Connect with us

Berita

Dukung Konservasi Sumber Daya Alam di Kabupaten Sumbawa, BRIN-Universitas Teknologi Sumbawa Jalin Kerja Sama Penelitian

Published

on

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) (Foto : @brin.go.id)

Cibinong, goindonesia.co –  Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE), Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL) dengan Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) sepakat melakukan kerja sama Permodelan Ekologi untuk Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan dalam Mendukung Konservasi Sumber Daya Alam di Kabupaten Sumbawa dalam Menghadapi Perubahan Iklim Mendatang, yang akan dilakukan pada Tahun 2024-2025, di Kabupaten Sumbawa  Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Zoom Meeting, Jumat (23/02).

Kepala PREE BRIN Anang Setiawan Achmadi berharap, kegiatan penelitian yang dilakukan dalam kerja sama ini tidak untuk satu atau dua tahun saja. Hal ini untuk mengangkat potensi-potensi Sumbawa dan merekomendasikan peningkatan ekonomi masyarakat maupun pemerintah daerah (pemda).

“Selain itu dipersilahkan para mahasiswa untuk melakukan pembimbingan, penelitian, atau memanfaatkan skema-skema yang ada di BRIN. Bisa berkolaborasi dengan menyusun proposal untuk memanfaatkan sumber dana yang ada di BRIN, baik di Direktorat Talenta maupun Riset dan Inovasi Indonesia Maju (RIIM) Inovasi. Kami berharap, semoga kerja sama ini dilakukan dalam jangka panjang yang dapat meningkatkan peneliti-peneliti unggul di Indonesia,” jelasnya.

Tujuan dari kerja sama ini untuk menghasilkan permodelan di Kabupaten Sumbawa, yang meliputi permodelan sebaran spesies dan potensi keanekaragaman hayati, ekologi pada beberapa tipe ekosistem. Kemudian, hidrologi, Land Use and Land Cover (LULC), dan pengelolaan kawasan dalam upaya peningkatan ketahanan pangan.

Sementara itu, Maya Fitriana, Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati, Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati UTS menjelaskan, penandatanganan perjanjian kerja sama dan sebelumnya sudah merencanakan bersama. Dengan menjalin kerja sama interaksi dan kolaborasi, khususnya dengan PREE BRIN.

“Semoga ini menjadi awal yang baik untuk kita lebih produktif, dan ke depan bisa menciptakan atau berkarya lebih banyak. Segala macam skema dan berbagai peluang yang ada di BRIN dapat dimanfaatkan, jadi tidak hanya berhenti pada kegiatan riset saja,” terangnya.

Dia menambahkan, UTS memiliki 4 program studi, antara lain program studi bioteknologi, peternakan, ilmu perikanan dan konservasi sumber daya alam. Dari keempat program studi tersebut, banyak yang bisa dikolaborasikan dengan PREE BRIN.

“Kami berharap, kerja sama ini sebagai awal yang baik untuk kegiatan pemodelan ekologi. Hal ini sangat penting, dan sangat relevan dengan situasi dan kondisi di Sumbawa,” ujarnya.

Khususnya saat ini, tambahnya, perlu kajian yang bisa kita sampaikan kepada Pemda Sumbawa dengan berbasis riset. Pemda/kabupaten bisa mempertimbangkan hal itu dan menjadi pertimbangan untuk kebijakan yang lebih baik.

Sutomo Koordinator Kerja Sama dari PREE BRIN menyatakan, kerja sama riset ini juga diharapkan dapat ikut meningkatkan skill upgrading untuk semua peserta SDM, juga bagi mahasiswa UTS melalui kegiatan-kegiatan  internal skill sharing session. Selanjutnya, bisa ikut serta dalam kegiatan-kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di BRIN.

Sumber daya air merupakan kebutuhan yang esensial untuk kebutuhan hidup flora dan fauna. Perubahan keseimbangan hidrologi tersebut akan berdampak terhadap berkurangnya daya dukung sumber daya esensial untuk biodiversitas hayati dan juga manusia. Oleh karena itu, perlindungan sumber daya alam dan konservasi menjadi penting dalam menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati di Kabupaten Sumbawa.

Penelitian dan pengembangan model keanekaragaman hayati dan lingkungan akan menjadi baseline secara ilmiah, dalam mendukung upaya konservasi sumber daya alam di Kabupaten Sumbawa. Model ini dapat membantu para peneliti dan pemangku kepentingan dalam merencanakan tindakan konservasi yang efektif, mengidentifikasi area prioritas, dan mengelola sumber daya alam dengan optimal. (***)

*Humas BRIN, BRIN

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Sungai Saka dan Sungai Selabung Meluap, Rendam Permukiman Warga di OKU Selatan

Published

on

Kondisi banjir yang merusak rumah warga dan jembatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan pada Rabu (15/5). (Foto : BPBD Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, @bnpb.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Sejumlah permukiman warga terendam banjir yang diakibatkan luapan Sungai Saka dan Sungai Selabung di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan pada Selasa (14/5) malam waktu setempat.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan hingga Kamis (16/5) pukul 06.11 WIB, banjir di beberapa titik berangsur surut. Adapun wilayah terdampak antara lain Kecamatan Kisam Ilir, Kecamatan Buay Sandang dan Kecamatan Muaradua. Sebanyak 244 kepala keluarga / 1.006 jiwa masyarakat terdampak dan 238 unit rumah terendam dengan ketinggian air bervariasi mulai 60 hingga 80 sentimeter. Lima orang dilaporkan mengungsi ke tempat lebih aman.

Beberapa bangunan dan fasilitas umum turut terdampak, yaitu satu fasilitas pendidikan, satu kantor desa, dua unit jembatan, satu unit saluran irigasi, 30 hektar perkebunan dan lima hektar persawahan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan bersama tim gabungan telah berada di lokasi untuk lakukan pendataan dan penanganan darurat bencana.

Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan dengan itensitas sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan pada hari ini dan esok.

Merespon hal tersebut BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk mengantisipasi potensi terjadinya banjir susulan akibat potensi curah hujan yang masih akan terjadi. Adapun yang bisa dilakukan adalah dengan menyiapkan jalur evakuasi dan tim yang bertugas untuk memantau debit air serta membantu evakuasi. Kemudian jika hujan kembali turun dengan durasi sekitar satu jam dan jarak pandang sekitar 50 sentimeter tidak dapat terlihat dengan baik, segera evakuasi mandiri ke tempat lebih tinggi dan aman. (***)

*Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Continue Reading

Berita

Presiden Jokowi Pimpin Rapat Bahas Persiapan Indonesia Jadi Negara Anggota OECD

Published

on

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers terkait rapat yang membahas keanggotaan Indonesia pada OECD di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Foto: BPMI Setpres/Rusman

Jakarta, goindonesia.co – Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya persiapan Indonesia sebagai negara aksesi dalam proses menjadi negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dalam sebuah rapat yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 16 Mei 2024. Indonesia telah menjadi mitra OECD sejak 2007 dan berpartisipasi dalam program regional Asia Tenggara sejak 2014.

Dalam keterangannya usai mengikuti rapat, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan bahwa Indonesia telah diterima sebagai negara aksesi OECD bersamaan dengan Argentina dalam OECD Ministerial Council Meeting (MCM) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Paris, dua pekan lalu tepatnya 2-3 Mei 2024. 

“Dalam pertemuan Ministerial Council Meeting tersebut, Indonesia bersama Argentina diterima permohonannya. Argentina, sampai rapat kemarin itu, berproses selama lima tahun. Sedangkan Indonesia mulai dari surat yang dikirim OECD itu berproses selama tujuh bulan,” ujar Airlangga.

Airlangga menambahkan, saat ini terdapat sejumlah negara yang statusnya sama seperti Indonesia, yaitu Argentina, Brazil, Bulgaria, Kroasia, Peru, dan Rumania. Negara-negara tersebut sudah berproses rata-rata lebih dari dua tahun, bahkan Brazil sudah mendekati lima tahun. 

“Praktik-praktik yang dilakukan itu beberapa negara yang sudah menjadi anggota dalam aksesi itu Kosta Rika butuh waktu enam tahun, Kolombia tujuh tahun, Cile tiga tahun. Jadi kita harus belajar dari Cile bagaimana mereka bisa menjadi anggota dalam waktu yang lebih cepat,” jelasnya.

Menko Perekonomian juga melaporkan tentang inisiatif Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework yang mencakup empat pilar penting. Indonesia telah menyelesaikan negosiasi pada pilar kedua yang berkaitan dengan rantai pasokan, dan segera akan menyelesaikan pilar pertama yang berkaitan dengan perdagangan.

“Yang belum selesai adalah terkait dengan _labour, environment, digital economy_, dan juga _trade facilitation_ dan _competition policy_. Itu yang belum selesai seluruh negara, bukan hanya Indonesia,” ungkapnya.

Presiden Jokowi juga menyoroti pentingnya semikonduktor dan mineral kritis dalam konteks global saat ini. Presiden memberikan arahan agar Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mendorong beasiswa di bidang _microelectronic_ yang strategis untuk pengembangan industri semikonduktor. Selain itu, pemerintah juga menjajaki kerja sama sumber daya manusia dengan Jerman di bidang tersebut.

“Saya laporkan dalam pertemuan dengan menteri di Jerman, kita mempersiapkan SDM Indonesia untuk dikerjasamakan dengan Jerman, sehingga bisa ikut dalam sekolah _chip academy_ yang ada di mereka, kemudian juga bisa magang di perusahaan-perusahaan semikonduktor yang sedang mereka buat,” tutur Airlangga.

Keterlibatan dalam OECD diharapkan akan membawa dampak ekonomi positif bagi Indonesia, melalui peningkatan investasi dan adopsi praktik terbaik global, serta memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem semikonduktor global. (***)

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Berita

Menhan Prabowo Berikan Bantuan Bencana Alam di Sumatera Barat

Published

on

Menhan Prabowo, mengenakan topi biru saat berada di Padang, Sumbar untuk memberikan bantuan untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Barat (Foto : @www.kemhan.go.id)

Padang, goindonesia.co – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto memberikan bantuan untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (16/5). Sesampainya di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Menhan Prabowo langsung disambut oleh Gubernur Sumbar H. Mayeldi, Pangdam I/BB Mayjen TNI Mochammad Hasan, Kapolda Sumbar Irjen Pol. Suharyono.

Terlihat Menhan Prabowo mengenakan topi biru langsung melakukan pengecekan bantuan logistik di dalam puluhan truk. Pengecekan tersebut dilakukan untuk memastikan bantuan dapat tersalurkan dan terpenuhi dengan baik bagi para korban terdampak. Bencana ini telah mengakibatkan puluhan korban jiwa dan rusaknya ratusan rumah warga.

Bantuan bencana alam dari Kementerian Pertahanan ini nantinya akan didistribusikan secara langsung kepada seluruh para korban di wilayah Sumatera Barat, seperti Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Panjang, dan lainnya. Bantuan tersebut berupa: 20 ton beras, 1.000 paket obat-obatan, 600 pasang sepatu boot, 3.000 buah selimut, 3.000 paket alat mandi, dan 10.000 dus mie instan.

Dalam sambutannya, Menhan Prabowo menyampaikan belasungkawa kepada para korban bencana. “Saya turut berduka cita dan marilah kita berdoa kepada yang maha kuasa bahwa keluarga yang ditinggal diberi kekuatan,” ucap Menhan.

Menhan Prabowo juga menekankan untuk bersama-sama bekerja keras memulihkan keadaan yang saat ini terjadi di Sumatera Barat.

“Kami akan pantau terus apa yang bisa kita bantu. Dan saya ucapkan terima kasih kepada semua unsur TNI dan Polri yang telah membantu. Saya berharap segera kita bisa mengambil tindakan dan meringankan kesulitan rakyat,” ujar Menhan RI.

“Kita mengerti bahwa negara kita memang rawan dengan bencana. Untuk itu, kita harus lebih siap dan lebih mengatur langkah-langkah dengan cara mengerahkan sumber daya untuk meringakan kesulitan rakyat,” sambung Menhan Prabowo.

Menhan Prabowo Subianto juga dengan tegas meminta kepada seluruh Forpimda, TNI-Polri dan semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana alam di Sumatera Barat untuk memastikan bahwa warga yang mengungsi tertangani dengan baik, dan terpenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan konsumsi, ketersediaan air bersih, fasilitas kesehatan, seperti obat-obatan dan tenaga kesehatan. Selain itu, keamanan relokasi pengungsian khususnya untuk anak-anak dan orang tua yang lanjut usia. Upaya ini merupakan bukti kecintaan dan kepedulian Menhan pada masyarakat Sumatera Barat.

Selama kunjungan, Menteri Pertahanan didampingi Kepala BNPB, Pangkogabwilhan I, Gubernur Sumatra Barat, Pangdam I/BB, Kapolda Sumbar, Danrem 032/WBR, Danlantamal II/Padang, Danlanud Sultan Sjahrir Padang, dan Walikota Padang. (***)

*(Biro Humas Setjen Kemhan)

Continue Reading

Trending