Suharso Monoarfa, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan (Dok. Humas Golkar)
Jakarta, goindonesia.co – Koalisi Indonesia Bersatu besutan Partai Golkar, PAN, dan PPP mendapat reaksi dari sesama partai politik Koalisi Indonesia Maju. Kesetiaan dan dukungan tiga partai kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) disinggung.
Adalah PSI yang menyinggung kesetiaan Koalisi Indonesia Bersatu kepada Jokowi. Meski tak soal dengan manuver Golkar, PAN, dan PPP, PSI memberi kritik.
“Setiap partai silakan saja melakukan manuver politik. Sah-sah saja,” kata Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni kepada wartawan, Sabtu (14/5).
Padahal PSI berharap tak ada koalisi partai politik lain yang muncul dari dalam Koalisi Indonesia Maju, kabinet pemerintahan Jokowi.
“Namun, sebagai bagian dari koalisi Jokowi-Ma’ruf, PSI berharap hendaknya tidak ada koalisi lain yang dibentuk partai pendukung Pak Jokowi selain Koalisi Indonesia Maju,” ujar Raja.
Raja Juli Antoni (Ari Saputra/detikcom)
Oleh sebab itu, PSI menyentil kesetiaan Partai Golkar, PAN, dan PPP dalam mendukung pemerintahan Jokowi. PSI meminta partai yang sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu setia terhadap Jokowi.
“Setia dulu saja mendukung Pak Jokowi dengan sepenuh hati. Kasihan Pak Jokowi mengurus rakyat. Pandemi belum selesai, recovery ekonomi sedang dilangsungkan, soal minyak goreng belum tuntas. Fokus saja dulu dukung Pak Jokowi,” imbuhnya.
PAN: Tak Ada Agenda Terselubung
Kesetiaan Partai Golkar, PAN, dan PPP yang disentil PSI mendapat respons Koalisi Indonesia Bersatu. PAN menegaskan setia terhadap pemerintahan Jokowi hingga 2024.
“Keberadaan Koalisi Indonesia Bersatu, yaitu Golkar, PAN, PPP, terbentuk dari adanya persamaan cita-cita untuk menunaikan janji Kemerdekaan RI sebagaimana termaktub di Pembukaan UUD 1945 melalui jalan demokrasi konstitusional,” kata Waketum PAN Viva Yoga Mauladi kepada wartawan, Sabtu (14/5).
Viva menjelaskan cita-cita itu kemudian diturunkan ke dalam wadah perjuangan politik gagasan, ide, dan pemikiran, sebagai landasan prinsip melalui proses-proses politik yang mencerdaskan, menggembirakan, menyejahterakan, memakmurkan, dan berkeadilan.
“Itulah yang menjadi salah satu dasar pendirian dari Koalisi Indonesia Bersatu,” ujar jubir PAN itu.
Viva Yoga Mauladi (Ari Saputra/detikcom)
Koalisi Indonesia Bersatu, menurut Viva, tetap bagian dari pemerintahan Jokowi. Koalisi ini, kata Viva, tetap mengemban tugas kerja pemerintahan Jokowi.
“KIB ini adalah bagian dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Oleh karena itu, dalam rencana kerja selanjutnya dipastikan akan bertanggung jawab untuk dapat meningkatkan kinerja pemerintahan,” ucap Viva.
Oleh sebab itu, kesetiaan koalisi ini bagi PAN tak perlu dipertanyakan lagi. Viva mengatakan tak ada agenda terselubung yang dibawa oleh Koalisi Indonesia Bersatu.
“Kesetiaan KIB kepada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin tidak usah diragukan lagi. Tidak ada agenda politik tersembunyi atau terselubung. Semua serba-transparan alias terang-benderang. Apalagi Pak Airlangga Hartarto dan Bang Sumo (Suharso Monoarfa) adalah menteri di kabinet, maka tentu akan bekerja maksimal bekerja untuk rakyat,” sebut Viva.
“Bahkan, menurut Bang Zulkifli Hasan, PAN akan terus berkomitmen menjadi partai koalisi pemerintah, sampai berakhirnya purnatugas pemerintah setelah Pemilu 2024 nanti,” imbuhnya.
Golkar: Kami Tak Abai Dukung Jokowi
Partai Golkar juga membalas kritik PSI yang menyinggung kesetiaan Koalisi Indonesia Bersatu terhadap Jokowi. Golkar mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu yang terbentuk bersama PAN dan PPP tetap taat pada tugas mendukung kebijakan Jokowi.
“Jangan salah menduga. Koalisi Indonesia Bersatu tidak mengabaikan tugas-tugas partai politik untuk mendukung kebijakan Pemerintahan Jokowi-Kiai Ma’ruf dalam berbagai kebijakannya,” kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Sabtu (14/5).
Ace Hasan Syadzily (Ari Saputra/detikcom)
“Koalisi Indonesia Bersatu ini justru ingin menghantarkan Pemerintahan Jokowi hingga 2024,” imbuh Ace.
Kesetiaan Partai Golkar dengan kebijakan Jokowi, menurut Ace, tak perlu diragukan lagi. Sementara itu, Koalisi Indonesia Bersatu merumuskan visi untuk di medan laga 2024.
“Partai Golkar masih setia kepada Presiden Jokowi. Yang kita rumuskan dalam KIB ini adalah visi, platform, dan gagasan untuk 2024,” imbuhnya. (***)
Anies Baswedan saat ditemui setelah seru-seruan bareng influencer di Red Corner Cafe, Minggu (24/9/23) dini hari. (Foto : Reinaldi Cahyadi/Tribun-Timur.com)
Makassar, goindonesia.co – Anies Baswedan tak takut jika nanti pemilihan presiden (pilpres) hanya 2 poros saja.
Sebelumnya, menguat isu berpasangannya Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (pilpres).
Jika hal ini terjadi, maka hanya akan ada 2 pasangan saja yang akan maju menjadi Presiden, bukan 3.
Anies Baswedan sendiri mengaku tak tau menahu terkait isu 2 poros yang sedang hangat terdengar.
“Saya tidak tahu itu, bebas saja,” ungkap Anies saat ditemui di Red Corner Cafe setelah seru-seruan bersama influencer, Minggu (24/9/23) dini hari.
Dirinya mengatakan sangat siap berapapun calon presiden yang akan maju nantinya.
“Kita siap saja tentunya,”kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Berbeda halnya dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang mengatakan, hal tersebut tak bisa di paksakan.
“Kalau kami berharapnya, PKS bisa lebih dari dua pasangan,”katanya saat ditemui di Hotel Dalton, Sabtu (23/9/23) siang.
Ahmad Syaikhu menjelaskan, saat ini PKS masih terus berikhtiar agar hal tersebut tidak terjadi.
“Bagaimana partai politik bisa tergabung dalam koalisi. Hari ini masih merasakan kemungkinan ada tiga pasang. Mudah-mudahan ini bisa tiga pasang sampai pendaftaran”jelasnya.
Meskipun terdapat dua pasangan, Ahmad Syaikhu mengaku masih punya strategi khusu dalam memenangkan Anies.
“Kan pada akhirnya kita tetap pada upaya bagaimana memenangkan Anies Rasyid Baswedan,”kata dia.
“Kalau pun memang ternyata hasilnya dua pasang, ya kita siap menghadapi berbagai konsekuensi,”ujarnya. (***)
Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid (Foto : @www.tvonenews.com)
Jakarta, goindonesia.co – Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid memastikan pihaknya mendukung keputusan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
Menurut dia, PKS tetap konsisten dengan keputusan Majelis Syura, sejak awal mendukung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. “Perubahan tentu merupakan sebuah keniscayaan, karena tidak ada sesuatu pun di dunia ini statis, apalagi yang sempurna. Sehingga, perubahan untuk perbaikan yang lebih baik dalam kebijakan pemerintah seharusnya menjadi fokus setiap kandidat. Termasuk untuk meneruskan hal-hal yang sudah dinilai baik agar menjadi lebih baik,” jelas dia, melalui keterangan resmi, Selasa (12/9/2023).
Wakil Ketua MPR RI ini memahami harapan Partai NasDem yang meminta PKS segera memutuskan dukungan kepada Cak Imin.
“Di antara partai-partai di KPP, PKS adalah peraih suara terbanyak pada Pemilu 2019 di tiga wilayah strategis, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten,” ujarnya.
“Sehingga sangat wajar apabila bacapres Anies Baswedan, NasDem dan PKB sangat berharap agar bisa menang, dengan PKB kuat di Jatim dan Jateng, tapi juga dengan PKS yang kuat di Jabar, Jakarta, dan Banten,” imbuhnya.
Maka wajar apabila Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh berharap PKS tetap berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan ini. Terlebih, PKB juga mengungkit kisah sukses koalisi antara PKB dan PKS yang memenangi 40-50 Pilkada di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengaku besok, Selasa (12/9/2023) akan melakukan sowan ke markas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hal ini dia ungkapkan usai menggelar rapat pemenangan bersama dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023).
“Rencana besok insyallah besok akan silaturahmi bersama-sama ke DPP PKS bersama tim PKB. Jadi Gus Muhaimin bersama jajaran besok siang akan ke PKS, dan kemudian bersilaturahmi di sana,” ujar dia.
Sementara untuk pernyataan elit PKS yang masih enggan mendukung Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan, dia mengatakan tunggu hasil pertemuan besok.
“Pokoknya, besok kita ketemu gitu ya, nanti kita lihat besok insyallah semuanya sama-sama,” tandas dia. (***)
Budiman Sudjatmiko menilai Prabowo merupakan sosok nasionalis dengan pemikiran hebat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Jakarta, goindonesia.co – Bakal calon presiden Prabowo Subianto bertekad meneruskan perjuangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi jika dia memperoleh mandat sebagai orang nomor satu di Indonesia setelah memenangi Pilpres 2024.
“Saya bertekad meneruskan perjuangan Presiden Joko Widodo. Saya bukan orang yang mencla mencle, bukan orang plin plan, bukan orang yang ragu-ragu,” kata Prabowo saat acara Deklarasi Dukungan Prabowo-Budiman Bersatu di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023), seperti dilansir Antara.
Ketua Umum Partai Gerindra itu bersyukur telah diajak Presiden Jokowi untuk bergabung di jajaran Kabinet Indonesia Maju sebagai menteri pertahanan demi kepentingan rakyat Indonesia. Selama di Kabinet, Prabowo mengakui sepak terjang Presiden Joko Widodo.
Dia pun siap melanjutkan perjuangan untuk menuju Indonesia Maju. Prabowo terkejut dengan dukungan yang diberikan kader PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko kepadanya. “Saya merasa terharu, berbesar hati, diperkuat, mendapat energi baru,” imbuhnya.
Dukungan dari tokoh Reformasi 1998 bersama para pendukungnya itu, lanjut Prabowo, menjadi penambah semangat baginya untuk terus maju dalam kontestasi politik di tahun 2024.
Sementara itu, Budiman Sudjatmiko mengajak semua pihak untuk menatap masa depan supaya lebih cerah.
“Kita lupa jika ada masa depan. Oleh karena itu, kita harus melihat ke masa depan, sesekali kita bisa melihat ke belakang,” kata Budiman.
Dia pun mengaku dirinya sebagai seorang pribadi yang biasa mengambil risiko dalam melangkah.
Kepada Prabowo, Budiman berpesan agar memajukan kesejahteraan umum, koperasi, badan usaha milik desa (BUMDes), hingga menata jaminan sosial apabila nanti mendapat amanat menjadi presiden RI di 2024.
Prabowo Subianto merupakan bakal calon presiden yang sudah memperoleh dukungan dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). (***)