Connect with us

Berita

Sama-sama Mengemban Misi Intelijen, Ini Perbedaan BIN dan BAIS TNI

Published

on

Logo BIN dan BAIS TNI (Foto/SINDOnews)

Jakarta, goindonesia.co – Meski sama-sama mengemban misi intelijen, namun ada perbedaan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Lalu apa perbedaan antara kedua lembaga intelijen ini? Berikut ini penjelasannya.

Dalam UU No 17 Tahun 2011 Tentang Intelijen Negara yang dimaksud dengan intelijen adalah pengetahuan, organisasi, dan kegiatan yang terkait dengan perumusan kebijakan, strategi nasional, dan pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi dan fakta yang terkumpul melalui metode kerja untuk pendeteksian dan peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan setiap ancaman terhadap keamanan nasional.

Badan Intelijen Negara (BIN) BIN memiliki peran besar dalam perjalanan bangsa Indonesia. Sejarah BIN berawal saat pemerintah Indonesia mendirikan badan Intelijen untuk pertama kalinya Badan Istimewa (BI). Kolonel Zulkifli Lubis ditunjuk memimpin lembaga ini bersama sekitar 40 mantan tentara Pembela Tanah Air (Peta) yang menjadi penyelidik militer khusus.

Dikutip dari lama resmi www.bin.go.id, para personel intelijen lembaga ini merupakan lulusan Sekolah Intelijen Militer Nakano, yang didirikan pendudukan Jepang pada 1943. Di mana Zulkifli Lubis merupakan lulusan sekaligus komandan Intelijen pertama.

Badan Intelijen Negara (BIN) BIN memiliki peran besar dalam perjalanan bangsa Indonesia. Sejarah BIN berawal saat pemerintah Indonesia mendirikan badan Intelijen untuk pertama kalinya Badan Istimewa (BI). Kolonel Zulkifli Lubis ditunjuk memimpin lembaga ini bersama sekitar 40 mantan tentara Pembela Tanah Air (Peta) yang menjadi penyelidik militer khusus. Dikutip dari lama resmi www.bin.go.id, para personel intelijen lembaga ini merupakan lulusan Sekolah Intelijen Militer Nakano, yang didirikan pendudukan Jepang pada 1943. Di mana Zulkifli Lubis merupakan lulusan sekaligus komandan Intelijen pertama.

Pada awal Mei 1946, dilakukan pelatihan khusus di daerah Ambarawa. 30 pemuda yang lulus kemudian menjadi anggota Badan Rahasia Negara Indonesia (BRANI). Lembaga ini menjadi “payung” gerakan intelijen dengan beberapa unit ad hoc, bahkan operasi luar negeri.

Menteri Pertahanan Amir Sjarifuddin kemudian membentuk “Badan Pertahanan B” yang dikepalai seorang mantan komisioner polisi pada Juli 1946. Kemudian dilakukan penyatuan seluruh seluruh badan Intelijen di bawah Menhan pada 30 April 1947. BRANI menjadi Bagian V dari Badan Pertahanan B.

Di awal 1952, Kepala Staf Angkatan Perang, T.B. Simatupang menurunkan lembaga intelijen menjadi Badan Informasi Staf Angkatan Perang (BISAP). Pada tahun yang sama, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan Menhan Sri Sultan Hamengku Buwono IX menerima tawaran Central Intelligence Agency Amerika Serikat (CIA) untuk melatih calon-calon intel profesional Indonesia di Pulau Saipan, Filipina.

Sepanjang 1952-1958, seluruh angkatan dan Kepolisian memiliki badan Intelijen sendiri-sendiri tanpa koordinasi nasional yang solid. Maka 5 Desember 1958 Presiden Soekarno membentuk Badan Koordinasi Intelijen (BKI) yang dipimpin Kolonel Laut Pirngadi sebagai Kepala.

Selanjutnya, 10 November 1959, BKI menjadi Badan Pusat Intelijen (BPI) yang dikepalai DR Soebandrio. Setelah terjadi perubahan politik nasional pada 1965 dan pergantian kekuasaan, Soeharto yang mengepalai Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib). Selanjutnya di seluruh daerah (Komando Daerah Militer/Kodam) dibentuk Satuan Tugas Intelijen (STI).

Pada 22 Agustus 1966, Soeharto mendirikan Komando Intelijen Negara (KIN) yang dipimpin Brigjen Yoga Sugomo sebagai Kepala. Kepala KIN dan bertanggung jawab langsung kepada Soeharto. Sebagai lembaga intelijen strategis, maka BPI dilebur ke dalam KIN yang juga memiliki Operasi Khusus (Opsu) di bawah Letkol Ali Moertopo dengan asisten Leonardus Benyamin (Benny) Moerdani dan Aloysius Sugiyanto.

Kurang dari setahun, pada 22 Mei 1967 Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) untuk mendesain KIN menjadi Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN). Mayjen Soedirgo menjadi Kepala BAKIN pertama. Pada 1970 terjadi reorganisasi BAKIN. Pada 2000 di era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) BAKIN diubah menjadi Badan Intelijen Negara (BIN) sampai sekarang. Saat ini BIN dipimpin oleh Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan. Dengan demikian, sejak 1945 sampai dengan sekarang, organisasi Intelijen negara telah berganti nama sebanyak 6 kali yakni:

1. BRANI (Badan Rahasia Negara Indonesia)

2. BKI (Badan Koordinasi Intelijen)

3. BPI (Badan Pusat Intelijen)

4. KIN (Komando Intelijen Negara)

5. BAKIN (Badan Koordinasi Intelijen Negara)

6. BIN (Badan Intelijen Negara)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara Pasal 10 menyebutkan bahwa Badan Intelijen Negara merupakan alat Negara yang menyelenggarakan fungsi Intelijen Dalam dan Luar Negeri. Dalam penjelasan atas UU tersebut khususnya pada bagian “Umum”, dijelaskan bahwa personel Intelijen Negara harus mempunyai sikap dan tindakan yang professional, objektif, dan netral.

Sikap dan tindakan tersebut mencerminkan Personel Intelijen Negara yang independen dan imparsial karena segala tindakan didasarkan pada fakta dan tidak terpengaruh pada kepentingan pribadi atau golongan serta tidak bergantung pada pihak lain, tetapi semata-mata hanya untuk kepentingan bangsa dan Negara.

BIN berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Tugas BIN berkedudukan sebagai koordinator penyelenggara Intelijen Negara. Penyelenggara Intelijen Negara lainnya, yaitu Intelijen TNI, Intelijen Kepolisian, Intelijen Kejaksaan dan Intelijen Kementerian/lembaga pemerintah non-Kementerian wajib berkoordinasi dengan Badan Intelijen Negara.

Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI

Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI adalah organisasi yang khusus menangani intelijen kemiliteran dan berada di bawah komando Mabes TNI. BAIS bertugas menyuplai analisis intelijen dan strategis yang aktual maupun perkiraan ke depan biasa disebut jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang kepada Panglima TNI dan Kementerian Pertahanan (Kemhan).

BAIS berawal dari Pusat Psikologi Angkatan Darat (PSiAD) di bawah naungan Mabesad. Selanjutnya, pada masa Orde Baru (Orba), Dephankam mendirikan Pusat Intelijen Strategis (Pusintelstrat) dengan anggota-anggota PSiAD.

Pusintelstrat dipimpin oleh Ketua G-I Hankam Brigjen L.B. Moerdani. Jabatan tersebut terus dipegang sampai L.B. Moerdani menjadi Panglima ABRI. Pada era ini, intelijen militer memiliki badan intelijen operasional yang bernama Satgas Intelijen Kopkamtib.

Pada 1980, Pusintelstrat dan Satgas Intel Kopkamtib dilebur menjadi Badan Intelijen ABRI (BIA). Jabatan Kepala BIA dipegang oleh Panglima ABRI, sedangkan kegiatan operasional BIA dipimpin oleh Wakil Kepala.

Seiring perjalanan waktu, pada 1986 untuk menjawab tantangan keadaan BIA diubah menjadi BAIS. Perubahan ini berdampak kepada restrukturisasi organisasi yang harus mampu mencakup dan menganalisis semua aspek Strategis Pertahanan Keamanan dan Pembangunan Nasional.

Belum sempat melaksanakan restrukturisasi, terjadi lagi perubahan di mana BAIS dikembalikan menjadi BIA, yang artinya secara formal lembaga ini hanya melakukan operasi intelijen militer. Jabatan Kepala BIA kemudian tidak lagi dirangkap oleh Panglima ABRI. Pasca Reformasi tepatnya pada 1999, BIA diubah kembali menjadi BAIS TNI.

Dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 62 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No 10 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Badan Strategis TNI disebut BAIS TNI bertugas menyelenggarakan kegiatan dan operasi intelijen strategis serta pembinaan kekuatan dan kemampuan intelijen strategis dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

BAIS dipimpin oleh Kepala BAIS TNI yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI. Saat ini, Kepala BAIS dipimpin oleh Letjen TNI Joni Suprianto.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala BAIS TNI dibantu oleh Wakil Kepala BAIS TNI yang kini dijabat oleh Marsekal Muda (Marsda) TNI Jemmy Trisonjaya, kemudian tujuh Direktur BAIS TNI, tiga Komandan Satuan (Dansat), Atase Pertahanan serta Penasihat Militer Perwakilan Tetap Republik Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Dikutip dari buku berjudul “Komunikasi dalam Kinerja Intelijen Keamanan” yang ditulis pengamat militer dan intelijen Dr Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, M.Si menyebut, BIN dan BAIS memiliki perbedaan dalam kinerjanya.

”Jadi kalau BIN itu koordinator, single usernya Presiden. Personelnya terdiri dari TNI-Polri, dan PNS lulusan Seno dan Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). BIN bisa meminta informasi penting dari BAIS. Sedangkan, BAIS ini murni institusi militer, personelnya militer semua. Informasi intelijennya untuk dijadikan modal keputusan Panglima TNI. BAIS itu intelnya Panglima TNI. Kalau perbandingan di Amerika Serikat ada Defense Inteligence Agency (DIA),” ujarnya dikutip awak media, Senin (6/6/2022). (***)

*@nasional.sindonews.com

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Kemenperin-Dekranas Majukan Potensi Perajin Tenun Kota Padangsidimpuan

Published

on

Kegiatan Pendampingan Pengembangan Motif dan Pewarnaan Alam pada Sentra IKM Tenun Padangsidimpuan yang merupakan rangkaian agenda Road to HUT Dekranas ke-44 yang akan dilaksanakan pada 15-18 Mei 2024 di Kota Solo (Foto : @kemenperin.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Perindustrian terus mendorong pelaku industri kerajinan dan fesyen untuk mengangkat potensi wastra Indonesia seperti tenun dan batik yang memiliki berbagai motif dan ciri khas dari berbagai daerah di Nusantara. Apalagi, Indonesia kaya dengan  keanekaragaman budaya dan potensi sumber daya alam yang bisa ditingkatkan nilai tambahnya untuk menjadi produk kerajinan yang berdaya saing.

Guna mencapai sasaran tersebut, Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), bersinergi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas)  telah  menyelenggarakan Pendampingan Pengembangan Motif dan Pewarnaan Alam pada Sentra IKM Tenun Padangsidimpuan pada Maret-April 2024 lalu. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian agenda Road to HUT Dekranas ke-44 yang akan dilaksanakan pada 15-18 Mei 2024 di Kota Solo.

“Oleh sebab itu,Kemenperindan Dekranas berkolaborasi melaksanakan kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi SDM perajin agar daya saingnya lebih meningkat,” kata Wakil Ketua Harian I Dekranas, Loemongga Agus Gumiwang dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (14/5).

Menurut Loemongga,setiap daerah di Indonesia memiliki produk unggulan wastra yang berkarakter dan terus berkembang. Salah satunya adalah Kota Padangsidimpuan, yang terletak di wilayah Provinsi Sumatera Utara, dikenal memiliki potensi kain tenun dengan ragam corak atau motif yang menggambarkan simbol atribut budaya leluhur masyarakat Padangsidimpuan. Melihat potensi tersebut, Kemenperin bersama Dekranas berupaya untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kehidupan pelaku usaha perajin yang bersinergi dengan berbagai pihak.

“Kolaborasi ini sebagai upaya bersama untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha dalam pengembangan produk serta peningkatan kualitas produk yang berdaya saing.Hal ini sejalan dengan semangat peringatan HUT Dekranas ke-44 yang membawa tema ‘Tumbuh Bersama, Majukan Warisan Bangsa’,” lanjut Loemongga.

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita mengungkapkan bahwa para pelaku IKM fesyen yang mengembangkan wastra Indonesia memiliki potensi pasar yang besar. “Sebagai contoh dari produk batik, tercatat nilai ekspor batik dan produk batik pada sepanjang tahun 2023 sebesar USD17,53 juta,” sebutnya.

Sementara itu, nilai ekspor batik dan produk batik pada bulan Januari-Februari 2024 mengalami kenaikan sebesar 14 persen dibandingkan pada periode yang samatahun 2023. Sedangkan nilai ekspor tenun ikat mencapai USD1,19 Juta sepanjang tahun 2023 yang mengalami kenaikan sebesar 32 persen dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar USD0,91 juta (BPS, 2024).

“Melihat kondisi tersebut, perlu upaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja ekspor batik dan tenun. Kegiatan yang kami laksanakan saat ini merupakan upaya untuk mengembangkan potensi tersebut,” papar Reni.

Kegiatan pendampingan pengembangan sentra IKM tenun ini telah dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu pendampingan pengembangan motif dan desain yang dilaksanakan pada tanggal 7 – 8 Maret 2024, praktik teknik pewarna alam dan prototyping dilaksanakan pada 18-21 Maret 2024, dan tahap monitoring dilaksanakan pada 1-3 April 2024.

“Adapun 10 perajin tenun yang mengikuti pendampingan merupakan IKM binaan Dinas Kota Padangsidimpuan dan Dekranasda Kota Padangsidimpuan,”imbuhnya.

Ia juga menyampaikan, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat industri kerajinan tenun serta peningkatan aspek teknis industri yang juga menjadi semangat kolaborasi dan kebersamaan yang terjalin bersama berbagai pihak baik pemerintah daerah, asosiasi, pelaku usaha dan lainnya yang berkaitan dengan sektor wastra Indonesia.

“Diharapkan kegiatan ini memberikan manfaat pagi perajin tenun untuk meningkatkan potensinya hingga dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal untuk terus berkembang,” tuturnya.

Road to HUT Dekranas ke-44

Kemenperin melalui Ditjen IKMA telah menyelenggarakan kegiatan fasilitasi dan pendampingan bagi para IKM perajin tenun, diantaranya di Kota Padangsidimpuan dan Kota Ambon. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Peringatan HUT Dekranaske-44.

“Kegiatan tersebut sejalan dengan semangat Dekranas dalam mengembangkan wastra nusantara yang dapat menjadi peluang bagi sektor kerajinan untuk terus dapat memberikan kontribusi pada perekonomian nasional,” ucap Loemongga dalam Acara Konferensi Pers Acara Puncak Perayaan HUT ke-44 Dekranas di Jakarta, Rabu (8/5).

Selain pendampingan di Sentra Tenun Kota Ambon dan Kota Padangsidimpuan, Dekranas juga menggelar Forum Peningkatan Kompetensi UMKM di Aceh, serta acara Kelana Wastra dengan menggandeng BUMN.

Acara Puncak Peringatan HUT Dekranas ke-44 akan dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2024 di Kota Surakarta dengan tema “Tumbuh Bersama, Majukan Warisan Bangsa”. Rangkaian kegiatan Peringatan HUT Dekranas ke-44 tersebut akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti Syukuran Peringatan HUT Dekranas, Expo produk IKM, fashion showtalk show, pawai mobil hias dan Kirab Budaya, serta akan menghadirkan stand khusus yang berisikan kuliner-kuliner khas Kota Surakarta.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya merayakan pencapaian masa lalu, tetapi juga memandang ke depan dengan semangat baru untuk bertumbuh dan meneruskan warisan gemilang Dekranas bagi produk-produk kerajinan unggulan Indonesia,” ungkap Loemongga.

Sebanyak 235 stan akan mengikuti expo HUT Dekranas di Pamedan Pura Mangkunegaran Kota Surakarta pada tanggal 15-18 Mei 2024. Penyelenggaraan Expo juga akan diramaikan dengan berbagai acara harian, seperti Bincang Dekranas, WorkshopFashion Show, dan Coaching Clinic. Acara expo juga akan dimeriahkan oleh penampilan artis ternama, dan stan kuliner.

Pada acara Konferensi Pers Acara Puncak Perayaan HUT ke-44 Dekranas di Jakarta, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin Reni Yanita mengungkapkan bahwa pihaknya akan berpartisipasi dalam Bincang Dekranas pada tanggal 16 Mei 2024 dengan tema “Fashion dan Kriya Indonesia Mendunia”.

“Kemenperin berpartisipasi dalam bincang Dekranas dengan membawa topik mengenai Digitalisasi Produk Industri Kecil dan Menengah atau IKM, Produk IKM Go Global, dan Branding Produk IKM”, ujar Reni.

Ketiga topik tersebut akan didiskusikan oleh narasumber dari pelaku bisnis unggulan, yakni Tulola Jewelry, Niluh Djelantik Shoes and Accessories, dan Abbacraft. “Selain itu kami juga menyediakan layanan Klinik Kemasan bagi IKM yang ingin berkonsultasi mengenai kemasannya untuk peningkatan performa produk guna meningkatkan nilai tambah dan daya saing,” tutur Reni. (***)

*Tim Pengelola Website Kemenperin

Continue Reading

Berita

Presiden Jokowi Perintahkan Respons Cepat atas Banjir Lahar Dingin di Sumatra Barat

Published

on

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangannya di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto: BPMI Setpres/Vico

Kabupaten Konawe, goindonesia.co – Presiden Joko Widodo telah mengambil langkah-langkah proaktif menyusul terjadinya banjir lahar dingin di Provinsi Sumatra Barat. Dalam keterangannya, Presiden mengatakan bahwa ia telah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.

“Saya mengikuti terus dengan saksama perkembangan banjir yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar, di Sumatra Barat. Dan saya telah memerintahkan Kepala BNPB untuk langsung ke sana dan sudah sampai ke sana,” kata Presiden Jokowi di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024.

Presiden juga menyampaikan keinginannya untuk segera mengunjungi Sumatra Barat guna melihat langsung respons yang diberikan dan memberikan dukungan kepada masyarakat terdampak. Namun, kunjungan tersebut masih perlu dijadwalkan mengingat kondisi infrastruktur yang terpengaruh oleh bencana, termasuk beberapa jalan yang terdampak longsor.

“Saya juga ingin ke sana tapi masih mengatur waktu karena juga di sana kondisinya jalan banyak yang longsor, pengungsi juga baru ditata, kemudian nanti kalau waktunya sudah ketemu saya akan berkunjung ke Sumatra Barat dalam rangka memberikan bantuan dan memberikan solusi bagi yang terdampak,” jelas Presiden.

Untuk diketahui, banjir bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatra Barat pada Sabtu (11/05) malam. Kejadian ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi. Empat kabupaten terdampak cukup parah akibat kejadian ini antara lain Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.

Berdasarkan keterangan BNPB per 14 Mei 2024 pukul 06.35 WIB, korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi. Adapun rincian dengan korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang.

“Datanya akan berkembang terus. Untuk membantu mencari (korban) yang masih hilang alat berat itu masuk harus secepat mungkin karena kan Basarnas punya golden time di 6×24 jam, kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari,” ujar Kepala BNPB Suharyanto dikutip dari keterangan resmi tertulis. (***)

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Berita

Menhan Prabowo Kunjungi Presiden MBZ di UEA, Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Isu Internasional

Published

on

Menhan RI, Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk menemui Presiden UEA Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan atau MBZ, di Istana Al Shati, Abu Dhabi (Foto : @www.kemhan.go.id)

Abu Dhabi, goindonesia.co – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk menemui Presiden UEA Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan atau MBZ, di Istana Al Shati, Abu Dhabi, Senin (13/5).

Dalam pertemuan ini, Menhan Prabowo dan Presiden MBZ membahas hubungan bilateral, terutama dalam peningkatan bidang pertahanan dan militer untuk kepentingan kedua negara.

Selain itu, keduanya juga bertukar pandangan tentang sejumlah isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama.

Menhan Prabowo pada kesempatan itu juga menerima “Medali Zayed” dari Presiden MBZ. Medali ini diberikan sebagai apresiasi atas upaya tulus yang telah dilakukan dan peran Menhan Prabowo dalam memperkuat hubungan kerja sama antara UEA dan Indonesia.

Menhan Prabowo pun menyampaikan terima kasih dan penghargaan itu kepada Presiden MBZ. Menhan Prabowo merasa bangga menerima medali yang mengusung nama tokoh kemanusiaan global, almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan itu.

“Saya berharap hubungan Indonesia dan UEA dapat terus berkembang dan tumbuh sesuai dengan ambisi kedua negara dalam memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk pertahanan,” ujar Menhan Prabowo.

Adapun Presiden MBZ menyampaikan salamnya untuk Presiden RI Joko Widodo melalui Menhan Prabowo dan berharap hubungan yang strategis antara UEA dengan Indonesia demi kemakmuran kedua negara. (***)

*(Biro Humas Setjen Kemhan)

Continue Reading

Trending