Connect with us

Berita

Bisnis Senjata, Ini Deretan Anggota Kongres AS Untung dari Perang Rusia-Ukraina

Published

on

Sistem rudal Javelin Amerika Serikat yang dipasok ke Ukraina untuk melawan Rusia. Belasan anggota Kongres AS raup untuk dari perang Rusia-Ukraina krena mereka pegang saham perusahaan-perusahaan senjata Amerika. Foto/REUTERS

Washington, goindonesia.co – Sederet anggota Kongres Amerika Serikat (AS) meraup keuntungan pribadi dari perang Rusia di Ukraina . Setidaknya 18 anggota Parlemen Federal dan Senator atau pasangan mereka memegang saham di perusahaan senjata Raytheon Technologies dan Lockheed Martin, yang produknya dikirim sekutu Barat ke Kiev.

Mengutip dari Insider, Sabtu (19/3/2022), data belasan politisi itu bersumber dari catatan keuangan federal Amerika. Beberapa hari lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bantuan senjata dari Barat tidak gratis, dan Kiev akan membayarnya.

Kepemilikan saham oleh anggota Kongres datang ketika AS bersiap untuk mengirim miliaran dolar bantuan pertahanan ke Ukraina. Saham kedua perusahaan—terutama Lockheed Martin—telah meningkat sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Di antara senjata yang telah dikirim AS dan anggota NATO ke Ukraina adalah apa yang disebut rudal “fire and forget” Javelin dan Stinger yang dibawa tentara di pundak mereka selama pertempuran.

Rudal Javelin buatan Raytheon dan Lockheed Martin disebut-sebut sebagai “sistem pelindung bahu utama di dunia” yang mampu menghancurkan tank tempur.

Sedangkan rudal Stinger Raytheon dirancang untuk menembak jatuh helikopter dan pesawat terbang rendah lainnya.

Raytheon mengiklankan Stinger dengan kalimat “dikerahkan dengan cepat oleh pasukan darat” dan dikreditkan dengan lebih dari 270 pencegatan pesawat musuh sayap tetap dan sayap putar. Di antara mereka yang berinvestasi dalam kontraktor pertahanan adalah anggota Parlemen dari Partai Republik Marjorie Taylor Greene asal Georgia, yang membeli antara USD1.001 hingga USD15.000 saham Lockheed Martin pada 22 Februari.

Dua hari setelah pembeliannya, Greene menulis di utas Twitter: “Perang adalah bisnis besar bagi para pemimpin kami.”

Dalam sebuah pernyataan kepada Insider, Greene mengatakan penasihat investasinya melakukan pembelian dan mencatat itu hanya satu di antara beberapa pembelian baru lainnya.

Tetapi para pengkritiknya menganggap perdagangan itu sebagai simbol dari apa yang mereka anggap sebagai masalah endemik di Kongres: anggota Parlemen secara pribadi membeli dan menjual saham dengan cara yang dapat bertentangan dengan tanggung jawab resmi mereka dan posisi kepercayaan publik.

“Tambahkan ini ke daftar mengapa anggota Kongres tidak boleh diizinkan untuk memperdagangkan saham,” gurau anggota Parlemen dari Partai Demokrat Ilhan Omar asal Minnesota di Twitter, berbagi sub-tweet yang menunjukkan dokumen pengungkapan keuangan Greene.

Anggota Parlemen Federal lainnya telah memperdagangkan saham di kontraktor pertahanan dalam beberapa pekan terakhir. Anggota Parlemen Partai Republik Diana Harshbarger asal Tennessee dan suaminya membuat tiga perdagangan terpisah Raytheon senilai hingga USD15.000 dan anggota Parlemen Partai Demokrat Lois Frankel asal Florida menjual hingga USD15.000 di saham Lockheed Martin tetapi mempertahankan beberapa saham di perusahaan.

Semua perdagangan terjadi pada bulan Januari—hampir bersamaan ketika Wall Street Journal melaporkan bahwa Amerika Serikat mengizinkan Estonia, Latvia, dan Lithuania untuk mengirim rudal Javelin dan Stinger ke Ukraina.

Perwakilan untuk Frankel dan Harshbarger tidak menanggapi permintaan Insider untuk memberikan komentar.

Harshbarger sebelumnya telah melanggar undang-undang bernama Stop Trading on Congressional Knowledge Act atau STOCK Act 2012, dengan melaporkan perdagangan yang dilakukan oleh penasihat keuangannya melewati batas waktu yang diamanatkan federal.

Lebih dari selusin anggota Kongres lainnya atau keluarga mereka mengadakan investasi serupa pada saat Presiden Joe Biden menyetujui paket bantuan militer Ukraina senilai USD350 juta dua pekan lalu.

Pemerintah AS baru-baru ini memberikan beberapa miliar dolar lagi untuk tujuan pertahanan di Ukraina sebagai bagian dari paket pengeluaran baru pemerintah presiden Biden.

CNN melaporkan bahwa AS dan anggota NATO lainnya sejauh ini telah mengirim 17.000 rudal anti-tank ke Ukraina dan 2.000 rudal anti-pesawat Stinger.

Sebagian besar anggota Kongres yang memegang saham di Raytheon dan Lockheed Martin tidak menjawab permintaan Insider untuk memberikan komentar. Daftar tersebut meliputi:

1. Senator John Hickenlooper, politisi Partai Demokrat asal Colorado, memegang antara USD100.001 hingga USD250.000 saham Raytheon, menurut pengungkapan tahunan terbarunya.

2. Senator Sheldon Whitehouse, politisi Partai Demokrat asal Rhode Island, memegang USD15.001 hingga USD50.000 saham Lockheed Martin. Dia juga memiliki saham antara USD50.001 hingga USD100.000 di United Technologies, yang diakuisisi oleh Raytheon.

3. Thomas Daffron, mantan kepala staf Hill dan suami Senator Partai Republik Susan Collins asal Maine, memegang saham United Technologies antara USD15.000 hingga USD50.000, yang diakuisisi oleh Raytheon. Annie Clark, juru bicara Collins, mengatakan dia pertama kali mengakuisisi United Technologies setidaknya sejak 2014, sebelum akuisisi Raytheon.

“Tom Daffron tidak terlibat dalam pembelian atau penjualan saham mana pun dalam portofolionya yang terdiversifikasi,” katanya. “Keputusan investasi ini dibuat semata-mata oleh penasihat pihak ketiga.” Clark juga menambahkan bahwa sang senator sendiri tidak memiliki saham.

4. Abigail Perlman Blunt, seorang pelobi untuk Kraft Heinz yang juga istri pensiunan Senator Partai Republik Roy Blunt asal Missouri, memegang antara USD100.001 hingga USD250.000 saham Lockheed Martin.

5. Senator Shelley Moore Capito, politisi Partai Republik asal West Virginia, memiliki antara USD1.001 hingga USD15.000 saham Lockheed Martin, menurut pengungkapan tahunannya. Suaminya, Charlie Capito, yang sebelumnya bekerja di bidang keuangan, memegang antara USD1.001 hingga USD15.000 saham di United Technologies, yang sekarang diakuisisi oleh Raytheon.

6. Senator Gary Peters, politisi Partai Demokrat asal Michigan, memegang antara USD1.001 hingga USD15.000 saham Raytheon. Peters memimpin Komite Kampanye Senator Demokrat serta Komite Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintahan.

7. Martha Stacy, istri Senator Partai Demokrat Tom Carper asal Delaware, memegang antara USD1.001 hingga USD15.000 di saham Raytheon dan antara USD1.001 hingga USD15.000 di saham Lockheed Martin. Carper bertugas di Komite Senat untuk Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintah.

Juru bicaranya, Rachel Levitan, mengatakan pasangan itu selalu berhati-hati untuk memastikan bahwa investasi keuangan mereka ditangani secara terpisah oleh penasihat keuangan yang membuat keputusan dan transaksi secara independen. “Carper sepenuhnya mendukung percakapan yang sedang berlangsung di Kongres tentang bagaimana memperkuat undang-undang dan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas untuk pejabat terpilih kami,” katanya.

8. John Axne, suami dari anggota Parlemen dari Partai Demokrat Cindy Axne asal Iowa yang mengoperasikan perusahaan desain digital, menjual antara USD1.001 hingga USD15.000 saham Lockheed Martin dua kali pada bulan Februari tetapi tampaknya masih memegang saham di perusahaan tersebut. Axne sebelumnya melanggar STOCK Act karena gagal melaporkan perdagangan dengan benar.

9. Anggota Parlemen dari Partai Republik Kevin Hern asal Oklahoma yang membangun kekayaannya melalui waralaba McDonald’s, memperdagangkan saham Raytheon dan Lockheed Martin sepanjang tahun 2021. Dia baru-baru ini membeli saham antara USD1.001 dan USD15.000 di Raytheon dan Lockheed Martin pada bulan Desember.

10. Anggota Parlemen Partai Republik Fred Upton asal Michigan yang pensiun setelah masa jabatannya berakhir pada 2022, memegang antara USD1.001 hingga USD15.000 di saham Raytheon.

11. Anggota Parlemen Partai Demokrat Steve Cohen asal Tennessee, memegang saham Raytheon antara USD15.001 hingga USD50.000.

12. Anggota Parlemen Partai Republik John Curtis asal Utah membeli antara USD1.001 hingga USD15.000 saham Raytheon pada Juni 2021. Dia juga memegang saham Lockheed Martin tetapi pengungkapan publik tampaknya menunjukkan bahwa dia menjualnya pada November 2021. Kantornya tidak menjawab pertanyaan tentang apakah dia masih memegang saham di perusahaan tersebut.

13. Anggota Parlemen Partai Demokrat David Price asal North Carolina memegang antara USD15.001 hingga USD50.000 di saham United Technologies yang kemudian diakuisisi oleh Raytheon.

14. Anggota Parlemen Partai Demokrat Dwight Evans asal Pennsylvania memegang antara USD1.001 hingga USD15.000 di saham United Technologies yang diakuisisi oleh Raytheon dan pada Mei 2021 dia membeli antara USD1.001 hingga USD15.000 saham Lockheed Martin.

15. Margaret Kirkpatrick, yang menikah dengan anggota Parlemen Partai Demokrat Earl Blumenauer asal Oregon dan pensiun dari perannya sebagai penasihat umum untuk NW Natural Gas, memegang hingga USD15.000 saham Raytheon sebagai bagian dari portofolio pensiunnya.

Anggota Kongres lainnya telah melepaskan saham mereka dalam beberapa bulan terakhir. Mereka termasuk anggota Parlemen Partai Republik Rob Wittman asal Virginia yang bertugas di Subkomite Angkatan Laut dan Pasukan Proyeksi Komite Angkatan Bersenjata.

Dokumen menunjukkan Wittman menjual sahamnya di Lockheed Martin pada Januari tahun ini. Kantornya tidak menanggapi pertanyaan Insider terbaru tetapi sebelumnya mengatakan bahwa penasihat keuangan memiliki “semua kendali” atas investasinya.

Insider sebelumnya melaporkan bahwa Wittman termasuk di antara setidaknya 15 anggota Parlemen yang berinvestasi dalam saham kontraktor pertahanan dan memegang posisi kuat di sepasang komite Parlemen dan Senat yang mengendalikan kebijakan militer AS.

Bersama-sama, investasi kontraktor pertahanan 15 anggota Parlemen tersebut bernilai hampir USD1 juta pada akhir tahun 2020.

Anggota parlemen lain yang tampaknya telah menjual saham di kontraktor pertahanan tahun ini adalah Senator Tommy Tuberville, seorang politisi Partai Republik asal Alabama.

Tidak segera jelas dari dokumen keuangan yang tersedia apakah dia masih mempertahankan saham di perusahaan. Kantornya tidak menanggapi permintaan Insider untuk mengomentari apakah dia masih memegang saham tetapi sebelumnya mengatakan penasihat mengelola investasi sang senator.

Tuberville, yang duduk di Komite Angkatan Bersenjata, melanggar STOCK ACT federal tahun lalu dengan mengungkapkan hampir 130 perdagangan saham terlambat berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Tuberville tidak sendirian dalam melanggar STOCK Act, karena 1 dari 10 anggota Kongres telah melakukannya. (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Standardisasi Guna Mendukung Sinergi Kolaborasi Tata Kelola K3 Nasional

Published

on

Deputi Bidang Pengembangan Standar Badan Standardisasi Nasional (BSN), Hendro Kusumo dalam pembukaan Seminar Masyarakat Standardisasi (MASTAN) tentang K3 di Pameran Lab Indonesia 2024, Jakarta Convention Center (Foto : @www.bsn.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Dalam beberapa tahun terakhir, kita menyaksikan banyak sekali terjadinya kecelakaan di lingkungan kerja di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa rendahnya tingkat perlindungan terhadap pekerja dan penanganan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang sesuai prosedur, sehingga perlu adanya perhatian dari pemangku kepentingan seperti pemerintah selaku pembuat kebijakan untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman di Indonesia.

Deputi Bidang Pengembangan Standar Badan Standardisasi Nasional (BSN), Hendro Kusumo dalam pembukaan seminar Masyarakat Standardisasi (MASTAN) tentang K3 di Pameran Lab Indonesia 2024, Jakarta Convention Center pada Kamis (25/04/24), mengatakan bahwa sinergi kolaborasi merupakan urgensi dalam tata kelola K3 nasional. Sinergi kolaborasi yang baik nantinya dapat menguntungkan banyak pihak, khususnya para pemangku kepentingan.

“Dari Kementerian/Lembaga yang punya kewenangan membuat berbagai keputusan, kebijakan, peraturan, dan lain sebagainya yang selanjutnya kita sebut sebagai good policy making practices, dalam tata kelola ini idealnya didukung dengan good standardization practices. Inilah mengapa standardisasi menjadi penting untuk men-support regulasi karena penyusunan standar selalu berkaitan dengan prinsip standardisasi internasional, sehingga apabila nyambung antara regulasi dan standar kita menyebutnya good regulatory practices.” jelas Hendro.

Menurut Hendro, standardisasi merupakan pondasi yang kuat untuk mendukung regulasi dikarenakan perumusannya senantiasa mengacu kepada standar internasional yang kompetensinya tentu telah teruji.

Pada tingkat internasional, International Organization for Standardization (ISO) telah membentuk Technical Committee ISO/TC 283 Occupational health and safety management yang memiliki fokus merumuskan standar dengan ruang lingkup K3. Salah satu publikasi yang dirumuskan oleh ISO/TC 283 ini adalah ISO 45001:2018 Occupational health and safety management systems Requirements with guidance for use.

Di tingkat nasional pun Indonesia juga telah memiliki Komite Teknis (KT) 13-01, Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang ruang lingkupnya mirroring dengan ruang lingkup ISO/TC 283. Deretan SNI yang telah dirumuskan oleh KT 13-01 juga telah mengacu kepada publikasi yang dirumuskan oleh ISO/TC 283. Sehingga sebenarnya Indonesia telah memiliki bekal standar yang cukup untuk menjadi rujukan bagi para organi untuk menciptakan produk yang berkualitas dan menjunjung tinggi K3.

Seperti diketahui, saat ini terdapat 101 SNI pada lingkup KT 13-01, dari 101 SNI tersebut terdapat 65 SNI yang bersatus aktif terkait dengan ergonomi, higiene Perusahaan dan bahan berbahaya (HPBB), keselamatan kerja, Kesehatan kerja, serta pembinaan keselamatan dan Kesehatan kerja (P2K3).

“Harapannya, hasil dari kegiatan ini nantinya dapat dijadikan referensi untuk mendukung pengambilan keputusan di masa datang dalam konteks tata kelola K3 nasional.” tutup Hendro. (***)

*Badan Standardisasi Nasional

Continue Reading

Berita

Perdagangan Indonesia Swiss Meningkat 3 Kali Lipat Pasca Indonesia-EFTA CEPA

Published

on

Dirjen Amerika- Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Dubes Umar Hadi pada pertemuan ke-10 Joint Economic Trade and Comission (JETC) Indonesia-Swiss di Bern (Foto : Sumber: KBRI Bern, @kemlu.go.id)

Bern, Swiss, goindonesia.co – “Dua tahun pasca berlakunya Indonesia-EFTA CEPA, nilai perdagangan kedua negara meningkat tiga kali lipat menjadi lebih dari US$ 3 milyar dengan surplus lebih dari US$ 2 milyar berturut-turut untuk Indonesia”, ujar Dirjen Amerika- Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Dubes Umar Hadi pada pertemuan ke-10 Joint Economic Trade and Comission (JETC) Indonesia-Swiss di Bern (23/04). Pertemuan JETC ke-10dipimpin oleh Dirjen Amerop Kemenlu RI, Dubes Umar Hadi, dan Head of Bilateral Economic Relations, State Secretariat for Economic Affairs (SECO), Federal Department of Economic Affairs (EAER) Swiss.

Perdagangan bilateral dan investasi Swiss ke Indonesia menunjukkan peningkatan dan masih tetap membuka peluang untuk lebih ditingkatkan, khususnya pasca berlakunya Indonesia-EFTA CEPA, sejak 1 November 2021. Perjanjian bilateral bidang ekonomi juga segera diperkuat dengan Bilateral Investment Treaty (Perjanjian Investasi Bilateral atau P4M/Perjanjian Peningkatan dan Perlindungan Penanaman Modal, yang telah ditandatangani tahun 2022 dan diharapkan berlaku tahun 2024.

“Bagi Indonesia, Swiss dan negara yang tergabung pada EFTA (Swiss, Norwegia, Liechtenstein dan Islandia) merupakan mitra pertama CEPA di Eropa, sementara Indonesia merupakan mitra pertama EFTA di ASEAN”, ungkap Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Ngurah Swajaya. Kehadiran swasta kedua negara dan perwakilan beberapa kementerian memberikan nilai tambah untuk mendorong secara konkret komitmen peningkatan kerja sama ekonomi.

Pertemuan JETC ke-10 antara lain, mengangkat isu-isu kerja sama ekonomi dan pembangunan,  kelanjutan kerja sama pembangunan Indonesia-Swiss periode 2025-2028, investasi industri berbasis teknologi dan rendah karbon, kerja sama kesehatan, ekonomi digital, optimalisasi pemanfaatan CEPA, dan kerja sama bidang pendidikan vokasi dan profesionalisme untuk meningkatkan daya saing industri Indonesia.

“Peningkatan nilai perdagangan hingga 3 kali lipat justru terjadi di akhir Covid-19 dan pada saat kondisi ekonomi global yang belum pulih menunjukkan komitmen dan potensi yang masih sangat besar untuk dikembangkan bagi keuntungan rakyat kedua pihak”, demikian ujar Dubes Ngurah. Hal ini juga dinilai sebagai momentum yang perlu dimanfaatkan kedua negara untuk mempererat kerja sama ekonomi bilateral.

Pertemuan JETC ke-10 berhasil sepakati beberapa hasil konkret, antara lain memulai pembahasan perpanjangan kerja sama pembangunan 2025-2028, meningkatkan diversifikasi produk ekspor Indonesia ke Swiss, termasuk peningkatan akses  bagi UMKM unggul Indonesia, peningkatan investasi dengan memanfaatkan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok industri Swiss di kawasan Asia. Pembahasan juga mencakup penjajakan kerja sama di berbagai bidang lainnya, seperti pariwisata, penghindaran pajak berganda dan kerja sama perhubungan udara.

Kerja sama bidang pendidikan, khususnya vokasi dan profesionalisme telah dimulai dan akan terus diperkuat untuk mendukung peningkatan daya saing industri Indonesia, khususnya yang berbasis teknologi dan rendah karbon. Dalam memperkuat ekosistem industri berteknologi tinggi dan rendah karbon di Indonesia, “KBRI akan terus melakukan pendekatan kepada industri Swiss, khususnya Small and Medium Size Enterprises”, lanjut Dubes Ngurah.

Sebelum pertemuan JETC ke-10, Dubes Ngurah Swajaya juga menghadiri The Third Annual Meeting of the Swiss-Indonesia Trade and Sustainability Council di Zurich, 22 April 2024, sebagai rangkaian JETC untuk lanjutkan kerja sama isu keberlanjutan dan perdagangan, peningkatan kapasitas UMKM sektor industri tekstil Indonesia dan infrastruktur yang diselenggarakan oleh KADIN Indonesia dan Economiesuisse.

Secara ekonomi, perdagangan bilateral Indonesia-Swiss telah melampaui kisaran US$ 3 miliar dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak berlakunya Indonesia EFTA CEPA. Indonesia saat ini menjadi tuan destinasi investasi sekitar 150 perusahaan Swiss di berbagai bidang.  

Perdagangan Indonesia-Swiss tahun 2023 mengalami surplus perdagangan senilai US$ 2,21 miliar atau Rp. 35,88 triliun.  Total nilai perdagangan Indonesia-Swiss tahun 2023 mencapai US$ 3,11 miliar atau Rp. 50,31 triliun, dengan total nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 2,66 miliar atau Rp. 43,09 triliun, sedangkan nilai impor Indonesia dari Swiss sebesar US$ 446,29 juta atau Rp. 7,21 triliun. 

Adapun neraca perdagangan Indonesia-Swiss tahun 2023 mengalami peningkatan 24,32%, dengan neraca ekspor meningkat 20,37% dan neraca impor juga meningkat 3,92% dibanding tahun 2022 (YoY).  

Terkait investasi, tahun 2023 mencatat Swiss pada urutan ke-6 dari seluruh negara Eropa. Nilai investasi Swiss ke Indonesia mencapai US$ 150,065 juta dalam 750 proyek (data BKPM). Angka ini meningkat sebesar 12,17% dibanding tahun 2022. (***)

*Sumber: KBRI Bern

Continue Reading

Berita

Indonesia Jalin 13 Perjanjian Kerja Sama Industri pada Hannover Messe 2024

Published

on

Partisipasi Indonesia di Hannover Messe tahun 2024 (Foto : @www.kemenperin.go.id)

Hannover, Jerman, goindonesia.co – Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada penyelenggaraan ajang pameran industri terkemuka dan berpengaruh di dunia tersebut tahun ini, target partisipasi tersebut sukses tercapai dengan terjalinnya tiga belas kerja sama industri baru dengan nilai hingga lebih dari Rp5 Triliun.

“Terjalinnya 13 perjanjian kerja sama industri baru ini adalah langkah signifikan menuju arah pembangunan industri yang berkelanjutan,” ujar Plt. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Eko S.A Cahyanto dalam pernyataannya di Hannover, Jerman, Kamis (25/4) waktu setempat.

Menyoroti relevansi kesepakatan dengan visi pembangunan industri masa depan, Plt. Dirjen KPAII menyatakan, kesepakatan dari Hannover Messe dan program kegiatan bersama yang sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0 dapat mendukung percepatan transformasi teknologi 4.0 dan penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) industrinya.

Tiga belas perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani sampai hari ketiga Hannover Messe 2024, di antaranya TechnoGIS dan FRAUNHOFER IPK untuk kolaborasi penelitian dan pengembangan pemantauan hutan kebakaran. Kemudian, dengan AI Drone, TechnoGIS dan Preneu Co., Ltd untuk distribusi dan pengembangan pemetaan drone di Indonesia dan Asia. Selanjutnya, perjanjian kerja sama antara Wuhan Geosun Navigation Technology dan Geomars mengenai distribusi LiDAR untuk pemetaan 3D.

Dua kesepakatan lainnya merupakan kerja sama antara Solusi247 dengan MetalogikaGMbh untuk proyek pembuatan produk embedded system dan outsourcing, serta perjanjian kemitraan strategis antara Techbros dengan Seeed Technology Co., Ltd. Selain itu, Nusantara Capital Authority juga melakukan penandatanganan dua letter of intent (LoI) dengan ATMI IGI dan Solinatra BV sebagai langkah awal untuk menjalin kerja sama lebih lanjut.

Sebelumnya, lima kesepakatan telah ditandatangani pada saat pembukaan Paviliun Indonesia, Senin (22/4) lalu, yang disaksikan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, di antaranya kerja sama pada sektor daur ulang limbah untuk kawasan industri di Kepulauan Riau, penandatanganan kerja sama antara Ecadin dengan TUV Nord, PT Stechoq Robotika dengan Beckhoff untuk pengembangan learning system dan medical grade ventilator, PT Stechoq Robotika Indonesia dengan Noyatech untuk pengembangan produk pembelajaran, monitoring production, dan terakhir ATMI IGI Center dengan Solinatra BV.

Perjanjian kerja sama dengan nilai total lebih dari Rp5 Triliun tersebut merupakan wujud komitmen Indonesia untuk berkolaborasi dengan negara mitra lainnya dalam meningkatkan rasa saling percaya dan pengertian serta memperkuat kolaborasi demi masa depan.

Sepanjang tahun 2023, realisasi investasi Indonesia mencapai Rp1.418,9 Triliun, melampaui target yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp1.400 Triliun (data BKPM). Angka tersebut merupakan rekor tertinggi dalam 30 tahun terakhir dengan sektor industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar investasi asing langsung (FDI).

Kembalinya Indonesia berpartisipasi pada Hannover Messe di tahun 2024 ini merupakan salah satu upaya untuk menunjukkan potensi dan peluang besar dalam industri berkelanjutan maupun industri maju. Berbagai kegiatan yang dipersembahkan oleh Paviliun Indonesia antara lain eksibisi dari sembilan Co-exhibitor yang memamerkan produk dan inovasinya masing-masing, business forum, serta business matching. Tujuannya untuk merealisasikan rencana-rencana kerja sama antara para pelaku usaha, pelaku industri, investor, dan asosiasi. (***)

*Tim Pengelola Website Kemenperin

Continue Reading

Trending