Connect with us

Berita Kota

Kartini Masa Kini, Yuyun Sopiah Kader Posyandu Kota Tangerang Berprestasi di Kancah Nasional

Published

on

Kartini masa kini, Yuyun Sopiah, Kader Posyandu Kota Tangerang (Foto : @www.tangerangkota.go.id)

Kota Tangerang, goindonesia.co – Sosok Yuyun Sopiah rasanya pantas menyandang gelar Kartini masa kini. Pengabdiannya sebagai kader posyandu bertahun-tahun berbuah manis. Berawal dari kekhawatiran terhadap kesehatan masyarakat, wanita 41 tahun ini dinobatkan menjadi Kader Posyandu Berprestasi pada tahun 2023 oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kota Tangerang terus berupaya dalam menekan angka penyebaran penyakit Tuberkulosis (TBC). Terbukti, berbagai program penanganan seperti 1.000 Kader Asmara TB, Gerakan Bersama Menuju Eliminasi (Ransel) TB, sampai layanan rontgen thorax gratis dapat meningkatkan skrining pada kontak kasus dan pemberian terapi pencegahan TBC.

Tentunya semua program tersebut dapat berjalan tak lepas dari peran para kader posyandu di Kota Tangerang. Seperti yang telah dilakukan oleh Yuyun Sopiah, yang sejak tahun 2016 dirinya telah mengabdi sebagai kader posyandu di Posyandu Tulip RT 006/RW 003, Kelurahan Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Yuyun bersama dengan kader posyandu lainnya menjadi garda terdepat dalam mensosialisasikan program-program dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kepada masyarakat. Salah satunya menggencarkan program di Posyandu Tulip yakni Pemberian Makanan Tambahan Pada Penderita TBC Paru Berbasis UMKM (PERMATAKU).

“Inovasi yang saya lakukan lewat program PERMATAKU di Posyandu Tulip adalah bentuk kolaborasi bersama antara kader, tenaga kesehatan di Puskesmas Ketapang, dan UMKM di lingkungan sekitar. Lewatnya, masyarakat yang terjangkit TBC mendapat edukasi dan perawatan rutin dalam bentuk pemberian makanan tambahan yang kaya asupan gizi (kalori dan protein) yang merupakan produk UMKM,” terang Yuyun.

Ia pun menceritakan, ketertarikannya menjadi seorang kader di Posyandu Tulip karena kekhawatirannya terhadap kesehatan masyarakat sekitar, khususnya balita. Selain itu, Yuyun juga sangat menyayangi anak-anak. Sehingga membuatnya bersemangat untuk terus menggencarkan program Permataku di lingkungannya.

Suka duka ia lakukan selama melakukan sosialisasi secara door to door ke rumah warga. Apalagi penyakit TBC masih dianggap riskan di kalangan masyarakat sekitar. Namun perjuangannya tak pernah berhenti disitu saja, ia bersama kader posyandu lainnya terus melakukan pendekatan ke masyarakat.

“Bagi masyarakat awam, mereka merasa penyakit TBC ini merupakan hal yang riskan. Kami juga sempat bertemu dengan penderita TBC yang menolak untuk dilakukan kunjungan secara massif dan diberikan makanan tambahan, namun karena terus dilakukan pendekatan secara perlahan, alhamdulillah beliau mau dan kini sudah sembuh,” terang Yuyun.

Hal inilah yang mengantarkan Yuyun pada tahun 2022 sebagai kader posyandu berprestasi tingkat Kota Tangerang. Tak hanya itu, ia juga dinobatkan hingga tingkat Provinsi Banten serta nasional oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada tahun 2023.

“Semoga lewat inovasi ini mampu memantik kader-kader lainnya untuk mereplikasi pendekatan penanganan TBC dengan program serupa. Karena selama ini telah menunjukkan keberhasilan yang signifikan, secara lebih jauh diharapkan mampu mengentaskan angka TBC di Kota Tangerang,” pungkasnya. (***)

*Pemerintah Kota Tangerang

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Kabupaten

Sekda Garut Buka Rapat Pleno Penetapan Program Kerja TPAKD Kabupaten Garut

Published

on

Rapat Pleno Penetapan Program Kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TAPKD) Kabupaten Garut di Ballroom Kassiti Fave Hotel, Jalan Raya Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut (Foto : @www.garutkab.go.id)

Garut, goindonesia.co – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, membuka secara resmi Rapat Pleno Penetapan Program Kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TAPKD) Kabupaten Garut di Ballroom Kassiti Fave Hotel, Jalan Raya Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (02/05/2024).

Acara tersebut turut dihadiri oleh Teti Sarifeni selaku Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Garut, Yusi Yuliana perwakilan dari Bank Indonesia (BI), Irwan Muzhar perwaklian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta peserta TAPKD Kabupaten Garut.

Rapat tersebut membahas tentang inklusi keungan yang diatur dalam peraturan OJK No. 76/POJK.07/2016 tahun 2016, inklusi keuangan adalah ketersediaan akses akan berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan formal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sekda Garut, Nurdin Yana menyinggung pentingnya penurunan angka kemiskinan dengan mempermudah akses keuangan untuk masyarakat, mengidentifikasi kebutuhan daerah dan menggali potensi daerah, serta menjalin kerja sama dengan berbagai elemen.

“Persoalan kemiskinan di kami itu sangat besar pak, hari ini sebetulnya memang kalau melihat effort kita alhamdulillah kita menunjukkan penurunan, dari 10.64 sekarang tinggal 9 koma sekian,” ucap Nurdin.

Nurdin mengatakan, penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Garut tidak berlangsung dengan signifikan. Bersamaan dengan itu, lanjut Nurdin, Kabupaten Garut juga masih mengalami kenaikan angka stunting sebesar 0.5% sama halnya dengan 18 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Jawa Barat.

“Dari 23.63 menjadi 24.02 praktis kita sekitar 0.5 sehingga ini disebut anomali angka kemiskinannya turun tetapi stunting malah naik sehingga ini persoalan, kenapa demikian? Ini akan terkait dengan upaya-upaya yang akan kita lakukan kemudian,” kata Nurdin.

Maka dari itu, Nurdin berharap apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui rapat kali ini dapat mempercepat upaya pengentasan kemiskinan sekaligus penurunan angka stunting di Kabupaten Garut.

“Oleh sebab itu rekan-rekan sekalian saya kira ini tepat bagi kita berkumpul, bagaimana kita meningkatkan aspek ekonomi yang bisa sekaligus (mengatasi) struggle kita untuk mengangkat 2 persoalan yang muncul hari ini,” katanya.

Sementara itu, Perwakilan Bank Indonesia (BI), Yuli Yuliana menjelaskan bahwa inklusi keuangan dan digital akan mendukung pemberdayaan masyarakat serta pembangunan ekonomi. Hal ini terjadi karena beragam tantangan pandemi dan berbagai rentetan ekonomi yang berpengaruh pada kondisi perekonomian dunia saat ini.

“Transportasi membentuk ekonomi digital yang terjadi saat ini harus mencakup tiga tujuan kemanfaatan, yaitu ekonomi yang inklusif, masyarakat yang lebih produktif dan ekonomi yang berkelanjuta,” ucapnya.

Yuli menambahkan, bahwa kemajuan teknologi yang diakses hingga ke wilayah pedesaan dapat mempermudah masyarakat untuk mengakses berbagai ilmu pengetahuan, juga akses dalam hal keuangan yaitu melalui bank digital yang bisa diakses menggunakan gadget.

“Selanjutnya inklusi keuangan dan inklusi digital juga mendukung tercapainya pemberdayaan ekonomi. Inklusi keuangan disertai dengan akses teknologi digital dapat mendukung masyarakat untuk mencapai pemberdayaan ekonomi,” lanjutnya.

Irwan Muzhar, selaku Perwakilan OJK mengharapkan adanya tindak lanjut dari pertemuan tersebut dengan adanya program business matching yang pihaknya lakukan, sehingga dapat membantu para pelaku UMKM untuk dapat bersaing dengan jangkauan lebih luas lagi.

“Dan saya juga mengharapkan nanti dari TPKAD juga mempertemukan mereka dengan eksportir di luar negeri, jadi bukan cuman di bawahnya aja tapi sampai dengan untuk pemasarannya juga ada,” tuturnya.

Ia juga berharap terdapat peningkatan kecepatan dalam proses penyaluran kredit kepada masyarakat agar tidak kalah cepat seperti pinjaman online tentunya dengan memperhatikan kemampuan bayar masyarakat agar tidak terjadi kemacetan kredit. (***)

*Pemerintah Kabupaten Garut

Continue Reading

Berita Kota

Evaluasi Lurah dan Camat, Wali Kota Eri Cahyadi Siap Berkantor Lagi di Kelurahan

Published

on

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi siap untuk ngantor kembali di kantor kelurahan seperti yang dilakukannya di awal-awal menjabat (Foto : @surabaya.go.id)

Surabaya, goindonesia.co – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersiap untuk ngantor kembali di kantor kelurahan seperti yang dilakukannya di awal-awal menjabat atau sekitar bulan Mei 2021 silam. Bedanya, tujuan ngantor di kelurahan kali ini karena ingin mengevaluasi dan mengecek kinerja para lurah dan camat yang ada di Kota Surabaya.

“Jadi, saya kan sudah pernah ngantor di kelurahan dan di Balai RW, terus saya juga pernah membuka tempat curhat langsung setiap Sabtu dalam waktu hampir 6 bulan. Nah, sekarang saya ingin melihat kinerja yang dilakukan oleh lurah dan camat, sudah berhasil atau tidak, apa yang sudah saya ajarkan dan sudah saya sampaikan sudah berjalan atau tidak, makanya saya akan melakukan evaluasi,” kata Wali Kota Eri di Balai Kota Surabaya, Kamis (2/5/2024).

Menurutnya, ketika dia sudah mengajarkan dan sudah menyampaikan kepada lurah dan camat itu, bukan berarti dia harus turun terus menerus. Kalau seperti itu berarti tidak mendidik lurah dan camat serta kepala dinas yang ada di lingkungan pemkot.

“Saya ingin lihat hasilnya, apakah semuanya yang sudah saya ajarkan itu dijalankan semuanya atau tidak,” katanya.

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa fokus yang akan diperhatikan ketika dia turun ngantor di kelurahan adalah Kampung Madani itu. Wali Kota Eri mengakui sudah mengajarkan untuk bisa lepas dari stunting, sudah mengajari bagaimana padat karya, sudah mengajari bagaimana menyelesaikan sebuah masalah adminduk dalam waktu sehari, termasuk juga masalah tanah yang harus menghubungi BPN dalam penyelesaiannya.

“Sudah saya ajarkan semuanya. Setiap penyelesaian masalah kadang memang Pemkot Surabaya tidak bisa berdiri sendirian, makanya harus bergandengan tangan dengan stakeholder lainnya, sehingga saya ingin mengecek sekarang apakah sudah berjalan semuanya atau belum,” kata dia.

Selain itu, Wali Kota Eri sudah menyampaikan kepada lurah, camat dan kepala dinas untuk memakai rompi Kader Surabaya Hebat ketika turun ke lapangan. Bahkan, ia juga meminta emblem-emblem yang menunjukkan kepangkatan itu ditanggalkan terlebih dahulu, kecuali memang bertugas untuk upacara.

“Ini penting supaya ketika bertemu dengan orang lain, kita tidak pernah merasa bahwa saya Wali Kota Surabaya, saya kepala dinas, saya camat dan lurah. Tidak perlu seperti itu,” tegasnya.

Bagi dia, yang paling penting dan harus disadari bahwa dirinya dan pejabat pemkot lainnya merupakan Kader Surabaya Hebat, orang yang cinta Surabaya dan ingin membangun Surabaya. “Jadi, derajat kita sama semuanya, makanya ia mengajak seluruh warga Kota Surabaya untuk terus bersama-sama membangun Surabaya dengan cinta kasih, sehingga Surabaya bisa lebih baik lagi ke depannya,” pungkasnya. (***)

*Pemerintah Kota Surabaya

Continue Reading

Kabupaten

Pj Bupati Serahkan Bantuan Mesin Pembuat Pakan Ikan

Published

on

Bantuan mesin pembuat pakan ikan, kepada Kelompok Pembudidaya Ikan Makarti Mina Utama, di Desa Pinang Merah Kecamatan Pamenang Barat Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia yang diserahkan oleh Pj. Bupati Merangin H Mukti (Foto : @meranginkab.go.id)

Bangko, goindonesia.co -Penjabat (Pj) Bupati Merangin H Mukti menyerahkan bantuan mesin pembuat pakan ikan, kepada Kelompok Pembudidaya Ikan Makarti Mina Utama, di Desa Pinang Merah Kecamatan Pamenang Barat, Kamis (02/5).

Mesin pembuat pakan ikan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia tersebut, diharapkan Pj bupati dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan kelompok tersebut.

‘’Memang pakan ikan itu mahal harganya. Jangan coba-coba kita budidaya ikan dalam jumlah banyak kalau tidak punya mesin pembuat pakan ikan ini,’’ujar Pj Bupati H Mukti dibenarkan Kadis Perikanan Merangin Irsadi.

Buat memenuhi kebutuhan pakan ikan yang dipelihara di kolam yang berada di perkarangan rumah saja cukup susah, karena harga perkilogram pakan ikan itu terkadang lebih mahal dari harga ikannya.

Untuk itu lanjut H Mukti, Kelompok Pembudidaya Ikan Makarti Mina Utama harus mensyukuri pemberian bantuan mesin pembuat pakan ikan tersebut. ‘’Peliharan mesin ini dengan baik, jangan sampai baru sekali pakai sudah rusak,’’pinta Bupati.

Diharapkan Pj bupati, kedepannya Kelompok Pembudidaya Ikan Makarti Mina Utama tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pakan ikan untuk kelompoknya saja, tapi juga masyarakat yang membudidaya ikan di sekitarnya.

Selain itu Pj bupati juga berharap kedepannya, kelompok Pembudidaya ikan juga dapat menerima bantuan lainnya, seperti bantuan bibit ikan dan bantuan-bantuan lainnya yang dapat meningkatakan perekonomian masyarakat dari Kementerian.

Tampak hadir mendampingi Pj bupati pada acara tersebut, Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Slamet Sudarsono, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Merangin Sairi dan Camat Pamenang Barat Bambang.

Terpisah Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Makarti Mina Utama Ismail, berterimakasih kepada Pemkab Merangin yang telah membantu mesin pembuat pakan ikan tersebut.

‘’Kami akan sangat terbantu sekali dengan bantuan tersebut, semoga ikan yang kami hasilkan nanti bisa dijual dengan harga murah, sehingga bisa memenuhi kebutuhan ikan Kabupaten Merangin,’’ujar Ismail. (***)

*Diskominfo Merangin

Continue Reading

Trending