh kaum adam, yakni menjadi seorang engineer.

Terbiasa berada di lingkungan maskulin membuat mental Merlany Legitasari terlatih tangguh dan mandiri. Saat kuliah di Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya (ITS), ia merupakan satu dari 14 orang perempuan yang mengambil jurusan Teknik Sipil, di antara 120 peserta didik laki-laki.

Meski maskulin, di masa sekolah ia selalu bercita-cita menjadi fashion designer. Tapi di sisi lain, dirinya memiliki  ketertarikan yang kuat di bidang teknik sipil.

Ya, profesi sang ayah sebagai civil engineering menginspirasi Erly, sapaan akrabnya. Sejak kecil, ia sering ikut dan melihat pekerjaan ayahnya, sehingga jatuh hati pada bidang tersebut. Kini, Erly yang didapuk menjadi Direktur PT Virama Karya (Persero) sejak 2016 itu tampil menjadi seroang engineer yang kerap berpenampilan modis.

Bekerja di BUMN dengan bidang jasa konsultan konstruksi banyak memberikan manfaat baginya. Selain sejalan dengan latar pendidikan, ia mengaku mendapat banyak pengalaman, teman sekaligus networking. Namun, sesekali ia harus berjibaku jika dihadapkan dengan jadwal yang bertumpuk, sementara waktunya juga harus terbagi untuk keluarga. “Saya berusaha menyeimbangkan. Dan Alhamdulillah, support system di rumah juga oke,” katanya.

Untuk menjaga kesehatan, perempuan kelahiran 6 Maret 1973 ini menyeimbangkannya dengan berolahraga, seperti renang, yoga ataupun sekadar berjalan santai di pagi hari. Khusus olahraga yoga, selain untuk meraih keseimbangan pikiran dan fisik yang prima, Erly memilih olahraga asal India itu sebagai terapi pemulihan penyakit tulang belakangnya yang mengalami scoliosis.

“Dulu rutin yoga setiap pulang kantor. Tapi sekarang dengan kesibukan seperti ini paling disempatkan Sabtu atau Minggu. Atau, minimal jalan pagi dengan anak-anak,” ungkapnya yang mengaku mendapat dukungan penuh dari keluarga dalam hal berkarir.

Dukungan tersebut merupakan motivasi terbesar bagi Erly. Karenanya, ia berusaha “melunasinya” dengan menghabiskan akhir pekan bersama suami dan kedua anaknya untuk menjaga quality time.

Bagi peraih gelar Magister Teknik dari Universitas Indonesia tahun 2004 ini, sebuah pekerjaan terasa sulit bila yang menjalankannya merasa terbebani. Menghindari hal itu, Erly memilih untuk menyikapinya secara bijak. “Kuncinya, kita harus pandai-pandai mengatur waktu, jalani dengan enjoy dan disyukuri saja,” pungkasnya seraya berfilosofi.

Trending

Copyright © 2021 goindonesia.co