Politik

Pakar Sebut Pemilu 2024 Baik untuk Ekonomi: Belanja Masyarakat Akan Naik

Published

on

Tata cara pemilu 2019. (Foto: merdeka.com)

Jakarta, goindonesia.co – Pakar Ekonomi Prof Candra Fajri Ananda mengatakakan, biaya untuk menyelenggarakan Pemilu 2024 bukanlah masalah besar.

Adapun ini disampaikannya dalam webinar yang bertajuk “Kata Pakar Bila Pemilu Ditunda” pada Minggu (6/3/2022).

“Sebenarnya spending untuk Pemilu itu kalau direncanakan sekitar 70 triliun dana yang diminta KPU, kalau saya katakan itu gak banyak, dari pada IKN yang 400 triliun jauh, jadi sebenarnya kalau dari sisi APBN 70 triliun is not big deal,” kata Candra.

Staf Khusus Menteri Keuangan ini mengatakan, Pemilu 2024 justru membuat ekonomi Indonesia menjadi baik.

“Pesta demokrasi itu akan membuat belanja belanja masyarakat akan terus naik dan itu sebenarnya baik untuk ekonomi kita,” kata Candra.

Menurutnya, karakteristik ekonomi Indonesia didukung oleh konsumsi. Maka, hal tersebutlah yang harus didorong.

“Dan ekonomi negara kita itu karakteristiknya itu persen masih supported by consumption, jadi konsumsi ini yang harus kita dorong,” kata Candra.

Usulan Ditunda

Sebelumnya, Cak Imin mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda. Pernyatana itu disampaikan Cak Imin usai menerima pelaku UMKM, para pengusaha dan para analis ekonomi Perbankan.

“Dari seluruh masukkan itu saya mengusulkan pemilu tahun 2024 itu ditunda satu atau dua tahun. Agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang dan kemudian tidak terjadi freeze (pembekuan ekonomi) untuk mengganti stagnasi selama 2 tahun masa pandemi,” kata Gus Muhaimin dalam Keterangannya, Rabu (23/2/2022).

“Ya setahun lah maksimal dua tahun,” tambahnya

Pria yang kerap disapa Gus Muhaimin ini juga mengaku, banyak masukan dari kalangan dunia usaha, terutama memasuki tahun 2022 sangat optimis melihat peluang ekonomi, dan untuk untuk recovery dibutuhkan 2 tahun

Atas dasar itu, Gus Muhaimin melihat Pemilu yang sudah direncakan tahun 2024, jangan sampai prospek ekonomi yang baik itu terganggu karena pemilu.

“Sebab Pemilu biasanya ada tiga kondisi, Yang pertama para pelaku ekonomi melakukan freeze pembekuan wait and see, lalu agresifitas ekonomi saat pemilu,” katanya.

Ke depan, Gus Muhaimin akan mengkomunikasikan penundaan Pemilu tersebut kepada para pimpinan Partai politik.

“Semoga, usulan saya ini akan saya sampaikan ke teman-teman pimpinan partai, saya usulkan ke Pak Presiden, bagaimana apakah bisa? ya nanti kita lihat saja, apakah mungkin bisa diundur atau tidak. Ini usulan saya,” pungkasnya. (***)

Trending

Copyright © 2021 goindonesia.co