Connect with us

Berita

Launching Kemudahan Pengurusan Perizinan Berusaha Kegiatan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) – FESTIVAL LIKE

Published

on

Peluncuran kemudahan proses perizinan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) lewat sistem Online Single Submission (OSS) yang terintegrasi dengan sistem AMDALNET. (Kiri ke kanan: Kepala Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup (Foto : pln, @disway.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kemudahan Dalam Pengurusan Perizinan Berusaha Kegiatan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang dibangun atas berkolaborasi 3 kementerian/lembaga yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Standarisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). KLHK menyediakan sistem persetujuan lingkungan AMDALNET dan standar form UKL UPL, BKPM menyediakan OSS-RBA, ESDM tentang kebijakan energi listrik.

Dalam Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi Baru Terbarukan (LIKE), di Rangkaian Pembukaan Zona Energi Baru Terbarukan (Zona Biru), BSILHK telah meluncurkan Kemudahan Proses Perizinan Berusaha (SPKLU) Secara Otomatis melalui Sistem AMDALNET yang terintegrasi dengan Sistem OSS RBA.

Dalam waktu singkat, izin berada di tangan pengusaha. Perizinan Berusaha Kegiatan SPKLU secara Otomatis ini dibangun atas kerja kolaborasi dari Dalam rangkaian acara pembukaan Zona Biru – Energi Baru Terbarukan yang dihadiri dan dibuka oleh Menteri Sekretaris Negara, Menteri LHK, Menteri KUKM, dan Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) dimana dalam acara tersebut telah dilakukan demonstrasi Kemudahan Perizinan Berusaha Kegiatan SPKLU Secara Otomatis melalui Sistim Amdalnet yang terintegrasi dengan Sistem OSS RBA.

Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Edi Srimulyanti menyambut baik dukungan dari BSILHK kepada PLN. Dengan terbitnya Kemudahan dalam proses perizinan SPKLU, maka harapannya ekosistem insfrastruktur pengisian listrik untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) akan semakin berkembang dan menjamur. Hal ini sejalan dengan mandat Pemerintah melalui Kementerian ESDM yang terus mendorong pengoperasian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia.

Kegiatan SPKLU sebelumnya digolongkan menjadi risiko menengah tinggi. Bagi kegiatan yang sudah memiliki kesesuaian ruang baik KKPR ataupun berada di daerah yang telah memiliki RDTR Wilayah maka waktu yang diperlukan untuk pengurusan persetujuan lingkungan kueang lebih 72 hari. Dimana prosesnya akan melalui:  Penapisan dan Penyusunan Dokumen Lingkungan melalui sistem AMDLANET, Verifikasi dalam sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) KLHK, Pemeriksaan Dokumen dan Substansi, dilanjutkan penandatanganan Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PKPLH).

Kini, kegiatan SPKLU ini merupakan kegiatan tingkat risiko lingkungan Menengah Rendah. Data dan persyaratan disubmit pelaku usaha pada sistem OSS dan selanjutnya dikirimkan ke sistem AMDALNET. Selanjutnya dokumen lingkungan akan dibuatkan secara otomatis oleh sistem AMDALNET yang telah tersedia form UKL-UPL standar spesifiknya yang kemudian akan dikirimkan ke sistim OSS RBA, sehingga Persetujuan Lingkungan dan Perizinan Berusaha untuk kegiatan SPKLU dapat diterbitkan secara otomatis melalui sistim OSS RBA. Semua proses tersebut dilakukan melalui sistem informasi yang secara cepat dengan SLA – service Level Arrangement waktu layanan palin lama 2 jam.

PT PLN (Persero) telah diberikan mandat penugasan oleh Pemerintah dalam pengembangan infrastruktur. Dengan menjamurnya ekosistem kendaraan listrik saat ini, tentu memberikan banyak manfaat khususnya untuk lingkungan, yaitu dapat menurunkan polusi udara dari emisi karbon serta dapat menurunkan kebisingan. Untuk menyeimbangkan hal tersebut, pemerintah memberikan penugasan kepada PLN untuk pembangunan SPKLU dan SPBKLU yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampai dengan Agustus Tahun 2023, PLN telah membangun SPKLU sebanyak 620 unit EV charger di 369 titik lokasi yang tersebar di Indonesia. Selain itu PLN juga telah memberikan dukungan terhadap lebih dari 1.600 SPBKLU yang terkoneksi dengan jaringan listrik PLN, untuk memberikan dukungan terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik Roda Dua. Kehadiran PLN dalam memberikan dukungan Charging Station untuk Kendaraan Operasional Berbasis Listrik pada event Kenegaraan seperti KTT G-20 Bali 2022, KTT ASEAN ke 42 Labuan Bajo, serta KTT ASEAN ke-43 Jakarta, adalah salah satu bukti nyata peran PLN dalam implementasi Era Kendaraan Listrik di Indonesia.

Selain itu, untuk mendukung penuh program pemerintah untuk menggiatkan transisi penggunaan kendaraan yang berbahan bakar ke kendaraan listrik, PLN membuat beberapa langkah dengan aksi – aksi berikut:

  1. Melakukan pengembangan industri baterai dalam negeri bersama 3 BUMN membentuk IBC (PLN, Pertamina, Mind ID);
  2. Memastikan ketersediaan suplai listrik melalui pengembangan pembangkit 35 GW;
  3. Memberikan Program Stimulus Percepatan Penggunaan KBL BB;
  4. Pengembangan skema Model Bisnis SPKLU dan SPBKLU;
  5. Menjalin Kerjasama dengan pengembang SPKLU dan SPBKLU Swasta; dan
  6. Pengembangan Aplikasi PLN Mobile untuk Kendaraan Listrik.

Dengan memperhatikan data pertumbuhan kendaraan listrik dari pemerintah Indonesia dan melihat realisasi pertumbuhan kendaraan listrik saat ini, diproyeksikan jumlah populasi EV di Tahun 2030 sebesar 335 ribu sehingga dibutuhkan sebanyak 22.339 SPKLU untuk memenuhi pengisian mobil listrik di tempat umum. Oleh karena itu, PLN tidak bisa bekerja sendiri dalam penyediaan infrastruktur pendukung kendaraan listrik. PLN mengembangkan pola bisnis dengan melalui skema waralaba atau franchise bagi masyarakat yang ingin berbisnis stasiun pengisian kendaraan listrik umum. Karena masyarakatlah yang memiliki lokasi-lokasi yang strategis untuk SPKLU seperti pusat perbelanjaan (mall), perbankan, kedai kopi maupun restoran cepat saji. (***)

* PT PLN (Persero)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

WWF 2024: Pertamina Group Lakukan Aksi Nyata Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Published

on

Perwira Pertamina Integrated Shipping paparkan program konservasi kelautan ke pengunjung World Water Forum ke-10, yang tengah digelar di Bali. Pertamina Group memiliki berbagai upaya pelestarian alam, termasuk konservasi air, sebagai wujud komitmen perusahaan berkelanjutan. (Foto: @www.pertamina.com)

Jakarta, goindonesia.co – Dalam event berskala Internasional World Water Forum (WWF) ke-10 yang tengah diselenggarakan di Bali, Pertamina Group memaparkan sejumlah upaya untuk menjaga keberlangsungan air bersih. Pertamina juga ambil bagian, mendukung Indonesia yang menjadi tuan rumah pada perhelatan internasional ini.

World Water Forum merupakan pertemuan internasional terbesar di sektor air. Melibatkan perwakilan dari banyak negara, forum tiga tahunan ini menjadi ajang kolaborasi, diskusi dan membuat kemajuan jangka panjang dalam mengatasi tantangan air global. 

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, Pertamina sudah memiliki visi untuk mengurangi konsumsi air dan mengurangi kandungan limbah, guna menjaga konservasi air ini. Forum WWF menjadi moment berharga bagi Pertamina untuk saling berbagi dengan berbagai pihak terkait langkah yang sudah dilakukan perusahaan, mencari solusi dan inovasi terkini, serta memperkuat komitmen perusahaan terhadap konservasi air.

“Pertamina berpartisipasi secara langsung di ajang ini, membuktikan bahwa peran Pertamina dalam menjaga kualitas air dan pelestarian air sudah sejalan dengan program global,” jelasnya. 

Subholding Pertamina juga turut ambil bagian. Salah satunya, subholding integrated marine logistics dengan berbagai program kemaritiman seperti program perlindungan ekosistem laut, konservasi air tanah, literasi kelautan bertajuk “BerSEAnergi untuk Laut”, hingga konservasi binatang laut. 

Sementara, subholding pengolahan dan petrokimia memiliki sistem pemantauan kualitas air limbah untuk memastikan pengelolaan air dengan kualitas baik bagi lingkungan. 

Selain itu, subholding Pertamina New and Renewable Energy memiliki program Reksa Embung sebagai upaya pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat, serta program konservasi air bersih.

Sementara itu, subholding upstream memiliki program peningkatan kualitas lingkungan dengan metode Rig to Reef pada anjungan migas. Program ini mengubah anjungan minyak lepas pantai menjadi terumbu buatan, sehingga mengembalikan habitat ikan dan memberi manfaat bagi ekosistem laut. 

Subholding gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk juga memiliki kepedulian serupa, dengan membangun sarana fasilitas air bersih untuk masyarakat di Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur. Program ini mendukung upaya pemerintah dalam mengakses air bersih dan menciptakan lingkungan sanitasi yang layak dan sehat.

Tak hanya itu, subholding commercial & trading Pertamina Patra Niaga turut memberikan dukungan maksimal untuk kelancaran penyelenggaran dengan memastikan kesiapan energi untuk kebutuhan peserta WWF. 

Selain Avtur, kebutuhan BBM dan LPG selama ajang World Water Forum (WWF) ke-10 yang diadakan tahun ini di Bali menjadi layanan yang diprioritaskan oleh Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus. 

Dukungan Pertamina juga untuk sisi kesehatan, dimana PT Pertamina Bina Medika – Indonesia Healthcare Corporation (IHC) mengambil peran strategis sebagai Koordinator layanan tim medis untuk tamu VVIP. IHC menyiapkan 30 tenaga medis, termasuk dokter dan perawat, serta 7 unit Ambulance Rescue dilengkapi dengan peralatan Mini ICU hingga 25 Mei 2024, di lokasi WWF berlangsung. 

PT Pelita Air sebagai maskapai penerbangan dengan rute Bali, juga mempersiapkan armada dan layanan terbaiknya untuk kemudahan transportasi para peserta WWF.

“Pertamina Group all out dalam menjalankan perannya baik dalam mendukung penyelenggaraan kegiatan WWF, maupun menjaga keberlanjutan air dalam berbagai lini bisnisnya serta menggandeng masyarakat untuk terlibat aktif mengelola air secara bijak,” jelas Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (***)

*PT Pertamina (Persero)

Continue Reading

Berita

Bertolak ke Sumbar, Presiden dan Ibu Iriana akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang dan Serahkan Bantuan

Published

on

Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana Joko Widodo lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Provinsi Sumatra Barat, pada Selasa, 21 Mei 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris

Jakarta, goindonesia.co – Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) untuk meninjau langsung lokasi bencana banjir bandang. Dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, Presiden dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2024 sekitar pukul 06.30 WIB.

Presiden Jokowi dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Kabupaten Padang Pariaman. Selanjutnya, Presiden Jokowi akan langsung menuju salah satu lokasi terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Agam dengan berkendara mobil.

Selepas itu, Presiden Jokowi akan menuju Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam untuk meninjau posko tanggap darurat sekaligus menyerahkan santunan duka dan bantuan bagi keluarga korban terdampak bencana.

Pada siang harinya, Presiden dan Ibu Iriana akan kembali menuju Bandara Internasional Minangkabau untuk kemudian lepas landas kembali ke Jakarta.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam penerbangan menuju Sumatra Barat yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin, Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, serta Plt. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M. Yusuf Permana.

Tampak melepas keberangkatan Presiden di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta yaitu Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Karyoto, Pangkoopsud I Marsda TNI Mohammad Nurdin, serta Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Destianto Nugroho Utomo.

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Berita

Presiden Jokowi Ajak Sejumlah Pemimpin Delegasi World Water Forum Kunjungi Tahura Ngurah Rai

Published

on

Presiden Joko Widodo mengajak sejumlah pemimpin delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 untuk berkunjung ke Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Kota Denpasar, Provinsi Bali, pada Senin, 20 Mei 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr

Denpasar, Provinsi Bali, goindonesia.co – Presiden Joko Widodo mengajak sejumlah pemimpin delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 untuk berkunjung ke Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Kota Denpasar, Provinsi Bali, pada Senin, 20 Mei 2024. Tahura adalah sebuah suaka yang dihiasi lebih dari 1.300 hektare hutan bakau yang tumbuh subur, sebagai salah satu pernyataan komitmen Indonesia terhadap konservasi dan pengelolaan lingkungan.

Presiden Jokowi menyambut para pemimpin delegasi antara lain dari Utusan Khusus Prancis Barbara Pompili, Utusan Khusus Persatuan Emirat Arab Suhail Mohamed Al Mazroui, Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis, Presiden World Water Council Louis Fauchon, Perdana Menteri Tajikistan Qohir Rasulzoda, dan Presiden Fiji Wiliame Maivalili Katonivere.

Setelah menyambut kehadiran para pemimpin satu per satu, Presiden Jokowi kemudian mengajak para pemimpin delegasi berkeliling dan memperkenalkan hutan bakau. Beberapa area dikunjungi para pemimpin, mulai dari area pembibitan, persemaian mangrove, panel surya, hingga berfoto bersama.

Area pembibitan merupakan bagian penting dalam mendukung upaya rehabilitasi mangrove. Dengan kapasitas terbaik untuk menghasilkan 6 juta bibit mangrove setiap tahunnya, “Bali Mangrove Nursery” adalah pernyataan komitmen Indonesia terhadap pengelolaan mangrove berkelanjutan dan pelestarian ekosistem yang berharga.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi dan para pemimpin tampak mengambil bibit mangrove dari sejumlah anak. Ini merupakan simbolisasi tanggung jawab kolektif untuk memelihara dan melindungi ekosistem penting ini.

“Kami berharap para pemimpin menjadi penjaga bumi, menyembuhkan lukanya dan melanjutkan proses keberlanjutan dunia. Partisipasi anda hari ini menyatakan komitmen terhadap pengelolaan lingkungan, menunjukkan kepemimpinan dalam upaya global untuk melindungi planet kita,” ujar pemandu kepada para pemimpin.

Lepas berkeliling, Presiden Jokowi dan para pemimpin delegasi bersantai di Pendopo Wantilan. Mereka tampak berbincang hangat dan akrab sebelum kemudian menyudahi kunjungannya pada sore itu.

Tampak sejumlah menteri turut serta mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (***)

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Trending