Bisnis dan Ekonomi

Dikuasai RI, Ini Daftar Pemegang Saham Terbesar di Bukalapak

Published

on

Foto: Detik.com

Jakarta, goindonesia.co  – Startup unicorn atau bervaluasi di atas US$1 miliar tanah air, Bukalapak, dikabarkan akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu yang menarik adalah tingginya penguasaan perusahaan domestik pada e-commerce ini.

Berdasarkan laporan Deal Street Asia, 50,96% saham Bukalapak dikuasai oleh investor Indonesia. Selanjutnya Hong Kong senilai 21,62%, Singapura 15,58% dan Korea Selatan 3,16%. Ada 47 investor Bukalapak, seperti dilansir CNBC Indonesia, Senin (31/5/2021).

Laporan itu menyebutkan PT Kreatif Media Karya (KMK), unit bisnis investasi digital PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) menguasai 31,9% saham Bukalapak. Para pendiri Bukalapak Ahmad Zaky menguasai 5,76% saham, Muhammad Fajrin Rayid 3,53% dan Nugroho Heru Cahyono 2,78%.

Selanjutnya ada Indies Capital, perusahaan ventures capital yang dikomandani Pandu Sjahrir masuk melalui Komodo Indigo Investment Ltd sebesar 0,51% dan Komodo Opertunity Venture 1 Ltd sebesar 0,51%.

Kemudian ada Willix Halim yang menguasai 1,86% saham Bukalapak, Alvin W Sariaatmadja 0,99%, BRI Ventures 0,23%, Endeavor 0,11%, Pandu Sjahrir di bawah 0,1%, RD Adi Wardhana Sariaatmadja 0,99% hingga Mandiri Capital di bawah 0,1%.

Adapun investor Hong Kong, API Invesment Limited menguasai 17,4% saham perusahaan. Ini merupakan perusahaan investasi miliki Ant Group yang terafiliasi dengan Alibaba Group. Selanjutnya ada GIC, perusahaan investasi Singapura yang menguasai 12,6% saham perusahaan.

Sebelumnya sumber Tech in Asia melaporkan akan IPO pada Agustus mendatang dengan melepas 25% nilai valuasinya ke investor publik. Dikabarkan aksi korporasi ini akan mendatangkan dana segar US$255 juta atau setara Rp 3,6 triliun. Mandiri Sekuritas dan UBS dikabarkan akan bertindak sebagai penjamin emisi perusahaan.

Bukalapak juga dikabarkan akan melantai di bursa saham Amerika Serikat (AS). Bukalapak disebut akan merger dengan perusahaan cek kosong (SPAC) yang dapat meningkatkan valuasi perusahaan menjadi US$4 miliar hingga US$5 miliar. Menurut Laporan CBInsights, hingga Mei 2021, Bukalapak memiliki valuasi US$3,5 miliar. (***)

Trending

Copyright © 2021 goindonesia.co