Connect with us

Berita Kota

Semarak Ramadan di Kota Yogya Sajikan Takjil Ramah Lingkungan

Published

on

Pilih Pakai Piring Dibanding Kemasan Sekali Pakai (Dokumentasi : Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta, @warta.jogjakota.go.id)

Yogyakarta, goindonesia.co – Bulan Ramadan identik dengan berbagai macam sajian takjil. Baik itu yang dimasak sendiri, beli di pusat jajanan rakyat, atau menikmati sajian takjil bersama-sama di masjid.

Tapi di tengah semarak hidangan takjil Ramadan, sering kali volume sampah juga ikut meningkat. Inilah kenapa beberapa masjid di Kota Jogja menggunakan alas piring dan gelas keramik dalam menghidangkan takjil, bukan menggunakan kemasan sekali pakai.

Salah satunya Masjid Jogokariyan, yang sudah memiliki tradisi bagi-bagi takjil saat Ramadan menggunakan alas piring sejak tahun 80-an. Pada mulanya, dikatakan Takmir Masjid Jogokariyan Enggar Haryo Panggalih, pembagian takjil dalam bentuk makanan ringan, tapi seiring waktu berjalan, mulai dihidangkan makanan berat.

“Masjid Jogokariyan mulai difungsikan pada 20 Agustus 1967, pada waktu itu takjil belum dalam bentuk makanan berat, ya seperti roti, kemudian seiring dinamika dakwah yang terjadi baru kami mulai sediakan makanan berat,” terangnya pada Senin (27/3) saat ditemui di Masjid Jogokariyan.

Penggunaan piring dalam membagikan takjil, jelas Enggar, pada dasarnya bertujuan untuk menyempurnakan puasa dengan berbuka dan melanjutkan ibadah salat berjamaah di masjid, juga untuk mengurangi produksi sampah kemasan sekali pakai.

“Kalau dikasih nasi bungkus nanti mereka akan bawa pulang, dan nggak salat berjamaah di masjid. Tapi kalau dengan piring kan otomatis dimakan di masjid, dan mereka juga ikut salat berjamaah di masjid seperti itu. Jadi tujuannya ya agar jemaah menyempurnakan buka puasanya,” tuturnya.

Menurut Enggar pemanfaatan piring dalam menyajikan takjil, juga menekan produksi sampah anorganik. Apalagi pada Ramadan 2023 ini takjil yang dibagikan oleh Masjid Jogokariyan mencapai 3.000 hingga 3.500 porsi.

“Kami sempat koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta terkait pengelolaan sampah, kalau anorganik kami tidak ada ya karena takjil itu dibagikan pakai piring dan gelas dari sini. Untuk sampah organik sisa makanan, sudah ada pengelolanya, ya warga sekitar sini nanti ada yang menjadikan sebagai kompos dan pakan ternak, untuk residu ya ke TPS” jelasnya.

Tidak hanya Masjid Jogokariyan, Masjid Pangeran Diponegoro Balai Kota Yogyakarta, juga menggunakan alas piring dan gelas keramik untuk menghidangkan takjil buka puasa, kepada lebih dari 700 jemaah dalam sehari selama Ramadan sebulan penuh.

Ketua Harian Takmir Masjid Pangeran Diponegoro, Syamsul Azhari mengatakan, penggunaan alas piring dalam menyajikan takjil ini juga bagian dari komitmen bersama agar para takmir masjid di Kota Jogja semakin peduli terhadap lingkungan.

“Kami bekerja sama dengan Baznas dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, untuk mengajak masjid-masjid di Kota Jogja ikut terlibat dalam mengurangi produksi sampah. Kami sudah lakukan sosialisasi secara langsung, memang belum semua tapi beberapa sudah mulai lakukan,” ungkapnya pada Selasa (28/3) di Masjid Pangeran Diponegoro.

Terutama saat Ramadan, lanjut Syamsul, selain menyediakan takjil buka puasa beberapa masjid juga membagikan hidangan sahur untuk jemaah. Seperti halnya yang dilakukan di Masjid Pangeran Diponegoro, untuk itulah produksi sampah ini harus ditekan.

“Pengelolaan sampah ini dimulai dengan pemilahan, mana yang anorganik, organik, dan residu. Setelah itu kami bekerja sama dengan Bank Sampah Balai Kota untuk pengolahannya. Kalau sampah anorganik tidak ada ya, karena alat makan dari sini, minum juga dengan gelas atau jemaah bawa tempat minum sendiri yang diisi ulang di galon yang sudah kami sediakan,” katanya.

Penggunaan alas piring dalam penyajian takjil Ramadan, sejalan dengan Gerakan Zero Sampah Angorganik Kota Jogja yang diterapkan sejak awal tahun 2023. Pemerintah Kota Yogyakarta, melalui Dinas Lingkungan Hidup, mendorong agar masjid-masjid di wilayah juga menerapkah hal serupa.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto menjelaskan, sebelum memasuki bulan Ramadan, sudah berikan arahan kepada para takmir masjid di Kota Jogja, untuk ikut berkontribusi dalam Gerakan Zero Sampah Anorganik.

“Kami ajak agar bagaimana ketika kegiatan buka puasa atau sahur di masjid, dapat mengurangi produksi sampah anorganik. Hal ini bisa diwujudkan melalui konversi pembungkus makanan, dengan menggunakan wadah tetap yang bisa dipakai berulang kali,” jelasnya Selasa (28/3) saat diwawancarai di Kantor DLH Kota Yogyakarta.

Kalau sampah organik, terang Sugeng, menjadi kebijakan dari jemaah itu sendiri, jangan sampai ada banyak sisa-sisa makanan yang kemudian menjadi sampah. Beberapa masjid seperti Masjid Gede Kauman, Masjid Jogokariyan, dan Masjid Pangeran Diponegoro sudah menggunakan piring, untuk mengurangi produksi sampah.

“Ketika bicara soal volume sampah itu tidak hanya soal kenaikannya pada momen tertentu, tapi bagaimana perilaku untuk mengurangi sampah harus dilakukan oleh semuanya. Kalau kita tidak bisa menangani sampah, hendaknya kita berkontribusi bagaimana upaya kita mengurangi sampah,” ungkapnya.

Dalam upaya ini, tambah Sugeng, kita wujudkan melalui bentuk yang baik, misalnya tidak gunakan stirofoam atau mika sebagai pembungkus, menggunakan bahan-bahan yang memang bisa diurai oleh alam, tidak menggunakan kemasan sekali pakai.

“Mari kita semua bijak dalam mengurangi sampah di tempat kita masing-masing, dengan harapan setiap warga di Kota Jogja agar berkontribusi dengan cara masing-masing, sesuai dengan kondisi wilayahnya,” tambahnya. (***) 

*Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta, @warta.jogjakota.go.id

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Kabupaten

SLBN 1 Buleleng Kembali Unjuk Gigi di BSC 2024, Buktikan Disabilitas Tak Halangi Kreativitas

Published

on

Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Buleleng berpartisipasi di ajang Bali Scout Creativity 2024 yang mengambil tema “Mandiri, Kreatif dan Kompetitif” (Foto : @bulelengkab.go.id)

Buleleng, goindonesia.co – Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Buleleng tahun ini kembali mengikuti lomba Bali Scout Creativity 2024 yang mengambil tema “Mandiri, Kreatif dan Kompetitif” merupakan perlombaan tahunan yang digelar oleh Kwarda Bali serangkaian memperingati Hari Pramuka pada bulan Agustus setiap tahunnya. 

BSC 2024 ke V tahun ini diikuti oleh perwakilan Gugusdepan SD, SMP, SMA/SMK, Pramuka berkebutuhan khusus dan Pembina Pramuka yang sudah ditunjuk oleh Kwartir Cabangnya masing-masing.

Hasby Alfin Shidiq selaku guru dan pembina pramuka SLBN 1 Buleleng mengatakan bahwa tahun ini, SLBN 1 Buleleng mengikuti 3 kategori lomba sekaligus, yakni lomba kreasi menari, kreasi bercerita dan

praktek baik pembina eroik. Dimana dalam sistem perlombaan ini, SLBN 1 Buleleng membuat vidio dari 3 kategori yang diikuti yang kemudian dikirim langsung ke Kwarda Bali untuk diseleksi paling lambat 2 Agustus 2024.

Diceritakan olehnya, bahwa kegiatan ini merupakan ajang motivasi sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap disabilitas. Karena, pihaknya melihat bahwa pemahaman masyarakat akan disabilitas masih sangat minim. Bahkan banyak dari masyarakat tidak tahu bahwa sekolah luar biasa itu ada.

“Masyarakat agar tahu bahwa anak-anak disabilitas itu bisa sekolah. Atau ada sekolahnya dan bisa untuk di didik. Jadi harapan kami dengan adanya kegiatan ini, masyarakat luas bisa mengetahui eksistensi sekolah luar biasa,” ungkap pria asal Kota Gudeg Jogjakarta ini.

Lebih lanjut dikatakan, bahwa dalam proses kegiatan ini sangat disambut antusias oleh anak didiknya. Berlatih selama sebulan penuh, anak didiknya sangat serius mengikuti latihan disela jam pelajaran bahkan saat libur sekaligus agar bisa tampil maksimal.

“Responnya luar biasa. Karena di kehidupan sehari-hari, mereka terbiasa dikesampingkan di masyarakat. Makanya ketika mereka diberikan panggung untuk berekspresi, mereka sangat-sangat antusias dan sangat-sangat bersemangat,” terangnya.

Rencananya, hasil pemenang akan diumumkan pada tanggal 14 Agustus 2024 di Buleleng. Hak itu dikarenakan, Buleleng sendiri ditunjuk sebagai tuan rumah dalam agenda tahunan ini. Namun dari sesi pendaftaran, seleksi hingga penilaian masih diranah Kwarda Bali.

Ke depan, pihaknya bersama jajaran guru dan komitmen Kepala Sekolah akan secara kontinue mengikuti kegiatan ini. Tiada lain untuk memberikan ruang dan kreatifitas bagi anak didiknya dalam membangkit kepercayaan diri bahwa penyandang disabilitas tidak bisa disampingkan begitu saja. (***)

*Pemerintah Kabupaten Buleleng

Continue Reading

Berita Kota

Resmikan Gedung Serbaguna dan Fasum, Wali Kota Eri Ubah Wajah Eks Lokalisasi Moroseneng

Published

on

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meresmikan Gedung Serbaguna dan beberapa fasilitas umum (Fasum), seperti Lapangan Badminton, Lapangan Futsal, Rumah Batik dan juga Cafe di Jalan Klakah Rejo RW IX (Foto : @www.surabaya.go.id)

Surabaya, goindonesia.co – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Gedung Serbaguna dan beberapa fasilitas umum (Fasum), seperti Lapangan Badminton, Lapangan Futsal, Rumah Batik dan juga Cafe di Jalan Klakah Rejo RW IX, Jumat (26/7/2024). Kawasan tersebut merupakan bagian dari eks lokalisasi Moroseneng yang sudah terbengkalai selama 8 tahun lamanya.

Dalam sambutannya Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan bahwa pembangunan Gedung Serbaguna dan Fasum yang dilakukan sebagai upaya dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. Dirinya tidak ingin, pasca menutupan eks lokalisasi Moroseneng roda perekonomian juga ikut terhenti.

“Kita tahu sejarah di Sememi ini (eks lokalisasi). Setelah Covid-19 mereda sekitar tahun 2022, saya berkeliling dan menemukan tempat ini yang sebelumnya sudah dibeli Pemkot menjadi mangkrak dan tidak terawat. Akhirnya saya panggil warga dan mereka yang ingin untuk dijadikan Gedung Serbaguna, ada Lapangan Badminton, ada Taman untuk bermain anak dan lainnya,” papar Wali Kota Eri.

Menurut Wali Kota Eri, adanya Gedung Serbaguna tersebut bisa mengerakkan roda perekonomian warga sekitar. Ia mencontohkan, Gedung Serbaguna bisa dijadikan tempat pertemuan atau pernikahan, dimana warga sekitar bisa menyediakan katering dan kebutuhan lainnya.

“Gedung Serbaguna ini bisa dibuat untuk acara pertemuan atau pernikahan, jadi nanti akan ada kelompok-kelompok masyarakat yang menyediakan katering, Make Up (MUA) dan lainnya, sehingga yang menggunakan gedung harus memakai yang sudah disiapkan. Disinilah saya ingin tempat ini bisa menciptakan kemakmuran untuk warganya, saya minta tolong dijaga baik-baik,” paparnya.

Kedepannya Wali Kota yang akrab Cak Eri itu akan menjadikan eks lokalisasi Moroseneng sebagai salah satu kampung wisata di Kota Pahlawan.

“Bukan disini saja (Klakah Rejo RW IX) yang dibenahi tapi juga di wilayah Sememi, di Sememi sudah ada yang dijadikan kantor MUI dan lainnya. Kedepannya ini akan dijadikan kampung wisata, saya juga menyiapkan ada tempat untuk penayangan film yang akan dikelola Karang Taruna, filmnya akan menunjukan daerah Klakah sekarang dan dulu,” jelas Eri.

Tak lupa Wali Kota Eri juga mengapresiasi keterlibatan warga dalam pembangunan Gedung Serbaguna dan Fasum, sehingga semuanya bisa diselesaikan dalam kurun waktu 6 bulan.

“Ini pembangunanya dimulai 16 Februari 2024 lalu, semua ini karena Pak Lurah dan warganya bergerak bersama-sama. Kita juga bergerak di Sememi, supaya bisa menjadi kampung wisata dan menggerakan ekonominya,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kecamatan Benowo, Zakary Antoni mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya untuk merubah wajah eks lokalisasi Moroseneng.

“Ini sangat luar biasa karena bangunan yang awalnya rungsep dan tidak terurus selama 8 tahun bisa menjadi Lapangan Futsal, Lapangan Badminton dan Gedung Serbaguna seperti sekarang,” paparnya.

Selain itu, Zakary juga menyebut bahwa fasum yang sudah ada saat ini, akan dikelola oleh Karang Taruna.

“Seperti rumah batik atau cafe itu akan dikelola oleh Karang Taruna, dimana mereka juga merupakan anak-anak dari bekas pekerja malam. Jadi ini bisa membantu ekonomi mereka dan orang tuanya,” pungkasnya. (***)

*Pemerintah Kota Surabaya

Continue Reading

Kabupaten

Tingkatkan Kunjungan Wisata, Pj Bupati Bekasi Tampil di Acara Ngobrol Asik Bareng Kang Dani

Published

on

Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan bermain bersama anak-anak di Wisata Kawung Tilu, Desa Cipayung Kecamatan Cikarang Timur, usai tampil di acara Live talkshow, Ngobrol Asik Bareng kang Dani sekaligus nonton bareng film Dewa Dewi, dan peresmian alat dan tempat bermain anak-anak  (Foto : @/www.bekasikab.go.id)

Cikarang Timur, goindonesia.co – Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi menggelar acara live Talkshow, Ngobrol Asik Bareng Kang Dani, sekaligus nonton bareng Film Dewa Dewi, di Wisata Kawung Tilu, Desa Cipayung Kecamatan Cikarang Timur, pada Jumat (26/7/2024).

Acara ngobrol bareng Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan tersebut dihadiri Pokdarwis se-Kabupaten Bekasi, para penggiat pariwisata, perusahan pendukung wisata industri Kabupaten Bekasi, pelaku usaha pariwisata, pelaku usaha ekonomi kreatif serta pengunjung dan wisatawan.

Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Dani Ramdan mengatakan, akan terus mendukung terobosan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dalam mengeksplore potensi wisata yang ada di kabupaten Bekasi.

“Pemerintah terus mendukung terobosan dari Dinas Pariwisata dalam mengeksplore wisata yang ada di Kabupaten Bekasi seperti wisata industri dan wisata desa, sebagai pintu masuk wisatawan ke Kabupaten Bekasi agar dapat menikmati wisata lainnya, seperti wisata alam, wisata pilgrim, dan wisata buatan lainnya,” ungkapnya.

Dani mengatakan, Pemkab Bekasi saat ini sedang menggenjot wisata industri agar menjadi wisata kebanggaan Kabupaten Bekasi.

“Ya, sekarang kita akan genjot dulu wisata industrinya, sampai menjadi brand Kabupaten Bekasi, sehingga wisatawan datang ke Kabupaten Bekasi lalu kita paketkan dengan wisata alam atau wisata lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, untuk destinasi wisata alam memang banyak daerah lain yang menjadi pesaing, yang memiliki wisata pegunungan, pantai dan wisata unggulan lainnya.

“Maka untuk Kabupaten Bekasi kita coba ikon-nya di wisata industri, tapi bersamaan dengan itu nanti akan menggandeng wisata yang lainnya,” katanya.

Dani Ramdan menyampaikan terima kasih kepada seluruh penggiat pariwisata, dan stakeholder lainnya, yang telah berkolaborasi bersama pemerintah daerah.

“Saya berharap dengan berkolaborasi dan sinergi kita semua ini, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bekasi semakin meningkat,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pariwisata kabupaten Bekasi, Iyan Priyatna berharap dengan digelarnya acara Ngobras, para pegiat wisata mendapat informasi seputar pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Bekasi. Sehingga dapat meningkatkan kerjasama dan komunikasi antara pemerintah daerah dengan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif serta wisatawan di Kabupaten Bekasi.

“Kegiatan ini sekaligus sebagai sarana interaksi dan hiburan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bekasi, dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya. (***)

*Portal Resmi Kabupaten Bekasi, @www.bekasikab.go.id

Continue Reading

Trending