Connect with us

Berita

Pergerakan Penumpang Angkutan Umum Mulai Terjadi Kenaikan

Published

on

Kementerian Perhubungan mencatat pergerakan penumpang angkutan umum sudah mulai menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, pada Jumat (5/4) atau H-5 kemarin, dipantau dari Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Kemenhub (Foto : @www.dephub.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Perhubungan mencatat pergerakan penumpang angkutan umum sudah mulai menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, pada Jumat (5/4) atau H-5 kemarin, dipantau dari Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Kemenhub, Jakarta.

Adapun sejumlah titik pergerakan penumpang dan kendaraan yang dipantau melalui posko, meliputi 111 terminal, 16 pelabuhan penyeberangan, 51 bandar udara, 110 pelabuhan laut, 173 stasiun, 42 gerbang tol, serta 20 ruas jalan arteri keluar masuk Jabodetabek yang dilakukan pemantauan 9 titik pada tahun 2023 menjadi 11 titik di tahun 2024.

Berdasarkan data sementara, total jumlah penumpang angkutan umum pada H-5 kemarin sebanyak 1.009.031 orang. Angka ini meningkat 26,37% jika dibandingkan dengan tahun 2023 di periode yang sama sebesar 798.466 orang dan naik 101,5% dibandingkan pergerakan normal harian.

“Jumlah penumpang tertinggi pada H-5 kemarin terjadi di angkutan penyeberangan, yakni sebanyak 303.912 penumpang. Persentasenya mencapai 30,12% dari total jumlah penumpang angkutan umum di semua moda,” demikian disampaikan Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati di Jakarta, Sabtu (6/4).

Secara rinci, jumlah penumpang angkutan umum per moda transportasi pada H-5 yakni:Angkutan jalan sebanyak 174.957 penumpang. Jumlah ini naik sebanyak 9,22 % dibandingkan tahun lalu 160.181 penumpang, serta naik 71,81 dibanding pergerakan normal harian.Angkutan penyeberangan sebanyak 303.912 penumpang. Jumlah ini meningkat 45,08% dibandingkan tahun lalu 209.477 penumpang, serta naik 1.158% dibanding pergerakan normal harian.Angkutan udara sebanyak 271.355 penumpang.

Jumlah ini meningkat sebanyak 17,84% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yaitu sebesar 230.271 penumpang, serta naik 68,33% dibanding pergerakan normal harian.Angkutan laut sebanyak 76.147 penumpang. Jumlah ini meningkat 5,78% dibandingkan tahun lalu 71.986 penumpang, serta naik 0,93% dibanding pergerakan normal harian.Angkutan kereta api sebanyak 182.660 penumpang. Jumlah ini meningkat 44,34% dibandingkan tahun lalu 126.551 penumpang, serta naik 23,59% dibanding pergerakan normal harian.

“Peningkatan jumlah penumpang terjadi di seluruh moda transportasi jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya,” tutur Adita.

Kemudian untuk angkutan pribadi, berdasarkan data pada H-5 kemarin, jumlah mobil yang keluar dan masuk Jabodetabek melalui jalan tol Jasamarga tercatat sebanyak 528.423 kendaraan dan 2.642.115 orang. Angka tersebut meningkat 1.014% dibandingkan dengan periode normal harian pada 2024, sedangkan dibandingkan dengan tahun 2023 terjadi penurunan sebesar 30,23% yakni sebesar 757.390 kendaraan dan 3.786.950 orang.

Adapun rinciannya sebagai berikut:Mobil yang keluar Jabodetabek melalui jalan tol Jasamarga sebanyak 333.357 kendaraan dan 1.666.785 orang. Jumlah ini menurun 19,81% dibanding dengan tahun lalu yaitu sebanyak 415.706 kendaraan dan 2.078.530 orang, sedangkan jika dibandingkan dengan periode normal harian jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 1.217,55%Mobil yang masuk Jabodetabek melalui jalan tol Jasamarga sebanyak 195.066 kendaraan dan 975.330 orang. Jumlah ini menurun 42,91% dibanding dengan tahun lalu yaitu sebanyak 341.684 kendaraan dan 1.708.420 orang, sedangkan jika dibandingkan dengan periode normal harian jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 782,90%.

Sedangkan pergerakan orang yang menggunakan mobil keluar dan masuk melalui jalur arteri sebanyak 408.318 kendaraan dan 2.041.590 orang. Jumlah ini meningkat 930,5% dibandingkan dengan periode normal harian pada 2024, sedangkan dibandingkan dengan tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 24,09% yakni sebesar 537.918 kendaraan dan 2.689.590 orang. Adapun rinciannya sebagai berikut:Mobil yang keluar Jabodetabek melalui jalan arteri sebanyak 212.659 kendaraan dan 1.063.295 orang.

Jumlah ini menurun 14,43% dibanding dengan tahun lalu yaitu sebanyak 248.525 kendaraan dan 1.242.625 orang, sedangkan jika dibandingkan dengan periode normal harian jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 1.054,21%Mobil yang masuk Jabodetabek melalui jalan arteri sebanyak 195.659 kendaraan dan 978.295 orang. Jumlah ini menurun 32,39% dibanding dengan tahun lalu yaitu sebanyak 289.393 kendaraan dan 1.446.965 orang, sedangkan jika dibandingkan dengan periode normal harian jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 822,98%

Untuk pergerakan orang yang menggunakan sepeda motor keluar dan masuk Jabodetabek, pada H-5 tercatat sebanyak 1.418.860 kendaraan dan 2.837.720 orang. Angka tersebut meningkat 301,69% dibandingkan dengan periode normal harian di tahun 2024. Adapun rinciannya sebagai berikut:Motor yang keluar Jabodetabek sebanyak 753.487 kendaraan dan 1.506.974 orang.

Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 355,86% dibandingkan dengan periode normal harian di tahun 2024, sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 14,76% yaitu sebanyak 883.974 kendaraan dan 1.767.948 orang.Motor yang masuk Jabodetabek sebanyak 665.373 kendaraan dan 1.330.746 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 254,05% dibandingkan dengan periode normal harian di tahun 2024, sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 28,43% yaitu sebanyak 929.685 kendaraan dan 1.859.370 orang.

“Kemenhub juga mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi adanya potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia,” ujar Adita. (***)

*Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Tiga Pesan Menkes Budi tentang Pembinaan dan Pengawasan ke Dewan Pengawas RS dan Poltekkes

Published

on

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (Foto : @sehatnegeriku.kemkes.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melantik  44  Dewan Pengawas Rumah Sakit dan 34 Dewan Pengawas Politeknik Kesehatan (Poltekkes) di Auditorium Siwabessy, Gedung Sujudi, Kementerian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said Jakarta Selatan, Jumat (17/5). Pada kesempatan tersebut, Menkes Budi berpesan tiga hal yang harus menjadi perhatian Dewan Pengawas Rumah Sakit dan Dewan Pengawas Politeknik Kesehatan yang dilantik.

Menkes Budi menyampaikan dua pesan tentang pembinaan dan pengawasan direksi rumah sakit dan politeknik kesehatan. Selanjutnya, Menkes Budi menyampaikan satu pesan mengenai fungsi kedua dewan.

Pertama, Menkes Budi meminta Dewan Pengawas Rumah Sakit dan Dewan Pengawas Poltekkes menjaga dan mengawal tugas direksi rumah sakit dan poltekkes untuk memastikan kualitas pelayanan. Kedua, Menkes meminta kedua dewan memastikan rumah sakit dan poltekkes menjalankan fungsi penelitian dan pengembangan.

Ketiga, ia meminta Dewan Pengawas Rumah Sakit memastikan rumah sakit menjalankan fungsi pembinaan dan pengampuan, sementara Dewan Pengawas Poltekkes mengawasi poltekkes untuk memastikan lulusannya mampu memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan setempat.

Mengenai pelayanan, Menkes Budi juga mengingatkan rumah sakit dan poltekkes untuk memberikan layanan terbaik kepada pasien dan mahasiswanya, bukan kepada pejabatnya. Menurut Menkes, penerima utama layanan rumah sakit atau poltekes adalah pasien dan mahasiswa bukan pejabat pusat seperti direktur atau eselon satu.

“Saya ingin pastikan bahwa rumah sakit harus memberikan layanan terbaik bagi pasien-pasiennya di atas layanan mereka melayani meeting, acara, oleh-oleh untuk eselon satu atau menterinya. Untuk poltekkes mereka harus memberikan layanan yang terbaik bagi mahasiswa di sana jauh lebih baik dibandingkan layananan yang diberikan mereka kepada direktur, dirjen, atau menterinya yang datang,” kata Menkes Budi.

Menteri Budi menyatakan, dia memiliki cara sendiri mengukur kualitas layanan yang diberikan oleh para dewan pengawas baik di rumah sakit ataupun di poltekkes. Menurutnya, kualitas layanan rumah sakit dan poltekkes dapat dilihat dari kepuasaan penggunanya, yakni pasien di rumah sakit dan mahasiswa di poltekkes.

“Kalau semua pasien yang datang ke rumah sakit memuji, itu artinya benar-benar layanan terbaik. Kalau semua mahasiswa politeknik kesehatan itu memuji dosen-dosennya dan pelajarannya, itu artinya kita telah memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswanya.”

Selain itu, menurut Menkes Budi, cara mengukur kualitas layanan rumah sakit juga dapat dilihat dari asal pasien. Menurut Menkes, jika rumah sakit didatangi oleh pasien luar negeri, setidaknya dari kawasan Asia Tenggara seperti Filipina, Thailand, Malaysia, atau Singapura, hal itu dapat menjadi salah satu indikator kualitas pelayanan.

“Itu adalah contoh paling konkret kalau rumah sakit Kementerian Kesehatan yang nanti bapak awasi itu dewan pengawasnya bekerja dengan baik,” ujar Menkes Budi.

Sementara untuk poltekkes, menurut Menkes Budi, ukuran kualitas pelayanan lainnya adalah dapat dilihat dari berapa banyak mahasiswa asing yang tertarik belajar kesehatan di Indonesia. Menkes juga menyatakan, kualitas pelayanan dapat dilihat dari lulusan poltekkes yang mampu bersaing dengan menjadi tenaga kesehatan di negara asing yang membutuhkan perawat atau tenaga kesehatan lainnya seperti Jepang.

Mengenai penelitian dan pengembangan, Menkes mengatakan, rumah sakit lebih banyak melakukan penelitian bersifat klinis yang menghasilkan keluaran jenis layanan baru dan bukan penelitian akademis yang keluarannya berupa jurnal ilmiah. 

“Bedanya jelas. Kalau yang klinis akan sangat bermanfaat untuk masyarakat karena masyarakat akan dapat jenis pelayanan yang baru,” Menkes Budi menegaskan.

Sementara itu untuk poltekkes, Menkes Budi menyarankan agar penelitian bukan membuat alat atau aplikasi terkait kesehatan. Penelitian-penelitian yang dilakukan di poltekes dapat berupa penelitian yang mengukur keberhasilan implementasi kebijakan pusat di daerah seperti implementasi penggunaan USG yang diberikan pemerintah pusat kepada fasilitas layanan kesehatan di daerah.  

“Output-nya bukan jurnal juga, tapi adalah policy researchpolicy suggestion. Misalnya, saran kalau memberikan USG jangan USG jenis ini, tapi USG jenis lain karena di daerah kalau diberikan USG jenis ini daya listriknya turun,” ujar Menkes Budi.

Mengenai pengampuan dan pembinaan, Menkes mengatakan, fungsi ini bertujuan agar rumah sakit lain dapat memiliki kualitas yang sama dengan kualitas yang diberikan oleh rumah sakit Kementerian Kesehatan. Misalnya, Menkes menyatakan, rumah sakit vertikal seperti Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Hasan Sadikin yang berada di Bandung harus dapat mengampu, mendidik, meng-upgrade rumah sakit daerah-daerah yang ada di Jawa Barat agar memiliki layanan seperti RSUP Hasan Sadikin.

Contoh lainnya, Menkes Budi menyatakan, Rumah Sakit Pusat Kanker Dharmais sebagai rumah sakit rujukan kanker nasional harus dapat mengampu, mendidik, dan meng-upgrade rumah sakit di 514 kabupaten/kota agar dapat memberikan layanan  kemoterapi untuk kanker yang sesuai dengan standar.

Sementara itu untuk poltekkes, Menkes Budi mengatakan, poltekkes harus dapat memastikan bahwa tidak ada kekurangan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah poltekkes tersebut beroperasi.

Lebih lanjut, Menkes Budi kembali menegaskan tugas Dewan Pengawas Rumah Sakit dan Dewan Pengawas Politeknik Kesehatan adalah membina dan mengawasi agar direksi rumah sakit dan direksi poltekkes dapat menjalankan ketiga fungsi tersebut. Untuk pembinaan, menurut Menkes Budi, dewan pengawas harus memberikan arahan kepada SDM di rumah sakit dan poltekkes seraya berupaya mencari talenta-talenta untuk dipromosikan.

“Yang tidak bagus dibikin bagus. Yang sudah bagus, ya, dipromosikan, diberikan kesempatan yang lebih tinggi. Kalau dia jalannya sudah lurus tetap dijaga agar tetap lurus. Tapi, kalau jalannya sudah belok dari arahan tiga tadi, harus diluruskan lagi,” tegas Menkes Budi.

Untuk tugas pengawasan, Menkes berpesan agar dewan pengawas harus dapat menjaga rumah sakit dari berbagai pelanggaran keuangan. Menurut Menkes Budi, dewan pengawas tidak sekadar mampu membaca laporan keuangan, tapi harus dapat mengawasi potensi pelanggaran keuangan.  

“Jangan sampai ada terjadi pelanggaran keuangan di rumah sakit-rumah sakit Kemenkes sehingga yang harus kerja memberi penjelasan menterinya. Teman-teman harus kerja. Awasi mereka. Baca laporan keuangan. Bentuk komite audit,” kata Menkes Budi. (***)

*Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI

Continue Reading

Berita

Menhub Dorong Peningkatan Kolaborasi Layanan Angkutan Laut dan Logistik

Published

on

Menhub dalam acara Malam Anugerah Prestasi PT Dharma Lautan Utama (PT DLU) Tahun 2024 di Surabaya, Jawa Timur (Foto : @dephub.go.id)

Surabaya, goindonesia.co – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong seluruh pemangku kepentingan, baik regulator maupun operator, untuk terus meningkatkan kolaborasi layanan angkutan laut dan logistik bagi masyarakat. Menhub turut pula mengapresiasi komitmen yang diberikan para pemangku kepentingan dalam meningkatkan kolaborasi layanan tersebut.

“Suksesnya Angkutan Logistik, Lebaran, dan Liburan Sekolah pada tahun 2024 ini merupakan hasil dari koordinasi yang solid antar berbagai pihak terkait. Karenanya saya mengapresiasi komitmen yang diberikan dan mendorong seluruh pihak terkait untuk terus meningkatkan kolaborasi layanan angkutan laut dan logistik melalui kerja sama, dedikasi dan profesionalitas,” kata Menhub dalam acara Malam Anugerah Prestasi PT Dharma Lautan Utama (PT DLU) Tahun 2024 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/5).

Menhub menambahkan, Kemenhub juga mendukung upaya pengelolaan arus lalu lintas dan distribusi logistik melalui angkutan laut, menjadi lebih efisien dengan berbasis inovasi teknologi.

“Kemenhub senantiasa mendukung upaya-upaya peningkatan kualitas transportasi dan logistik di Indonesia, khususnya pada angkutan laut. Kami berkomitmen untuk terus melakukan berbagai pembenahan serta inovasi teknologi, demi terciptanya sistem transportasi yang lebih baik, efisien dan berkelanjutan,” ujar Menhub.

Ke depan, Menhub berharap seluruh pihak terus mempertahankan pelayanan yang prima kepada masyarakat pengguna jasa transportasi laut, melalui peningkatan kualitas armada kapal dan mutu sumber daya manusia, dengan tetap memprioritaskan keselamatan pelayaran.

Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Jenderal Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Penasehat Utama & Owner PT DLU Bambang Haryo Soekartono, dan Direktur Utama PT DLU, Erwin H. Poedjono. (***)

*Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Continue Reading

Berita

PSDMBP dan PT Antam Sepakat Perpanjang Kerja Sama Penyidikan Mineral Logam

Published

on

(Foto : @www.esdm.go.id)

Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi Kementerian ESDM dengan PT Antam Tbk, khususnya unit Geomin sepakat untuk memperpanjang jangka waktu Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang pada tanggal 31 Oktober 2024. Perpanjangan tersebut dilaksanakan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama yang baru pada Jum’at (17/5) di kantor PSDMBP Bandung.

Penandatanganan perjanjian kerja sama tentang Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral Logam ini merupakan amandemen sekaligus perpanjangan Perjanjian Kerja Sama sebelumnya. Penandatanganan dilakukan oleh Kepala PSDMBP Agung Pribadi dan General Manager Unit Geomin Abdul Bari, disaksikan oleh Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dan Direktur Pengembangan Usaha PT Antam Tbk I Dewa Wirantaya.

Kepala Badan Geologi dalam sambutannya menyatakan, “Sebagaimana hasil kegiatan kerja sama yang diperoleh periode lalu, kami berharap kerja sama kali ini akan dapat memberikan daerah prospek mineral logam yang baru, sehingga pada gilirannya nanti dapat menambah sumber daya/cadangan mineral logam khususnya emas, nikel, bauksit maupun komoditas logam lainnya”.

Penandantangan PKS ini juga untuk merespon regulasi terkait penugasan penyelidikan mineral logam oleh PPSDMBP maka pada perjanjian kerja sama yang baru ini disiapkan target lokasi sebagai bagian untuk dipersiapkan sebagai wilayah izin usaha pertambangan (WIUP).

“Isu krusial ESDM-BUMN, terkait ketahanan sumberdaya dan ketahanan cadangan, serta merespon regulasi terkait penugasan penyelidikan dan penelitian mineral logam, pada PKS kali ini telah disiapkan beberapa target lokasi sebagai bagian dari penyiapan WIUP daei sisi data dan informasi geologi nya,” tutur Wafid.

Bagi PSDMBP sendiri, sesuai tupoksi, PKS ini merupakan wujud peran PSDMBP untuk ikut membantu BUMN dalam pencarian sumber komoditas logam baru khususnya emas, nikel dan bauksit serta tembaga dimana cadangan Au di IUP PT. ANTAM sudah semakin berkurang.”Kegiatan ini juga tidak terlepas dari tujuan untuk mewujudkan nilai tambah bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang profesional, dalam mendukung pelayanan PSDMBP dan PT. Antam kepada masyarakat,” pungkas Wafid. (***)

*Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Continue Reading

Trending