Connect with us

Berita

Kasad Jadi Tamu Istimewa Di Tahun Dies Natalis Ke 41 Unitomo

Published

on

Foto: Dispenad

Jakarta, goindonesia.co : Rektor Universitas Dr. Sutomo (Unitomo) Dr. Siti Marwiyah, S.H., M.H., mengungkapkan kehadiran Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M., menjadi tamu istimewa di tahun Dies Natalis ke 41 universitas yang dipimpinnya tersebut.

“Hari ini kita punya tamu yang sangat istimewa, Bapak Jenderal Dudung Abdurachman. Tentu kita berbangga, di Tahun Dies Natalis ke 41 Unitomo, beliau berkenan hadir di Unitomo,” kata Rektor Unitomo saat memberikan sambutan pengantar pada Kuliah Umum oleh Kasad kepada 250 mahasiswa Unitomo. Sabtu, (21/5/2022).

Lebih lanjut disampaikannya, kebanggaan atas kehadiran Kasad ini bertambah karena dalam kesempatan itu juga Jenderal TNI Dudung Abdurachman akan membuka secara resmi KKN Tematik tentang Kebencanaan, dimana mahasiswa yang akan melaksanakan KKN tersebut juga hadir mengikuti kuliah umum yang diberikan oleh Kasad.

“Semoga kegiatan ini menjadi barokah dan kemajuan bagi Unitomo ke depan,” ujarnya.

Dalam kuliah umum itu, Kasad mengajak mahasiswa Unitomo yang juga sebagai generasi milineal untuk membangun kebersamaan dalam keberagaman di kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sebagai upaya menangkal dampak negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi yang menjadikan dunia tanpa batas.

Dikatakan Kasad, saat ini informasi dari sumber yang terbuka mudah didapatkan dengan memanfaatkan jaringan internet. Kemudahan mendapatkan informasi itu, juga diiringi perkembangan berita-berita bohong yang dilakukan terus menerus dengan menggunakan berbagai platform media maupun secara langsung, yang akan menyebabkan mudahnya terjadi konflik SARA.

“Kita terbangun dengan keberagaman, kita terbangun dari suku, agama maupun golongan yang sangat rentan, sehingga perlu literasi yang baik dan kepedulian kita semua untuk mencegah terjadinya konflik tersebut,” kata Kasad.

Lebih lanjut Kasad menyampaikan, pentingnya persatuan dan kesatuan untuk menghadapi ancaman-ancaman eksternal yang dihadapi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, para Founding Father Indonesia seperti Ir. Soekarno, Bung Tomo (Sutomo), Jenderal Besar Soedirman dan lain-lain telah memberikan contoh betapa kuatnya semangat persatuan dan kesatuan untuk menghadapi ancaman dalam perjuangannya.

“Kita telah memiliki nilai-nilai pemersatu yaitu Pancasila, sehingga nilai-nilai ini harus betul-betul kita jaga dan lestarikan. Begitu juga, semangat Bhinekka Tunggal Ika yang harus kita kokohkan menjadi kekuatan, sehingga perbedaan justru menjadi pemersatu,” ucapnya.

Untuk itu, Kasad berharap mahasiswa dapat mengambil peran untuk mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat, karena mahasiswa dengan kemampuan intelektualnya merupakan agen-agen perubahan, garda terdepan, penerus bangsa dan kontrol sosial dalam menjaga dan mewariskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

“Mari kita bersama-sama membela bangsa ini, jangan terlalu banyak berpikir untuk bangsa tetapi lakukan yang terbaik untuk bangsa ini,” ajak dan pungkas Kasad.

Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh Aster Kasad, Asrena Kasad, Aslog Kasad, Kasdam V/Brawijaya, Staf Khusus Menkopolhukam, para Wakil Rektor dan Dekan Unitomo ini, dilakukan pertukaran pelakat, penyerahan hibah 10 buah laptop, dan penandatanganan prasasti launching KKN Tematik. (***)

(Dispenad)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Hadiri WEC Ministrial Roundtable Meeting, Menteri ESDM Beber Upaya Indonesia Kurangi Emisi

Published

on

Menteri ESDM, Arifin Tasrif menghadiri Ministrial Roundtable Meeting World Energy Congress (WEC) di Rotterdam, Belanda (Foto :@www.esdm.go.id)

Rotterdam, Belanda, goindonesia.co – Dalam lawatannya ke Benua Biru, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menghadiri Ministrial Roundtable Meeting World Energy Congress (WEC) di Rotterdam, Belanda, Rabu (24/4). Dalam forum tersebut, Arifin menegaskan bahwa Indonesia memiliki komitmen kuat dalam mendukung upaya global untuk mempercepat transisi energi. Hal tersebut dibuktikan dengan target Enhanced Nationally Determined Contribution (e-NDC) yang telah disampaikan Indonesia kepada dunia internasional di tahun 2022 lalu.

“Dalam dokumen tersebut, Indonesia meningkatkan target penurunan emisi gas rumah kaca menjadi 32%, dari sebelumnya 29% dengan upaya sendiri, dan 43% melalui bantuan internasional, dari yang sebelumnya 41%,” ujar Arifin.

Pemerintah Indonesia, urai Arifin, saat ini tengah menyusun target yang lebih ambisius dalam mengurangi emisi GRK, yang nantinya akan disampaikan ke dunia internasional dengan dituangkan ke dalam dokumen NDC kedua. Hal ini menjadi bagian upaya Indonesia untuk terus meningkatkan komitmennya dalam mengatasi dampak perubahan iklim global.

Untuk mencapai target tersebut, Arifin menekankan bahwa diperlukan kesiapan dan ketersediaan sumber daya mineral kritis. Ia menyebut bahwa mineral kritis sangat diperlukan karena merupakan bahan dasar untuk elemen dalam teknologi bersih, seperti untuk panel surya dan lainnya.

“Hal itu sejalan dengan usaha pemerintah Indonesia untuk mengurangi penggunaan sumber bahan bakar fosil dan meningkatkan pemanfaatan sumber energi yang berasal dari energi baru terbarukan (EBT),” imbuhnya.

Upaya lain yang dilakukan Indonesia untuk mencapai target pengurangan emisi, tambah Arifin, adalah dengan mendorong pergeseran pemanfaatan mobil listrik untuk menggantikan mobil berbasis energi fossil, dengan menawarkan kemudahan kepemilikan dengan insentif yang menarik.

“Di sektor industri, inovasi untuk mengganti boiler konvensional dengan boiler listrik dan teknologi pompa panas dapat meningkatkan efisiensi energi sebesar 75%-95% dan mengurangi emisi sebesar 20%-60%. Juga mengintensifkan teknologi penangkapan dan penyimpanan CO2 dalam produksi hidrogen untuk industri baja dan petrokimia,” terangnya.

Meski demikian, Arifin menyebut bahwa semua hal tersebut harus membutuhkan kolaborasi yang sangat luas, tidak hanya dengan seluruh stakeholder di dalam negeri, namun juga membutuhkan kolaborasi antar negara untuk mempercepat transisi menuju energi bersih.

“Kolaborasi tidak hanya didasarkan pada prinsip-prinsip perdagangan dan investasi, tetapi juga mempertimbangkan keuntungan antar pihak, dengan peningkatan industri lokal, konten lokal, penciptaan lapangan kerja, dan interkonektivitas regional serta pendanaan,” Pungkas Arifin.

Untuk diketahui, Pertemuan the 26th World Energy Congress diselenggarakan pada 22-25 April 2024, oleh World Energy Council bersama dengan Ministry of Economic Affairs and Climate Policy Pemerintah Belanda, dengan mengambil tema ‘Redesigning Energy for People and Planet’.

Kongres ini merupakan pertemuan energi global yang akan menghadirkan lebih dari 200 pembicara C-suite dan kurang lebih 70 Menteri, serta lebih dari 7000 pemangku kepentingan di energi internasional guna memungkinkan dialog antar pemerintah tingkat tertinggi dan menyatukan dunia usaha dan komunitas untuk mewujudkan transisi energi yang lebih cepat, adil, dan terjangkau luas.  (***)

*Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Continue Reading

Berita

Kementerian ESDM Targetkan PLTA Pertama di Aceh Beroperasi Akhir Tahun 2024

Published

on

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu saat melakukan kunjungan kerja ke Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan (88 MW) di Aceh Tengah, Provinsi Aceh (Foto : @www.esdm.go.id)

Provinsi Aceh, goindonesia.co – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan terus mendorong percepatan penggunaan energi hijau untuk pembangkit tenaga listrik. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu saat melakukan kunjungan kerja ke Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan (88 MW) di Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Selasa (23/4).

“PLTA Peusangan ini merupakan PLTA pertama di Provinsi Aceh dan saat ini progres fisik dilapangan telah mencapai 94,71% yang direncanakan Commercial Operation Date (COD) unit 1 (45 MW) pada akhir tahun 2024 dan unit 2 (43 MW) di Mei 2025,” ujar Jisman.

Jisman berharap untuk dapat COD sesuai target, karena dari segi pembebasan lahan, konstruksi, sudah di angka lebih dari 90%. Ia menyebut bahwa tantangan ke depan di sektor ketenagalistrikan, bukan hanya terkait masalah keandalan, efisiensi dan harga listrik yang murah, namun juga masalah lingkungan, yang berimbas kepada tuntutan pengelolaan emisi dan peningkatan penggunaan energi bersih.

“Harapannya nanti di akhir Desember udah jadi, ini penting buat negara, PLN dan juga masyarakat. Buat negara jelas Pemerintah mendukung dekarbonisasi dan net zero emmision, dan kita mau mengurangi emisi di negara kita serta support pengurangan emisi di dunia,” terang Jisman.

PLTA Peusangan, urainya, akan menjadi salah satu tulang punggung pemanfaatan energi bersih di Pulau Sumatera, karena memiliki peranan yang sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan tenaga listrik, khususnya untuk di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. PLTA Peusangan memiliki peran sebagai pembangkit baseload, menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik, meningkatkan keandalan sistem, berkontribusi dalam Bauran EBT sebesar 0,61% dalam mencapai target bauran nasional dan untuk jangka panjang akan menurunkan konsumsi LNG di Sumatera Utara.

Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto, pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa PLTA Peusangan ini adalah proyek PLTA terlama sepanjang sejarah.

“Dari tahun 1994 dimulai dengan pekerjaan preparasi dan sempat terhenti tahun 1996 karena ada masalah sosial politik, kemudian kembali dilanjutkan tahun 2011, dan sampai 2024 progresnya sudah mencapai 94%,” ungkap Wiluyo.

Wiluyo menjelaskan terkait dengan hambatan yang ada dalam pembangunan PLTA Peusangan secara teknis sudah bisa PLN tuntaskan, saat ini hanya menyelesaikan isu terkait masalah sosial. Untuk itu PLN akan melakukan sosisalisasi kepada masyarakat terkait dengan dampak dan manfaat adanya PLTA Peusangan.

Untuk diketahui, pendanaan PLTA Peusangan saat ini di biayai oleh Pendanaan dari JICA Jepang. Dalam perencanaannya, Listrik yang dihasilkan dari PLTA Peusangan akan dievakuasi melalui jalur transmisi 150 kV PLTA Peusangan 1 – Takengon dan transmisi 150 kV PLTA Peusangan 2 – Bireun dan distribusi 20 kV Takengon Utara – Takengon Selatan yang saat ini telah selesai pembangunannya. (***)

*Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Continue Reading

Berita

Pertamina NRE-Fikom Unpad: Praktisi-Akademisi Garap Komunikasi Strategis Transisi Energi

Published

on

Corporate Secretary Pertamina NRE, Dr. Dicky Septriadi didaulat sebagai narasumber dalam Kuliah Umum yang dihadiri oleh Manajemen dan Mahasiswa/I Fikom Unpad, membawakan materi bertajuk “Strategi Komunikasi dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan“. (Foto : @www.pertamina.com)

Bandung, goindonesia.co –Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) menjalin kerja sama strategis dalam sosialisasi energi baru dan terbarukan serta transisi energi di Indonesia pada Senin (22/4). Kesepakatan kerja sama tersebut ditandatangani di Auditorium Pasca Sarjana Fikom Unpad oleh Dekan Fikom Unpad, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., S.H., M.Si dan Corporate Secretary Pertamina NRE, Dr. Dicky Septriadi.

Perjanjian kerja sama ini bertujuan untuk mengintegrasikan keahlian dan sumber daya dari kedua belah pihak untuk menciptakan program komunikasi strategis yang efektif dan komprehensif serta mudah dipahami bagi kalangan mahasiswa dan masyarakat secara umum.

Dadang mengatakan, “Kerja sama ini merupakan langkah yang sangat penting dalam mendukung transisi energi yang merupakan momentum peralihan menuju energi terbarukan di Indonesia. Melalui pendekatan komunikasi yang efektif, kami berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dalam hal ini mahasiswa tentang pentingnya transisi energi untuk masa depan yang berkelanjutan.”

Sementara itu pada kesempatan yang sama Dicky menyampaikan, “Pertamina NRE sebagai bagian dari Pertamina Group berkomitmen untuk menjadi motor penggerak dalam mendukung transisi energi nasional. Kerja sama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad akan memperkuat upaya kami dalam menyebarkan informasi yang kredibel, menarik dan mudah dipahami dalam rangka mengedukasi masyarakat tentang energi baru dan terbarukan.”

Seiring dengan kegiatan penandatanganan kerja sama tersebut, Dicky didaulat sebagai narasumber dalam Kuliah Umum yang dihadiri oleh Manajemen dan Mahasiswa/I Fikom Unpad. Dicky membawakan materi bertajuk “Strategi Komunikasi dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan“.

Dalam kesempatan tersebut, Dicky juga menyampaikan bahwa Pertamina NRE percaya generasi muda Indonesia tidak hanya menjadi pewaris bumi Pertiwi, melainkan juga memiliki peran dan pengaruh yang besar dalam meneruskan tongkat estafet transisi energi di Indonesia. Untuk itu generasi muda harus memiliki pengetahuan yang baik tentang transisi energi dan memiliki semangat untuk berkontribusi demi masa depan energi yang berkelanjutan.

Program kerja sama ini mencakup berbagai kegiatan seperti perumusan kurikulum Komunikasi Strategis Energi Baru Terbarukan, rangkaian seminar, workshop, pengembangan materi edukasi, serta berinteraksi langsung dengan area operasi. Selain itu kolaborasi ini juga akan melakukan kegiatan kampanye publik melalui media massa dan platform digital dengang mengusung topik-topik menarik tentang transisi energi, hal tersebut bertujuan untuk membiasakan topik tersebut menjadi diskusi sehari-hari di tengah masyarakat.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina mendorong kolaborasi seluruh pihak dalam proses transisi energi di Indonesia.

“Tren dunia mengarah pada transisi energi. Untuk mencapai target Pemerintah Indonesia dalam Net Zero Emission (NZE), Pertamina sebagai pemimpin transisi energi membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk civitas akademika serta mitra bisnis,” tukas Fadjar.

Kerja sama antara Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad dan Pertamina ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat praktisi dan peneliti untuk terus mengoptimalkan kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri dalam mendukung transisi energi di Indonesia serta mendukung pencapaian Net Zero Emission 2060.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (***)

*PT. Pertamina (Persero)

Continue Reading

Trending