Connect with us

Berita

PPKM Jawa-Bali Lanjut 6 September, Jokowi: Ayo Ikut Vaksin, Disiplin Prokes!

Published

on

Presiden Jokowi. (YouTube)

Jakarta, goindonesia.co : Pemerintah kembali melanjutkan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa-Bali yang akan berlaku mulai tanggal 31 Agustus hingga 6 September 2021. Mengingat adanya tren perbaikan situasi Covid-19 di Tanah Air, pada periode kali ini pemerintah memutuskan untuk menurunkan level PPKM di sejumlah wilayah. 

Demikian keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pernyataannya terkait perkembangan PPKM terkini,  di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/08/2021), disiarkan secara live di YouTube Sekretariat Presiden.

Kepala Negara mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga agar kasus Covid-19 tidak naik lagi. “Kuncinya sederhana: ayo segera ikut vaksin, ayo disiplin terapkan protokol kesehatan!” ungkapnya.

Meski demikian Presiden mengingatkan masyarakat agar tetap berhati-hati dalam menyikapi tren perbaikan ini. “Kita harus mempelajari perkembangan situasi Covid-19 di berbagai negara dan terus mengambil berbagai pelajaran penting darinya,” katanya.

Secara khusus Presiden bersyukur dan menyambut baik adanya tren perbaikan situasi Covid-19 di Tanah Air. Hal ini bisa dilihat tingkat positivity rate yang terus menunjukkan penurunan dalam tujuh hari terakhir. 

Tingkat keterisian rumah sakit untuk kasus Covid-19 juga semakin membaik. Rata-rata BOR nasional sudah berada di sekitar 27 persen

“Alhamdulillah atas kerja keras seluruh pihak dan rida Allah Swt, dalam satu minggu terakhir ini sudah terjadi tren perbaikan situasi Covid-19,” ucap Presiden.

Untuk wilayah Jawa-Bali, terdapat penambahan wilayah aglomerasi yang masuk ke Level 3 yakni Malang Raya dan Solo Raya. Sehingga wilayah yang masuk ke dalam Level 3 pada penerapan minggu ini adalah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, dan Surabaya Raya, Malang Raya, dan Solo Raya. 

Untuk Semarang Raya berhasil turun ke Level 2. Sehingga secara keseluruhan di Jawa-Bali ada perkembangan yang cukup baik. Level 4 dari 51 kabupaten/kota menjadi 25 kabupaten/kota. Level 3 dari 67 kabupaten/kota menjadi 76 kabupaten/kota. Level 2 dari 10 kabupaten/kota menjadi 27 kabupaten/kota. 

Untuk wilayah di luar Jawa-Bali juga terjadi perbaikan. Level 4 dari 7 provinsi menjadi 4 provinsi. 

Level 4 dari 104 kabupaten/kota menjadi 85 kabupaten/kota. Level 3 dari 234 kabupaten/kota menjadi 232 kabupaten/kota. Dan Level 2 dari 48 kabupaten/kota menjadi 68 kabupaten/kota. Kemudian Level 1 dari tidak ada kabupaten/kota menjadi  1 kabupaten/kota. 

Hasil evaluasi juga menunjukkan penerapan protokol kesehatan di beberapa sektor sudah memperlihatkan hal yang cukup baik. Untuk itu, pemerintah kembali melakukan beberapa penyesuaian yang akan dijelaskan lebih rinci oleh Menko dan menteri-menteri terkait. “Meskipun demikian, kita semua tetap harus berhati-hati,” ujar Presiden.

Hal ini karena berdasarkan fakta, beberapa negara yang penduduknya sudah divaksinasi sebanyak lebih dari 60 persen ternyata saat ini juga masih mengalami gelombang lonjakan kasus Covid-19 lagi. Menurut, Presiden, hal ini terjadi karena masyarakatnya tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. 

Update Kasus Corona

Pemerintah Indonesia mengumumkan update kasus Corona per Senin (30/8/2021) hari ini, ada tambahan konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 5.436 kasus baru. Ini menunjukkan penurunan dibanding Minggu (29/08/2021) kemarin, yaitu 7.427 kasus

Informasi terbaru dari covid19.go.id, hingga pukul 12.00 WIB hari ini, total kasus infeksi Corona di Indonesia berjumlah 4.073.831.

Di lain pihak, kasus sembuh hari ini tercatat bertambah 19.398 orang. Dengan demikian secara total menjadi 3.743.716 orang yang mengalami kesembuhan.

Adapun kasus kematian harian tercatat bertambah 568 jiwa. Sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 132.491 jiwa.

Sebagai informasi, rekor tambahan kasus positif tertinggi tercatat 56.757 kasus dalam sehari, terjadi pada 15 Juli 2021.

Sedangkan untuk rekor kematian harian, terjadi pada 27 Juli 2021, dengan 2.069 kematian dalam sehari. (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Presiden Jokowi Minta Presiden dan Wapres Terpilih Persiapkan Diri

Published

on

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan di hadapan awak media usai menghadiri Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2024 yang digelar di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Rabu, 24 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris

Banten, goindonesia.co – Presiden Joko Widodo meminta presiden dan wakil presiden terpilih untuk segera mempersiapkan diri agar bisa langsung bekerja setelah pelantikan. Hal tersebut disampaikan Kepala Negara menanggapi hasil penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI terkait presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2024.

“Ya ini kan tahapan proses itu kan sudah hampir selesai semuanya, MK sudah, kita harus menghormati putusan MK sebagai sebuah putusan yang final dan mengikat. Kemudian hari ini juga KPU menetapkan, artinya apa? Presiden dan wakil presiden terpilih harus mempersiapkan diri dengan perencanaan-perencanaan yang sudah di kampanyekan untuk masuk nanti setelah pelantikan langsung kerja,” ujar Presiden kepada awak media usai menghadiri Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2024 yang digelar di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Rabu, 24 April 2024.

Meski demikian, Presiden menegaskan bahwa ia dan jajarannya tidak akan membentuk tim transisi untuk mempersiapkan pergantian pemerintahan. Menurut Presiden, ia dan pemerintahan saat ini hanya membantu mempersiapkan agar pergantian pemerintahan berjalan mulus dan baik.

“Ini kita itu menyiapkan agar transisinya itu bisa berjalan mulus dan baik sehingga presiden dan wakil presiden terpilih bisa langsung bekerja setelah dilantik. Kalau itu juga diminta dari presiden dan wakil presiden terpilih,” ucap Presiden.

Diketahui, KPU telah menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sebagai presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2024 pada Rabu (24/4) ini. (***)

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Berita

Presiden Jokowi Tekankan Peran Penting Kesehatan Wujudkan Visi Indonesia Maju di Rakerkesnas 2024

Published

on

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutannya dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2024 yang digelar di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, Rabu, 24 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris

Banten, goindonesia.co – Dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2024 yang digelar di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, Rabu, 24 April 2024, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya sektor kesehatan dalam upaya Indonesia menjadi negara maju. Di hadapan para pemangku kepentingan kesehatan, Presiden Jokowi menguraikan visi jangka panjang pemerintah untuk memanfaatkan puncak bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada tahun 2030-an.

“Kita memiliki kesempatan besar untuk menjadi negara maju,” ujar Presiden Jokowi, menambahkan bahwa 68 persen penduduk Indonesia akan berada di usia produktif di tahun-tahun mendatang. Menurutnya, ini adalah kesempatan yang biasanya hanya terjadi sekali dalam peradaban sebuah negara.

Presiden juga menggarisbawahi pentingnya kesehatan dalam mewujudkan visi Indonesia Maju. “Kesehatan menjadi hal yang sangat penting, kunci, sangat fundamental,” tuturnya. Ia menambahkan bahwa tanpa kondisi kesehatan yang memadai, semua pencapaian lain akan menjadi kurang berarti.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi juga menyampaikan keberhasilan Indonesia dalam menurunkan angka stunting dari 37,6 persen pada sepuluh tahun lalu menjadi 21,5 persen pada akhir tahun lalu, meskipun mengakui target 14 persen masih sulit dicapai. Selain itu, Presiden juga menyoroti tantangan besar dalam mengatasi penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, dan kanker yang menjadi penyebab kematian utama di Indonesia.

“Inilah pekerjaan besar kita. Tetapi kita tahu puskesmas sekarang ini sudah dikirim alat-alat lab, USG, EKG untuk mengatasi sedini mungkin hal-hal yang tadi saya sampaikan,” imbuhnya.

Presiden juga menyoroti infrastruktur kesehatan yang belum memadai di beberapa daerah, termasuk fasilitas rumah sakit dan ketersediaan alat medis yang canggih. Selain itu, kekurangan dokter juga masih menjadi pekerjaan rumah berat di sektor kesehatan yang Presiden tekankan untuk terus dikejar.

“Memang problem terbesar kita adalah dokter yang kurang, dokter spesialis yang kurang. Ini persoalan besar kita. Dan supaya Bapak Ibu tahu bahwa rasio dokter kita masih 0,47, rankingnya 147 dunia. Rangkingnya seperti itu, kita harus tahu. Ini yang akan kita kejar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi meminta agar semua rencana pembangunan di bidang kesehatan harus terintegrasi dan sinergi, baik di tingkat pusat maupun daerah. Rencana induk di bidang kesehatan, yang dijanjikan akan selesai pada Agustus oleh Menteri Kesehatan, diharapkan menjadi pedoman nasional yang akan mengarahkan Indonesia ke arah kemajuan yang signifikan di sektor kesehatan.

“Jangan sampai pusat ke utara daerah ke selatan. Semuanya harus inline, harus satu garis lurus mana yang akan dikerjakan,” tegasnya.

Terakhir, Presiden Jokowi juga menyoroti perlunya penguatan industri kesehatan dalam negeri. Menurutnya, Indonesia masih kehilangan sekitar Rp180 triliun per tahun karena banyak warganya memilih berobat ke luar negeri. Selain itu, ketergantungan yang tinggi terhadap impor bahan baku farmasi dan alat kesehatan juga menjadi perhatian.

“Kemudian 90 persen bahan produksi farmasi itu masih impor. 90 persen masih impor. Kemudian 52 persen alkes kita juga masih dominasi impor,” ungkap Presiden, menegaskan perlunya Indonesia memproduksi lebih banyak komponen medis secara lokal.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut yaitu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Pj. Gubernur Banten Al Muktabar. (***)

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Berita

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama Publikasi dan Edukasi Masyarakat

Published

on

Jakarta, goindonesia.co – PT Pertamina (Persero) bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) jalin sinergi publikasi sebagai sumber informasi yang mengedukasi masyarakat melalui kanal pemberitaan maupun media sosial, dalam upaya membangun kepercayaan masyarakat mengenai informasi publik.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dr Sandi Nugroho, S.I.K., S.H., M.Hum. mengatakan sebagai garda terdepan dalam mengelola dan menyampaikan informasi kepada masyarakat, Divisi Humas Polri berupaya menyesuaikan tren kekinian generasi milenial melalui peningkatan digitalisasi informasi, melalui aplikasi Portal Humas Presisi, yang merupakan rumah besar bagi seluruh aplikasi dan platform online yang dimiliki.

Divhumas Polri, dengan berbagai macam fitur yang salah satunya adalah fitur yang digunakan untuk meningkatkan kompetensi personel polri dibidang kehumasan yang disebut e-Learning, selain itu adanya fitur media sosial yang kekinian melibatkan anggota Polri dan masyarakat luas sebagai citizen journalism menambah sumber informasi yang dapat disajikan ulang kepada masyarakat secara objektif dan terpercaya.

“Sebagai langkah transformasi publikasi Polri menyesuaikan tren kekinian dalam menyebar informasi, kami turut menggandeng BUMN Pertamina dan stakeholder lainnya mulai sinergi pemanfaatan data informasi untuk publikasi dan edukasi, hingga pemanfaatan SDM untuk meningkatkan kompetensi kehumasan untuk personil Polri pada umumnya dan personil humas Polri pada khususnya,” jelas Irjen Pol Dr. Sandi Nugroho, S.I.K., S.H., M.Hum.

Pada kesempatan yang sama, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan Humas Polri saat ini telah berperan aktif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mengenai informasi secara real time. 

“Humas Polri telah banyak berkontribusi untuk Pertamina dalam penyebaran informasi melalui media lokal, nasional maupun media sosial, termasuk dalam berbagai aksi positif membantu Pertamina dalam mengelola energi terutama penggunaan BBM dan LPG subsidi dengan tepat sasaran,”terang Fadjar.

Fadjar mengatakan, Pertamina dan Polri diharapkan dapat terus bersinergi dalam hal publikasi dan edukasi, dan menjadi trendsetter informasi kalangan milenial dan masyarakat luas. “Khususnya dalam mengawal bersama penggunaan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan peruntukannya, serta distribusi energi berkelanjutan kepada masyarakat,”pungkas Fadjar. 

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (***)

*PT. Pertamina (Persero)

Continue Reading

Trending