Pariwisata

Wisatawan Patut Mencoba Kelezatan Nasi Jamblang Khas Cirebon

Published

on

Ganjar mampir warung Nasi Jamblang. (Istimewa)

Cirebon, goindonesia.co: Apakah anda termasuk wisatawan yang gemar berburu kuliner? Jika ya, maka Nasi Jamblang khas Cirebon patut diburu. Ada sensasi dari balur-balur hitam cumi-cumi gendut yang selalu tersaji hangat di meja.

Keberadaan warung Nasi Jamblang ini memang sangat terkenal dan dicari banyak wisatawan. Di meja selalu berjejer 12 lauk pilihan. Selain cumi-cumi gendut, juga tersaji sambal goreng, bacem ampela, sayur tahu sampai kering tempe.

Sang pemilik warung Nasi Jamblang di Palimanan Cirebon, Awang, sempat agak gugup saat menjelaskan satu persatu lauk yang dia jajakan. Maklum siang itu, ia meladeni pelanggan ternama, yakni Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Sebagian masakan di warungnya itu jika dilihat dari penampilan dan penyajiannya, sangat berbeda dengan warung-warung makan lainnya.

Kalau di warung lain sambal goreng tersaji di mangkuk besar, di warung Awang masakan itu dibungkus daun pisang. Kentang yang biasanya dimasak untuk sayur atau digoreng, di tempat Awang dijadikan sate. Yang lebih menarik perhatian adalah nasinya dibungkus daun jati.

“Ini yang kita namakan Nasi Jamblang, Pak. Makanan khas Cirebon,” Awang menerangkan.

“Yang paling spesial dan cocok untuk Nasi Jamblang memang cumi, sambal goreng plus sate kentang, Pak,” tuturnya pula.

Tanpa menunggu lama, Ganjar langsung mengambil dua bungkus Nasi Jamblang. Setelah bungkus daun jati dibuka, ia langsung mengambil beberapa lauk.

Yang pertama diambil adalah sambal goreng bungkus daun pisang. Kemudian mengambil cumi dua ekor plus kuah hitamnya. Lalu mengambil sate kentang dan tempe goreng. Dari tampilan, menu yang dipilih Ganjar memang sangat menggoda.

Selesai memilih lauk, Ganjar beranjak untuk cuci tangan. Begitu kembali ke meja, sate kentang jadi target pertama gigitan Ganjar. Selanjutnya, seperti ikut “tim makan bubur diaduk” karena tanpa ragu langsung mengaduk Nasi dengan kuah hitam cumi gendut dan langsung disantap.

Uniknya, Ganjar makannya tidak pakai sendok. Tapi langsung “muluk” alias makan pakai tangan. “Lebih mantap pakai tangan. Sensasi kuah cuminya berasa, bukan hanya di lidah tapi juga di jari-jari,” katanya.

Yang lebih mantap lagi, kata Ganjar adalah sate kentangnya. Karena baluran bumbu rempah yang masih menempel di setiap potongan kentang itu menurutnya sangat maknyus.

“Pokoknya nagih banget. Kalau kamu ke Cirebon harus menyantap Nasi Jamblang,” pungkas Ganjar. (***)

Trending

Copyright © 2021 goindonesia.co