Connect with us

Bisnis

Daftar 10 Perusahaan Sawit Terbesar di Indonesia Berdasarkan Labanya

Published

on

Jakarta, Goindonesia.co – Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat banyak dan luas. Salah satunya adalah lahan kelapa sawit. Di Indonesia, beberapa lahan kelapa sawit dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang mengelola sawit. 

Beberapa perusahaan ini bahkan mencapai kapital yang besar setiap tahunnya dari hasil produksi. Hal ini dipengaruhi oleh luas lahan yang mencapai ratusan ribu hektar. 

Berikut ini beberapa daftar perusahaan sawit terbesar di Indonesia berdasarkan pendapatan per tahunnya, mulai dari yang kecil hingga besar. 

1. Astra Agro Lestari (Rp1,47 triliun)

Perusahaan sawit terbesar di Indonesia lainnya adalah Astra Agro Industri yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,47 triliun pada kuartal III tahun 2021 atau naik sebesar 152,2 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp582,5 miliar.

Perusahaan ini pada mulanya bergerak dalam bisnis singkong dan karet, kemudian terjun ke dunia sawit tahun 1984 dengan membuka lahan nya di wilayah Provinsi Riau. Total areal lahan berkisar 286.877 hektare. 

Dari luasan tersebut, 217.328 hektare adalah kebun inti sedangkan 69.549 adalah kebun plasma. Seiring berjalanya waktu, lokasi lahan semakin berkembang dan hingga kini sudah tersebar di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

2. Bakrie Sumatera Plantations (Rp1,77 triliun)

Pada 1986, PT Bakrie & Brothers mengakuisisi saham dan berubah nama menjadi Uniroyal Sumatera Plantations. Sejak sahamnya terdaftar secara publik, nama perusahaan menjadi PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk.

Lalu, pada tahun 1990, Bakrie Sumatera Plantations mulai ekspansi ke bisnis kelapa sawit dengan mendirikan proyek Greenfield, yang mana dikenal dengan produk susunya.

Kini, Bakrie Sumatera Plantations mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,77 triliun hingga 30 Juni 2021. Jumlah ini meningkat 56 persen dibandingkan dengan pendapatan sebelumnya yang sebesar Rp1,14 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

3. Austindo Nusantara Jaya (Rp2,4 triliun)

Perusahaan sawit terbesar ketiga ditempati oleh Austindo Nusantara Jaya dengan total pendapatan hingga kuartal III-2021 sebesar 169,19 juta US dollar atau tumbuh 60,18 persen year on year dari sebelumnya 118,39 juta US dollar. Jika dikonversikan, angka tersebut mencapai Rp2,4 triliun. 

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1993 dan saat ini telah memiliki lahan seluas 153.000 hektar, tersebar di Kalimantan Barat, Papua, Belitung dan Sumatera Utara. Produk yang dihasilkan Austindo sering juga di ekspor ke berbagai negara selain memenuhi pasokan dalam negeri.

4. Eagle High Plantations (Rp2,13 triliun)

Eagle High Plantations Tbk, yang mana sebelumnya bernama BW Plantation Tbk (BWPT), berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp2,13 triliun hingga kuartal III-2021. Angka ini naik dari periode yang sama pada tahun lalu yakni sebesar Rp1,61 triliun. 

Angka tersebut menempatkannya sebagai perusahaan sawit terbesar di Indonesia. Pabrik pengolahan kelapa sawit BWPT dan anak usaha ini berada di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Tengah, Provinsi Kalimantan Tengah.

5. PP London Sumatra Indonesia (Rp2,17 triliun)

Didirikan sejak 1906 oleh perusahaan asal Inggris, Harrion & Crossfiled, perusahaan ini telah berkembang pesat menjadi pemain besar di dunia kelapa sawit.

Hingga tahun 2021, berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk membukukan pendapatan penjualan Rp2,17 triliun pada semester I 2021. Pendapatan tersebut tumbuh 39 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp1,56 triliun. Hal ini menjadikan perusahaan ini perusahaan sawit terbesar di Indonesia. 

Mundur ke tahun 2019, luas area perkebunan sawit perusahaan ini mencapai 115,665 hektar dengan 95,637 hektar lahan sawit dan sisanya adalah lahan karet (15,945 hektare) dan kakao (15,945).

6. Sawit Sumbermas Sarana (Rp2,34 triliun)

Sawit Sumbermas Sarana mencatatkan total pendapatan sebesar Rp2,34 triliun hingga periode 30 Juni 2021. Angka ini meningkat 32,09 persen dari pendapatan Rp1,77 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Perusahaan ini mengelola lahan sawit seluas 93.660 hektar dan plasma seluas 22.862 hektar yang berpusat di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Produk-produk dari perusahaan ini banyak di ekspor ke berbagai negara seperti Cina, India, Pakistan dan Bangladesh.

7. Dharma Satya Nusantara (Rp3,3 triliun)

Selama semester I tahun 2021, Dharma Satya Nusantara mencatat penjualan sebesar Rp3,3 triliun, naik 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari total penjualan tersebut, bidang usaha kelapa sawit memberikan kontribusi Rp2,7 triliun atau sekitar 82 persen.

Di bawah naungan Triputra Group, perusahaan ini telah berkembang dan menjadi pemain penting di dunia kelapa sawit dan menjadi perusahaan sawit terbesar di Indonesia.

8. Sampoerna Agro (Rp3,90 triliun)

Bukan suatu hal yang asing lagi bahwa perusahaan ini merupakan milik keluarga Sampoerna group yang berdiri sejak 1993. Berpusat di Pulau Kalimantan, Sampoerna Agro telah memiliki lahan seluas 84.000 hektar.

Pada 2019, perusahaan ini berhasil mencatatkan produksi sebanyak 1,83 juta ton dengan volume produksi CPO mencapai 385.000 ton.

Kini, Sampoerna Agro membukukan pendapatan senilai Rp3.90 triliun, yang mana naik 72,01 persen dari pendapatan per kuartal III-2020 sebesar Rp2,25 triliun. Pendapatanya menyentuh angka 3,26 triliun rupiah dengan laba bersih mencapai 40 miliar rupiah.

9. Salim Ivomas Pratama (Rp4,69 triliun)

Perusahaan ini didirikan pada 1992 dan hingga kini menjadi pemain besar dalam industri hulu dan hilir tanaman sawit di Indonesia. Perusahaan ini memiliki 26 pabrik kelapa sawit di Sumatera dan Kalimantan dengan total kapasitas pengolahan sebesar 6,8 juta ton per tahun.

Emiten produsen minyak goreng Bimoli dan margarin palmia ini, berhasil mencetak laba pada kuartal I-2021 sebesar Rp4,69 triliun pada kuartal I-2021. Perolehan itu naik 42 persen dibandingkan dengan Rp3,3 triliun pada kuartal I-2020.

10. Sinar Mas Agro Resource and Technology (Rp40,38 triliun)

Sinar Mas Agro Resources and Technology atau yang disingkat SMART berhasil menjadi perusahaan sawit terbesar di Indonesia. Perusahaan ini berdiri tahun 1962 dan berada di bawah naungan sinar mas group yang didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja.

Perusahaan ini mengalami kenaikan pendapatan yang mencapai 43,19 persen secara tahunan. Hingga akhir September 2021, SMART mengantongi pendapatan Rp40,38 triliun.

SMART tidak hanya memasok untuk kebutuhan dalam negeri, seperti produk Filma, perusahaan ini juga melakukan ekspor ke berbagai negara Kawasan Eropa, Timur Tengah, Amerika Serikat hingga Afrika.

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Ekonomi

Dongkrak Ekonomi Masyarakat, Pertamina Boyong 50 UMKM di Gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023

Published

on

Produk-produk UMKM binaan Pertamina melayani pengunjung pada ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023, di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Dokumentasi : PT Pertamina(Persero), @www.pertamina.com)

Lombok Tengah, goindonesia.co – Ajang balap motor internasional Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 di Mandalika memberikan angin segar bagi perekonomian masyarakat Lombok Nusa Tenggara Barat. Termasuk, kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak secara langsung maupun tidak langsung dalam perhelatan tahunan tersebut.

Memasuki tahun kedua, Pertamina kembali memboyong 50 UMKM binaannya termasuk UMKM dari Rumah BUMN Pertamina Lombok Timur, untuk menyediakan souvenir serta produk makanan dan minuman di kawasan Mandalika.

Dari seluruh UMKM tersebut, sebanyak 42 UMKM produk makanan dan minuman, akan meramaikan area booth di Zona Bhinneka (Zona A), yang berdekatan dengan North Tunnel. Sementara 8 UMKM lainnya akan berada di Zona B, dengan menyediakan kerajinan dan cinderamata khas Lombok, bersama dengan UMKM dari penjuru nusantara.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, berkaca pada pengalaman tahun lalu, pada tahun ini 90% UMKM adalah sektor makanan dan minuman, untuk memenuhi kebutuhan selama ajang berlangsung. Beberapa makanan merupakan khas Pulau Lombok, seperti ayam taliwang, sate, nasi balap, juga disiapkan kue-kue dan camilan siap saji.

“Lokasi booth UMKM makanan ini mudah diakses oleh penonton, karena letaknya berdekatan dengan terowongan yang dilalui penonton sebelum masuk ke sirkuit juga berdekatan dengan arena pameran produk-produk otomotif,” jelas Fadjar.

Sementara untuk produk kerajinan, diantaranya aneka tenun, kerajinan anyaman bambu, mutiara, sablon kaos oleh-oleh Lombok, Batik Sasambo, dll.

Kusman Pemilik Batik Sasambo Seagana, salah satu binaan batik Sasambo Pertamina menjelaskan, Sasambo adalah batik khas NTB dengan motif yang kental akan budaya adat Lombok, serta flora dan fauna, seperti rumah sasak, bambu, bunga dan bintang laut.

“Terima kasih kami sampaikan kepada Pertamina atas terwujudnya dukungan berupa pelatihan, bantuan promosi, display produk, hingga pameran-pameran baik lokal maupun nasional,” ujar Kusman.

Lebih lanjut Pertamina mengharapkan upaya membawa pelaku UMKM di ajang MotoGP, bukan sekadar mencari pendapatan lebih selama ajang berlangsung, namun sekaligus sebagai sarana promosi gratis bagi para pelaku usaha di bidang kerajinan dan kuliner khas Lombok, agar terus diingat para wisatawan kelak saat akan berkunjung kembali ke Lombok.

Pada ajang serupa tahun lalu, sebanyak 50 UMKM mencapai transaksi fantastis, hampir Rp500 juta selama dua hari kegiatan berlangsung. “Diharapkan tahun ini, akan ada peningkatan sehingga ajang internasional yang ada di Lombok ini dapat membawa dampak positif bagi masyarakat. Namun yang terpenting adalah keberlanjutan usaha pelaku UMKM ini setelah event Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 berakhir,” jelas Fadjar.

Selain itu, melalui UMKM, Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 juga memberikan efek berganda (multiplier effect). Tidak hanya dari peningkatan pendapatan, juga terserapnya tenaga kerja terutama dari tenaga lokal.

Bagi pengunjung Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 yang akan berbelanja produk UMKM Pertamina dapat memanfaatkan promo diskon 5% untuk pembelian produk UMKM, apabila transaksi dilakukan dengan aplikasi MyPertamina.

Keterlibatan UMKM binaan dalam ajang internasional ini, ungkap Fadjar, merupakan salah satu dukungan BUMN dalam pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals). Khususnya di point 8 terkait dengan penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, serta implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social and Governance) di seluruh wilayah operasional Pertamina.

Fadjar berharap ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 memberikan dampak langsung bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Termasuk bagi pelaku industri pariwisata dan UMKM lokal.

“Semoga keberadaannya menjadi peluang bagi pelaku usaha dan UMKM untuk melakukan penetrasi ke pasar global yang lebih luas,” pungkasnya.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (***)

*PT Pertamina(Persero), @www.pertamina.com

Continue Reading

Bisnis

Emiten Tommy Soeharto, Humpuss Intermoda (HITS) Siapkan Capex US$94 juta, Borong 11 Kapal di 2023

Published

on

Kapal tanker gas Ekaputra 1. Pengangkutan gas merupakan salah satu lini usaha PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk./hits.co.id

Jakarta, goindonesia.co – Emiten pelayaran Tommy Soeharto, PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) menyiapkan capex jumbo sebesar US$94 juta atau setara dengan sekitar Rp1,46 triliun untuk tahun 2023. Adapun angaran dananya akan dipergunakan untuk penambahan aset perseroan.

Direktur Utama HITS Tonny Aulia Achmad menyebutkan tahun depan perseroan berencana melakukan ekspansi melakukan pengadaan 11 armada kapal.

“Kami memberi peningkatan signifikan, karena betapa banyak peluang bisnis seperti yang ada di semua pelabuhan, jadi kami menambah harbour tug boat cukup signifikan dan kapal-kapal angkutan chemical yang mulai tersebar,” jelasnya dalam paparan publik, Rabu (21/12/2022).

Dengan peluang yang ada tahun depan, HITS juga menilai belanja modal US$94 juta bukan anggaran yang besar untuk menambah aset.

“Pertumbuhan yang besar ini membuat persaingan semakin menantang, kami berusaha menghadapi dan meningkatkan dan menumbuhkembangkan perusahaan ini sehingga tahun depan kami mungkin akan menjadi lebih baik lagi,” paparnya. Pada 2023, dengan ekspansi penambahan 11 kapal, target pendapatan HITS pada 2023 diperkirakan bisa mencatat pertumbuhan hingga 20 persen.

Adapun, sepanjang 2022 berjalan HITS mencatat realisasi investasi sebesar US$11,32 juta dengan penambahan empat kapal. Namun dua kapal di antaranya belum terealisasi karena membutuhkan waktu lebih lama, hingga delapan bulan untuk pengadaannya.

“Keterlambatan ini masih bisa kami dapatkan di akhir Desember ini. Kami tetap optimis dan berkomunikasi dengan manufaktur sehingga tahun ini bisa terpenuhi pengadaan kapalnya,” kata Tonny.

Selanjutnya, pendapatan sampai dengan kuartal III/2022 mencapai US$112,4 juta, naik 132 persen dibandingkan pencapaian 2021. Demikian pula dengan Ebitda mencapai US$1,58 juta, atau naik hapir 232 persen dari naiknya utilisasi kapal.

Laba bersih HITS sampai dengan kuartal III/2022 juga tercatat mencapai US$11,74 juta, atau naik 190 persen dari 2021. Pencapaian pendapatan dan laba 2022 juga telah melebihi target Perseroan pada awal tahun dengan pendapatan sebesar US$111 juta atau naik 8 persen dan laba sebesar US$10,9 juta atau naik 7 persen. (***)

*Penulis : Mutiara Nabila, @market.bisnis.com

Continue Reading

Bisnis

Deretan Bisnis Tommy Soeharto, dari Sektor Perkapalan hingga Ritel

Published

on

Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto./Bisnis-Istimewa

Jakarta, goindonesia.co – Tommy Suharto adalah seorang pengusaha terkenal di Indonesia yang dikenal karena bisnis kapalnya.

Terbaru, melalui emiten jasa angkutan lautnya, PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) sang pangeran Cendana tersebut melakukan pembelian satu unit kapal jenis tug boat seharga Rp84 miliar pada Sabtu (25/3/2023).

Selain perkapalan, ternyata Tommy juga memiliki sejumlah bisnis lain yang terkait dengan industri ritel bahkan properti mewah. Berikut rangkuman Bisnis dari beberapa sumber. Simak ulasannya.

1. Humpuss Group

Melansir dari situs resmi, Humpuss sendiri dibangun pada 1995. Bermula dari bisnis pengolahan minyak di Cepu, Jawa Tengah. Lalu, PT Humpuss lewat divisi LNG (liquefied natural gas) membangun kapal pertamanya, Ekaputra di tahun 1986. Dengan kapasitas 78.988 DWT, Ekaputra merupakan kapal LNG yang terbesar di dunia saat itu

Sejak 2004, PT Humpuss kian menangani bermacam-macam peluang bisnis, mulai dari PT Humpuss Trading hingga melakukan eksplorasi pengeboran minyak atas konsesi di Blora dan Bojonegoro.

Melansir laman resmi perusahaan, kelompok usaha ini bergerak di berbagai sektor seperti pelayaran, pesawat carter, pertambangan, distribusi migas dan bahan kimia, pertanian, petrochemical, properti, hingga manajemen aset.

Gatari Hutama Air Service atau Gatari Air Service juga melayani penyewaan helikopter dan pesawat terbang terutama bagi perusahaan perminyakan. Perusahaan penerbangan ini masih bagian anak perusahaan dari Grup Humpuss yang kantornya berpusat di Bandara Halim Perdana Kusuma.

2. Sirkuit Sentul 

Sirkuit Sentul adalah sebuah sirkuit balap yang terletak di Sentul City, Bogor, Jawa Barat. Sirkuit ini dibangun pada tahun 1993 dan dimiliki oleh Tommy Soeharto, putra mantan Presiden Indonesia Soeharto.

Melalui  PT Sarana Sirkuitindo, Sirkuit Sentul telah menjadi tuan rumah berbagai acara balap internasional dan nasional, termasuk Kejuaraan Dunia Superbike, Kejuaraan Asia Road Racing Championship, Kejuaraan Nasional Drag Bike, dan Kejuaraan Nasional Supermoto.

Namun, pada tahun 2021, ada rencana untuk menjual Sirkuit Sentul oleh Tommy Soeharto ke investor swasta asing. Meskipun demikian, saat ini belum ada kepastian mengenai penjualan tersebut dan Sirkuit Sentul masih beroperasi seperti biasa.

3. Ritel

GORO yang merupakan singkatan dari “Gotong Royong adalah sebuah jaringan toko grosir sendiri merupakan pusat berbelanja yang menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari, mulai dari buah, sayur, hingga peralatan dapur. 

GORO berada di bawah naungan PT Berkarya Makmur Sejahtera ini merupakan usaha yang dimiliki oleh Tommy sendiri. Di perusahaan tersebut, Tommy menjabat sebagai Komisaris Utama. 

4. Properti

Tommy juga merambah ke bisnis perhotelan melalui PT Lor Internasional Hotel mulai dari kelas budget hingga bintang 5.

Hotel Lorin tersebar di berbagai kota besar di Indonesia, mulai dari Lorin Sentul, Lorin Kuta, Hotel Amantis Demak hingga  Hotel Noormans Semarang.

Dirinya pun mengembangkan bisnis properti kelas atas. Salah satunya lewat pengembangan proyek golf resort bertajuk Black Rock Golf and Resort di Kawasan Pariwisata Tanjung Tinggi, Kabupaten Belitung. 

Rencananya dia juga akan mendirikan township di lahan seluas 715 hektare lewat PT Putra Ciptawahana Sejati (Ranati). Ditargetkan tahun 2023, seluruh proyek ini sudah rampung.

Selain itu, isunya Tommy pun juga terlibat dlm pengembangan properti multifungsi Mangkuluhur City di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. (***)

*Arlina Laras, @entrepreneur.bisnis.com

Continue Reading

Trending