Connect with us

Pariwisata

Bangga Banget! Ini 4 Situs Warisan Alam Dunia UNESCO di Indonesia

Published

on

Situs warisan alami Indonesia/Foto: Pinterest.com/Doinataraboi

Jakarta, goindonesia.co – Siapa nih yang hobi vacation? Menikmati wisata alam memang salah satu cara untuk mengurangi stres dan kamu pun jadi lebih banyak bersyukur.

Namun tahan dulu, pasalnya kita semua tengah berjuang melawan pandemi covid-19. Salah satu cara memutuskan rantai penularan adalah dengan meminimalisir bepergian agar tidak menjadi carrier bagi orang lain.

Kali ini, Beautynesia hanya ingin mengingatkan, bahwa negara kita memiliki situs warisan alam yang diakui dunia. Yups, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) telah meresmikan 4 Situs Warisan Alam Dunia di Indonesia, yang wajib banget didatangi setelah pandemi berakhir.

Simak, yuk!

1. Taman Nasional Komodo

situs-warisan-alami-indonesiafoto-wikipedia.jpeg

Taman Nasional Komodo terletak di daerah administrasi Provinsi Nusa Tenggara Timur. Taman nasional ini terdiri atas tiga pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil lainnya.

Pada tahun 1980, taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo dan habitatnya. Menariknya, Taman Nasional Komodo memiliki 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128 spesies burung dan 37 spesies reptilia.

2. Taman Nasional Lorentz

Situs warisan alami Indonesia/Foto: Instagram.com/Btnlorentz

Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang terletak di provinsi Papua, Indonesia dengan luas wilayah sebesar 2,4 juta dan merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1999, Beauties.

Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi adalah 630 jenis burung (± 70 % dari burung yang ada di Papua) diantaranya dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu dan 20 jenis endemik.

Ada juga 123 satwa mamalia seperti babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan dan kanguru pohon.

3. Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatra

Situs warisan alami Indonesia/Foto: Pixabay/Laurent

Warisan Hutan Hujan Tropis ini adalah tempat pelestarian bagi hutan hujan tropis di Sumatra dan habitat dari beberapa spesies yang hampir punah seperti, harimau sumatra, orangutan sumatra, gajah sumatra dan badak sumatra yang merupakan spesies badak terkecil dan memiliki dua cula. Unik ya, Beauties?

Luas dari Hutan Hujan Tropis Sumatra bahkan mencapai 2,5 juta hektar yang terdiri dari 3 taman nasional di Sumatra, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatra ini bahkan memiliki berbagai jenis tumbuhan endemik seperti: kantong semar, bunga terbesar di dunia Rafflesia Arnoldi dan bunga tertinggi Amorphophallus titanum serta merupakan sumber mata pencarian bagi masyarakat yang tinggal di sana.

Beberapa suku yang tinggal di hutan hujan tropis Sumatra adalah suku Mentawai dan suku Anak Dalam.

4. Taman Nasional Ujung Kulon

Situs warisan alami Indonesia/Foto: Instagram.com/Ujungkulon

Taman Nasional Ujung Kulon terletak di bagian paling barat Pulau Jawa, Indonesia. Kawasan taman nasional ini awalnya meliputi wilayah Krakatau dan beberapa pulau kecil di sekitarnya seperti Pulau Handeuleum, Pulau Peucang dan Pulau Panaitan dengan luas keseluruhan sekitar 122.956 Ha (443 km² di antaranya adalah laut), yang dimulai dari Semenanjung Ujung Kulon sampai dengan Samudera Hindia.

Bahkan Ujung Kulon merupakan taman nasional tertua di Indonesia yang sudah diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1991, Beauties.

Itulah 4 Situs Warisan Alami Indonesia yang sudah diakui dunia. Yuk, jaga prokes dengan baik agar pandemi segera berakhir dan kita bisa berwisata seperti biasanya.  (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Pariwisata

Sebanyak 29 Desa Wisata di Jawa Timur Masuk Nominasi 300 Besar ADWI 2023

Published

on

Disbudpar Prov Jatim (Dokumentasi : Dinas Kominfo Pemprov Jawa Timur, @kominfo.jatimprov.go.id)

Jatim, goindonesia.co – Proses seleksi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 terus dilakukan oleh Kemenparekraf RI. Setelah diumumkan hari Sabtu 18 Market 2023 total ada 49 Desa Wisata di Jawa Timur yang lolos masuk 500 besar nasional. Selanjutnya pada hari Minggu 19 Maret 2023 proses seleksi berlanjut ke tahap 300 besar. Tercatat ada 29 Desa Wisata di Jawa Timur yang lolos pada tahap tersebut.

“Informasi dari pengumuman yang kami terima hari Minggu sore kemarin ada 29 Desa Wisata yang lolos masuk 300 besar. Alhamdulillah, semoga masih banyak lolos untuk sampai menerima penghargaan ADWI 2023,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Hudiyono, Senin (20/3/2023).

Ia menjelaskan, dari 29 Desa Wisata di Jatim yang masuk 300 besar akan dapat mengikuti tahap selanjutnya yakni penetapan 75 besar Desa Wisata yang berhak menerima penghargaan ADWI 2023. Tahun sebelumnya hanya 50 besar yang ditetapkan, tahun ini jadi 75 besar yang berhak menerima penghargaan ADWI 2023.

“Mohon doa dari seluruh masyarakat Jawa Timur supaya banyak Desa Wisata di Jawa Timur yang lolos dan ditetapkan sebagai Desa Wisata Terbaik 2023 oleh Kemenparekraf RI. Semoga bisa memberikan percepatan pertumbuhan ekonomi secara bottom up dari desa melalui program pemberdayaan dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” harapnya.

Berikut ini 29 Desa Wisata yang lolos 300 Besar ADWI 2023 :
1. Desa Wisata Kampung Heritage Kajoetangan, Kota Malang
2. Desa Wisata Bowele, Kab Malang
3. Desa Wisata Duren Sari Sawahan, Trenggalek
4. Desa Wisata Jajar Gumregah, Trenggalek
5. Desa Wisata Kepung Budaya, Trenggalek
6. Desa Wisata Pantai Mutiara, Trenggalek
7. Desa Wisata Jantung Nusantara, Sumenep
8. Desa Wisata Oksigen Gili Iyang, Sumenep
9. Desa Wisata Alam Panjat Telling, Sampang
10. Desa Wisata Bira Tengah, Sampang
11. Desa Wisata Sendang, Pacitan
12. Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo, Situbondo
13. Desa Wisata Ketapanrame, Kab Mojokerto
14. Desa Wisata Wringin Putih, Banyuwangi
15. Desa Wisata Kampung Kopi Gombengsari, Banyuwangi
16. Desa Wisata Kertosari, Kab Pasuruan
17. Desa Wisata Edelweiss Wonokitri, Kab Pasuruan
18. Desa Wisata Tambaksari, Kab Pasuruan
19. Desa Wisata Keling, Kab Kediri
20. Desa Wisata Sempu, Kab Kediri
21. Desa Wisata Kampung Budaya Pasar Jaranan, Kota Blitar
22. Desa Wisata Bumi Moronyamplung, Lamongan
23. Desa Wisata Kemirigede, Kab Blitar
24. Desa Wisata Pelemwatu, Gresik
25. Desa Wisata Kemangi, Gresik
26. Desa Wisata Pansansili Ngampungan, Bombing
27. Desa Wisata Sidomulyo, Kota Batu
28. Desa Wisata Genilangit, Magetan
29. Desa Wisata Kampung Lawas Maspati, Kota Surabaya

Seperti diketahui, di tahun 2022 ada empat Desa Wisata yang mendapat penghargaan ADWI. Keempatnya adalah Desa Wisata Pandean di Kabupaten Trenggalek, Desa Wisata Semen di Kabupaten Blitar, Desa Wisata Keris di Kabupaten Sumenep, dan terakhir di Desa Wisata Tirta Agung di Kabupaten Bondowoso.

Sementara di tahun 2021 ada enam Desa Wisata yang yang mendapat penghargaan ADWI. Keenamnya adalah Desa Wisata Tamansari di Banyuwangi, Desa Wisata Ranupani di Lumajang, Desa Wisata Serang di Kab Blitar, Desa Wisata Kampung Majapahit Bejijong di Kab Mojokerto, serta Desa Wisata Sanankerto dan Desa Wisata Pujon Kidul di Kab Malang. (***)

* Dinas Kominfo Pemprov Jawa Timur, @kominfo.jatimprov.go.id

Continue Reading

Pariwisata

Kampung Jajanan, Destinasi Wisata Baru Kota Mojokerto

Published

on

Kampung Jajanan Sentanan yang berada di Kelurahan Sentanan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. (Dokumentasi : Dinas Komunikasi dan Informatika, @kominfo.jatimprov.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kota Mojokerto memiliki satu lagi kampung tematik yang bisa dijadikan destinasi wisata baru. Kampung itu adalah Kampung Jajanan Sentanan yang berada di Kelurahan Sentanan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.

Di Kampung Jajanan Sentanan ini, hampir setiap rumah warganya secara turun temurun memproduksi berbagai macam jajanan basah dan makanan khas Kota Mojokerto. Dari sinilah setiap harinya kampung ini diserbu para tengkulak agar dijual kembali.

Lurah Sentanan, Fauzan Hadiyan Ichsan, menjelaskan, awalnya Kampung Jajanan Sentanan ini bermula dari kelompok kecil di tahun 90an yang mencoba membuka lapangan pekerjaan sendiri dengan memanfaatkan keahlian dalam membuat macam-macam kue dengan memanfaatkan wilayah yang tergolong dalam perdagangan pusat di tengah kota.

“Kue dari Sentanan kini dilirik oleh hampir semua pedagang di dalam kota hingga luar Kota Mojokerto. Setiap hari pada jam empat pagi Kampung Jajanan Sentanan selalu diserbu pedagang untuk dijual lagi,” kata Fauzan, Jumat (10/3/2023).

Menurut Fauzan, manfaat Kampung Jajanan Sentanan ini selain dapat menggerakkan perekonomian warga Kelurahan Sentanan, juga dapat menjadi destinasi wisata baru atau sentra UMKM di Kota Mojokerto.

“Kelurahan bersama masyarakat bisa menggali potensi yang ada di masyarakat sehingga membantu dalam pencapaian visi, misi Pemerintah Kota Mojokerto yaitu mewujudkan ekonomi daerah yang mandiri, berdaya saing, berkeadilan, dan berbasis pada ekonomi kerakyatan,” jelasnya.

Sedangkan, salah satu warga Kelurahan Sentanan yang bernama Ruliani mengaku pihaknya telah turun temurun memproduksi jajanan basah. Dikatakannya, bahwa ia memulai aktifitas produksi setiap harinya dari pukul dua dini hari hingga selesai pukul delapan pagi.

“Saya generasi kedua, generasi pertama itu ayah saya mulai dari tahun 1976. Kalau saya produksinya lumpia, martabak tahu, dan tahu isi,” pungkasnya.

Ruliani pun mengatakan bahwa Ia juga biasanya menjalin kerja sama dengan teman-teman UMKM se-Kota Mojokerto untuk saling memasarkan jajanan. (***)

*Dinas Komunikasi dan Informatika, @kominfo.jatimprov.go.id

Continue Reading

Pariwisata

Kemenparekraf Promosi 5 DPSP di ITB Berlin 2023

Published

on

Menparekraf/Baparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno saat di “Internationale Tourismus-Börse (ITB) Berlin 2023” (Dokumentasi : Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI, @kemenparekraf.go.id)

Berlin, goindonesia.co– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali berpartisipasi dalam pameran pariwisata terbesar dunia “Internationale Tourismus-Börse (ITB) Berlin 2023” yang berlangsung pada 7 hingga 9 Maret 2023 di Berlin Expo Center, Messe Berlin, Jerman.

Menghadirkan paviliun Indonesia, Kemenparekraf memfasilitasi 64 industri pariwisata untuk promosi dan menjual berbagai paket wisata. Industri tersebut terdiri dari penyedia jasa akomodasi (hotel) dan Travel Agent atau Tour Operator dari Indonesia. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, dalam pernyataannya, di Berlin, Selasa (7/3/2023), mengatakan, tema yang diangkat Indonesia pada ITB Berlin kali ini adalah “Visit Wonderful Indonesia 2023: Explore Our New Destinations” yang fokus pada lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (5 DPSP).

Melalui promosi ini diharapkan lima DPSP semakin dikenal dunia internasional dan pariwisata Indonesia semakin meluas tidak hanya terpusat di Bali. Karena menurut data statistik, pariwisata Indonesia sebanyak 41 persen masih bertumpu pada Pulau Bali.

“Tujuan utamanya adalah untuk mencapai target tahun 2023 dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai angka 7,4 juta kunjungan,” kata Menparekraf Sandiaga.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini menambahkan, Kemenparekraf juga mengangkat Desa Wisata dalam upaya memperkuat kebangkitan ekonomi pascapandemi yang sejalan dengan prinsip eco-tourism. Saat ini Indonesia memiliki 100 desa wisata yang sudah terkurasi dan siap dikunjungi wisatawan.

Untuk mempromosikan bumbu dan makanan khas Indonesia, Kemenparekraf mengembangkan program “Indonesia Spice Up The World (ISUTW)” yang juga akan diperkenalkan di bursa pariwisata ITB Berlin 2023.

Program ini diharapkan dapat membantu berkembangnya jaringan restoran Indonesia di luar negeri sebagai media gastrodiplomacy untuk mencapai target nilai ekspor bumbu dan rempah sebesar dua miliar dolar AS dan mengaktivasi 4.000 restoran di luar negeri pada tahun 2024.

“Semua ini diharapkan dapat diangkat dan diperkenalkan kepada dunia internasional melalui event besar ITB Berlin 2023. Meskipun tidak ada event B to C seperti beberapa tahun sebelumnya, namun diharapkan para pelaku industri yang ikut serta dalam event ini dapat menjual lima DPSP melalui aktivitas bisnis yang dilaksanakan dan bisa mencapai target potensi transaksi ITB Berlin 2023 ini sebesar 300.000 pax dan target devisa sebesar Rp5,2 triliun,” kata Ni Made.

Untuk diketahui, pada tahun 2022, capaian pariwisata Indonesia cukup menggembirakan dengan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara mencapai angka hampir 5,5 juta kunjungan dari target 3,6 juta. Kemudian 703 juta pergerakan wisatawan nusantara dari target 600 juta pergerakan. 

Devisa wisata nusantara mencapai angka 5,2 miliar dolar AS yang melebihi target 1,7 miliar dolar AS. Dan nilai tambah sektor parekraf Indonesia menembus angka Rp1,276 triliun. Selain itu nilai ekspor parekraf Tanah Air mencapai angka 24,5 miliar dolar AS. (***)

(Sumber : Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI, @kemenparekraf.go.id)

Continue Reading

Trending