Connect with us

Berita

Masyarakat Hidrologi Indonesia Bahas Manajemen Pengelolaan Sumber Daya Air

Published

on

Webinar internasional dengan tema “Transformative Approaches in Integrated River Basin Management: Unleashing Science and Innovation to Achieve Sustainable Development Goal 6”, yang diselenggarakan oleh Masyarakat Hidrologi Indonesia (MHI) bekerja sama dengan International Hydrology Programme (IHP) UNESCO Indonesia (Foto : @www.brin.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Masyarakat Hidrologi Indonesia (MHI) bekerja sama dengan International Hydrology Programme (IHP) UNESCO Indonesia menggelar webinar internasional dengan tema “Transformative Approaches in Integrated River Basin Management: Unleashing Science and Innovation to Achieve Sustainable Development Goal 6”, Kamis (29/02). Webinar ini menjadi rangkaian dari penyelenggaraan World Water Forum Ke-10 yang akan dilaksanakan pada bulan Mei 2024 di Pulau Bali.

Ketua Masyarakat Hidrologi Indonesia (MHI) Yudha Mediawan menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan webinar tersebut. Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari Integrated Water Resources Management (IWRM). “IWRM ini dapat memberikan informasi kepada para pemangku keputusan terkait sumber daya air (SDA) berkelanjutan,” kata Yudha.

Menurutnya, inovasi pada teknologi baru, metode monitoring/pengawasan yang sesuai, serta berbagai inovasi terkini dapat membangun sistem manajemen SDA yang efektif. Pembicara pada webinar akan menyampaikan peran Pemerintah dalam hal IWRM tersebut. Pemerintah membuat aturan dan regulasi untuk mengarahkan implementasi IWRM, sektor Swasta dapat membantu dari segi keuangan dan support teknis pada inovasi manajemen SDA.

“Sedangkan Lembaga Riset dapat menyediakan keahlian ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat membangun solusi berbasis eviden/bukti,” lanjutnya.

Melalui kerjasama dengan berbagai pihak ungkap Yudha, diharapkan Indonesia dapat menangani permasalahan terkait manajemen SDA secara komprehensif dan berkelanjutan, dengan menggabungkan riset, inovasi, teknologi dan keterlibatan aktif dari semua pihak terkait. Implementasi IWRM ini merupakan salah satu aspek penting dalam mencapai Sustainable Development Goal (SDG) 6, terutama fokus pada “Clean Water and Sanitation”.

Ketua Komite Nasional IHP UNESCO Indonesia/Indonesia National Committee for UNESCO (IHP), Budi Heru Santoso menjelaskan tujuan penyelenggaraan webinar. Penyelenggaraan webinar ini bertujuan untuk meningkatkan riset, inovasi, dan manajemen di bidang sumber daya air (SDA) Indonesia. Selain itu, webinar ini juga mempunyai peran penting dalam berbagi ilmu pengetahuan, berdiskusi, serta membangun kolaborasi, sehingga dapat mencapai kemajuan Sustainable Development Goal (SDG) 6 dalam bidang “Clean Water and Sanitation”.

Forum webinar ini kata Budi juga berfungsi sebagai persiapan kita menghadapi World Water Forum/Forum Air Dunia Ke-10 yang akan diselenggarakan pada tanggal 18 – 25 Mei 2024 mendatang di Bali, Indonesia.

Sesi Pertama pada acara webinar, dipimpin oleh Moderator, Nurlia Sadikin dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pembicara dalam Sesi I ini adalah Ryuichi Fukuhara (Technical Advisor for Natural Science Programme UNESCO) dengan tema “Implementing the UNESCO Strategic Plan IHP-IX to Ensure the Achievement of SDG #6”. Ryuichi menyampaikan berbagai informasi terkait UNESCO dan UN SDG 6 Global Accelerator Framework, serta pembentukan UNESCO Intergovernmental Hydrological Programme (IHP).

SDG 6 merupakan inisiatif pemersatu yang bertujuan untuk memberikan hasil yang cepat, pada skala yang lebih besar, menuju tujuan terjamin ketersediaan pengelolaan air dan sanitasi berkelanjutan untuk semua pada tahun 2030. Sekretariat UNESCO menerima respon untuk Indonesia bahwa indicator SDG 6.5.2 per 1 Nopember 2023, mempunyai nilai sebesar 1.22% (low range). Sedangkan tujuan strategis dibentuknya IHP secara umum adalah menjamin pendidikan yang berkualitas, adil dan inklusif, serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua dalam rangka mengurangi kesenjangan sosial, mempromosikan pembelajaran dan masyarakat kreatif, khususnya di era digital. Tujuan kedua adalah bekerja menuju masyarakat berkelanjutan dan menjaga lingkungan melalui promosi ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi dan alam warisan.

Muhammad Rizal dari PUPR serta Hydrological Adviser WMO pada webinar tersebut menyampaikan tema “Integrated Water Resource Management: Strategies and Challenges in Indonesia”. Dalam paparannya dia menyampaikan manajemen penggunaan air dan berbagai strategi maupun permasalahan yang muncul akibat adanya air, seperti bencana alam banjir, kekeringan, dan lain sebagainya, serta berbagai isu nasional seperti keamanan bidang air, pangan, energi dan perubahan iklim global.

Pendekatan IWRM diperlukan karena beberapa permasalahan sumber daya air terjadi di Indonesia dari berbagai belahan dunia. IWRM memiliki komponen utama meliputi pengelolaan sumber daya air serendah mungkin dan optimalisasi pasokan serta pengelolaan juga penggunaan pendekatan lintas sektoral dalam pengambilan keputusan. Terdapat norma, nilai, dan kriteria yang menghasilkan keseimbangan air untuk kehidupan dan air sebagai sumber daya. Nilai indeks ketahanan air di Indonesia sebesar 3,48 (tingkat sedang). Informasi ini sangat penting untuk mendukung strategi perbaikan kebijakan pengelolaan sumber daya alam.

Sesi beriutnya dimoderatori oleh Ali Rahmat dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dengan Pembicara Pertama, Abdul Malik Sadat Idris dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dengan tema “Role of MHI in Hydrology and Water Resources Development in Indonesia”. MHI merupakan organisasi profesi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keahlian dan tanggung jawab ahli hidrologi di Indonesia.

Jaringan stasiun pengamatan hidroklimatologi tersebar tidak merata. Namun, muncul beberapa permasalahan terkait kondisi iklim di masa depan, yang menyebabkan perubahan tren curah hujan, baik peningkatan maupun penurunan. Kondisi ini mempengaruhi desain pembangkit listrik tenaga air karena mempengaruhi ketersediaan air, banjir serta kekeringan menyebabkan kerugian manusia dan ekonomi. Ada beberapa strategi, seperti memahami dampak tindakan pengurangan risiko bencana banjir dan kekeringan dan bagaimana dampaknya. Hal ini termasuk memanfaatkan Indeks Kerentanan Pangan (FSI) untuk perencanaan air hujan, mengadopsi pendekatan More Crop per Drop (MCPD) untuk memaksimalkan hasil panen, dan mengintegrasikan inovasi teknologi seperti IoT, prakiraan banjir secara real-time, dan penghalang banjir yang dapat menutup sendiri.

Berikutnya, Hidayat dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyampaikan topik  “Bridging Hydrology Research and Innovation for Water Resource Sustainability”. Dalam paparannya Hidayat menyampaikan terkait riset dan inovasi yang telah dan sedang berlangsung dalam bidang SDA serta peluang dan tantangannya.

Dalam hal ini ada kolaborasi antar disiplin ilmu bidang ecohydrology, sociohydrology, hydroepidemiology, selain itu solusi berdasarkan ekosistem seperti solusi berbasis alam utk WRM, juga tidak kalah penting keterlibatan komunitas dan inovasi sosial. Peran hidrologi dalam WRM seperti memahami ketersediaan air, memprediksi dan mengelola banjir dan kekeringan, mengoptimalkan alokasi air, merancang infrastruktur, melindungi ekosistem, mengelola sumber daya air tanah, adaptasi perubahan iklim, dan pengembangan kebijakan.

Program Penelitian In-house BRIN tentang Pengelolaan Sumber Daya Air dilakukan sebagai kontribusi percepatan perbaikan Cekungan Citarum dan kontribusi terhadap pencapaian SDGs-6. Beberapa inovasi teknologi telah diuji dengan hasil yang menjanjikan dan Sistem Pendukung Keputusan sebagai alat Pengelolaan DAS Citarum juga sedang dikembangkan oleh Periset BRIN.

Menutup seluruh rangkaian acara webiner, Sekretaris Umum MHI Eko Winar Irianto, menyampaikan resume dari keseluruhan Pembicara Seminar. Webinar ini telah menggali isu-isu kritis dalam bidang hidrologi dan pengelolaan sumber daya air, berfokus pada berkontribusi terhadap pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan 6 (SDG 6).

Selain itu, Dokumen IHP-IX, yang memberikan panduan kepada negara-negara anggota UNESCO, menggarisbawahi pentingnya mengatasi bidang-bidang prioritas utama di bidang pengelolaan sumber daya perairan, untuk mencapai tujuan SDG 6 secara efektif. Beliau juga mengucapkan terima kasih atas keteguhan, dedikasi dan komitmen untuk memajukan pengelolaan air yang berkelanjutan. “Bersama-sama, mari kita berusaha untuk membuat sesuatu perbedaan yang bermakna dalam membentuk ketahanan SDA dan masa depan yang tangguh bagi generasi mendatang,” harap Eko.

Sebagai informasi, webinar ini diikuti oleh 750 orang peserta dari 30 negara seperti Indonesia, Korea, Vietnam, Italia, Serbia, Maroko, India, Nigeria, Estonia, Banglades, Pakistan, Malaysia, Sudan, Mongolia, dan lain sebagainya. (***)

*BRIN, Humas BRIN

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Daftar Nama 46 Pati TNI AD yang Naik Pangkat Jadi Brigjen dan Mayjen

Published

on

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin langsung acara laporan korps kenaikan pangkat sebanyak 46 Pati Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). (Foto/TNI, @nasional.sindonews.com)

Jakarta, goindonesia.co – Sebanyak 46 Perwira Tinggi (Pati) dari matra Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) mendapat kenaikan pangkat . 46 Pati TNI AD tersebut terdiri dari 39 berpangkat Brigjen dan 7 berpangkat Mayjen.

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin langsung acara laporan korps kenaikan pangkat sebanyak 75 Pati dari tiga matra tersebut TNI AD, TNI AL, dan TNI AU tersebut. Upacara kenaikan pangkat ini digelar di GOR A Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (15/5/2024).

Kenaikan Pangkat 75 Pati TNI tersebut berdasarkan surat perintah Panglima TNI Nomor Sprin/773/V/2024 tanggal 13 Mei 2024 dengan rincian 46 Pati TNI AD, 15 Pati TNI AL, dan 14 Pati TNI AU. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat dari Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto kepada 75 Pati TNI yang naik pangkat.

Daftar 46 Pati TNI AD yang Naik Pangkat Jadi Brigjen dan Mayjen

1. Mayjen TNI Dian Andriani Ratna Dewi (Ketua Lembaga Penjamin Mutu dan Pengembangan Pembelajaran Unhan),

2. Mayjen TNI Mokhamad Ali Ridho (Orjen TNI Babinkum TNI),

3. Mayjen TNI Amrin Ibrahim (Pa Sahli Tk III KSAD Bidang Ekkudag),

4. Mayjen TNI Budi Hariswanto (Kapusziad),

5. Mayjen TNI Akhmad Rusli Budi A (Kapoksahli Ka RSPAD Gatot Soebroto),

6. Mayjen TNI Jimmy Ramoz Manalu (Kas Kogabwilhan I),

7. Mayjen TNI Ariyo Windutomo (Kasatwas Unhan),

8. Brigjen TNI Mokhamad Yasin (Aster Kaskostrad),

9. Brigjen TNI Tri Setyo Subagyo (Kapus Infostrahan Bainstrahan Kemhan).

10. Brigjen TNI Mahanom Suparyono (Dirlat Kodiklatad),

11. Brigjen TNI Senmart Tonda (Kapoksahli Pangdam IM),

12. Brigjen TNI Mangaraja Simanjuntak (Pa Sahli Tk II KSAD Bidang Ekku),

13. Brigjen TNI Subagiyo (Ir Divif 1 Kostrad),

14. Brigjen TNI M Yahya (Dirum Puspenerbad),

15. Brigjen TNI Moch Sjasul Arief (Waasintel KSAD Bidang Inteltek dan Hublu),

16. Brigjen TNI R Rudi Martiandi D (Dirum RSPAD Gatot Soebroto),

17. Brigjen TNI Martin Susilo Martopo Turnip (Danrem 131/STG (Manado) Kodam XIII/Mdk),

18. Brigjen TNI Bayu Tirtiyanto (Irsus Itjenad),

19. Brigjen TNI Wempi Ramandei (Danrem 174/ATW (Marauke) Kodam XVII/Cen),

20. Brigjen TNI Mahesa Fitriadi (Dansatintel Bais TNI),

21. Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia (Danrem 173/PVB (Biak) Kodam XVII/Cen),

22. Brigjen TNI Ardian Triwasana (Waasintel KSAD Bidang Jemen Intel),

23. Brigjen TNI Maychel Asmi (Asops Kaskostrad),

24. Brigjen TNI Patar Mospa Natanael Sitorus (Kapusdalops TNI),

25. Brigjen TNI Ade Ikhwan (Asisten Deputi Koordinasi Doktrin dan Strategi Pertahanan Kemenko Polhukam),

26. Brigjen TNI Abu Hanifah Nur (Kapuskod Baranahan Kemhan),

27. Brigjen TNI Airlangga (Dirkersinhan Ditjen Strahan Kemhan),

28. Brigjen TNI I Made Sudiana (Dirbinjemen Sesko TNI),

29. Brigjen TNI R Djoko Andreas N (Wakil Direktur Bid. Akademik dan Kemahasiswaan Pascasarjana Unhan),

30. Brigjen TNI Beny Suryana (Irintel Itum Itjenad),

31. Brigjen TNI Mohamad Nafis (Dir Rahkomhan Ditjen Strahan Kemhan), 32. Brigjen TNI Johni Aritonang (Ir I Itjen Kemhan),

33. Brigjen TNI Anggarsih Mashudi (Waaslog KSAD Bidang Bekpalkes),

34. Brigjen TNI Ranon Sugiman (Karo Keuangan dan Umum Unhan),

35. Brigjen TNI Rudy Wahjudiono (Tenaga Ahli Pengkaji Madya Bidang Tannas Lemhannas),

36. Brigjen TNI Irfan Siddiq (Kapusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan),

37. Brigjen TNI Halomoan Rajagukguk (Kadisadaad),

38. Brigjen TNI Rakhmat Haryanto (Dokter Ahli Bidang Cellcure RSPAD Gatot Soebroto),

39. Brigjen TNI Deddy Firmansyah (Ketua Komite Etik Perumahsakitan RSPAD Gatot Soebroto).

40. Brigjen TNI Dis Bima P (Dirjangmed RSPAD Gatot Soebroto),

41. Brigjen TNI Ichsan Firdaus (Dokter Ahli Bidang Traumatologi RSPAD Gatot Soebroto),

42. Brigjen TNI Hadi Juanda (Komite Hukum Perumahsakitan RSPAD Gatot Soebroto),

43. Brigjen TNI Rahmat Sapari (Ir Puspomad),

44. Brigjen TNI Tugino (Kapuslemasmil Babinkum TNI),

45. Brigjen TNI Aloysius Agung Widi Wandono (Dirkumad),

46. Brigjen TNI Benny Mutiha Tampubolon (Dircab Pusbekangad). (***)

*@nasional.sindonews.com

Continue Reading

Berita

Kearifan Masyarakat Bali Sejalan dengan Semangat World Water Forum ke-10

Published

on

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon saat melepas liarkan burung Merpati di pembukaan Balinese Water Purification Ceremony yang berlangsung di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, Kota Denpasar, Provinsi Bali (Foto: Kemenko Marves, @kemenparekraf.go.id)

Denpasar, goindonesia.co – Air bagi masyarakat Bali bukan sekadar sumber daya, namun juga bagian dari komponen spiritualitas dan kebudayaan. Air memainkan peranan penting dalam upacara keagamaan yang kerap diambil dari sumber tertentu untuk digunakan pada kegiatan beribadah.

Filosofi ini sejalan dengan dengan semangat dari tema “Water for Shared Prosperity” yang diusung World Water Forum ke-10 yang digelar di Bali, pada 18-25 Mei 2024.

Demikian dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat membuka Balinese Water Purification Ceremony yang berlangsung di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, Kota Denpasar, Provinsi Bali pada Sabtu (18/5/2024) sore.

“Bagi masyarakat Bali, air memang lebih dari sekadar sumber daya, sebagai bagian dari spiritualitas dan kebudayaan,” kata Luhut.

Filosofi air juga tampak saat ritual Segara Kerthi. Upacara tersebut sebagai bentuk wujud rasa syukur umat manusia dalam menjaga harmonisasi alam.

Segara Kerthi merupakan bagian dari ajaran Sad Kerthi yang memuat enam perilaku mulia untuk menjaga alam semesta.

Ritual ini menunjukkan kearifan asli masyarakat Bali, baik secara fisik maupun spiritual.

Bertepatan dengan perayaan Hari Suci Tumpek Uye yang dirayakan setiap enam bulan sekali, umat Hindu biasanya melaksanakan upacara untuk memohon agar semua hewan diberikan keselamatan.

“Laut selain sebagai sumber air juga merupakan habitat terbesar bagi makhluk hidup, begitulah upacara dijadwalkan bertepatan dengan Hari Suci Tumpek Uye, yaitu hari yang tepat untuk menghormati hewan,” jelas Luhut.

Dalam kesempatan itu, Menko Marves Luhut pun mengapresiasi dukungan dan kerja sama seluruh pihak mewujudkan suksesnya World Water Forum ke-10. Hal terpenting yang harus diwujudkan dunia melalui ajang tersebut dikatakannya adalah seluruh pihak harus bekerja sama untuk menciptakan kesejahteraan air bersama.

“Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan dan kerja sama semua pihak, khususnya Pemerintah Provinsi Bali, PT Bali Turtle Island Development (BTID) , Moya Indonesia, dan Blue Water selaku pihak swasta yang mendukung acara ini,” tambahnya.

Hal ini dikatakan Luhut menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah yang unik dari penyelenggaraan-penyelenggaraan sebelumnya,” tutur Menko Luhut.

Indonesia Tuan Rumah Terbaik

Pada kesempatan itu, Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon mengakui jika Indonesia mempersiapkan gelaran World Water Forum Ke-10 dengan sangat Baik. Bali selaku tuan rumah forum air terbesar di dunia itu dinilainya paling profesional dan efisien dibanding penyelenggaraan sebelumnya.

“Sejak awal 30 tahun lalu, ini yang paling profesional, yang paling efisien yang pernah saya lihat,” kata Loic.

Untuk itu, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Bali dan Indonesia, serta kepada seluruh tim yang telah menyiapkan forum yang diadakan tiga tahun sekali itu. “Saya yakin kegiatan sore ini upacara yang luar biasa,” imbuhnya.

World Water Forum Ke-10 di Bali dikatakannya menjadi yang paling sukses dan menjadi kejayaan diplomasi bagi Indonesia. “Forum ini akan menjadi diplomatic victory untuk Indonesia,” katanya. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Berita

Jemaah Besok Mulai Berangkat dari Madinah ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

Published

on

Kepala Daerah Kerja (kadaker) Madinah, Ali Machzumi (Foto : Risna Yanti, @kemenag.go.id)

Madinah, gindonesia.co – Jemaah haji Indonesia yang saat ini berada di Madinah besok akan mulai diberangkatkan secara bertahap menuju Makkah Al-Mukarramah. Ada delapan kelompok terbang (kloter) yang akan diberangkatkan pada hari pertama pergerakan jemaah dari Madinah ke Makkah.

Sebanyak 52.116 jemaah yang tergabung dalam 134 kloter sudah tiba di Kota Madinah sejak 12 Mei 2024. Jemaah ini diterbangkan dalam gelombang satu dari tanah air menuju bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Mereka tinggal di Madinah sekitar sembilan hari untuk selanjutnya diberangkatkan menuju kota kelahiran Nabi Muhammad Saw.

“Jemaah haji Indonesia akan mulai didorong dari Madinah menuju Makkah pada 20 Mei 2024. Pendorongan pertama ini akan dilakukan kepada delapan kloter jemaah haji,” terang Kepala Daerah Kerja (kadaker) Madinah, Ali Machzumi di Madinah, Minggu (19/5/2024).

“Kami harap pergerakan jemaah dari Madinah ke Makkah berjalan lancar. Jemaah haji bisa tiba dengan selamat di Kota Makkah. Insya Allah nanti akan melaksanakan puncak ibadah haji pada 9 Zulhijjah,” ungkap Ali.

Secara teknis, kata Ali, jemaah akan diberangkatkan ke Makkah dalam tiga tahap. Pemberangkatan pertama, pukul enam pagi Waktu Arab Saudi (WAS), kemudian pukul 14.00 WAS atau setelah Zuhur, lalu tahap ketiga setelah Asar.

“Sebelum diberangkatkan ke Makkah, jemaah akan mengambil miqat di Bir Ali. Bagi jemaah lansia tidak perlu turun dari bus. Jemaah lansia bisa mengambil miqat di atas bus,” jelas Ali.

Dikatakan Ali, pihaknya juga sudah melakukan mitigasi untuk kesiapan bus dan makanan selama perjalanan, termasuk kesiapan petugas di Sektor Bir Ali, untuk menyambut jemaah yang akan mengambil miqat. “Kita sudah melakukan persiapan untuk proses pendorongan ini. Semua sektor telah kita ingatkan untuk menginformasikan kepada jemaah haji teknis keberangkatan, agar jemaah lebih tertib,” harap Ali.

Di samping itu, lanjut Ali, tim kesehatan Daker Madinah juga menyiapkan pampers jika ada yang membutuhkan dalam perjalanan. Ini salah satu prioritas layanan kepada jemaah lansia.

“Khusus untuk lansia, posisi duduk di atas bus akan disusun di bagian depan dan lorong agar memudahkan evakuasi saat tiba di Makkah,” tandasnya.​​​​​​​ (***)

*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag

Continue Reading

Trending