Connect with us

Pariwisata

Putri Mandalika Dan Pepes Nyale Menyambut Kedatangan Wisatawan Di Lombok

Published

on

Lombok menyambut peserta MotoGP Mandalika 2022 (Sadono)

Lombok, goindonesia.co : Berkunjung ke Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) rasanya kurang jika tak mencoba panganan bernama pepes nyale. Tak terkecuali Marc Marquez, juara dunia MotoGP 2019, kudu mencobanya.
Sejak Jumat (11/2/2022) para pembalap dunia memang sudah berada di Lombok menjajal sirkuit Intenasional Jalan Raya Pertamina Mandalika dalam tes pramusim MotoGP, untuk kemudian berlaga dipuncak balapan pada 18-20 Maret 2022. Di waktu senggang, tak menutup kemungkinan mereka akan menjajal berbagai hal di luar balapan.

Eksotisme alam NTB tak perlu diragukan. Kekayaan kuliner, budaya dan banyak lagi tentu sayang untuk dilewatkan.
Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kabupaten Lombok Tengah NTB, Lalu Lendek Jayadi, mengatakan pihaknya memang terus berupaya menciptakan suasana yang nyaman khususnya di destinasi wisata. Bentangan pantai yang indah didukung juga dengan tradisi masyarakat yang masih kental menjadi daya tarik wisatawan yang dating ke daerah yang dijuluki Gumi Tatas Tuhu Trasna ini.

Menjelang MotoGP ada tradisi Bau Nyale. Ini sebagai wujud kita memelihara atraksi budaya yang sudah menjadi peninggalan leluhur kami. Terlebih memang pariwisata kita adalah pariwisata yang tentunya menarik minat para wisatawan dengan berbagai keunikan yang dimiliki, jelasnya saat berkunjung ke Media Center Indonesia (MCI) MotoGP Mandalika 2022, beberapa waktu lalu.
Bau nyale, sebuah tradisi lama milik masyarakat Sasak, suku terbesar di Lombok, pulau seluas 4.725 kilometer persegi (km2) dengan garis pantai sepanjang 1.364 kilometer (km) dan menjadi bagian penting dari Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dalam bahasa Sasak, bau artinya menangkap dan nyale adalah cacing laut. Bau nyale adalah aktivitas masyarakat untuk menangkap cacing laut yang dilakukan setiap tanggal 20 bulan 10 dalam penanggalan tradisional Sasak (pranata mangsa) atau tepat 5 hari setelah bulan purnama. Umumnya, antara bulan Februari dan Maret setiap tahunnya.
Masyarakat setempat percaya kalau nyale adalah jelmaan Putri Mandalika, anak pasangan Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting dari Kerajaan Tonjang Beru dalam hikayat kuno Sasak. Putri Mandalika diceritakan sebagai sosok cantik yang diperebutkan oleh banyak pangeran dari berbagai kerajaan di Lombok seperti Kerajaan Johor, Lipur, Pane, Kuripan, Daha, dan Beru. Tak ingin terjadi kekacauan di kemudian hari jika ia memilih salah satu di antaranya, Putri Mandalika pun menolak semua pinangan itu dan memilih mengasingkan diri.

Akhirnya Putri Mandalika memutuskan untuk mengundang seluruh pangeran beserta rakyat di Pantai Kuta, Lombok pada tanggal 20 bulan 10, tepatnya sebelum Subuh. Seluruh undangan berduyun-duyun menuju lokasi.
Putri Mandalika yang dikawal ketat prajurit kerajaan muncul di lokasi. Kemudian dia berhenti dan berdiri pada sebuah batu di pinggir pantai. Tak lama, ia pun terjun ke dalam air laut dan menghilang tanpa jejak. Seluruh undangan sibuk mencari, namun mereka hanya menemukan kumpulan cacing laut yang kemudian mereka percayai sebagai jelmaan Putri Mandalika.

Pepes Nyale

Bagi sebagian orang nyale bukanlah sekadar cacing laut. Nyale merupakan hidangan yang istimewa bagi warga Lombok. Hasil tangkapan nyale itu acap mereka jadikan pepes nyale yang dibakar dengan daun pisang.
Nyale pepes seukuran 250 gram ini pun kerap dijual di tepi jalan Lombok seharga Rp35 ribu-Rp50 ribu dan tak pernah sepi peminat. Nyale juga bisa dijadikan bokosuwu, sejenis sambal pedas berbahan nyale mentah. Agar mengusir amis si cacing laut, sambal pedas ini ditabur perasan jeruk purut dan daun kemangi.

Tak hanya sambal, nyale juga diolah menjadi kuah santan nyale. Ada pula disangrai dengan campuran kelapa parut, bawang merah, bawang putih, jahe, daun kemangi, perasan jeruk limai dan cabai lombok.

Kudapan nyale yang diolah dengan cara digoreng tanpa minyak tersebut namanya nyale padongo.
Rupanya ia mengandung protein tinggi, hingga sebanyak 43,84 persen, mengalahkan telur ayam (12,2 persen) dan susu sapi (3,5 persen). Begitu juga kadar fosfor dalam nyale sebesar 1,17 persen masih cukup tinggi jika diadu dengan telur ayam (0,02 persen) atau susu sapi (0,10 persen).
Uniknya lagi, kandungan kalsium sebesar 1,06 persen pada tubuh nyale ternyata masih lebih tinggi dari kandungan kalsium susu sapi yang hanya 0,12 persen.

Menurut Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Sri Purwaningsih, nyale juga berkhasiat sebagai antidiabet alami.
Di Tiongkok Selatan, ekstrak nyale bahkan telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk pengobatan penyakit tuberkulosis, pengaturan fungsi lambung dan limpa, serta pemulihan kesehatan yang disebabkan oleh patogen. Zat antibakteri pada nyale, terutama dari famili Eunicedae, memiliki daya hambat terhadap kuman patogen seperti Proteus vulgaris, Escherichia coli, Streptococcus pyogenes, dan Helicobacter pylori.
Air bekas cucian dan ekstrak nyale juga diyakini masyarakat Sasak dapat menyuburkan lahan pertanian mereka.

Kemunculan nyale juga dijadikan pertanda bagi petani-petani Sasak akan berakhirnya musim hujan dan bersiap menuju musim kemarau. Artinya selama musim kemarau mereka tak lagi menanam padi hingga kembalinya bau nyale. 

Dengan segala keunikannya ini Pemerintah Provinsi NTB telah mengemas tradisi unik masyarakat Sasak ini dalam sebuah agenda pariwisata tahunan. Ketika Festival Pesona Bau Nyale diadakan Dinas Pariwisata NTB di Pantai Seger pada 2019 atau setahun sebelum pandemi Covid-19 terjadi, sekitar 3.000 turis asing menyaksikan kegiatan yang berlangsung selama lima hari.

Beragam aktivitas digelar, mulai dari lomba surfing membelah tingginya ombak di Pantai Mandalika dan bau nyale di Pantai Seger hingga pawai budaya Sasak di Praya, Lombok.

Pantai Seger sendiri masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, satu di antara lima destinasi superprioritas pariwisata Indonesia selain Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Borobudur (Jawa Tengah), Likupang (Sulawesi Utara), dan Danau Toba (Sumatra Utara). Pada masa pandemi ini, bau nyale tetap berlangsung meski festivalnya diistirahatkan untuk sementara hingga berakhirnya pandemi.   (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Pariwisata

Libur Lebaran Wisata Air Hitam Diserbu Wisatawan

Published

on

Destinasi wisata Air Hitam Dermaga Kereng Bangkirai di Kelurahan Kereng, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya (Foto : @palangkaraya.go.id)

Palangka Raya, goindonesia.co – Destinasi wisata Air Hitam Dermaga Kereng Bangkirai di Kelurahan Kereng, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya dipadati pengunjung atau wisatawan saat libur lebaran.

Dari pantauan awak Media Center Palangka Raya pada Sabtu (13/4/2024) di lokasi destinasi wisata Air Hitam tersebut, tampak penuh sesak dipadati pengunjung. Baik mereka yang datang dari dalam kota maupun luar Kota Palangka Raya.

Untuk memasuki area wisata air hitam ini pengunjung hanya dipatok harga karcis Rp5.000,00 per orang. Harga yang relatif murah ini sangat diminati masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan tingginya arus kendaraan yang datang ke salah satu lokasi wisata favorit di Kota Palangka Raya itu.

Ketua Kelompok Sadar Wisata, Kereng Bangkirai, Sabran Husin menyampaikan, kenaikan pengunjung pada hari libur lebaran ini, lebih tinggi dari hari biasanya, bisa mencapai ribuan orang per hari.

“Peningkatan terjadi mulai dari hari kedua Idulfitri. Hal itu bisa dilihat banyaknya pengunjung yang menaiki wahana susur sungai,” katanya.

Disebutkan Sabran, pada obyek wisata air hitam itu warga yang datang tidak hanya sekedar berfoto, namun juga menaiki beragam wahana wisata susur sungai. Seperti kapal pondok terapung, getek, bebek mesin dan bebek gowes yang yang disediakan di sekitaran Dermaga Kereng Bangkirai.

Tidak hanya sampai di situ saja, pengunjung wisata juga dapat memanfaatkan deretan gazebo untuk bersantai, serta menyantap aneka kuliner yang dijual. Semua itu menjadi wahana pendukung dari fasilitas destinasi wisata air hitam.

Sementara itu Ibay salah seorang wisatawan mengungkapkan, destinasi wisata air hitam menjadi alternatif yang tepat untuk mengisi libur lebaran.

“Saya bersama keluarga bisa menikmati keindahan wisata air hitam, selagi masih libur lebaran,” tuturnya dengan singkat. (***)

*(MC. Kota Palangka Raya, Pemerintah Kota Palangka Raya)

Continue Reading

Pariwisata

Akomodasi Kekinian Inovatif Jadi Daya Tarik Wisatawan untuk Berkunjung

Published

on

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi Bobocabin Gunung Mas dalam rangkaian kunjungan kerjanya memantau kesiapan pelaku pariwisata menghadapi musim libur lebaran (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Kabupaten Bogor, goindonesia.co– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku pariwisata termasuk di industri amenitas untuk terus berinovasi dalam menghadirkan produk sehingga menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan khususnya generasi muda untuk berkunjung.

Menparekraf Sandiaga saat mengunjungi Bobocabin Gunung Mas dalam rangkaian kunjungan kerjanya memantau kesiapan pelaku pariwisata menghadapi musim libur lebaran, Senin (8/4/2024), mencontohkan salah satu akomodasi inovatif yakni seperti yang ditawarkan Bobobox Group dengan menghadirkan Bobocabin di Gunung Mas, Puncak, Bogor. 

“Saya sampaikan ini adalah lokomotif penciptaan akomodasi kreatif yang kekinian untuk wisatawan di saat liburan dan bisa menangkap peluang untuk Gen-Z,” kata Menparekraf.

Bobocabin merupakan akomodasi inovatif dan kekinian dengan konsep elevated camping yang mengusung pengalaman baru berkemah dengan menggunakan teknologi Internet of Things (loT). Seperti smart glass windowcolorful LED LightQR code door lock, dan bluetooth audio speaker. 

Bobocabin Gunung Mas mulai dibuka pada 2022 dan sejak beroperasi hingga saat ini telah direservasi oleh 47 ribu wisatawan dengan tingkat okupansi mencapai 85,25 persen. 

“Kawasan ini juga masuk dalam kawasan desa wisata yang kita resmikan, yaitu Desa Wisata Tugu Selatan. Kami mendorong agar inovasi-inovasi lainnya dapat terus dilakukan,” ujar Menparekraf Sandiaga. 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu; CEO dan Co – Founder Bobobox, Indra Gunawan; Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Yudi Santosa; serta Business Relations Senior Manager Bobobox, Dennis Depriadie. 

Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga, Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Oni Yulfian.  (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Pariwisata

Menparekraf Apresiasi Hadirnya Destinasi Baru di Kawasan Puncak

Published

on

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno Saat mengunjungi destinasi wisata MiniMania dari Cimory Group, Kabupaten Bogor (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Kabupaten Bogor, goindonesia.co – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi hadirnya atraksi baru di kawasan Puncak, Jawa Barat, yang dipastikan akan menjadi destinasi favorit wisatawan khususnya di musim libur lebaran.

Salah satunya adalah MiniMania dari Cimory Group yang resmi diluncurkan sekitar enam bulan lalu.

Destinasi ini memiliki berbagai fasilitas dan wahana yang berisi miniatur dunia yang bisa menjadi spot foto menarik untuk wisatawan.

“Ini adalah outlet yang kelima dari grup Cimory dan tadi kita langsung keliling dunia. Jadi enggak perlu ke mana-mana cukup di MiniMania aja,” kata Menparekraf Sandiaga di Kabupaten Bogor, Senin (8/4/2024).

Berdasarkan data, jumlah wisatawan khususnya wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kabupaten Bogor sepanjang tahun 2023 mencapai 12,7 juta wisatawan. Sementara untuk wisatawan mancanegara sebesar 500 ribu.

Menparekraf menilai kehadiran atraksi ini akan menambah daya tarik juga kunjungan wisatawan.

Menparekraf Sandiaga dalam kesempatan tersebut juga berkesempatan meninjau sentra ekonomi kreatif yang dihadirkan MiniMania berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor. Berupa kios berkonsep Jepang di area MiniMania sebagai ruang kreatif yang menghadirkan ragam produk ekraf dari pelaku UMKM binaan Pemkab Bogor.

Di antaranya adalah Rumah Kotak Hitam yang menghadirkan produk batu lukis; XME Toys yang menghadirkan mainan edukasi berbahan kayu; serta Jemari Aisyah yang menghadirkan produk ragam gantungan kunci berbahan rajut dan akrilik painting.

Tidak hanya berbelanja, wisatawan yang datang juga berkesempatan untuk mengikuti ragam aktivitas seperti workshop yang ditawarkan pelaku-pelaku UMKM tersebut.

“Jadi ini bukan hanya tempat wisata, tapi juga wahana edukasi untuk anak-anak. Kami sangat mengapresiasi dan kami ucapkan selamat,” kata Sandiaga.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Kabupaten Bogor, Asmawa Tosepu; Owner Cimory Group dan MiniMania, Wenzel Sutantio; Direktur MiniMania, Yosua Lestijanto; serta Kadisbudpar Kabupaten Bogor, Yudi Santoso.

Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga, Direktur Pengembangan Destinasi I Kemenparekraf/Baparekraf, S. Utari Widyastuti. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Trending