Connect with us

Bisnis

Profesional, Kolaborasi dan Pemasaran Digital Bantu Dongkrak Produk-Produk Lokal

Published

on

JAKARTA – Delapan bulan lebih pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Situasi ini tidak hanya  berpengaruh pada sektor kesehatan, tapi juga dunia usaha. Meski kondisi sulit, beberapa UMKM masih mampu bertahan bahkan berkembang dengan sejumlah inovasi. Profesional, kolaborasi dengan berbagai pihak dan pemanfaatan teknologi digital jadi jurus yang banyak dipakai para UMKM lokal dalam mendongkrak penjualan produk-produk mereka.

Denden Sofiudin, seorang pemilik usaha kopi di Temanggung membuktikan jurus yang kini banyak digunakan para pelaku UMKM di tengah masa sulit ini. Denden sendiri merintis usahanya sejak 2015, ia membuat Rumah Kopi Temanggung untuk memfasilitasi hasil panen kopi dan tembakau para petani lokal.

“Secara pengetahuan saya sama sekali blank, saya tidak punya basic orang kopi, tetapi saya punya pengalaman sehari-hari di dunia digital (online). Saya coba menawarkan itu di online responnya bagus,” kisahnya dalam Webinar KPCPEN dengan tema ‘Pandemi dan Peluang Bisnis Berbasis Kearifan Lokal’, Jumat (27/11/2020)

Setelah sukses, Denden mengajak beberapa temannya untuk melakukan hal yang sama. Denden kemudian turun tangan untuk mengajari teman-temannya memanfaatkan teknologi yang kini banyak tersedia secara gratis atau tidak berbayar.

“Saya buatkan mereka titik-titik di google maps, dengan kata-kata yang harus ada Kopi Temanggung. Karena harapannya, siapapun yang lewat Temanggung dan mau mencari, tinggal di-searching, lalu silahkan dipilih pegiat mana yang mau dituju, sesuai seleranya,” terangnya menunjukkan kunci keberhasilan- bahwa kolaborasi adalah sesuatu yang mutlak dilakukan.

Usahanya memasarkan secara digital, berbuah manis meski dalam masa pandemi. Diakui Denden, nyaris secara keseluruhan penjualan produk rumah kopi Temanggung dilakukan secara online.

“Distribusi dan penjualan rumah kopi Temanggung itu, nyaris 95% semuanya online,” ujar Denden.

Satya Bilal, Wakil Sekjen International Council for Small Business DIY dalam forum yang sama menambahkan, bahwa kini tak cukup jika hanya mengandalkan penjualan lewat daring.

“Banyak sekali sektor-sektor kreatif yang bertumbuh. Contohnya ini di Indonesia Timur, banyak satwa-satwa air, aquascape yang muncul saat pandemi. Banyak UMKM yang tumbuh, ada brand lokal, sociolla setelah 5 tahun, saat pandemi, dia bisa ekspansi selain di Indonesia sampai ke Vietnam,” ujarnya.

Diungkapkan Satya, selain meningkatkan kualitas berbasis kearifan lokal, Satya mendorong para pelaku usaha harus dapat memanfaatkan digital dalam memasarkan produk mereka. “Selama pandemi, banyak orang dipaksa harus meningkatkan kemampuan digital (online),” ungkapnya.

Namun, memanfaatkan teknologi digital saja tidak cukup. Para pelaku UMKM dikatakannya harus dapat memanfaatkan enam hal. Pertama mencari dan menambah akses keuangan (pinjaman/modal), meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (karyawan), berkolaborasi, berinovasi, membuat laporan keuangan secara profesional, dan memanfaatkan fasilitas digital.

“Pertama, kita harus menjadi pelaku yang lebih profesional. Kedua, kita lebih punya sense usaha dari sebelumnya. Kalau misalnya sebelumnya, kita dapat dana 100 rupiah sudah cukup, bagaimana kita bisa mengejar lebih dari 100 rupiah, lebih dari usaha yang ada untuk bisa tetap beradaptasi dan juga survive. Bukan pelit, bukan berhemat, tapi lebih tepat sasaran, tepat guna dalam penggunaan anggaran,” terang Satya.

Dia juga menyarankan agar para pelaku UMKM tidak malas berhitung anggaran yang digunakan, kebutuhan modal dan juga keuntungan yang bakal diraih.

Ekonomi

Kantongi Core Profit Rp2,7 Triliun dari Laba Bersih Rp6,8 Triliun, Jasa Marga Berhasil Tingkatkan Kinerja Positif di Sepanjang Tahun 2023

Published

on

Jalan tol Jasa Marga Group (Foto : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, @www.jasamarga.com)

Jakarta, goindonesia.co – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (“Perseroan”) berhasil meningkatkan kinerja positif di Tahun 2023. Peningkatan kinerja positif Perseroan tercermin dari pencapaian Pendapatan Usaha sebesar Rp15,6 Triliun atau tumbuh 12,9% yang merupakan kontribusi dari kinerja Pendapatan Tol sebesar Rp14,0 Triliun yang meningkat 12,1% dari Tahun 2023, serta kontribusi kinerja Pendapatan Usaha Lain sebesar Rp1,6 Triliun atau naik 20,9% dari tahun sebelumnya.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan realisasi EBITDA Perseroan juga meningkat, yaitu mencapai Rp9,9 Triliun, meningkat 14,2% dari Tahun 2022 dengan realisasi EBITDA Margin mencapai level 63,7%, juga meningkat dari tahun sebelumnya, di tengah pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru yang meningkatkan konektivitas antar jalan tol Jasa Marga Group yang menjadi katalis positif atas kenaikan volume lalu lintas Perseroan. Hal ini juga diimbangi dan dioptimalkan dengan kemampuan Perseroan dalam mengendalikan pertumbuhan beban operasional dan menjaga efisiensi beban usaha.

Perseroan juga berhasil membukukan Laba Bersih sebesar Rp6,8 Triliun sepanjang Tahun 2023, dimana sebesar Rp4,1 Trilliun dari Laba Bersih merupakan dampak dari pemenuhan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 22 tentang Kombinasi Bisnis sehubungan konsolidasi kembali (buyback) unit penyertaan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa (MIET) pada PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) melalui akuisisi saham PT Lintas Marga Jawa (LMJ) oleh PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) pada Juli 2023.

Selain RDPT MIET, pada Oktober 2022 lalu, Jasa Marga juga telah melakukan divestasi Jalan Layang MBZ yang dikelola oleh PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC). Kedua aksi korporasi tersebut mempengaruhi kinerja Perseroan secara year-over-year (YoY).

“Sehingga, untuk core profit Perseroan sepanjang Tahun 2023 adalah sebesar Rp2,7 Triliun, atau meningkat 196,7% dari core profit tahun sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa tanpa memperhitungkan dua aksi korporasi dimaksud, Perseroan tetap dapat meningkatkan kinerja dan kesehatan finansial Perseroan dibandingkan dengan tahun lalu,” ujar Lisye.

Sepanjang tahun 2023, Jasa Marga juga mencatat peningkatan lalu lintas harian rata-rata (LHR) di jalan tol Jasa Marga Group. Realisasi LHR di jalan tol Jasa Marga Group mencapai 3,5 juta kendaraan setiap harinya, meningkat sebesar 5,3% dibandingkan dengan LHR tahun lalu.

Perseroan masih memegang posisi market leader di industri jalan tol dengan total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang telah beroperasi sepanjang 1.264 KM yang merepresentasikan 47% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia. Jumlah ini termasuk penambahan pengoperasian Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi 2 Ruas Pamulang-Cinere sepanjang 3,64 Km sejak 22 Desember 2023 yang dikelola oleh PT Cinere Serpong Jaya (CSJ). Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dimiliki oleh Perseroan adalah 1.736 KM di seluruh Indonesia. Jumlah konsesi ini termasuk penambahan konsesi terbaru yang diperoleh Perseroan yaitu Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 KM yang dikelola oleh PT Jasamarga Akses Patimban (JAP).

Dalam mengelola proyek jalan tol baru, Jasa Marga berkomitmen untuk mencapai target yang sudah ditetapkan dengan seoptimal mungkin, tetap mengendalikan aktivitas konstruksi jalan tol secara bertahap. Saat ini, Perseroan memiliki beberapa proyek yang tengah berjalan yaitu, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi. 

Perseroan fokus untuk mensinergikan 3 lini bisnis yakni lini bisnis konsesi jalan tol, lini bisnis pengoperasian melalui PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), lini bisnis preservasi jalan tol melalui PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM) serta lini bisnis prospektif melalui PT Jasamarga Related Business (JMRB) untuk meningkatkan dan mengoptimalkan seluruh rantai nilai Perseroan.

Peningkatan pelayanan juga terus diwujudkan dalam pengembangan inovasi berbasis teknologi untuk operasional maupun preservasi jalan tol di antaranya pengembangan Intelligent Transport System (ITS) yang berfungsi mengelola pelayanan lalu lintas jalan tol sekaligus menjadi sumber pusat informasi lalu lintas yang terintegrasi terus ditingkatkan melalui super-app Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) yang dioperasikan di Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC) serta peluncuran Aplikasi Jasa Marga Integrated Maintenance Management System (JIMMS) untuk meningkatkan pengendalian layanan preservasi jalan tol secara real-time.

Di tahun 2023, Perseroan melalui PT JMRB juga resmi membuka Toll Corridor Development (TCD) Travoy Hub, yang merupakan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Pengembangan pertama di Indonesia. Travoy Hub menciptakan keterhubungan yang mudah, integrasi dengan angkutan umum yang baik, ramah terhadap pejalan kaki dan pengguna sepeda, serta ketersediaan fasilitas ‘park & ride’ yang memadai. Travoy Hub mengintegrasikan Stasiun LRT Taman Mini dengan pusat bisnis seperti retail, rumah sakit dan tempat rekreasi sehingga menciptakan potensi serapan tenaga kerja serta menjadi wadah bagi pelaku UMKM dan usaha kreatif.

Jasa Marga juga kembali melanjutkan komitmennya dalam mewujudkan pengusahaan jalan tol yang andal, aman dan nyaman, berwawasan lingkungan serta berkelanjutan. Di antaranya dicapai melalui predikat gold Green Toll Road Indonesia untuk tiga jalan tol yang dikelolanya yaitu Jalan Tol Gempol-Pandaan, Jalan Tol Pandaan-Malang dan Jalan Tol Bali Mandara. Sebagai upaya mendukung penerapan green energy dan green environment diwujudkan dalam dukungan terhadap Presidensi G20 dengan penataan lansekap, penanaman mangrove serta pembangunan PLTS di Jalan Tol Bali Mandara serta penanaman pohon di wilayah jalan tol Jasa Marga Group.

Dalam mendukung lingkungan kerja yang menunjang produktivitas, pengembangan kreativitas serta meningkatkan kenyamanan dan engagement karyawan, di tahun 2023 Jasa Marga meluncurkan layanan Daycare Travoy Kids. Kehadiran layanan Daycare Travoy Kids dapat menunjang produktivitas karyawan sekaligus memenuhi kebutuhan pengasuhan dan bimbingan untuk para buah hati karyawan Jasa Marga.

Dalam menjaga pertumbuhan kinerja dan mengelola kesehatan finansial hingga akhir tahun 2023, Jasa Marga konsisten melakukan sejumlah inisiatif strategis. Dari sisi top line, Perseroan memastikan target tumbuhnya pendapatan usaha dapat tercapai dengan menjaga pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap optimal sekaligus upaya penyesuaian tarif jalan tol dapat dilakukan sesuai yang telah direncanakan. Selain itu, Perseroan juga berkomitmen menjaga EBITDA untuk selalu bertumbuh dengan memastikan alokasi anggaran secara efektif dan efisien untuk menjalankan program kerja yang tepat guna. (***)

*PT Jasa Marga (Persero)

Continue Reading

Ekonomi

UMKM Pertamina Raih Transaksi Hingga Rp4,2 Miliar di Inacraft 2024

Published

on

UMKM Pertamina yang berpartisipasi di The International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2024 (Foto : @www.pertamina.com)

Jakarta, goindonesia.co – The International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2024 resmi ditutup pada Minggu (03/03). Selama lima hari pameran berlangsung, 29 UMKM binaan Pertamina berhasil meraih transaksi hingga Rp 4,2 Miliar, melesat 40% dari target Rp 3 Miliar. 

Booth UMKM Pertamina mendapat respon positif dari pembeli potensial baik dalam maupun luar negeri dan sukses memperkenalkan kerajinan lokal Indonesia ke masyarakat domestik dan mancanegara.

“Tingginya antusiasme pengunjung pada booth UMKM binaan Pertamina di ajang INACRAFT 2024 terbukti dengan total penjualan yang diraih hingga mencapai Rp4,2 Milyar selama 5 hari pameran berlangsung,” ujar VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso. 

Pada Inacraft 2024 ini, Pertamina menampilkan banyak UMKM baru tapi tetap dengan kualitas produk terbaik karena telah melalui proses kurasi yang sangat ketat. Java Kulit Indonesia, UMKM asal Kota Balikpapan salah satu peserta Inacraft 2024 binaan Pertamina dengan produk yang sukses menarik perhatian banyak pengunjung meskipun di awal omsetnya kurang dari Rp1 juta. Gilang, pemilik Java Kulit Indonesia tidak putus asa, melainkan semakin aktif memperhatikan karakteristik pengunjung yang berbeda dari konsumen pada umumnya di Balikpapan.

“Hari pertama saya memberikan diskon untuk produk tertentu, besoknya saya coba jual produk tanpa diskon, tujuannya  untuk mengetes minat pasar,” ujarnya. Namun strategi tersebut gagal, karena tidak ada pengunjung yang melirik produknya apa lagi belanja, alhasil omset di hari kedua pameran anjlok dari hari sebelumnya, yaitu dari Rp7 juta menjadi  Rp750 rb saja.

Menurut Gilang, adanya perbedaan selera fashion antara konsumen Balikpapan dan Jakarta menjadi salah satu kendala yang ia hadapi. Oleh karena itu, produk yang kurang diminati dan old school ia jual dengan harga modal agar produksi produk tetap bisa berputar. 

Kemudian, Gilang mulai menjajal konsep “penasaran”, dimana pengunjung diberikan informasi bahwa Balikpapan memiliki produk kulit asli yang berkualitas, serta produknya merupakan salah satu unggulan di kota yang berdekatan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Strategi tersebut berhasil, pengunjung banyak berdatangan dan berbelanja sehingga omset pun meningkat berkali lipat, hingga ratusan juta rupiah. Bahkan Gilang mendapatkan penawaran dari buyer asal Singapore. Untuk produk ikat pinggang kulit, warga Negara Indonesia yang berdomisili di Malaysia ingin agar produknya dijual di House of Indonesia. Buyer dari Amerika bahkan sudah minta penawaran untuk produk kaos dan kemeja kulit.

Untuk lebih menarik minat pengunjung, Gilang mengatakan bahwa Java Kulit merupakan produk Balikpapan yang berdekatan dengan IKN. “Kami juga akan memberikan special price apabila membeli langsung di galeri Java Kulit di Balikpapan. Sementara untuk penawaran dari buyer akan kami tindak lanjut setelah pameran usai,” pungkas Gilang.

Hal serupa juga dialami oleh Menday Craft, UMKM Rumah BUMN Serdang Bedagai Sumut dengan produk sandal slipper pandan dan tikar pandan laut sudah ludes terjual sejak hari ke-4, sebelumnya sudah sempat melakukan penambahan stok pameran hingga 3 kali, namun produknya kembali habis diborong. 

Begitu juga dengan UMKM Lady’s Fashion and Creativity, UMKM binaan Rumah BUMN Aceh Tamiang ini menjadi incaran pengunjung pameran, khususnya produk rok lilit dengan bordiran khas aceh, serta tas yang juga berhiaskan bordir. Hingga hari terakhir pameran, booth nya tidak henti di sambangi pengunjung, terbukti 100 pcs tas bordir siap di kirim kepada pelanggan baru.

Hal ini membuktikan bahwa produk UMKM memiliki kualitas produk yang memiliki daya saing. Dimana pada pameran bertaraf Internasional ini, produk lokal memiliki level yang sejajar dengan brand-brand besar, dan mendapat respon positif dari pengunjung.

Ditemui di tempat terpisah, Fadjar menambahkan, Pertamina akan terus berupaya menjadikan UMKM terus tumbuh semakin pesat setiap tahunnya, salah satunya dengan mendorong pelaksanaan pameran nasional khususnya di skala global, guna mendukung para pelaku UMKM binaannya yang berada di seluruh pelosok nusantara untuk dapat meningkatkan kualitas produk dan mengekspor produknya ke mancanegara.

Selain kemudahan akses permodalan, Pertamina memiliki program unggulan pembinaan UMKM antara lain UMK Academy dan Pertapreneur Aggregator, pelatihan modul e-learning dan offline, sertifikasi usaha, display produk di area publik seperti Terminal 3 SKH, hibah alat bantu, publikasi, pameran dan penjualan e-commerce.

Sejalan dengan visi tersebut, Pertamina berkomitmen mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong serangkaian program yang memberikan dampak positif pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua inisiatif ini sejalan dengan implementasi Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh sektor bisnis dan operasional Pertamina.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (***)

*PT Pertamina(Persero)

Continue Reading

Ekonomi

Dongkrak Ekonomi Masyarakat, Pertamina Boyong 50 UMKM di Gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023

Published

on

Produk-produk UMKM binaan Pertamina melayani pengunjung pada ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023, di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Dokumentasi : PT Pertamina(Persero), @www.pertamina.com)

Lombok Tengah, goindonesia.co – Ajang balap motor internasional Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 di Mandalika memberikan angin segar bagi perekonomian masyarakat Lombok Nusa Tenggara Barat. Termasuk, kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak secara langsung maupun tidak langsung dalam perhelatan tahunan tersebut.

Memasuki tahun kedua, Pertamina kembali memboyong 50 UMKM binaannya termasuk UMKM dari Rumah BUMN Pertamina Lombok Timur, untuk menyediakan souvenir serta produk makanan dan minuman di kawasan Mandalika.

Dari seluruh UMKM tersebut, sebanyak 42 UMKM produk makanan dan minuman, akan meramaikan area booth di Zona Bhinneka (Zona A), yang berdekatan dengan North Tunnel. Sementara 8 UMKM lainnya akan berada di Zona B, dengan menyediakan kerajinan dan cinderamata khas Lombok, bersama dengan UMKM dari penjuru nusantara.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, berkaca pada pengalaman tahun lalu, pada tahun ini 90% UMKM adalah sektor makanan dan minuman, untuk memenuhi kebutuhan selama ajang berlangsung. Beberapa makanan merupakan khas Pulau Lombok, seperti ayam taliwang, sate, nasi balap, juga disiapkan kue-kue dan camilan siap saji.

“Lokasi booth UMKM makanan ini mudah diakses oleh penonton, karena letaknya berdekatan dengan terowongan yang dilalui penonton sebelum masuk ke sirkuit juga berdekatan dengan arena pameran produk-produk otomotif,” jelas Fadjar.

Sementara untuk produk kerajinan, diantaranya aneka tenun, kerajinan anyaman bambu, mutiara, sablon kaos oleh-oleh Lombok, Batik Sasambo, dll.

Kusman Pemilik Batik Sasambo Seagana, salah satu binaan batik Sasambo Pertamina menjelaskan, Sasambo adalah batik khas NTB dengan motif yang kental akan budaya adat Lombok, serta flora dan fauna, seperti rumah sasak, bambu, bunga dan bintang laut.

“Terima kasih kami sampaikan kepada Pertamina atas terwujudnya dukungan berupa pelatihan, bantuan promosi, display produk, hingga pameran-pameran baik lokal maupun nasional,” ujar Kusman.

Lebih lanjut Pertamina mengharapkan upaya membawa pelaku UMKM di ajang MotoGP, bukan sekadar mencari pendapatan lebih selama ajang berlangsung, namun sekaligus sebagai sarana promosi gratis bagi para pelaku usaha di bidang kerajinan dan kuliner khas Lombok, agar terus diingat para wisatawan kelak saat akan berkunjung kembali ke Lombok.

Pada ajang serupa tahun lalu, sebanyak 50 UMKM mencapai transaksi fantastis, hampir Rp500 juta selama dua hari kegiatan berlangsung. “Diharapkan tahun ini, akan ada peningkatan sehingga ajang internasional yang ada di Lombok ini dapat membawa dampak positif bagi masyarakat. Namun yang terpenting adalah keberlanjutan usaha pelaku UMKM ini setelah event Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 berakhir,” jelas Fadjar.

Selain itu, melalui UMKM, Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 juga memberikan efek berganda (multiplier effect). Tidak hanya dari peningkatan pendapatan, juga terserapnya tenaga kerja terutama dari tenaga lokal.

Bagi pengunjung Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 yang akan berbelanja produk UMKM Pertamina dapat memanfaatkan promo diskon 5% untuk pembelian produk UMKM, apabila transaksi dilakukan dengan aplikasi MyPertamina.

Keterlibatan UMKM binaan dalam ajang internasional ini, ungkap Fadjar, merupakan salah satu dukungan BUMN dalam pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals). Khususnya di point 8 terkait dengan penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, serta implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social and Governance) di seluruh wilayah operasional Pertamina.

Fadjar berharap ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 memberikan dampak langsung bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Termasuk bagi pelaku industri pariwisata dan UMKM lokal.

“Semoga keberadaannya menjadi peluang bagi pelaku usaha dan UMKM untuk melakukan penetrasi ke pasar global yang lebih luas,” pungkasnya.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (***)

*PT Pertamina(Persero), @www.pertamina.com

Continue Reading

Trending