Connect with us

Internasional

Rayakan 50 Tahun Hubungan Diplomatik RI-Korea, KJRI Los Angeles dan Pusat Kebudayaan Korea Hadirkan Pertunjukan Budaya Bertajuk Teman/친구 (Chingu)

Published

on

Acara bertajuk “TEMAN” atau 친구, untuk merayakan 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan (Foto : KJRI Los Angeles, @kemlu.go.id)

Los Angeles, Amerika Serikat, goindonesia.co – Perayaan 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan berlangsung meriah di Kota Los Angeles. (07/07)​

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles bekerja sama dengan Pusat Kebudayaan Korea di Los Angeles untuk menghadirkan pertunjukan budaya yang menggambarkan kedekatan bilateral kedua negara. Acara bertajuk “TEMAN” atau 친구 (chingu) dalam bahasa Korea ini bertujuan untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia dan Korea Selatan kepada warga negara Indonesia/Diaspora dan komunitas Korea di Los Angeles dan sekitarnya.

Acara tersebut diadakan di auditorium Pusat Kebudayaan Korea di Los Angeles dan dihadiri oleh perwakilan WNI/Diaspora dan komunitas Korea. Dalam sambutannya, Dewi Ratna Asih, pelaksana harian Konsul Jenderal, mengapresiasi kolaborasi antara KJRI Los Angeles dan Pusat Kebudayaan Korea serta Konsulat Jenderal Republik Korea di Los Angeles dalam upaya mempromosikan kebudayaan kedua negara. Ia menyatakan bahwa perayaan ini merupakan bukti nyata hubungan erat antara kedua negara, terutama dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya. Kim Youngman, Konsul Jenderal Korea di Los Angeles, juga menyampaikan harapannya agar hubungan persahabatan kedua negara terus diperkuat dan dipertahankan.

KJRI Los Angeles menampilkan tiga pertunjukan budaya dalam acara tersebut. Pembuka acara dimulai dengan solo vokal oleh Afalita, yang membawakan lagu nasional Indonesia, “Tanah Airku”. Dilanjutkan dengan penampilan lagu “Onara” yang merupakan lagu tema dari drama televisi Korea Selatan, “Dae Jang Geum“, yang populer pada era tahun 90-an.

Selain itu, tarian Jaipong ditampilkan oleh Sri Dance Company, sementara Kolintang Ensemble California yang terdiri dari 12 pemain perkusi asal Sulawesi Utara membawakan tiga lagu, termasuk “Burung Kakak Tua”, “Lembe-Lembe”, dan medley lagu-lagu nusantara lainnya untuk menambah semarak acara tersebut.

Perwakilan Korea juga menampilkan berbagai pertunjukan budaya, termasuk Gayageum Byeongchang, tarian Taepyeongmu, Tari Kipas, dan Tarian Gendang atau Drum Dance, yang semuanya mengenakan kostum tradisional Hanbok khas Korea.

Acara tersebut mencapai puncaknya dengan kolaborasi antara dua alat musik tradisional dari kedua negara, yaitu Kolintang dan Gayageum, yang membawakan lagu tradisional Korea, “Jindo Arirang“. Pertunjukan tersebut berhasil memukau para penonton yang hadir sejak pukul 7 malam. Selama pertunjukan, pengunjung juga dapat menikmati berbagai makanan khas dari kedua negara, seperti Gimbap, Kue Lapis, dan Kue Pastel.

Perayaan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Korea Selatan di Los Angeles ini menjadi bukti nyata dari kedekatan hubungan kedua negara dan diharapkan dapat memperkuat kerja sama di berbagai bidang di masa depan.​ (***)

Sumber: KJRI Los Angeles

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita Provinsi

Pertanian di Rohil Cukup Membantu Kebutuhan Pangan di Riau

Published

on

Rakor Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) wilayah Sumatera yang digelar Hotel Pangeran di Riau, Pekanbaru (Foto : @mediacenter.riau.go.id)

Pekanbaru, goindonesia.co – Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Elly Wardhani mengatakan Provinsi Riau mengalami inflasi dari komoditas pangan karena kondisi lahan pertanian yang sedikit berbeda dengan provinsi lainnya di Pulau Sumatera. Dimana, mayoritas lahan yang ada di Riau merupakan lahan gambut.

“Mayoritas lahan kita lahan gambut. Lahan kita tidak ramah untuk budidaya pertanian,” ujarnya, Kamis (16/5/2024).

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) wilayah Sumatera digelar di Riau, Pekanbaru. Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Pangeran, Pekanbaru.

Elly mengungkapkan, kalau Provinsi Riau disuruh menanam sawit, pasti akan cepat. Namun untuk pangan lainnya seperti cabai dan bawang masih sangat kurang.

“Begitulah kondisi di Riau, mau membenahi harus dari sisi hulu dulu. Kalau disuruh nanam sawit, cepat. Tapi untuk pangan lain harus kita akui kita ketergantungan pada daerah pemasok,” imbuhnya.

Elly mengakui, stok pangan di Riau bergantung kepada daerah pemasok bahan tersebut, terutama Provinsi Sumatera Barat. Ia jelaskan, untuk komoditas yang dihasilkan oleh Provinsi Riau yaitu bawang merah baru terpenuhi 0,99% sedangkan beras 25%. 

“Kami sudah meningkatkan kelompok tani di Rohil. Rohil cukup membantu untuk meningkatkan produktivitas padi,” katanya.

Ia jelaskan, mengenai permasalahan pangan ini Pemprov Riau sudah sering bekerjasama dengan Bank Indonesia. Namun masalahnya bukan di pupuk, namun lahan yang akan dipupuk nantinya.

“Memang permasalahan dari hulu tidak mendukung budidaya pertanian, tapi kita mengharapkan adanya perbaikan dari sana, dari awalnya,” jelasnya. (***)

*BIDANG INFORMASI KOMUNIKASI PUBLIK

Continue Reading

Berita Provinsi

Semangat Revolusi Hijau, Pemprov Kalsel Berhasil Menanam Lagi 500 Bibit Pulai

Published

on

Dishut Provinsi Kalsel menanam sebanyak 500 bibit pohon pulai di areal Forest City Perkantoran Pemprov Kalsel (Foto : @diskominfomc.kalselprov.go.id)

Banjarbaru, goindonesia.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Kehutanan (Dishut) bersama Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) mendorong lagi semangat revolusi hijau dengan melakukan penanaman, di areal Forest City Perkantoran Pemprov Kalsel sekitar Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, Banjarbaru, Kamis (16/5/2024).

Kepala Dishut Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra diwakili Sekretaris, Kinta Ambarasti mengatakan, pihaknya menanam sebanyak 500 bibit pohon pulai demi tercapainya hutan lestari masyarakat sejahtera.

“Kita tahu bibit pulai ini sering digunakan untuk penghijauan karena daunnya hijau mengkilat, rimbun dan melebar ke samping sehingga memberikan kesejukan pada lingkungan melalui budaya menanam,” kata Kinta.

Kinta menuturkan, pihaknya memang selalu rutin melakukan penanaman yang digaungkan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor (Paman Birin) agar terus menanam dan menanam untuk cucu anak nantinya.

“Penanaman yang dilakukan juga sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo untuk melakukan penanaman disepanjang musim penghujan di tahun 2024,” tutur Kinta.

Kinta menyebutkan, penanaman pohon bukan hanya penghijauan semata tetapi dapat memperbaiki lingkungan, iklim dan memperbaiki perekonomian masyarakat.

“Mari kita bersama-sama gelorakan gerakan revolusi hijau secara berkelanjutan dan menanamkan kesadaran bahwa setiap batang pohon yang ditanam adalah wujud kepedulian terhadap lingkungan,” ungkap Kinta.

Lebih jauh Kinta mengatakan, dari aksi penanaman sebagai contoh pada masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan menambah tutupan lahan.

“Jadi dari keberhasilan penanaman itu dilihat dari kondisi tegakan yang mempunyai kualitas baik dan sesuai dengan tujuan penanamannya,” kata Kinta. (***)

*Media Center Provinsi Kalimantan Selatan

Continue Reading

Berita Provinsi

Sediakan Pasokan Bahan Bakar Murah, Dislutkan Kalsel Dukung Nelayan Lokal Melalui SPBUN

Published

on

Dislutkan Provinsi Kalsel (Foto : @diskominfomc.kalselprov.go.id)

Banjarbaru, goindonesia.co – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) secara aktif memberikan dukungan kepada para nelayan lokal. Salah satu program yang ditawarkan adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN), yang menyediakan pasokan bahan bakar yang murah dan mudah didapatkan bagi para nelayan.

Kepala Dislutkan Kalsel, Rusdi Hartono menyampaikan berdasarkan data terakhir menunjukkan ada 10 dari 11 unit SPBUN yang beroperasi, Banjarbaru, Kamis (16/5/2024).

“Data terbaru menunjukkan bahwa total distribusi bahan bakar solar SPBUN selama triwulan 1 adalah sebanyak 3.133.497 liter,” kata Rusdi.

Dijelaskan Rusdi, SPBUN berfungsi sebagai tempat pengisian bahan bakar yang murah untuk perahu nelayan, sehingga para nelayan dapat menghemat biaya dan waktu.

Lebih lanjut, Rusdi menyampaikan saat ini diwilayah perairan keseluruhan Kalsel, jumlah nelayan mencapai 72.563 jiwa. Dari jumlah tersebut, 30.564 orang berprofesi sebagai nelayan laut.

Dengan jumlah yang besar dan peran penting para nelayan, Dinas Perikanan harus merespon dengan tepat dan cepat terhadap permintaan nelayan, termasuk dalam hal ketersediaan bahan bakar.

“Kita akan terus melakukan evaluasi proyek dan memperbaiki kendala yang ada untuk meningkatkan kualitas layanan serta keandalan SPBUN bagi keberlangsungan para nelayan,” ucap Rusdi. (***)

*Media Center Provinsi Kalimantan Selatan.

Continue Reading

Trending