Internasional

Presiden Palestina Telepon Negara Arab, Setop Agresi Israel di Gaza

Published

on

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam sesi debat Sidang Majelis Umum ke-78 PBB di New York, Kamis (21/9/2023). (ANTARA/HO-UN Photo.)

Jakarta, goindonesia.co – Presiden Palestina Mahmoud Abbas melakukan pembicaraan dengan sejumlah pemimpin negara Arab untuk menekankan pentingnya menghentikan “agresi Israel di Gaza”.

Menurut kantor Berita Wafa sebagaimana dilansir ANTARA, Selasa, 10 Oktober, Abbas menelepon Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) untuk mengabarkan situasi terkini di wilayah pendudukan Palestina.

Kantor Berita Arab Saudi (SPA) mengatakan selama panggilan tersebut, MBS “menekankan Kerajaan melakukan segala upaya untuk melibatkan semua pihak internasional dan regional agar menghentikan eskalasi yang sedang berlangsung dan mencegah penyebaran lebih jauh di wilayah tersebut.”

Presiden Palestina juga menelepon Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Raja Yordania Abdullah II dan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al-Thani.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Palestina juga melakukan percakapan dengan mitra Arabnya guna membahas dukungan politik untuk Palestina dalam menghadapi gempuran Israel.

Kelompok Palestina Hamas meluncurkan Operasi Badai Al Aqsa terhadap Israel pada Sabtu (7/10) dengan menembakkan serentetan roket dan menyusup ke Israel lewat jalur laut, darat dan udara.

Hamas mengatakan serangan mendadak itu merupakan balasan atas penyerbuan terhadap Masjid Al Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur dan meningkatnya kekerasan oleh para pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Sebagai balasannya, militer Israel meluncurkan Operation Swords of Iron terhadap Hamas di Jalur Gaza.

Jumlah warga Palestina yang tewas oleh pasukan Israel di Gaza bertambah menjadi 704 orang, termasuk 143 anak dan 105 perempuan, kata Kementerian Kesehatan yang bermarkas di Gaza, Selasa pagi.

Menurutnya, jumlah korban luka juga bertambah menjadi sekitar 4.000 orang.

Sementara itu, dilaporkan 900 warga Israel tewas dan lebih dari 2.600 orang lainnya terluka dalam pertempuran tersebut, demikian menurut Kementerian Kesehatan Israel. (***)

*@voi.id

Trending

Copyright © 2021 goindonesia.co