Connect with us

Dunia Pendidikan

Dies Natalis ke-67 Unpar, Presiden Bicara Implementasi Pancasila dalam Penanganan Pandemi

Published

on

Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan pada acara Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) di Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) Unpar, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 17 Januari 2022. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Dalam pidatonya, Presiden menyebut bahwa implementasi Pancasila berupa gotong royong seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan merupakan kunci utama dalam penanganan pandemi di Indonesia.

Bandung, goindonesia.co – Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan pada acara Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) di Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) Unpar, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 17 Januari 2022. Dalam pidatonya, Presiden menyebut bahwa implementasi Pancasila berupa gotong royong seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan merupakan kunci utama dalam penanganan pandemi di Indonesia.

“Saya lihat betul implementasi dari Pancasila itu ada, masih kuat sekali kegotong-royongan kita. Itu yang tidak dimiliki negara lain. Banyak yang kaget kenapa Indonesia bisa tahu-tahu turun dari 56 ribu ke hanya angka-angka seratusan, ya kuncinya di situ. Semuanya bergerak, pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, organisasi-organisasi rakyat, perangkat kita yang sampai ke bawah semuanya,” ujar Presiden.

Presiden bersyukur bahwa angka kasus harian 56 ribu yang sempat terjadi di pertengahan bulan Juli 2021 kini telah menurun drastis di rentang ratusan kasus saja. Per hari kemarin (16/1), angka kasus harian Covid-19 nasional tercatat 855 kasus saja.

“Kenapa kita bisa menurunkan drastis dari 56 ribu ke angka seratusan? Itu karena kita memiliki yang namanya gotong royong, Pancasila kita ada di situ. Negara besar tidak memiliki. Mereka tidak mempunyai bahwa rakyat di desa, rakyat di RT, rakyat kita di RW mau memberikan rumahnya untuk isolasi, untuk karantina, yang berpunya mau memberikan sembako kepada yang baru kesusahan karena pandemi,” jelasnya.

Terkait dengan vaksinasi, Kepala Negara menuturkan bahwa saat ini 30 provinsi telah mencapai target vaksinasi di atas 70 persen, dengan total dosis vaksinasi Covid-19 secara nasional telah mencapai 297,5 juta dosis. Menurutnya, capaian tersebut bukanlah sesuatu yang mudah terutama jika mengingat tantangan geografis yang dimiliki oleh Indonesia.

“Menyuntikkan 297 juta kali ke 17 ribu pulau, 514 kabupaten dan kota, 34 provinsi bukan barang yang mudah. Ada yang harus naik perahu, ada yang harus naik sepeda motor untuk naik ke gunung, bukan barang yang mudah. Saya sangat mengapresiasi TNI dan Polri yang memberikan dukungan penuh dalam rangka vaksinasi ini. Kita ini vaksinasinya nomor empat di dunia setelah China, India, Amerika, kemudian Indonesia,” ungkapnya.

Di samping tantangan berupa pandemi Covid-19, disrupsi teknologi dan revolusi industri 4.0 juga telah menyebabkan ketidakpastian global makin meningkat. Kompleksitas masalah global tersebut ditambah juga dengan kelangkaan energi, pangan, hingga kontainer yang menyebabkan distribusi logistik terganggu.

Selain itu, kenaikan inflasi yang terjadi di hampir semua negara telah menyebabkan kenaikan harga produsen yang berimbas pada kenaikan harga konsumen juga. Untuk itu, Presiden menegaskan pentingnya kepemimpinan global.

“Diperlukan sebuah kepemimpinan global yang bisa membuat semuanya kembali menjadi pasti. Inilah yang sangat tidak mudah dan saat ini kita menjadi keketuaan di negara-negara G20, negara dengan GDP terbesar di dunia. Inilah yang tadi saya sampaikan sebuah keadaan yang tidak mudah,” tandasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut yaitu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Plt. Wali Kota Bandung Yana Mulyana, dan Rektor Universitas Katolik Parahyangan Mangadar Situmorang. (***)

(BPMI Setpres)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Dunia Pendidikan

Kemendikbudristek Dukung Opera Majapahit: Gitarja, Sang Sri Tribhuwana

Published

on

Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra (Foto: dok. InfoPublik.)

Jakarta, goindonesia.co — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung dan mengapresiasi penuh penyelenggaraan Opera Majapahit: Gitarja, Sang Sri Tribhuwana. Acara akan berlangsung di Gedung Kesenian Jakarta, pada Kamis (7/12). Opera Majapahit: Gitarja, Sang Sri Tribhuwana merupakan sekuel kedua dari karya trilogi oleh sutradara Mia Johannes. Sebelumnya, pentas sekuel pertama opera ini telah terselenggara pada tahun 2020 dengan judul Gayatri: Sang Sri Rajapatni.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, mengatakan bahwa penampilan Opera Majapahit akan mempertunjukkan tentang latar sejarah budaya Nusantara dalam format karya seni untuk publik.

Mahendra menambahkan, pentas Opera Majapahit ini juga merupakan karya kreatif dari kalangan anak muda yang mengangkat nilai kebudayaan nasional melalui cara inovatif dan kontemporer, tanpa melupakan atau menghilangkan nilai otentiknya.

“Kemendikbudristek terus membuka dan memberi ruang kepada semua komunitas masyarakat yang ingin membangkitkan budaya Indonesia dengan inspirasinya. Tumbuh kembang ide komunitas masyarakat untuk kebudayaan perlu mendapat prioritas,” ujar Mahendra di Jakarta (5/12).

Lebih lanjut, Mahendra berpendapat bahwa karya seni yang lahir dari inspirasi komunitas masyarakat maupun pegiat budaya menjadi sumber energi baru untuk mengangkat dan menyebarluaskan kebudayaan Indonesia ke kancah dunia. Menurutnya, pentas Opera 
Majapahit ini menegaskan bahwa kebudayaan merupakan milik semua masyarakat Indonesia, tanpa membedakan etnis, agama, maupun golongan.

“Pentas Opera Majapahit ini juga dapat memberi nilai tambah cakrawala wawasan tentang sejarah kehidupan leluhur dan perkembangan budaya Nusantara. Dan penting untuk dipahami, diketahui, dan ditonton oleh seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Mahendra.

Opera Majapahit: Gitarja, Sang Sri Tribhuwana berkisah mengenai Putri Permaisuri dari Kerajaan Majapahit di abad ke-13. Diadaptasi dari kitab Kakawin Nagarakertagama, opera ini akan menceritakan bagaimana upaya Gitarja dalam mewujudkan mimpi para leluhurnya dan ibunya, yaitu Gayatri Sri Rajapatni. 

Pentas Opera Majapahit: Gitarja, Sang Sri Tribhuwana turut didukung oleh narator Nino Prabowo, penata musik Franki Raden dengan Indonesian National Orchestra, pesinden Satya Cipta dan Bethu, penata cahaya Iwan Hutapea, penata suara Nabil Husein, serta 12 orang pelakon dari seluruh Indonesia, dan sejumlah kru lainnya. (***)

*Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi – Republik Indonesia

Continue Reading

Dunia Pendidikan

Kemendikbudristek Berpartisipasi Aktif pada 46th SEAMEO HOM

Published

on

Pertemuan tingkat pejabat tinggi kementerian pendidikan negara SEAMEO ke-46 (SEAMEO High Officials Meeting) di Bangkok, Thailand. (Foto : @www.kemdikbud.go.id)

Bangkok, Thailand, goindonesia.co – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berpartisipasi aktif pada pertemuan tingkat pejabat tinggi kementerian pendidikan negara SEAMEO ke-46 (SEAMEO High Officials Meeting) di Bangkok, Thailand.

Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Talenta, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Tatang Muttaqin, berpartisipasi aktif pada pertemuan tingkat pejabat tinggi kementerian pendidikan negara SEAMEO ke-46 (SEAMEO High Officials Meeting) di Bangkok, Thailand.

Penyelenggaraan SEAMEO High Officials Meeting (HOM) bertujuan untuk membahas dan mengevaluasi program yang dijalankan oleh negara anggota SEAMEO dan Pusat Regional SEAMEO. Pada pertemuan ini, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Talenta, Kemendikbudristek, memaparkan laporan kerja kementerian yang sejalan dengan 7 Area Prioritas SEAMEO yang menjadi dasar program kerja sama SEAMEO. 

“Kebijakan Merdeka Belajar di Indonesia selaras dengan tujuh area prioritas SEAMEO yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara,” ujarnya di Bangkok, Rabu (29/11).

Lebih lanjut, Tatang memaparkan bahwa Indonesia telah melakukan 1) upaya mencapai kesetaraan dalam pendidikan anak usia dini yang didukung dengan gerakan nasional penguatan keterampilan dasar holistik dari tingkat prasekolah hingga sekolah dasar, yaitu transisi dari PAUD ke SD yang menyenangkan; serta 2) upaya mengatasi hambatan dalam pendidikan inklusi yang didukung dengan penerbitan regulasi yang mewajibkan sekolah formal untuk menampung dan memfasilitasi siswa berkebutuhan khusus serta peningkatan kompetensi dan kemampuan guru di pendidikan khusus serta penyediaan dana untuk pendidikan khusus. 

Lalu, 3) promosi ketahanan dalam menghadapi bencana yang didukung dengan pendirian sekretariat program satuan pendidikan aman bencana (SPAB) di 10 Provinsi di Indonesia dan fleksibilitas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah dalam implementasi SPAB; 4) promosi pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan yang didukung dengan program pengiriman pelajar dalam kerangka IISMAVO dan kolaborasi dengan industri, dan promosi produk siswa SMK dalam berbagai event internasional; serta 5) revitalisasi pendidikan guru yang didukung dengan program guru penggerak dan Pendidikan Profesi Guru Prajabatan. 

Kemudian, 6) promosi harmonisasi pendidikan tinggi dan riset yang didukung dengan program kedai reka yang menghubungkan perguruan tinggi dengan industri, dan 7) adopsi kurikulum abad ke-21 yang didukung dengan program kurikulum merdeka yang telah diterapkan pada 306,716 sekolah di Indonesia. Untuk mendukung kurikulum merdeka, Indonesia membuat Platform Merdeka Mengajar yang menyediakan sumber daya pengajaran digital berkualitas tinggi untuk guru.

Perwakilan Indonesia mendapatkan penghargaan pada Forum SEAMEO High Official Meeting ke-46 

Pada Plenary Session dalam Forum SEAMEO High Official Meeting ke-46 terdapat beberapa perwakilan Indonesia yang mendapatkan penghargaan di dalam bidang pendidikan. Penghargaan pertama diterima oleh, Sekolah Dasar Unggulan Al-Ya’lu, Malang yang menjadi pemenang pertama dengan program: “Environmentally Friendly Behavioral Innovation” pada SEAMEO-Japan Education for Sustainable Development (ESD) Award 2023. Sejalan dengan tema dari SEAMEO-Japan ESD Award 2023 yaitu “Promoting Environmental Education through Utilizing Renewable Energy”, siswa SD AL-YA’LU dan orang tuanya bekerja sama mengumpulkan limbah bambu dan tebu. Limbah tersebut kemudian diolah menjadi pelet PECI MALANG sebagai bahan bakar gas yang ramah lingkungan dan hemat di dapur sekolah.

Penghargaan kedua diterima oleh Nurul Aisyah, mahasiswi S2 Quantic School of Business and Technology yang memenangkan proposal terbaik dengan judul “weTeach: Empowering Education Equality in Rural Areas with Digital Modules and Artificial Intelligence Powered Assessments” pada SEAMEO-Australia Education Link Award (SEAELA). Tujuan utama SAELA adalah untuk menawarkan kesempatan kepada individu atau lembaga pendidikan untuk mengusulkan dan melaksanakan proyek, kegiatan, atau inisiatif kebijakan terkait pendidikan yang selaras dengan tema tahunan. Sesuai dengan tema yang usung pada SAELA 2023, “Fostering Inclusion through Digital Technology”, Nurul mengajukan proposal rencana kegiatan memberdayakan kesetaraan pendidikan di daerah terpencil dengan modul digital dan penilaian yang didukung teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). 

Penghargaan selanjutnya diberikan kepada Sekolah Alam Pacitan, Jawa Timur dan Ibu Putri Rismantia, Guru SDN 17 Talang Ubi sebagai pemenang pertama kategori sekolah dan guru pada Southeast Asian Waste Hero Award. Penghargaan Southeast Asian Waste Hero Award diberikan kepada sekolah, guru dan siswa yang telah berhasil mengelola sampah yang ada di sekolah dengan baik. 

Peluncuran Global Education Monitoring 2023 Southeast Asia Regional Report on Technology in Education (GEM Report 2023)

Pada tanggal 30 November 2023 dilaksanakan peluncuran Global Education Monitoring 2023 Southeast Asia Regional Report on Technology in Education (GEM Report 2023). GEM Report tersebut merupakan hasil kerja sama UNESCO dan SEAMEO Secretariat dengan menggunakan metode pengumpulan studi kasus di setiap negara Asia Tenggara dan berfokus kepada teknologi dalam pendidikan. 

GEM Report selaras dengan visi SEAMEO untuk memastikan kualitas hidup yang lebih baik di Asia Tenggara melalui pendidikan yang inklusif, adil, dan berkualitas. Laporan ini  berfokus pada tantangan-tantangan pendidikan yang berpotensi diatasi oleh teknologi dan melihat kondisi teknologi yang dapat mendukung pendidikan seperti 1) ketersediaan teknologi, 2) tata kelola dan regulasi; dan 3) guru. Selain 11 negara anggota SEAMEO, terdapat pula dua pusat SEAMEO di Indonesia yang berpartisipasi dalam pembuatan laporan ini  yaitu, SEAMEO SEAMOLEC dan SEAMEO QITEP in Science.  

Laporan ini menawarkan rekomendasi ke depan bagi para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan. Rekomendasi dalam laporan ini didasarkan pada realitas praktis di kawasan dan dunia, mengadvokasi reformasi kurikulum, intervensi teknologi pendidikan berdasarkan bukti, inklusi dan kesetaraan, skalabilitas, dan keberlanjutan dengan pelajar dan guru sebagai inti dari rekomendasi kebijakan ini.

Direktur Sekretariat SEAMEO, Datuk Dr. Habibah Abdul Rahim, menyatakan bahwa kehadiran para pejabat tinggi merupakan wujud komitmen dalam membentuk masa depan pendidikan di kawasan Asia Tenggara dan berperan untuk menerjemahkan wawasan dari laporan GEM ke dalam kebijakan dan program yang berpusat pada peserta didik serta mengkampanyekan peningkatan pemanfaatan teknologi dalam sistem pendidikan.

Lebih lanjut, Datuk Habibah menyampaikan bahwa SEAMEO akan terus menciptakan platform dan peluang untuk kolaborasi dalam bidang teknologi pendidikan di seluruh Asia Tenggara. “Semuanya bertujuan untuk memastikan bahwa pelajar dan guru dapat memaksimalkan penggunaan teknologi dalam mencapai hasil pembelajaran dan mengembangkan individu yang berpengetahuan luas,” tutupnya. (***)

*Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Continue Reading

Dunia Pendidikan

Atdikbud RI Canberra Beri Penghargaan kepada 7 Siswa Pemelajar Bahasa Indonesia di Australia

Published

on

Pemberian penghargaan kepada siswa terbaik pemelajar bahasa Indonesia di Melrose (Foto : @www.kemdikbud.go.id)

Canberra, goindonesia.co – Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) RI di Canberra, Mukhamad Najib, menyerahkan piagam penghargaan kepada tujuh siswa kelas 10 Melrose High School, Canberra, atau setara kelas 1 SMA di Indonesia pada acara pelepasan lulusan di Melrose High School Canberra, Australia pada Jumat (1/12). Dari tujuh siswa penerima penghargaan terdapat satu siswa yang dinobatkan sebagai siswa terbaik dan mendapat piagam dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia dan Vanuatu, Siswo Pramono.
 
Menurut Atdikbud Najib, KBRI Canberra ingin memberikan dukungan sekaligus apresiasi kepada para siswa di Australia yang berminat dan serius belajar bahasa Indonesia. Pemberian penghargaan kepada siswa terbaik pemelajar bahasa Indonesia di Melrose menurutnya merupakan salah satu bentuk apresiasi, dengan harapan para siswa semakin semangat belajar bahasa Indonesia. Najib juga berharap dengan penghargaan ini para siswa dapat turut serta secara aktif mempromosikan bahasa Indonesia di sekolahnya.
 
“Di Canberra terdapat lebih dari 14 sekolah yang memberikan pelajaran bahasa Indonesia, salah satunya Melrose High School. Kami selalu berusaha merawat dan meningkatkan semangat siswa dan guru agar bahasa Indonesia bisa terus berkembang di Australia. Salah satunya dengan memberikan penghargaan kepada para siswa yang serius belajar bahasa Indonesia. Selain itu juga, sebagai apresiasi kepara siswa pemelajar bahasa Indonesia, kami sering mengundang mereka dan para guru dalam beberapa kegiatan penting di KBRI.” ujar Najib.
 
Pemelajar bahasa Indonesia terbaik tahun 2023 jatuh pada Kaya Scheuber, siswa kelas 10 yang telah menamatkan pendidikannya di Melrose High School tahun ini. Kaya mengaku senang belajar bahasa Indonesia dan akan melanjutkannya ketika masuk college nanti. Menurut Kaya, belajar bahasa Indonesia menyenangkan dan dirasa sangat bermanfaat, terlebih bagi mereka yang sering traveling ke Indonesia. Kaya mengatakan dirinya bakal melanjutkan sekolah di Narrabundah College di mana sekolah tersebut menyediakan pelajaran bahasa Indonesia.
 
“Saya akan melanjutkan sekolah saya di Narrabundah College, di sana ada pelajaran bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran pilihan. Saya pasti akan melanjutkan belajar bahasa Indonesia di Narrabundah nanti. Saya ingin bisa lebih lancar lagi dalam berbahasa Indonesia”, ujar Kaya.
 
Secara umum, minat siswa untuk belajar bahasa Indonesia mengalami peningkatan di sekolah-sekolah Canberra, salah satunya di Melrose High School. Menurut guru bahasa Indonesia di Melrose, Rebecca Battaglini, pada tahun 2024 nanti jumlah peminat bahasa Indonesia di Melrose mengalami peningkatan dari tahun 2023. Menurutnya, untuk kelas 10 akan ada empat kelas yang belajar bahasa Indonesia dari sebelumnya hanya dua kelas. Total pemelajar bahasa Indonesia di Melrose High School mulai dari kelas 7 sampai kelas 10 mencapai 300 orang siswa.
 
Dalam kesempatan tersebut juga, Rebbeca menyampaikan bahwa siswa-siswi kelas bahasa Indonesia sangat pandai dan belajar penuh semangat saat mengikuti pelajaran bahasa Indonesia. Melihat siswanya belajar selama empat tahun, Rebecca mengaku bangga pada muridnya. “Pada bulan Desember, siswa-siswi saya di kelas 10 akan lulus dari Melrose High School. Mereka sudah belajar bahasa Indonesia selama empat tahun secara terus-menerus. Sebagai gurunya, saya merasa bangga sekali,” ujar Rebecca.
 
Sementara kepala sekolah Melrose High School, Diana Whymark, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dukungan KBRI Canberra dalam menguatkan bahasa Indonesia di Melrose. Diana juga memberikan apresiasi kepada KBRI Canberra yang telah memberikan penghargaan kepada siswanya yang  belajar bahasa Indonesia.
 
“Melrose High School adalah sekolah negeri inklusif yang memiliki reputasi internasional dan lokal yang tinggi. Sekolah ini memiliki komposisi yang sangat multikultural dan bekerja sama erat dengan berbagai komunitas untuk menyediakan kurikulum yang seimbang. Kami merasa beruntung bisa bekerja sama dengan kedutaan besar Republik Indonesia di Canberra. Kami mengucapkan terimakasih atas dukungannya selama ini kepada Melrose High School,” tutup Diana. (***)

*Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi – Republik Indonesia

Continue Reading

Trending