Connect with us

Berita

Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nduga Mendesak Panglima TNI Mengakui Diri sebagai Pelaku Pembunuhan 4 Warga Sipil Nduga di Timika

Published

on

Dok. : Istimewa

Jakarta, goindonesia.co – Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nduga se-Indonesia (IMPNI) Kota Studi Jayapura menuntut Presiden Jokowi, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolda Papua, Pangdam Cendrawasih serta Kapolres Mimika bertanggungjawab atas pembunuhan sekaligus mutilasi terhadap 4 (empat) orang warga sipil Kabupaten Nduga Papua.

Hal tersebut disampaikan pelajar dan mahasiswa Nduga se-Indonesia dalam aksi unjuk rasa yang diikuti puluhan orang anggotanya bertempat di lingkaran Abepura, jalan Biak, Kelurahan Kota Baru, Distrik Abepura Kota Jayapura pagi ini jam 09.15 WIT, Minggu (3/09/2022).

Aksi yang berlangsung tertib ini dipimpin oleh Lepania Dronggi dan Frantinus Uburuangge membawa sejumlah spanduk dan pamflet sebagai bentuk protes dan keprihatinan mahasiswa dan pelajar atas apa yang dialami oleh warga masyarakat di Timika beberapa hari sebelumnya.

Berbagai spanduk dan pamflet dibentangkan secara mencolok sehingga mengundang perhatian masyarakat sekitar. Diantaranya berbunyi, “Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa/I Nduga se-Indonesia Kota Jayapura mendesak dengan tegas pihak kepolisian segera menangkap pelaku pembunuhan 4 warga sipil di Timika.”

Di bagian lain, ada juga pamflet bertulisan “6 Anggota TNI adalah watak predator yang melakukan pembunuhan dengan cara mutilasi di Mimika Papua.”

Sementara itu pada bagian sudut lain ada juga pamflet bertuliskan “Desak Panglima TNI Andika Perkasa segera mengaku diri sebagai pelaku pembunuhan 4 warga sipil Nduga di Timika.”

Tampak hadir di tengah peserta aksi unjuk rasa adalah tokoh mahasiswa Nduga Warnus Tabuni selaku penanggungjawab aksi dan juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa/I Nduga se-Indonesia (DPC IPMNI) Kota Jayapura.

Selama aksi berlangsung nampak aparat kepolisian dari Polsek Abepura yang dipimpin secara langsung oleh Kapolsek Abepura AKP Lintong Simanjuntak berjaga di setiap sudut jalan dan mengawal ketat para peserta aksi.

Dok. : Istimewa

Yakoba Lokbere: Cukup sudah, hentikan kekerasan di atas tanah Papua

Kasus pembunuhan dan mutilasi 4 warga Nduga yang terjadi di Timika, Kabupaten Mimika, Papua pada 22 Agustus lalu, juga menjadi perhatian serius para wakil rakyat yang ada di DPR Papua.

Wakil Ketua Kelompok Khusus DPR Papua, Yakoba Lokbere dengan tegas meminta para oknum pelaku pembunuhan dan mutilasi empat warga sipil itu, dihukum seberat-beratnya sesuai dengan Undang-undang yang berlaku di negara ini.

“Ini harus benar-benar diselesaikan sesuai aturan kemiliteran. Sanksi hukum yang berat bukan saja harus diterima para pelaku warga sipil, namun para pelaku oknum aparat keamanan itu juga harus ditindak sesuai standar sanksi militer, ” tegas Yakoba Lokbere yang disampaikan kepada sejumlah Wartawan di Hotel Horison Diana Timika, Kabupaten Mimika, Papua (Jumat 02 September 2022).

Dalam mengawal kasus ini, Yakoba Lokbere pun mengakui, secara langsung ia telah bertemu dengan Presiden Jokowi dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat melakukan kunjungan kerja ke Timika kemarin.

Yakoba Lokbere menambahkan, dari komitmen Presiden dan Panglima TNI, kami berharap ini bukan hanya sekedar kata-kata tapi segera di tindak lanjuti agar ada efek jera bagi para pelaku.

“Sehingga kejadian sadis seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Di Papua ini, sudah banyak yang menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak berprikemanusiaan dan tidak bertanggungjawab. Jadi, cukup sudah, hentikan kekerasan diatas tanah ini,” pesan Yakoba Lokbere.

Masih menurut Yakoba, kasus ini masuk kategori pelanggaran HAM berat. Sebab, bagian anggota tubuh korban bagian kepala dan kaki sampai saat ini belum ditemukan, yang jumlahnya empat orang.

Untuk itu, Yakoba Lokbere menilai, para pelaku bisa dipidana dengan hukuman mati, agar ke depan tidak ada yang berani lagi memutilasi manusia dengan cara biadab seperti itu. (***)

Berita

Tutup Pertemuan CEM-MI, Indonesia: Percepatan Transisi Energi Tanggung Jawab Semua Negara

Published

on

Kementerian ESDM (Foto : @www.esdm.go.id)

Bali, goindonesia.co – Pertemuan tahunan forum internasional Clean Energy Ministerial (CEM) Senior Offical’s Meeting and Mission Innovation (MI) yang diselenggarakan mulai 15-17 Mei 2024 di Bali secara resmi ditutup. Brazil akan menjadi tuan rumah pertemuan selanjutnya pada tahun depan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diwakili oleh Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Agus Cahyono Adi mengungkapkan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh delegasi CEM dan MI yang telah bekerja sama dengan apik selama pertemuan tiga hari ke belakang.

“Terima kasih juga kami sampaikan kepada co-host dari Australia, Sekretariat CEM, dan Sekretariat MI yang telah menyusun dan melaksanakan pertemuan tahunan ini dengan baik,” ujarnya pada sesi closing plenary pertemuan tersebut di Badung, Bali, Jumat (17/5).

CEM dan MI, ungkap Agus, sebagai salah satu platform global dalam bidang teknologi dan energi bersih dapat berbagi pengalaman dan pembelajaran dalam mengimplementasikan percepatan pengembangan kebijakan dan teknologi, khususnya bagi seluruh negara anggotanya, dan bisa diterapkan pula kepada negara global di luar anggota CEM dan MI.

“Kami berharap bahwa semua hal yang dihasilkan dari semua sesi dapat berkontribusi dalam pembuatan kebijakan dalam percepatan transisi energi global,” tuturnya.

Selama tiga hari, para delegasi CEM dan MI mengikuti pertemuan secara keseluruhan, maupun dipecah kepada sesi-sesi khusus yang membahas topik secara spesifik. Sesi yang diikuti oleh seluruh delegasi membahas terkait berbagai macam tentang transisi energi bersih, mengerucutkan kebutuhan dalam transisi energi, hingga pembahasan pengembangan teknologi serta solusi dalam melakukan inovasi.

Setiap delegasi diberikan kesempatan untuk menguraikan pandangan tentang peran masing-masing di dalam dunia internasional. Kemudian mendiskusikan perubahan konteks transisi energi sejak peluncuran CEM dan MI, serta dampak dari berkembangnya kerja sama multilateral. Sehingga peran dari forum CEM dan MI dapat terlihat untuk menyampaikan dan terus mendukung perubahan yang terkoordinir dalam mengejar ambisi net zero emission secara global.

Forum CEM merupakan pertemuan tahunan bidang energi yang telah berlangsung pada tahun 2010 sebagai upaya tindak lanjut COP-15 UNFCCC di Denmark. CEM terdiri dari 29 negara anggota yang bertujuan memajukan kebijakan dan program peningkatan teknologi energi bersih, knowledge sharing and best practices, serta mendorong dilakukannya transisi menuju ekonomi bersih secara global.

Sementara MI merupakan inisiatif global dalam mendorong revolusi energi bersih yang diluncurkan oleh 20 negara pada COP21 di Paris Tahun 2015. Negara yang tergabung dalam MI kini berjumlah 24 negara, dan berkomitmen untuk meningkatkan hingga 2x lipat pendanaan penelitian dan pengembangan di bidang energi bersih dalam 5 tahun ke depan. (***)

*Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Continue Reading

Berita

Pertamina Merilis Competency Development Program

Published

on

Seremonial launching Competency Development Program di Grha Pertamina, Jakarta(Foto : @www.pertamina.com)

Jakarta, goindonesia.co – Pertamina merilis program barunya bernama Competency Development Program, dalam rangka meningkatkan kapabilitas perwira Pertamina. 

Program ini merupakan bagian dari Pertamina Investment Excellent untuk menjawab kebutuhan serta tantangan bisnis ke depan, khususnya terkait pengelolaan dan eksekusi investasi.

Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hattari mengatakan sesuai tagline Pertamina yaitu “Energizing You”, Perwira Pertamina sendiri perlu diberikan energi melalui transformasi dan bangun budaya. Pertamina kedepannya harus terbang lebih tinggi dan terus melihat kedepan. Untuk itu, perubahan budaya (culture) menjadi sebuah keharusan.

“Mewakili Kementerian BUMN dan pak Menteri BUMN berpesan kita semua perlu terlibat menjadi bagian dari transformasi. Seluruh Perwira Pertamina harus menjadi bagian dari program ini dan menjadi agen perubahan, membangun jaringan dan meningkatkan kolaborasi, untuk memberikan kontribusi positif bagi Pertamina dan Indonesia,” jelas Rabin pada kesempatan seremonial launching Competency Development Program di Grha Pertamina, Jakarta (17/5).

Rabin menilai Pertamina Competency Development Program adalah salah satu bentuk komitmen Pertamina dalam mengembangkan budaya yang kuat dan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas Perwira Pertamina.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan Competency Development Program menjadi komitmen dan fokus Pertamina, baik holding, sub holding, maupun anak perusahaan guna mendukung upaya untuk meningkatkan investasi Pertamina yang berkualitas.

“Saya mengajak seluruh Perwira Pertamina untuk menyambut dengan antusias dan komitmen menjalankan program tersebut. Apresiasi juga kepada Perwira maupun seluruh partner dan fasilitator yang mendukung program ini,”kata Nicke.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan Pertamina memberikan ruang kesempatan kepada seluruh perwira untuk berkarya, salah satunya melalui program Competency Development Program yang telah dirilis ini, menjadi kesempatan perwira untuk ikut terlibat secara langsung sekaligus meningkatkan value perwira sebagai aset terbaik perusahaan untuk mendukung kinerja perseroan jangka panjang.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (***)

*PT. Pertamina (Persero)

Continue Reading

Berita

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Published

on

Sumur minyak PT. Pertamina (Persero) (Foto : @www.pertamina.com)

Jakarta, 17 Mei 2024 – Sepanjang 2023, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil mempertahankan posisinya sebagai penghasil minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia, dengan produksi sebesar 167.270 barel setara minyak per hari (BOEPD). Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Ruby Mulyawan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PHR, yang dihadiri dewan komisaris, dan perwakilan pemegang saham di Jakarta pada Kamis (16/5). 

“Di tahun kedua beroperasi pasca proses alih kelola, PT Pertamina Hulu Rokan terus menunjukkan perkembangan yang sangat berarti. Perseroan mengakselerasi kegiatan eksplorasi dan pengembangan melalui berbagai terobosan dengan melakukan peningkatan keandalan peralatan pengeboran dan menerapkan kegiatan pengeboran secara paralel (offline activity), penerapan teknologi dan digitalisasi, serta melakukan investasi yang dapat mendukung peningkatan kinerja perusahaan,” kata Ruby.

Pada tahun 2023, PHR menjalankan strategi investasi yang tidak hanya terfokus pada peralatan operasional, tapi juga pada aspek pengembangan teknologi dan sumber daya manusia (SDM), serta investasi pada pengembangan bisnis (business development) dan non-bisnis (non-business development). Melalui langkah-langkah tersebut, kata Ruby, PHR mampu mempertahankan posisinya sebagai produsen minyak terbesar di Indonesia. 

“Kami meyakini bahwa melalui program-program operasi, pengembangan bisnis dan inisiatif inovasi teknologi digital yang dijalankan sepanjang tahun 2023, PHR mampu meraih pertumbuhan yang berkelanjutan,” jelas Ruby.

Di tengah tantangan ekonomi global dan geopolitik, kinerja PHR ini mendapatkan apresiasi dari Dewan Komisaris. “Kami mengapresiasi upaya-upaya dari manajemen dalam mencapai target kinerja yang ditetapkan di tahun 2023. Beberapa inisiatif yang dijalankan Direksi, seperti optimisasi rig drilling cycle time, optimisasi rig WOWS cycle time, well clustering program pengeboran, penambahan jumlah rig efektif, optimisasi sumur dan kerja ulang serta beberapa inisiatif lainnya dalam mendukung pencapaian RKAP PHR 2023,” kata Virano Gazi Nasution, Komisaris Utama PHR. 

Lebih lanjut, Dewan Komisaris optimis PHR dapat meraih pertumbuhan yang baik pada 2024, kendati ekonomi global diprediksi masih akan cukup menantang, melalui peningkatan keandalan aspek keselamatan, instalasi dan peralatan, serta pengaplikasi teknologi dan digitalisasi. 

Pada tahun 2023 banyak hal yang telah dilaksanakan oleh PHR, salah satunya adalah pembayaran dana Participating Interest (PI) sebesar 10% dengan total nilai Rp3,5 triliun kepada PT Riau Petroleum Rokan (RPR), sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pengelola dana PI yang ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Riau.

Tak hanya itu, PHR juga berhasil menambah cadangan reserve migas sebesar 86,95 juta barrel setara minyak (MMBOE), yang di atas target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PHR 2023 sebesar 73,51 MMBOE. 

Seiring kinerja operasi, PHR juga memperhatikan aspek lingkungan. Dalam upayanya, pada 2023, PHR berhasil mereduksi emisi karbon dioksida (CO2) sebesar 74.827 ton dan meraih predikat Biru Proper (Public Disclosure Program for Environmental Compliance), yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk 3 (tiga) area operasi di Minas-Siak, Duri Steam Flood (DSF) dan Bekasap-Rokan. 

“Sejalan dengan prinsip memberikan manfaat kepada Masyarakat, PHR menjalankan 24 program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), dengan anggaran Rp 24,69 miliar, yang mampu menjangkau lebih dari 32 ribu penerima manfaat. “Pelaksanaan program TJSL ini merupakan bagian dari penerapan prinsip keberlanjutan dalam rangka mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan Pemerintah,” kata Ruby.

Dalam menjalankan tata kelola perusahaan, PHR terus memperkuat komitmen untuk terus meningkatkan kualitas penerapan prinsip good corporate governance (GCG), dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan, baik terhadap struktur, organ dan mekanisme tata kelola. Pada Februari 2023, PHR menerima sertifikat ISO 37001:2016 atas komitmen dalam menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). Sertifikat berstandar internasional ini diraih PHR setelah melalui serangkaian audit eksternal.

Sementara itu, berdasarkan perhitungan yang dilakukan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), lembaga pemeringkat yang diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat kesehatan PHR berdasarkan corporate rating adalah AAA. Hal ini menunjukkan kemampuan PHR memenuhi komitmen keuangan jangka panjang.

Ruby menilai, PHR berhasil melalui tahun 2023 yang penuh tantangan dengan capaian kinerja yang baik. Capaian ini tak lepas dari peran penting baik dari jajaran Dewan Komisaris, pemegang saham, SKK Migas dan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta masyarakat.

“Terima kasih atas kerja sama yang sudah terjalin dengan baik selama ini. Dengan penuh optimisme, mari kita terus berkarya dan berinovasi untuk meningkatkan kemampuan Perseroan, sehingga PHR senantiasa berdiri kokoh dan terus berkembang sebagai Perseroan yang berprestasi dan berintegritas,” pungkas Ruby.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, pengelolaan blok migas raksasa seperti Blok Rokan oleh Pertamina mencerminkan semangat Indonesia untuk mewujudkan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi nasional. “Melalui kinerja 2023 ini, PHR berhasil membuktikan inovasi dan teknologinya mampu menjaga level produksi blok Rokan, sehingga menjadi salah satu produsen minyak terbesar di Indonesia. Di kompleks PHR, kami juga menempatkan pembangkit listrik tenaga surya seluas 28,2 hektar, hal ini juga menjadi kebanggaan Pertamina dalam pengembangan energi transisi,” jelas Fadjar. 

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

TENTANG PHR WK ROKAN

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah  Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018.

Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021. Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.

Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina. Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.  (***)

*PT Pertamina(Persero)

Continue Reading

Trending