Connect with us

Berita

Kombinasi Skills, Knowledge dan Attitude, Kunci Sukses Kehidupan

Published

on

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor (tengah) di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan (Foto : @kemnaker.go.id)

Medan, goindonesia.co -Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor meyakini peserta yang mengikuti pelatihan di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan, bakal memiliki kesuksesan dalam karir dan kehidupan. Keyakinan tersebut didasari BBPVP Medan, bukan hanya sekedar menggelar pelatihan untuk meningkatkan keterampilan teknis peserta, melainkan juga untuk membangun karakter, kreativitas dan kemampuan berpikir kritis. 

“Kami percaya kombinasi antara skills, knowledge, dan attitude yang kuat adalah kunci untuk kesuksesan dalam karir dan kehidupan, ”  ujar Afriansyah Noor melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Senin (29/4/2024). 

Afriansyah Noor mengatakan tiga paket pelatihan digelar di BBPVP Medan yakni program pelatihan housekeeping, tata rias kecantikan dan cabinet making. Tiga pelatihan tersebut telah berjalan selama satu bulan dan para perserta diharapkan telah kompeten dalam bidang tersebut. 

“Kami harap setelah menyelesaikan pelatihan, para peserta dapat segera memperoleh pekerjaan, baik di sektor formal, maupun sektor informal, ”  kata Afriansyah saat menutup Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) di kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (26/4/2024) lalu. 

Menurut Afriansyah, sebagai lembaga pelatihan yang berkualitas dan terpercaya, BBPVP Medan memiliki peran sangat penting dan dirancang untuk memperkuat kemampuan tenaga kerja dalam berbagai bidang, khususnya di bidang pariwisata dan konstruksi. “Mulai dari keterampilan teknis hingga soft skills yang dibutuhkan di dunia kerja, ”  ujarnya.  (***)

*Biro Humas Kemnaker

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Kemenperin Boyong Industri Tampilkan Inovasi dalam Ajang WWF ke-10 di Bali

Published

on

Salah satu booth expo Kemenperin yang memfasilitasi perusahaan binaan di Even World Water Forum, Bali (Foto : @kemenperin.go.id)

Bali, goindonesia.co – Kementerian Perindustrian mendukung penuh penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024. Forum tingkat internasional ini dibentuk untuk meningkatkan komitmen dan aksi seluruh pemangku kepentingan tentang pentingnya air dalam kehidupan manusia dan untuk mendorong kerja sama internasional dalam menjawab isu tantangan air global.

“Pada gelaran WWF ke-10 ini, Kemenperin turut berpartisipasi dalam expo dan fair. Kami memfasilitasi sejumlah pelaku industri untuk menampilkan inovasinya terkait upaya pengelolaan dan pengembangan sumber daya air yang berkelanjutan,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika di Nusa Dua, Bali, Senin (20/5).

Dirjen Industri Agro menyampaikan, Kemenperin memfasilitasi empat perusahaan binaan Ditjen Industri Agro untuk mengisi booth expo yang terletak di Kintamani Lobby Nusa Dua (KN02), Bali Nusa Dua Convention Center dengan total luasan 27 m2. Adapun empat perusahaan yang difasilitasi adalah PT Bali Agung Waters, PT Bentoel Prima, PT Langgeng Kreasi Jayaprima, dan PT Amerta Indah Otsuka.

PT Amerta Indah Otsuka mengusung inovasinya yang dinamakan “Otsuka Blue Planet”. Ini merupakan wujud penerapan digitalisasi atau berbasis teknologi industri 4.0 dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja produksi dan pengolahan air yang berhasil menurunkan limbah produksi. Selanjutnya, PT Bentoel Prima (BAT Group), menampilkan inisiatif pengelolaan sumber daya air melalui tema “Save the Drop”, yang membagikan konsep praktik terbaik dalam daur ulang limbah air, konservasi air, dan efisiensi penggunaan air.

Sementara itu, PT Langgeng Kreasi Jayaprima, memamerkan penggunaan sistem digitalisasi 4.0 untuk mengontrol dan monitoring teknologi filterisasi menjadi lebih maksimal. Penggunaan teknologi tersebut berhasil melakukan efisiensi penggunaan sumber daya air sebesar 80 persen (dari 11 menjadi 2 liter air). Perusahaan juga menjaga keberlangsungan ketersediaan air, melalui kerja sama perusahaan dengan Yayasan Bambu Lestari sejak perhelatan G20 tahun 2022 di Bali untuk penanaman bambu dan agroforestry.

Kemudian, PT Bali Agung Waters, menunjukkan teknologi penggunaan sumber air dari Gunung Agung yang mengalir bebas, sehingga tidak merusak akuifer dan ekosistem. Sumber daya air yang tidak digunakan untuk produk, dikembalikan ke jaringan irigasi Subak. Produk air minum dalam kemasan yang dihasilkan telah tersertifikasi sebagai “Air Mineral Alami”, sehingga tidak ada penambahan zat kimia apapun ke dalam produk.

“Kami juga berharap adanya pertukaran pengetahuan atau diskusi untuk mendorong kemitraan dalam upaya menciptakan ‘Water for Shared Prosperity’,” ujar Putu. Menurutnya, kegiatan expo ini bisa menjadi ajang edukasi bagi masyarakat umum terkait tentang isu air maupun kegiatan 10th World Water Forum.

Selain memfasilitasi industri pada expo tersebut, Ditjen Industri Agro Kemenperin turut memboyong pelaku industri binaannya menampilkan produk unggulan dengan mengisi empat booth fair yang terletak di Tsunami Shelter Plaza Kuta. Adapun luasan masing-masing booth sekitar 4 x 2 m, yang terdiri dari tiga booth kategori culinary serta satu booth kategori art and craft.

“Jadi, ada produk minuman sari kacang hijau dengan merek Mungbee, berikutnya ada produk freeze dried fruit dengan merek Freezty, Pipiltin Coklat Freezedried, Otani, dan Sadjian. Selain itu, ada produk natural Indonesian cheese and snack, dengan merek Rosalie Cheese,” sebut Putu. Sedangkan, untuk booth art and craft, akan diwakili oleh PT Langgeng Kreasi Jayaprima dengan menampilkan produk hasil budidaya bambu untuk program konservasi air.

Pelaksanaan WWF Ke-10 dihadiri delepan kepala negara dan 105 menteri. Kedelapan kepala negara tersebut berasal dari Timor Leste, Fiji, Tajikistan, Sri Lanka, Hungaria, Maroko dan Indonesia selaku tuan rumah. Selain itu, sebanyak 132 negara dan organisasi internasional, dengan jumlah peserta diperkirakan mencapai sekitar 46 ribu orang akan hadir di KTT WWF ke 10.

Forum Air Dunia ini mengusung tema besar “Water for Shared Prosperity” atau “Air untuk Kemakmuran Bersama”. Forum air dunia ini akan memberikan berbagai manfaat politik bagi Indonesia, mulai dari peningkatan pengaruh internasional hingga peluang untuk memperkuat diplomasi dan kerja sama di sektor air. Pelaksanaan WWF tersebut, juga akan membahas empat hal, yakni konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi serta mitigasi bencana alam. (***)

*Tim Pengelola Website Kemenperin

Continue Reading

Berita

Presiden Jokowi Bertemu Elon Musk, Bahas Potensi Pengembangan Investasi di Indonesia

Published

on

Presiden Joko Widodo bertemu dengan CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Senin, 20 Mei 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr

Bali, goindonesia.co – Presiden Joko Widodo bertemu dengan CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Senin, 20 Mei 2024. Presiden Jokowi dan Elon Musk antara lain membahas akselerasi transformasi digital di Indonesia hingga potensi pengembangan investasi di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengapresiasi Musk atas keikutsertaannya sebagai pembicara di forum tersebut dan membahas pentingnya pengelolaan air. Presiden Jokowi juga mengundang Musk untuk mengembangkan lebih lanjut investasinya di Indonesia, yang mencakup perusahaan-perusahaan seperti SpaceX, Tesla, Neuralink, dan Boring.

“Pak Musk, Indonesia saat ini sedang menjalani percepatan transformasi digital nasional dan membuka banyak potensi investasi di sektor infrastruktur, teknologi pemerintahan, ekonomi digital, dan masyarakat digital. Oleh karena itu, kami mengapresiasi dan terus mendorong pengembangan investasi perusahaan SpaceX, Tesla, Neuralink, dan Boring di Indonesia,” ujar Presiden Jokowi.

Terkait dengan kerja sama Starlink yang telah berjalan, Presiden Jokowi berharap Starlink dapat bersinergi dengan penyedia internet di Indonesia untuk menyediakan akses internet yang terjangkau, mengutamakan perlindungan konsumen, memberikan harga yang lebih murah untuk penggunaan layanan publik termasuk di puskesmas hingga sekolah terpencil di Indonesia.

Elon Musk, dalam tanggapannya, menyatakan kehormatannya bisa berpartisipasi dalam forum tersebut dan merasa senang bisa berada di Bali. “Kami berharap dapat menyediakan konektivitas Starlink untuk mendukung fasilitas pendidikan dan kesehatan di Indonesia,” kata Musk.

Kunjungan Musk ini juga menandakan minat yang tinggi dari investor global dalam ekonomi digital Indonesia, serta potensi kerja sama di masa depan yang akan mendukung infrastruktur digital di seluruh Tanah Air.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. (***)

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Berita

Penjelasan Kemenperin atas Penumpukan Kontainer Impor

Published

on

Konferensi Pers Kementerian Perindustrian terkait hal penumpukan kontainer di beberapa pelabuhan utama, seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Belawan (Foto : @kemenperin.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Berkenaan dengan situasi yang berkembang dalam beberapa hari terakhir mengenai penumpukan kontainer di beberapa pelabuhan utama, seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Belawan, Kementerian Perindustrian menjelaskan beberapa poin dalam Konferensi Pers yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (20/5)

Pertama, Kementerian Perindustrian mendukung arahan Presiden untuk menyelesaikan masalah penumpukan kontainer di pelabuhan. Seiring dengan hal tersebut, Kemenperin juga mendukung penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan  Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, sepanjang melindungi industri dalam negeri,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif dalam kegiatan tersebut.

Kemenperin menanggapi pernyataan Kementerian Keuangan mengenai penumpukan yang berdampak pada supply chain industri manufaktur dalam negeri. Disampaikan Febri, bahwa sejak kebijakan Permenperin terkait Pertimbangan Teknis (Pertek) diberlakukan, tidak ada keluhan dari pelaku usaha mengenai gangguan suplai bahan baku industri. Sehingga perlu dibuktikan apakah kontainer yang menumpuk tersebut banyak merupakan bahan baku atau bahan penolong bagi industri.

“Selanjutnya, menanggapi pernyataan Kementerian Perdagangan yang menyatakan penyebab penumpukan kontainer tersebut adalah kendala persetujuan teknis sebagai syarat untuk mendapatkan perizinan impor, kami sampaikan bahwa Kemenperin tidak terkait langsung dengan penumpukan kontainer di beberapa pelabuhan tersebut. Sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Perindustrian sebagai pembina industri dalam negeri, kami memiliki kewajiban untuk memastikan kebutuhan bahan baku industri terpenuhi,” tegasnya.

Kedua, posisi pada hari Jumat, tanggal 17 Mei 2024, Kementerian Perindustrian menerima 3.338 permohonan penerbitan pertimbangan teknis (Pertek) untuk 10 komoditas. Dari seluruh permohonan tersebut, telah diterbitkan 1.755 Pertek, 11 permohonan yang ditolak, dan 1.098 permohonan (69,85%) yang dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi persyaratannya.

Ketiga, berdasarkan Rapat Koordinasi yang dilakukan pada hari Kamis, 16 Mei 2024, diperoleh data yang menunjukkan perbedaan jumlah Pertek dan Persetujuan Impor (PI) yang diterbitkan Kementerian Perdagangan. Sebagai contoh, dari total 1.086 Pertek yang diterbitkan untuk komoditas besi atau baja, baja paduan, dan produk turunannya, PI yang diterbitkan sejumlah 821 PI. Volume dari gap perbedaan tersebut kira-kira sekitar 24.000 jumlah kontainer. Di dalam rapat yang sama, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga menyampaikan informasi mengenai ketidaktahuannya, apakah kontainer tersebut dimiliki oleh perusahaan dengan Angka Pengenal Importir Umum atau Angka Pengenal Importir Produsen.

Keempat, Kementerian Perindustrian bertanggungjawab terhadap kelangsungan industri dalam negeri sehingga perlu dijaga dan dilindungi agar barang-barang hasil produksinya dapat terserap oleh pasar, khususnya di dalam negeri. “Dengan demikian, kami memiliki kepentingan agar ada pembatasan terhadap barang-barang impor yang serupa dengan barang-barang sejenis yang sudah diproduksi di dalam negeri,” jelas Febri.

Kelima, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, setiap barang impor yang dimasukkan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya barang-barang yang masuk dalam kategori larangan dan/atau pembatasan (lartas), wajib memiliki dokumen perizinan impor. Untuk mendapatkan perizinan impor tersebut, salah satunya adalah memiliki pertimbangan teknis yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian. Dengan demikian, barang-barang impor yang masuk dalam kategori lartas dimaksud mestinya tidak bisa masuk ke daerah pabean sebelum memiliki dokumen perizinan impor, seperti penumpukan yang terjadi saat ini.

Keenam, penerbitan pertimbangan teknis di Kementerian Perindustrian dilakukan secara elektronik melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas), yang prosesnya diatur di dalam Peraturan Menteri Perindustrian. Sebagai tindak lanjut dari Permendag No. 36 Tahun 2023, Kementerian Perindustrian telah menetapkan seluruh peraturan mengenai tata cara penerbitan pertimbangan teknis terhadap barang-barang yang masuk dalam kategori lartas. Proses penerbitan pertimbangan teknis ditetapkan paling lama dalam waktu lima hari kerja setelah permohonan dan dokumen persyaratannya diterima dengan lengkap dan benar. 

Ketujuh, dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya menjaga industri dalam negeri, Kemenperin harus menjaga keseimbangan antara produksi dalam negeri dengan pasarnya. Febri menekankan bahwa Kemenperin tidak alergi dengan barang impor sepanjang barang-barang tersebut dibutuhkan di dalam negeri, sedangkan produksinya di dalam negeri tidak mencukupi. Dengan demikian, kebijakan Lartas diarahkan untuk tidak mengganggu industri dalam negeri. 

Kedelapan, Kemenperin terus mendorong kemudahan yang diperlukan untuk keberlangsungan industri dalam negeri, salah satunya adalah kemudahan mendapatkan bahan baku. Terhadap komoditas ini, kami selalu memastikan tidak ada hambatan bagi industri dalam negeri mendapatkan bahan baku, baik yang berasal dari dalam negeri maupun impor. Sedangkan terhadap barang-barang jadi atau produk akhir yang langsung dapat dijual ke pasar dalam negeri, Kemenperin berharap untuk tetap dibatasi dan menyesuaikan dengan konsep Neraca Komoditas yang pada prinsipnya menyeimbangkan antara produksi dalam negeri dan produk impor. 

Kesembilan, Kemenperin memahami permasalahan teknis yang diakibatkan adanya perubahan-perubahan kebijakan yang diakibatkan oleh perubahan Peraturan Menteri Perdagangan. Sesuai dengan ketentuan penyusunan peraturan perundang-undangan, setiap penyusunan peraturan harus melalui proses yang melibatkan Kementerian/Lembaga terkait. Oleh karena itu, dampak dari perubahan suatu peraturan tidak menjadi tanggungjawab satu Kementerian/Lembaga saja. 

Kesepuluh, Kemenperin menjalankan seluruh peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang sudah digariskan oleh Bapak Presiden dan tetap mengawal agar tidak banjir produk impor, khususnya produk hilir atau produk jadi, untuk melindungi industri dalam negeri dan investasi, dengan tetap memperhatikan agar tidak lagi terjadi penumpukan barang di pelabuhan. (***)

*Tim Pengelola Website Kemenperin

Continue Reading

Trending