GoIndonesia.co – Sanggar Swargaloka terus berselancar menghadirkan karya-karya kreatif selama pandemi covid-19. Teknologi digital menjadi tumpuan sebagai media penyampai konten dalam mengembangkan potensi besar karya kreatif mereka.
“Pandemi corona bukan menjadi penghalang bagi kami untuk tetap berkreasi,” ujar Pendiri Sanggar Swargaloka, Suryandoro, usai menyaksikan Drayang (Drama Wayang) The Movie “Lentera Ksatria” yang tayang berbayar di Youtube Budaya Saya, Sabtu malam (31/07/2021).
Walau dalam situasi pandemi covid-19, terang Suryandoro para seniman dan seluruh elemen di Sanggar Swargaloka, terus berkarya mengekspresikan seni, mengembangkan estetika dan tradisi adiluhung.
“Misi kami tidak hanya dapat menampilkan berbagai karya kreatif. Namun tak kalah penting adalah menanamkan nilai-nilai edukatif, baik selama proses produksi berlangsung, maupun sebelum dan sesudahnya,” kata Suryandoro.
Karya-karya Sanggar Swargaloka selain mengarah ke industri kreatif, terang Suryandoro, juga basisnya sebagai lembaga pendidikan, khususnya pelatihan kesenian.
“Sanggar Swargaloka basisnya pendidikan. Maka semua elemen dilibatkan dalam dialog kreatif. Semua pihak dapat menjadi sumber inspirasi, dalam rangka melakukan eksperimen berkesenian dengan pendekatan pedagogik. Saling asah, saling asuh, dan saling asih,” ujar Suryandoro lagi.
Drama Wayang Format Film Drayang The Movie “Lentera Ksatria” merupakan karya seri kedua setelah sukses ditayangkannya Drayang The Movie “Kijang Kencana” bulan Maret 2012 lalu. Selanjutnya Gala Premiere Drayang The Movie “Lentera Ksatria” digelar secara virtual Rabu, (28/07/2021).
Dibuka oleh Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru, Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Ahmad Mahendra yang juga bertindak selaku Eksekutif Produser.
Turut hadir di acara ini para undangan dari pihak kementerian, seniman, budayawan, guru, dosen, praktisi film, pengamat seni dan budaya, serta rekan-rekan media.
“Menariknya dari pementasan ini, karena memadukan drama kisah Wayang ke dalam film. Hal ini tentu sesuatu yang baru, inovasi yang baru. Sebagai upaya untuk mendekatkan cerita-cerita adiluhung kita kepada generasi muda,” ujar Ahmad Mahendra, menyampaikan sambutan.
Upaya ini, lanjut Mahendra, sangat penting sebagai upaya pelestarian budaya. “Kami berharap semoga karya Swargaloka ini dapat menginspirasi karya-karya lain,” ujarnya.
Drayang The Movie “Lentera Ksatria” mengisahkan tentang cinta dan kesetiaan dari kisah Rama dan Sinta melalui perspektif tokoh Wibisana.
Tokoh Wibisana adalah adik dari raja angkara murka yaitu Prabu Rahwana yang melakukan penculikan terhadap titisan Dewi Widowati yaitu Dewi Sinta. Wibisana yang bertentangan dengan kakaknya berusaha membantu pihak Rama Wijaya untuk menjemput Sinta.
Wibisana di satu sisi dikatakan sebagai penghkianat negerinya, namun apa yang dilakukan sebenarnya adalah untuk kebaikan Alengka.
Tim Kreatif Milenial Tim Produksi Drayang The Movie “Lentera Ksatria” ini sebagian besar adalah anak-anak muda belasan tahun (milenial). Bertindak sebagai sutradara, Bathara Saverigadi Dewandoro, Penulis Naskah Irwan Riyadi, Penata Artistik Suryo Putro Sunandoro, Penata Kamera Johanes Christian Christie, Penata Tari Bathari Putri Surya Dewi dan Chikal Mutiara Diar, Komposer Gregorian Christ Mahendra, dan Dedek Wahyudi, Penata Musik Bagaskoro Putro Dewandoro, dan Penata Busana Yani Wulandari.
Aktor, aktris panggung yang terlibat, antara lain; Bathara Saverigadi Dewandoro (Wibisana), Dewi Sulastri (Sukesi), Irwan Riyadi (Rahwana), Bathari Putri Surya Dewi (Kijang Kencana), dan Nanang Ruswandi (Kumbakarna),
Okvalica Harlis Natasya (Shinta), Damasus Chrismas (Rama), Afrilia Mustika Sari (Sarpakenaka), Aurella Cinta Aristadevi (Trijatha), Denta Sepdwiansyah Pinandito (Laksmana), Ahmad Saroji (Anoman), serta Misfa Andi (Sugriwa).
“Misi kami ingin mendekatkan nilai-nilai kehidupan melalui kisah pewayangan kepada penonton. Bahkan buat mereka yang belum mengetahui cerita pewayangan,” ujar sang sutradara dan koreografer muda, Bathara Saverigadi Dewandoro.
Bathara berharap cerita yang mereka sajikan dapat memberi gambaran tentang kebaikan dan keburukan (hitam-putih). “Mempertimbangkan suatu hal dari berbagai sudut pandang. Karya ini juga mengajak penonton untuk membangkitkan gairah berkarya dan melakukan sesuatu untuk Indonesia,” ujar Bathara./* Eddie Karsito
Rupat Utara Kabupaten Bengkalis, Riau (Foto: Heru Maindikali, Mediacenter Riau/MC Riau)
Pekanbaru, goindonesia.co – Menyelisik lokawisata di Provinsi Riau bakal tidak ada habis-habisnya. Ratusan destinasi wisata menjamur di provinsi yang berbatasan dengan negara jiran Singapura dan Malaysia itu.
Satu di antara daerah yang banyak memiliki lokawisata adalah Kabupaten Bengkalis. Di kabupaten yang berjuluk “Negeri Junjungan” itu, beragam tempat wisata bahari dan sejarah bakal memanjakan pelancong yang datang.
Di Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, terhampar pantai sepanjang 17 kilometer. Kawasan ini merupakan pulau terluar di Riau, diberkahi dengan banyak pantai cantik.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Roni Rakhmat menuturkan, semenjak diresmikannya Tol Pekanbaru-Dumai, perlahan nama Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis mulai diminati sebagai destinasi wisata pantai bagi warga Pekanbaru, bahkan dari provinsi tetangga.
“Kawasan pantai yang cukup populer dan memiliki karakteristik di sana adalah Pantai Lapin di Tanjung Punak dan Pantai Pesona di Teluk Rhu. Tak sedikit wisatawan yang datang setelah melihat pesonanya di media sosial dan media massa,” ujar Roni Rakhmat.
Dikatakan dia, lokasi Pulau Rupat utara tepat berada di bibir pantai Selat Malaka. Kawasan ini sudah ditetapkan sebagai kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) dan kawasan strategis pariwisata provinsi (KSPP).
Dispar Provinsi Riau terus berupaya menggenjot kawasan tersebut menjadi lokawisata yang diminati banyak wisatawan. Satu di antaranya dengan menggelar event Culture Paradise Festival Rupat dan Running 10K.
“Festival Rupat dan Running 10K tahun ini diikuti sejumlah wisatawan asing dari Amerika Serikat (AS). Hal ini menandakan Pulau Rupat semakin di kenal oleh turis internasional. Selain itu, wisatawan nusantara dari Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan juga pernah datang,” ucap Roni.
Roni Rakhmat berujar, pariwisata di Kabupaten Bengkalis sudah tersohor di mancanegara. Hal ini tak lepas dari komitmen dari pemerintah daerah setempat yang terus menggenjot sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di daerah itu.
“Kabupaten Bengkalis terus membuktikan komitmen untuk memajukan sektor parekraf. Hal ini terbukti dengan pengelolaan destinasi wisata yang mampu memikat wisatawan. Destinasi wisata ini juga diharapkan berdampak positif pada masyarakat setempat dan UMKM,” kata Roni, Kamis (9/11/2023).
Selain wisata bahari di Pulau Rupat Utara, di Bengkalis juga ada lokawisata Pantai Selat Baru, Pantai Raja Kecik, Pantai Perapat Tunggal, Pantai Sepahat, Pantai Tenggayun, dan Pantai Jangkang Kawasan wisata di sana hampir mayoritas dikelola kelompok sadar wisata dengan melibatkan pemda setempat.
Kabupaten Bengkalis juga menyajikan wisata sejarah, yakni Desa Wisata Bukit Batu. Di sini juga ada destinasi ekowisata mangrove, susur sungai, dan wisata edukasi tenun lejo Bukit Batu.
Kejayaan Kerajaan Siak di Riau meninggalkan jejak sejarah di Desa Wisata Bukit Batu. Banyak sejumlah situs yang menjadi bukti kejayaan masa lampau, satu di antaranya adalah peninggalan Datuk Laksmana Raja di Laut.
Datuk Laksamana merupakan pembesar Kerajaan Siak yang semula bermukim di Bukit Batu, Bengkalis, Riau. Sultan Siak menitah Datuk Laksamana Raja di Laut sebagai punggawa kerajaan untuk menjaga pesisir pantai Selat Malaka dari gangguan perompak.
Desa wisata Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis pernah meraih juara 4 kategori daya tarik pengunjung, Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 (ADWI). Penghargaan itu diterima dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Teater Tanah Airku Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (27/8/2023) lalu.
Desa Wisata Bukit Batu juga pernah meraih piagam penghargaan museum Rekor -Dunia Indonesia (Muri) kategori wisata yang memiliki sejarah kejayaan laut terluas yang diberikan oleh ketua umum Muri Bapak Prof Dr (HC) KP Jaya suprana. (***)
Menparekraf Sandiaga Uno (tengah) meluncurkan Calendar of Events (CoE) yang akan digelar di Kalimantan Selatan sepanjang 2024 di Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Jumat (3/11/2023). (Dokumentasi:@kemenparekraf.go.id)
Semarang, goindonesia.co– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meluncurkan Calendar of Events (CoE) yang akan digelar di Kalimantan Selatan sepanjang 2024 sebagai upaya mempromosikan sektor parekraf di wilayah itu melalui sederet event unggulan yang diharapkan mampu meningkatkan pergerakan wisatawan.
Menparekraf Sandiaga pada acara “Launching CoE South Kalimantan 2024”, di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Jumat (3/11/2023) malam menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang selalu konsisten dalam mendukung kemajuan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerahnya.
“Hal tersebut sejalan dengan salah satu program strategis Kemenparekraf yakni Kharisma Event Nusantara (KEN),” kata Menparekraf Sandiaga.
Tercatat pada 2023, sebanyak empat event dari Kalimantan Selatan masuk dalam KEN. Di antaranya Banjarmasin Sasirangin Festival, Festival Budaya Sa-Ijaan “Magic From The Sea”, Festival Loksado, dan Mesiwah Pare Gumboh.
“Semoga Calendar of Events South Kalimantan 2024 ini dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dan membuka lapangan kerja. Mari berwisata di Kalimantan Selatan, di Indonesia aja, dan Bangga Berwisata di Indonesia,” ujar Sandiaga.
Asisten I Gubernur Kalimantan Selatan, Nurul Fajar Desira, menambahkan Calendar of Events South Kalimantan 2024 yang memiliki 100 event unggulan akan digelar menyebar di 13 kabupaten/kota di seluruh Provinsi Kalimantan Selatan.
Berbagai event yang disajikan dalam Calendar of Events ini adalah acara-acara pilihan yang menyajikan beragam kekayaan budaya dan destinasi wisata yang menarik yang dapat ditemui di Kalimantan Selatan. Mulai dari Pesona Melasti, Festival Film Saijaan, Expo Ekraf, Festival Kuliner, dan lainnya.
“Kami yakin kegiatan ini akan menjadi wadah yang tepat untuk mengangkat potensi wisata lokal ke level yang lebih tinggi,” ujar Nurul.
Acara peluncuran CoE South Kalimantan 2024 yang berlangsung selama dua hari mulai 3-4 November 2024, di kawasan Kota Lama Semarang, menghadirkan beragam kegiatan seperti table top yang mempertemukan buyer dan seller dari Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk menarik wisatawan ke berbagai destinasi unggulan di Kalsel.
Selain itu, terdapat experience corner menyirang, gelang simpai, dan musik panting, yang memberikan pengalaman baru bagi para pengunjung. Ada pula pameran kesenian dari 9 kabupaten/kota di Kalsel.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai waktu dan tempat pelaksanaan CoE South Kalimantan 2024 dapat mengakses laman https://dispar.kalselprov.go.id.
Turut hadir Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin; Kepala Dinas Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso; dan Kepala Dinas Pariwisata Kalsel Muhammad Syarifuddin. (***)
*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI, @kemenparekraf.go.id
Menparekraf Sandiaga Uno bertemu dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang Tetsuo Saito di Tokyo Prince Hotel 3-Chome-3-1 Shibakoen, Minato City, Tokyo, Jepang, Sabtu (28/10/2023). (Foto : @kemenparekraf.go.id)
Tokyo, goindonesia.co – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak pemerintah Jepang memperkuat kolaborasi dan kerja sama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Menparekraf Sandiaga juga menekankan pentingnya kolaborasi pengembangan ekonomi kreatif sebagai sektor yang membuka lebih banyak peluang investasi di Indonesia.
Menparekraf bertemu dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang, Tetsuo Saito di Tokyo Prince Hotel 3-Chome-3-1 Shibakoen, Minato City, Tokyo, Jepang, Sabtu (28/10/2023).
Ia mengatakan, Indonesia kini sedang menggenjot pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkonsep pada pariwisata hijau dan berkelanjutan.
“Sekarang adalah waktu terbaik untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia, karena peraturannya yang ramah investasi,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Apalagi selama ini, Indonesia merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan Jepang. Beberapa destinasi tersebut adalah Bali, Jakarta, Yogyakarta, Labuan Bajo, Bintan dan lainnya.
Selain peluang investasi, kolaborasi dalam promosi pariwisata dikatakan Sandiaga juga penting untuk dilakukan kedua negara. Menparekraf mengatakan, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga sebelumnya telah sepakat untuk membentuk koridor perjalanan bisnis penting antara kedua negara ketika bertemu di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada 20 Oktober 2020.
“Kerja sama dalam pengembangan pariwisata kedua negara bisa segera dilakukan, tahap awal dengan membuka penerbangan langsung dari Tokyo ke Jakarta dan Bali,” kata Sandiaga.
Sebelum pandemi COVID-19 melanda, jumlah warga Jepang yang berlibur di Indonesia berkisar 520.000 orang per tahun. Sedangkan masyarakat Indonesia yang berkunjung ke Jepang jumlahnya cukup masif, yakni mencapai 920.000 orang per tahun.
“Dengan ini kami mengundang wisatawan Jepang untuk datang ke Indonesia, khususnya untuk berlibur ke lima destinasi prioritas, antara lain Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Likupang, dan Labuan Bajo,” kata Sandiaga Uno.
Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang, Tetsuo Saito, menyambut baik kolaborasi dan melihat peluang kedua negara dalam melakukan upaya bersama mengembangkan sektor pariwisata. Apalagi bersama China dan Korea Selatan, Indonesia dan Jepang sama-sama ditunjuk menjadi anggota Dewan Eksekutif UNWTO masa jabatan 2023-2027 mewakili wilayah Asia Timur dan Pasifik.
“Bersama kita akan kolaborasi untuk pariwisata Asia Timur dan Pasifik, khususnya Indonesia. Dan saya ucapkan terima kasih karena kita bisa saling berbagi promosi,” kata Tetsuo Saito. (***)