Connect with us

Berita

Kilang Minyak Pertamina Dumai Terbakar

Published

on

Tangkapan layar kebakaran di kilang minyak Pertamina RU II Dumai, Sabtu (1/4/2023) malam. (Foto : Istimewa))

Dumai, goindonesia.co – Kilang minyak milik Pertamina RU II Dumai, di kawasan Putri Tujuh, Dumai Timur, Dumai, Riau terbakar hebat, Sabtu (1/4/2023) malam. Akibat kebakaran, sempat terjadi ledakan diiringi api yang membumbung tinggi. Bahkan, ledakan terdengar hingga radius 30 kilometer, atau hampir di seluruh wilayah Kota Industri dan Pelabuhan di Riau tersebut.

Informasi sementara yang dirangkum awak media, getaran akibat ledakan yang diduga berasal dari salah saru kompresor yang ada di dalam kilang Pertamina dirasakan oleh masyarakat Dumai.

Warga Kelurahan Jaya Mukti dan warga Kelurahan Tanjung Palas yang berada di sekitar kilang sempat berhamburan keluar rumah karena mengira getaran yang mereka alami akibat gempa bumi.

Aidil salah seorang warga Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur mengaku sempat terkejut dengan kejadian tersebut.

“Saat kejadian saya berada di dalam rumah, namun suara ke dalam terdengar keras diiringi dengan getaran yang membuat saya dan keluarga serta warga ketakutan lalu berlari keluar rumah karena menduga terjadi gempa,” ujarnya, Sabtu (1/4/2023) malam.

Sementara itu pantauan di lapangan, terlihat pihak Kepolisian Polres Dumai melakukan penjagaan dan mengatur lalu lintas karena banyaknya warga yang datang ke lokasi untuk menyaksikan kejadian tersebut.

Menurut informasi yang dirangkum media, perihal kebakaran dan dampak serta korban, belum ada keterangan resmi dari pihak Pertamina. (***)

*@riaupos.jawapos.com

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Perguruan Tinggi Harus Menyesuaikan Diri Dengan Perkembangan Dunia Kerja

Published

on

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, saat menyampaikan keynote speech pada acara Pekan Sosialisasi dan Orientasi Mahasiswa Baru (PESONAMU) Tahun 2023 di Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) (Dokumentasi : @kemnaker.go.id)

Bandung, goindonesia.co —Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, mengingatkan perguruan tinggi agar program pendidikannya mencakup mata kuliah dan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dan tuntutan dunia kerja. Hal ini disampaikannya saat menyampaikan keynote speech pada acara Pekan Sosialisasi dan Orientasi Mahasiswa Baru (PESONAMU) Tahun 2023 di Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB), Kamis (21/9/2023). 

“Perguruan tinggi juga harus bekerja sama dengan perusahaan dan organisasi di sekitar perguruan tinggi, untuk menyediakan kesempatan magang dan pekerjaan bagi mahasiswa dan alumni,” katanya. 

Selanjutnya, Afriansyah juga mengingatkan perguruan tinggi agar menyediakan layanan bimbingan karir yang komprehensif kepada mahasiswa dan alumni; serta memberikan pelatihan keterampilan tambahan seperti soft skill komunikasi, kepemimpinan, dan kolaborasi tim kepada mahasiswa dan alumni. 

“Perguruan tinggi juga harus menyediakan forum atau acara jaringan alumni yang memungkinkan mahasiswa dan alumni untuk terhubung satu sama lain, serta akses jaringan dengan professional yang sudah berpengalaman sehingga dapat memberikan peluang kerja, mentorship, dan dukungan dalam membangun karir,” katanya. 

Di hadapan mahasiswa baru UMB, Afriansyah mengingatkan bahwa untuk menghadapi era digitalisasi serta bonus demografi, mahasiswa harus terus menjaga motivasi diri, terus belajar dengan keahlian-keahlian baru, serta rajin membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman maupun orang-orang baru. 

“Kepada mahasiswa baru, ke depan kita jangan takut dengan digitalisasi. Mesin-mesin itu tidak akan menggantikan manusia, karena mesin-mesin itu tidak memiliki hati yang bisa menggantikan manusia,” ujarnya.  (***)

*Biro Humas Kemnaker

Continue Reading

Berita

Kemenperin Dukung Industri Serat Rayon dari Austria Investasi USD 100 Juta Hasilkan Produk Hijau

Published

on

Peresmian Produk Lenzing Ecovero PT South Pacific Viscose (SPV) di Purwakarta, Jawa Barat (Foto : @www.kemenperin.go.id)

Purwakarta, goindonesia.co – Industri tekstil dan produk tekstil (ITPT) merupakan salah satu sektor unggulan manufaktur yang mampu menopang perekonomian nasional karena menjadi penghasil devisa dan penyerap tenaga kerja. Oleh karenanya, Kementerian Perindustrian mendukung penuh industri TPT nasionalyang meningkatkan investasinya untuk melakukan transformasi teknologi, khususnya dalam penerapan ekonomi sirkular dan industri hijau.

“Saya meyakini apabila produk SPV ini sudah bisa tembus ke pasar Eropa, tentunya akan mendongkrak nilai ekspor dari produk industri TPT nasional ke kancah global. Apalagi tren pasar dunia saat ini sudah mengarah kepada green product,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Taufiek Bawazier pada Peresmian Produk Lenzing Ecovero PT South Pacific Viscose (SPV) di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (21/9).

Pada kesempatan ini, Plt. Dirjen IKFT bersama Direksi PT SPV melakukan pelepasan tiga kontainer menandai ekspor perdana produk Lenzing Ecovero. Lenzing Ecovero merupakan serat viscose yang ramah lingkungan dengan mengikuti konsep sustainability karena berasal dari sumber alam yang terbarukan, less water impact, dan rendah emisi CO2. Selain itu, secara proses dan manajemennya telah mendapatkan sertifikat EU Ecolabel yang diakui internasional.

Taufiek menegaskan, pihaknya juga akan terus mengoptimalkan penyerapan produk tersebut di pasar domestik. Upaya ini perlu didukung oleh seluruh pemangku kepentingan terkait, seperti kementerian dan lembaga serta asosiasi industri. “Jadi, pasar domestik ini memang harus diisi oleh industri dari dalam negeri,” tuturnya.

Guna mencapai sasaran itu, Kemenperin akan memperkuat regulasi dengan tujuan untuk memudahkan masuknya investasi dan mendukung transformasi teknologi serta transisi ke industri hijau. Regulasi yang diatur mulai dari sektor hulu, antara, sampai hilir sehingga terintegrasi. Selanjutnya, Kemenperin mendorong sektor industri agar aktif menelurkan inovasi teknologi dan produknya.

“Ini tentu akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, industri merupakan kontributor terbesar terhadap PDB nasional, termasuk sumbangsih pajaknya. Apalagi, selama 24 bulan ini PMI manufatur Indonesia tetap ekspansif, yang juga sejalan dengan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang dirilis oleh Kemenperin,” paparnya.

Taufiek pun menyampaikan, iklim usaha di Indonesia tergolong kondusif karena ditandai performa realisasi investasi pada semester I tahun 2023 yang menembus Rp678,7 triliun atau mencapai 48,5 persen dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp1.400 triliun. “Sebesar 39,8 persennya merupakan kontribusi dari sektor industri,” sebutnya.

Dalam hal ini, Kemenperin memberikan apresiasi terhadap langkah yang dilakukan oleh PT South Pacific Viscose sebagai produsen terbesar serat rayon di Indonesia yang telah menggelontorkan investasi senilai USD100 juta atau sekitar Rp2 triliun untukmelaksanakanupaya transformasi teknologi dengan tujuan melakukan diferensiasi produk dan implementasi sustanibility melalui pengembangan lini produk rayon viscose yang lebih ramah lingkungan, yakni produk Lenzing Ecovero. Melalui penambahan investasi ini, total penyerapan tenaga kerjanya mencapai 1.500 orang.

“Peluncuran produk Lenzing Ecovero ini bisa menjadi contoh dan terobosan untuk perusahaan lainnya. Selain melakukan transformasi, juga turut meningkatkan penyerapan pasar internasional. Bahkan, termasuk menciptakan inovasi, karena inovasi merupakan kunci untuk lebih sukses dan berdaya saing,” papar Taufiek.

Lebin lanjut, produk Lenzing Ecovero juga membuka cakrawala dunia,sebagai produk dari Indonesia yang diminati pasar global. Selain itu, sebagai produk yang pertama di Asia Tenggara mendapatkan sertifikasi rayon EU Ecolabel karena berasal dari kayu dan pulp yang lestari, dan memenuhi standar lingkungan yang tinggi dengan 50 persen lebih rendah emisi CO2 dan water impact di sepanjang siklus hidupnya, dari pengambilan bahan baku, produksi dan distribusi hingga pembuangan.

“Ini menjadi value yang baik buat industri TPT nasional. Jadi, saat ini momentum untuk membalikkan tekanan dampak global, menjadi lebih optimistis. Kami berharap dengan dilakukannya investasi PT South Pacific Viscose serta peresmian Lenzing Ecovero ini menjadikan industri TPT nasional semakin berdaya saing dan menumbuhkan kemandirian bahan baku nasional,” imbuhnya.

Pengembangan Lenzing Ecovero menjadi salah satu bukti komitmen bersama dalam pengendalian emisi gas buang sektor industri pada wilayah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten serta sebagai implementasi Roadmap Net Zero Emission Tahun 2060. Di samping itu, sejalan dengan program pemerintah dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional dan peta jalanMaking Indonesia 4.0 dalam meningkatkan kemampuan produksi serat sintesis dan membangun ekosistem hulu functional clothing serta inisiatif strategis mengakomodasi standar-standar keberlanjutan (sustainability).

Presiden Direktur PT South Pacific Viscose, Sri Aditia mengemukakan, pihaknya berkomitmen untuk melakukan transformasi menjadi sebuah perusahaan yang ramah lingkungan melalui produk-produk yang dihasilkan. “Lenzing Ecoveroini sebagai salah satu produk yang ramah lingkungan dan merupakan pilihan yang lebih baik untuk para konsumen di industri tekstil,” terangnya.

Selain itu, melalui penambahan investasi, perusahaan telah berhasil mentransformasi pabriknya di Indonesia dengan pengurangan emisi sulfur dan jejak CO2, serta diharapkan juga dapat berkontribusi terhadap pengurangan limbah air. Pabrik SPV di Purwakarta juga akan memproduksi serat khusus Lenzing Ecovero Black yang inovatif di tahun 2023, yang juga akan secara signifikan mengurangi penggunaan air serta energi dalam pewarnaan kain. (***)

*@www.kemenperin.go.id

Continue Reading

Berita

KLHK Gelar Dialog Nasional Pengurangan Sampah Plastik Di Wilayah Pulau Kecil Dan Pesisir

Published

on

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati dalam Forum Dialog National Kedua di Jakarta, Kamis (21/9). yang bertajuk “Menuju Pencapaian Target Nasional Pada Pengurangan Sampah Plastik: Tantangan, Peluang, dan Langkah Selanjutnya”. (Foto : @www.menlhk.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkolaborasi dengan proyek dukungan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Reduce, Reuse, Recycle to Protect the Marine Environment and Coral Reefs (3RproMar) dan Sekretariat ASEAN untuk menyelenggarakan Forum Dialog National Kedua di Jakarta, Kamis (21/9). Forum kali ini bertajuk “Menuju Pencapaian Target Nasional Pada Pengurangan Sampah Plastik: Tantangan, Peluang, dan Langkah Selanjutnya”.

“Acara ini penting, selain menghadirkan para pakar, aktivis dan penggiat pengelolaan sampah, kami juga mengundang daerah-daerah yang mempunyai inisiatif yang bagus, yang bisa menjadi contoh untuk daerah-daerah lain dalam mengurangi sampah plastik,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati usai membuka acara yang digelar dalam rangka upaya mengurangi sampah plastik yang masuk ke laut tersebut.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017, Indonesia mempunyai target pengurangan sampah 30% dan penanganan sampah 70% di Tahun 2025. Sehingga acara ini, diharapkan juga mendukung dan memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian pengurangan sampah 30% di Tahun 2025.

“Saya optimis dengan acara ini, dengan kerja sama antara KLHK, GIZ dan Sekretariat ASEAN disertai komitmen yang kuat dan kerja serius, maka target tersebut bisa kita capai,” kata Vivien.

Target kerja sama berupa technical assistant ini menyasar wilayah pulau-pulau kecil dan daerah pesisir. Vivien mengungkapkan masih banyak wilayah-wilayah tersebut yang belum mempunyai pengelolaan sampah yang bagus.
  
“Melalui kerja sama ini, ada pola-pola atau metode bagaimana pengelolaan sampah yang cocok untuk wilayah pulau kecil dan pesisir, mengingat keterbatasan lahan untuk TPA misalnya. Oleh karena itu, aspek pengurangan sampahnya yang harus dikuatkan,” ucapnya.

Pada forum dialog ini, Cluster Head ASEAN, Shameer Khanal menyambut baik komitmen Pemerintah Federal Jerman untuk terus melanjutkan kemitraan kolaboratif menuju pembangunan berkelanjutan di Indonesia secara keseluruhan, terutama pengelolaan sampah.

Kegiatan ini dihadiri oleh peserta secara luring dan daring. Para peserta merupakan perwakilan dari multistakehoder di sektor publik, sektor swasta, organisasi masyarakat, akademisi, dan lembaga internasional. Adapun tujuan dari diadakannya forum ini yakni untuk mendiskusikan beberapa pendekatan yang dilakukan dalam mencapai target pengurangan kebocoran sampah plastik ke laut.

Kegiatan Forum Dialog Nasional menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Direktur Pengurangan Sampah KLHK, Vinda Damayanti yang memaparkan pencapaian terkini dan langkah selanjutnya dalam upaya Indonesia mengurangi sampah plastik. Kemudian, Senior Program Management Officer UNEP, Brenda Koekkoek menyampaikan materi tentang International Legally Binding Instrument (ILBI) to End Plastics Pollution: Expectations from The Third Session of Intergovernmental Negotiating Committee on Plastics Pollution (INC-3). Selanjutnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia, Alwis Rustam menyampaikan tentang Good Practices and Lessons Learned dari Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Sampah Tingkat Kota di Indonesia.

Pada sesi diskusi ada tiga hal yang menjadi fokus utama pembahasan yakni kesiapan, pencapaian, dan kemajuan Indonesia dalam mencapai target nasional pada pengurangan kebocoran sampah plastik ke laut. Kedua, skema guna ulang dan isi ulang pada sektor makanan dan minuman sebagai solusi untuk mengurangi sampah plastik plastik. Ketiga, pendekatan inovatif di tingkat kota/kabupaten untuk mengurangi sampah plastik. (***)


*@Biro Hubungan Masyarakat, KLHK

Continue Reading

Trending