Connect with us

Kabupaten

Tim Gabungan Bergerak Cepat Atasi Dampak Bencana Tanah Longsor di Desa Kaliori

Published

on

BPBD Purbalingga bersama sejumlah lembaga terkait dan relawan, seperti kerja bakti bersama tim gabungan untuk membersihkan material longsor, pengerahan alat berat (excavator) untuk membuka akses jalan darurat, dan pendirian dapur umum untuk korban terdampak dan relawan (Foto : @www.purbalinggakab.go.id)

Purbalingga, goindonesia.co – Pada hari kedua penanganan bencana tanah longsor di Dusun Sawangan, Desa Kaliori, Kecamatan Karanganyar, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan. Kejadian tanah longsor terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi pada Minggu (14/4/24), dengan 3 titik longsor terjadi pada wilayah tersebut.

Meskipun tidak ada korban jiwa, namun tanah longsor menyebabkan terputusnya jalan penghubung ruas Kaliori – Grugak sepanjang 100 meter akibat tertimbun material longsor, kerusakan pada 3 rumah warga, dan padamnya jaringan listrik serta air bersih. Total 4 KK dengan 14 Jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Jalan penghubung  Dusun 1 ke Dusun 5 sepanjang 100 meter tertimbun material longsor dengan ketinggian bervariasi dari 2 meter hingga 20 meter membuat jalan Kabupaten Ruas Kaliori – Grugak terputus,” kata Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga Prayitno, Selasa (16/4/24).

Berbagai upaya penanganan telah dilakukan oleh BPBD Purbalingga bersama sejumlah lembaga terkait dan relawan, seperti kerja bakti bersama tim gabungan untuk membersihkan material longsor, pengerahan alat berat (excavator) untuk membuka akses jalan darurat, dan pendirian dapur umum untuk korban terdampak dan relawan. Perbaikan jaringan listrik oleh tim PLN Purbalingga serta penyerahan bantuan logistik dari Dinsosdalduk KBP3A untuk membantu korban.

“Hingga saat ini, titik longsor ke-1 dan ke-3 telah berhasil dibersihkan, namun titik longsor ke-2 masih dalam proses penanganan karena matrial longsor yang berupa batu bongkahan besar, progres hari ini sudah mencapai 30%. Demikian juga dengan rumah yang terdampak, masih dalam proses penyingkiran material longsor,” terang Prayitno.

Tim penanganan yang bertugas melibatkan BPBD, POLRI, TNI AD, Kecamatan Karanganyar, Pemdes Kaliori, PMI, Pramuli, Dinsosdalduk KBP3A, SAR Perwira, SAR MTA, serta partisipasi dari warga setempat. (***)

* Dinas Komunikasi dan Informatika, Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Kabupaten

Selaraskan Pendidikan Anak, Banyuwangi Fasilitasi Sekolah Parenting untuk Ribuan Orang Tua

Published

on

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, menginisiasi program memfasilitasi sekolah parenting untuk para orang tua atau wali murid di Banyuwangi, melalui Sekolah Orang Tua Hebat (Sobat).  (Foto : @banyuwangikab.go.id)

Banyuwangi, goindonesia.co – Pola pendidikan anak perlu diselaraskan antara di sekolah dan di rumah. Untuk itu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, menginisiasi program memfasilitasi sekolah parenting untuk para orang tua atau wali murid di Banyuwangi, melalui Sekolah Orang Tua Hebat (Sobat). 

Program Sobat merupakan edukasi parenting untuk orangtua seputar pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan, sehingga pendidikan dan pengasuhan yang diperoleh anak di rumah bisa selaras dan saling menguatkan dengan di sekollah. 

“Melalui program ini orangtua bisa mengupdate ilmu parenting. Bagaimana melakukan pendekatan dan lebih mengerti dunia anak sesuai dengan zamannya,” kata Ipuk saat peluncuran Program Sobat, di Pendopo Sabha Swagata, Senin (20/5/2024).

Dengan program ini diharapkan orangtua bisa mengetahui dqn mengeksplor karakter anak, menciptakan suasana belajar yang nyaman baik di sekolah maupun di rumah. 

“Dengan demikian antara pendidik dan orang tua bisa menggali potensi anak secara optimal, tidak hanya di bidang akademis tapi juga non akademis,” tambah Ipuk. 

Selain itu dengan program ini, diharapkan orang tua juga bisa mencegah anak dari bullying dan kekerasan di sekolah. 

Dalam program ini Banyuwangi menyediakan 588 fasilitator berpengalaman yang terdiri dari psikolog dan guru yang sudah mengikuti pelatihan parenting. Program ini berlangsung selama empat bulan untuk setiap angkatan, dan mendapat sertifikat.

Ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan, Suratno, untuk angkatan pertama diikuti oleh 8.515 peserta orang tua/wali murid dari jenjang PAUD, SD, dan SMP dengan jumlah total 337 lembaga.

Setiap angkatan akan menempuh waktu pendidikan selama empat bulan dengan 16 kali pertemuan. Setiap pertemuan berisi tema materi yang berbeda. 

Di antaranya tema memahami perkembangan anak, pengembangan bakat minat anak, dukungan orang tua dalam penumbuhan budi pekerti, mandiri, dan tanggung jawab, hingga peran orangtua dalam bulliying dan kekerasan.

“Kami berharap untuk angkatan selanjutnya jumlahnya akan semakin banyak karena semakin banyak orangtua yang sudah mengetahui manfaatnya,” kata Suratno.

Dalam peluncuran tersebut turut hadir Kepala Pusat Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbudristek, Rusprita Putri Utami yang terhubung secara virtual. 

Ruspita mengapresiasi apa yang telah dilakukan Banyuwangi. Dia mengatakan tantangan pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah kurangnya keterlibatan orangtua dalam pendidikan dan pola asuh anak secara langsung. 

Hal ini tidak lepas dari kurangnya edukasi pada orangtua. Salah satu indikatornya hasil survei nasional menunjukkan hanya 23 persen orangtua yang mendapatkan pendidikan parenting.

“Saya sangat bahagia Banyuwangi meluncurkan program ini sebagai upaya pelibatan orangtua. Dengan program ini harapannya terjadi keselarasan dan kesinambungan pada pendidikan anak di rumah dan di sekolah serta membentuk karakter dan pribadi anak secara utuh,” harapnya. (***)

*@banyuwangikab.go.id

Continue Reading

Kabupaten

Tradisi Sedekah Bumi, Ajang Kembalikan Potensi Budaya Desa Soko

Published

on

Pagelaran wayang kulit, salah satu pertunjukan seni tradisional dari Tradisi Sedekah Bumi atau gas deso di Desa Soko Kecamatan Jepon (Foto : @www.blorakab.go.id)

Blora, goindonesia.co – Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Blora bersama bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Kudus menggelar pertunjukan seni tradisional Barongan dan Wayang Kulit dalam tradisi sedekah bumi atau gas deso di Desa Soko Kecamatan Jepon.

Acara itu diselenggarakan melalui program Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBCHT).

Kepala Dinas Dinkominfo Blora Pratikto Nugroho, S.Sos., M.M. menjelaskan agenda ini diselenggarakkan sebagai ajang untuk mengembalikan potensi budaya Desa Soko yang sudah lama redup sejak tahun 1980-an.

“Harapannya ini menjadi suatu potensi wisata yang cukup bisa kita andalkan di Kabupaten Blora,” jelasnya, Senin, 20 Mei 2024.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah, Dasiran, S.Ag., M.Si yang hadir mewakili Bupati Blora Arief Rohman, SIP., M.Si, mengungkapkan dengan diadakannya sedekah bumi artinya warga Desa Soko memanjatkan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa supaya alam atau bumi menjadi bersahabat bagi Desa Soko dan Kabupaten Blora khususnya.

“Dengan adanya rasa syukur, harapannya tuhan memberikan keberkahan. Dan harapan untuk wisata Blora bisa bangkit Kembali, tentunya ini adalah harapan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Dasiran.

Dalam kegiatan tersebut selain pertunjukan seni juga disampaikan edukasi dan sosialisasi cukai rokok tembakau untuk membasmi peredaran rokok ilegal yang disampaikan oleh perwakilan KPPBC Tipe Madya Kudus Afif Irsan Pahlevi,

Irsan menginformasikan bahwa peredaran rokok tembakau itu perlu diawasi dengan beragam aspek seperti kesehatan, perekonomian, dan hukum yang berlaku. Ia juga mengapresiasi Masyarakat setempat yang hadir tampak sudah menggunakan rokok yang legal.

“Saya melihat masyarakat disini semua tidak menggunakkan rokok illegal” jelas Irsan bersyukur karena Masyarakat sudah mendukung peredaran rokok ilegal.

Gelaran sinergi budaya dalam agenda sedekah bumi tersebut Forkopimcam  Jepon, tokoh agama, tokoh adat, seniman, dan masyarakat setempat. (***)

*(Tim Dinkominfo Blora, Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Blora)

Continue Reading

Kabupaten

Program Senyum Dhuafa dan Z-Baraya Solusi Menghilangkan Miskin Ekstrem

Published

on

Penyerahan bantuan kepada perwakilan dhuafa dan anak yatim piatu saat upacara peringatan Harkitnas 2024 di Lapang Upacara Pusat Pemerintahan Sumedang (Foto : @sumedangkab.go.id)

Sumedang, goindonesia.co – Pemda Kabupaten Sumedang bekerjasama dengan BAZNas Sumedang meluncurkan program Sembako Sampai ke Rumah Dhuafa (Senyum Dhuafa) untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem. Selain Senyum Dhuafa, diluncurkan juga Bantuan Kesejahteraan Anak Yatim ( Z-BARAYA) berupa pemberian uang tunai secara rutin setiap bulan kepada anak yatim.

Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli menyerahkan bantuan ke 6 orang perwakilan dhuafa dan 3 anak yatim saat upacara peringatan Harkitnas 2024 di Lapang Upacara Pusat Pemerintahan Sumedang, Senin (20/5/2024).

Yudia menyebutkan Program Senyum Dhuafa beruapa Kartu Tangkis bagi setiap penerima manfaat yang berfungsi sebagai media untuk menyalurkan jenis dan jumlah program bantuan secara spesifik dalam transaksi penerimaan bantuan.

“Transaksi penyaluran bantuan dapat dilakukan melalui BAZNas Sumedang, ZISMART BAZNas Sumedang dan aplikasi BAZNas Simpati berbasis Whatsapp untuk permintaan pengiriman bantuan ke rumah penerima manfaat secara langsung,”ujarnya.

Dijelaskan Yudia, bantuan diberikan kepada 1.000 orang masyarakat miskin ektrem dalam setahun per-orangnya akan diberikan Rp 500 ribu. Diserahkan santunan kepada anak yatim sebesar Rp 250 ribu tiap bulannya selama setahun. “Bantuan ini mampu membantu kehidupan anak yatim sehingga mereka dapat mencapai masa depan yang lebih baik terutama dalam meringankan kebutuhan sehari-hari,” katanya. 9***)

*(penerbit: sumedangkab.go.id)

Continue Reading

Trending