Connect with us

Dunia Hiburan

Yayasan Humaniora dan Komune KASIH Sukses Gelar Konser Amal Bantu Seniman

Published

on

Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan dan Komunitas Amal Sedekah Ikhlas Hati (KASIH) sukses gelar konser amal dalam rangka pengumpulan dana bantu seniman.

Konser bartajuk “Malam Kasih Untukmu, Pray for Pekerja Seni” yang disiarkan live streaming tersebut berlangsung meriah didukung puluhan artis.

“Antusisme dan dukungan teman-teman artis luar biasa. Sehingga konser ini berjalan meriah. Inilah prinsip rukun dan hormat yang ditunjukkan kawan-kawan,” ujar Ageng Kiwi, yang ditemui usai konser, di DK Musik Lab, Karawaci, Tangerang Banten, Rabu malam (06/10/2021).

Selama pandemi global covid-19, kata Ageng Kiwi, orang cenderung fokus pada keselamatan diri sendiri dan bagaimana caranya mempertahankan hidup.

“Tapi justru lewat konser ini kami saling bahu membahu membantu dan memberikan dukungan satu sama lain,” ujar pendiri Komunitas Amal Sedekah Ikhlas Hati (KASIH) ini.

‘Konser Amal Malam Kasih Untukmu Pray for Pekerja Seni,’ ujar Ageng, berhasil mengumpulkan sumbangan dana puluhan juta, serta bantuan dalam bentuk sembako.

Dari Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino, SH., MH, acara amal ini mendapat bantuan 1 ton beras.

Selanjutnya sumbangan dari hasil lelang lukisan wajah Wakil Ketua MPR-RI, Lestari Moerdijat, karya seniman serba bisa Del Sarono, yang terjual 4 juta rupiah.

Pada saat yang sama, Ketua Umum Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, Eddie Karsito, menyampaikan kondisi pandemi seperti sekarang ini sikap empati sangat dibutuhkan.

“Bukan hanya simpati, tapi sekaligus empati. Memahami orang lain, penderitaan orang lain dan mengerti harapan orang lain. Kemudian membantu semampunya,” ujar Eddie Karsito.

Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan yang didirikan, lanjut Eddie, merupakan gerakan institusional yang mengarah pada memuliakan manusia. Pembentukan mentalitas kemandirian.

“Pentingnya kemandirian hidup dengan spirit filantropis; semangat berderma; memberi. Namun sekaligus mampu mengubah mental orang sebagai penerima sedekah, menjadi pemberi sedekah,” tutur Eddie.

‘Konser Amal Malam Kasih Untukmu Pray for Pekerja Seni’ juga didukung oleh GMN Management & DK Musik Lab, AK Production, Tanjung Enim Radio Streaming and News, dan Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) Indonesia.

Sejumlah artis dan publik figur yang terlibat dalam konser amal ini, adalah; Indra L. Brugman, Anisa Bahar, Ageng Kiwi, Della Puspita, Anies Fitria, Eddie Karsito, Ratu Bidadari, Jelita KDI, Echal Gumilang, ustadz Imadduddin, Risky Ridho, Lia Emilia, Capt. Andi M. Pakpahan, Wibi Andrino, Gusti Rossaline Oca, Halilintar Saragih, Kevin Panjaitan, Mechalika, dan Del Sarono.

Tampil juga Wikwik “Ambyar”, Makjedor “Suzana KW”, Ratna Koin, Vrazion, Citra Alegro KDI, Ervanka BP2, Eko Bermana KDI, Vellin “Ratu Begal,” Anis Sugiono, Raditya Jason, Azza BP6, Rifaldy, Ines Balladiva, “Duo Bunga,” Boy Sahara, dan para artis lainnya./*

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Dunia Hiburan

Daftar Lengkap Pemenang Oscar 2023, Everything Everywhere All at Once Dominasi Tujuh Piala Oscar 2023

Published

on

Everything Everywhere All at OnCe , Film Peraih Piala Oscar 2023 (A24)

Jakarta, goindonesia.co – Academy Awards ke-95 atau Oscar 2023 sukses diselenggarakan pada Minggu, 12 Maret di Dolby Theater, Ovation Hollywood Los Angeles, Amerika Serikat. Beberapa judul film seperti All Quiet on the Western Front dan Everything Everywhere All at Once berhasil memperoleh lebih dari satu penghargaan. Di ajang bergengsi ini juga, Michelle Yeoh dinobatkan sebagai artis asia pertama yang menang Piala Oscar.

Ini daftar lengkap pemenang Piala Oscar 2023. Berikut informasi lengkapnya :

Best Picture :

Everything Everywhere All at Once 

Best Director :

Daniel Kwan and Daniel Scheinert – Everything Everywhere All at Once

Best Actress :

Michelle Yeoh – Everything Everywhere All at Once

Best Actor :

Brendan Fraser – The Whale

Best Supporting Actress :

Jamie Lee Curtis – Everything Everywhere All at Once

Best Supporting Actor :

Ke Huy Quan – Everything Everywhere All at Once

Original Screenplay :

Everything Everywhere All at Once – Daniel Kwan and Daniel Scheinert

Adapted Screenplay :

Women Talking – Sarah Polley

Best Editing :

Everything Everywhere All at Once – Paul Roger

Original Song :

Naatu Naatu (Naacho Naacho) by M.M. Keeravaani and Chandrabose – RRR

Original Score :

All Quiet on the Western Front – Volker Bertelmann 

Animated Short :

The Boy, the Mole, the Fox and the Horse – Charlie Mackesy and Matthew Freud

Costume Design :

Black Panther: Wakanda Forever – Ruth E. Carter

Makeup and Hairstyling :

The Whale – Adrien Morot, Judy Chin and Annemarie Bradley

All Quiet on the Western Front – James Friend

Live-Action Short

An Irish Goodbye – Tom Berkeley and Ross White

Visual Effects :

Avatar: The Way of Water – Joe Letteri, Richard Baneham, Eric Saindon and Daniel Barrett

International Feature :

All Quiet on the Western Front – Germany (Edward Berger)

Sound :

Top Gun: Maverick – Mark Weingarten, James Mather, Al Nelson, Chris Burdon and Mark Taylor

Production Design :

All Quiet on the Western Front – Christian M. Goldbeck and Ernestine Hipper

Documentary Feature :

Navalny – Daniel Roher, Odessa Rae, Diane Becker, Melanie Miller and Shane Boris

Documentary Short :

The Elephant Whisperers – Kartiki Gonsalves and Guneet Monga

Animated Feature :

Guillermo del Toro’s Pinocchio (***)

*@voi.id

Continue Reading

Dunia Hiburan

Konten Kreator Agi Sugianto Bikin Anak Petani Asal Lampung, Maulana Ardiansyah Viral Lewat Lagu ‘Duri-Duri’

Published

on

Foto : Istimewa

Jakarta, goindonesia.co : Peristiwa musik di Indonesia memiliki catatan sejarahnya sendiri. Tiap dekade ditandai oleh ciri khas dan tonggak sejarah yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Sejak di era baru kebebasan bermusik di masa Orde Baru, disusul munculnya acara pencarian bakat, hingga perkembangan media Radio, dan TV Swasta.

Disusul kemudian persebaran musik dengan dukungan teknologi abad ini, dengan kepopuleran platform streaming musik dengan berbagai aplikasinya.

“Semua semakin membuka luas referensi dan pasar musik tanah air,” ujar Produser Musik, Agi Sugianto, saat ditemui di kantor TAPro di Cibubur Point, Harjamukti Depok, Selasa (01/03/2022).

Belakangan, industri musik Indonesia dan dunia telah berubah ke digital. Bentuk unduhan digital mendominasi sumber pendapatan industri musik global. Menggeser sumber penampilan langsung atau konser yang sebelumnya selalu mendominasi pemasukan ke industri.

Fenomena ini yang juga dimanfaatkan Agi Sugianto untuk mengkreasikan gagasannya. Banyak penyanyi, dan musisi kondang maupun pendatang baru bergabung di bawah creative designer-nya.

Nama Agi Sugianto tidak asing lagi di Industri musik Indonesia. Mantan wartawan ini tidak saja seorang manajer artis sukses, tapi juga seorang konten kreator YouTube trampil kreatif.

Tak heran jika pemandu bakat yang juga CEO perusahaan rekaman ProAktif ini, membuat ‘Trio Macan’ bisa meramaikan industri musik Indonesia hingga tiga generasi.

Salah satu penyanyi pendatang baru yang gabung di TAPro, adalah Maulana Ardiansyah, yang saat ini sedang trending di channel youtube lewat lagu, ‘Duri-Duri’ (Live Reggae), karya composer, songwriter, Tri Suaka.

“Maulana Ardiansyah sekarang ini lagi trending. Hari ke-5 sejak lagunya diunggah, ia trending di 11 besar. Dari 29 besar terus naik ke posisi 11 besar dengan raihan mencapai 900 ribu penonton. Mudah mudahan akan terus naik,” harap Agi.

Lagu ‘Duri-Duri’ terang Agi, memang pas dibawakan Maulana. Konsepnya lebih ke live reggae, karena untuk musik interatif genre ini lebih hidup.

“Kami konsepkan bagaimana audio dan visualnya lebih kreatif dan menarik. Spontanitas, dan interaktif. Ada joget-jogetnya, serta melibatkan partisipasi pemusik dan penonton,” terang Agi.

Agi kembali menjelaskan perihal strategi dan konsepnya mengapa lagu ini bisa trending. Padahal lagu tersebut juga pernah dibawakan oleh banyak penyanyi lain. “Kita memang pikirkan betul konsep visualnya. Itu kuncinya,” kata dia.

Saat ini, kata Agi, eranya live interaktif. Penyanyi harus mampu berinteraksi dengan pemusik maupun penonton. Dibutuhkan kreativitas dan spontanitas yang tinggi dari seorang penyanyi.

“Di lagu ini ada salah satu part menarik ketika Maulana mengajak audience nyanyi bareng dan joget-joget. Lagu ini juga terasa pas buat orang yang merana. Mengisahkan tentang percintaan yang gagal,” tutur Agi.

Mengenai latar belakang penyanyi berusia 19 tahun tersebut, Agi menjelaskan, bahwa Maulana Ardiansyah bergabung di manajemen labelnya sudah sejak kecil.

“Dia ikut saya di PT 278 Music (TAPro) dari dia masih kecil. Waktu itu dia juga sempat viral di media sosial bawain lagu ‘Ayah.’ Sampai sekarang dia masih ikut saya,” papar Agi.

Maulana Ardiansyah sendiri mengaku tidak menyangka jika single ‘Duri-Duri’ akhirnya menjadi trending dengan jutaan penonton. “Mungkin konsepnya berbeda dari single sebelumnya. Saya berterima kasih kepada Allah, kepada pak Agi, dan kepada semua pihak,” ujarnya.

Sebelumnya Maulana sudah merilis sejumlah single, antara lain; ‘Rembulan Malam’, ‘Haruskah Aku Mati’, ‘Tetap Disini’, ‘Tak Sedalam Ini’, dan ‘Tujuh Samudera’.

Meski industri musik Indonesia saat ini tren pada pangsa pasar digital, dan mencari keberuntungan lewat single, namun Maulana tetap bermimpi bisa memproduksi album. Untuk rencana produksi album musik tersebut, Maulana sudah menyiapkan 12 lagu.

“Kayaknya kalau memiliki album ada kepuasaan dan kebanggaan tersendiri. Sekarang kita tinggal nunggu lampu hijau dari pak Agi selaku produser,” tukasnya.

Maulana Ardiansyah, pemuda asal Lampung. Lahir dari keluarga yang sederhana. Bapak dan ibunya petani. Sejak kecil sudah menunjukkan bakatnya di dunia musik, dengan spesifikasi musik akustik.

Di ujung perbincangan, Agi Sugianto, menjelaskan, setelah single lagu ‘Duri-Duri’ pihaknya akan mengupload lagu Maulana Ardiansyah, yang juga tak kalah menarik. Judulnya ‘Sia-sia Berjuang’.

“Lagu ini lebih heboh juga dan memiliki daya tarik. Mudah-mudahan direspon lebih heboh, serta tidak kalah trending,” harapnya. (***)

/* Eddie Karsito

Continue Reading

Bisnis

Kreator Genshin Impact Luncurkan HoYoverse, Incar Metaverse?

Published

on

Foto: Genshin Impact (ist)

Jakarta, goindonesia.co – Developer game online Genshin Impact, MiHoYo tampaknya mulai melirik dunia virtual metaverse. Perusahaan asal Shanghai ini meluncurkan HoYoverse.

Brand baru ini disebut bertujuan untuk menciptakan dan memberikan dunia immersive yang mendalam kepada pemain di seluruh dunia melalui berbagai layanan hiburan.

“Misi kami dalam mendirikan HoYoverse adalah untuk menciptakan dunia virtual yang luas dan berbasis konten yang mengintegrasikan game, anime dan beragam jenis hiburan lainnya, yang akan memberikan kebebasan dan imersi tingkat tinggi kepada para pemain,” ungkap Haoyu Cai, co-funder dan CEO HoYoverse, dikutip dari keterangan resminya, Senin (14/2/2022).

“Kami akan terus fokus pada strategi operasi jangka panjang, penelitian teknis yang konsisten, dan inovasi di berbagai bidang, termasuk kecerdasan buatan (artificial intelligence), cloud computing, dan konstruksi pipeline, untuk memastikan bahwa konten yang dibuat memenuhi harapan para pemain di seluruh dunia. untuk pengalaman dunia maya.”

Manajemen mengungkapkan HoYoverse akan memperluas produksi konten, hingga penelitian teknologi melalui operasi di kantor-kantor di Montreal, Los Angeles, Singapura, Tokyo, dan Seoul.

Dengan talenta dan karyawan global yang berlokasi di seluruh dunia, HoYoverse akan terus meneliti dan mengembangkan teknologi mutakhir untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuannya dalam menyediakan konten berkualitas tinggi yang meningkatkan dan mengoptimalkan pengalaman pemain. (***)

Continue Reading

Trending