Connect with us

Dunia Pendidikan

Pelibatan Pemangku Kepentingan Susun Strategi Implementasi Program Kebahasaan dan Kesastraan

Published

on

dr. Sofyan Tan dalam acara Diseminasi Program Prioritas Bidang Kebahasaan dan Kesastraan di Medan (Dokumentasi : @www.kemdikbud.go.id)

Jakarta, goindonesia.co—Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melaksanakan Diseminasi Program Prioritas Bidang Kebahasaan dan Kesastraan. Dalam acara yang berlangsung di Medan pada Sabtu (1/4/2023), hadir lebih dari 100 peserta yang terdiri atas unsur pemerintah daerah, dinas pendidikan, unit pelaksana teknis Kemendikbudristek, pengawas, kepala sekolah, guru, praktisi pendidikan, dosen, dan pegiat literasi. Tujuannya untuk mempertajam strategi implementasi program prioritas bidang kebahasaan dan kesastraan agar berjalan dengan efektif hingga ke daerah.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatra Utara, Hidayat Widiyanto melaporkan bahwa partisipasi publik dalam suatu kebijakan sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang dibuat pemerintah tidak hanya hasil cerminan dari perspektif pemerintah tetapi juga aspirasi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Partisiasi publik juga dapat membantu Badan Bahasa mengidentifikasi isu kebahasaan di masyarakat dan memastikan bahwa kebijakan yang disusun dapat berjalan dengan efektif serta mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah.

“Terlebih karena masyarakat sebagai pengguna bahasa dan pelaku kebahasaan memiliki pengalaman dan pemahaman yang lebih tentang bahasa dan sastra,” ujarnya di Medan pada Sabtu (1/4/2023).

Hidayat Widiyanto mengatakan, sebagai bentuk dukungan pemda dalam pengembangan dan pelindungan bahasa dan sastra, Pemerintah Provinsi Sumatra Utara telah menetapkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatra Utara Nomor 8 Tahun 2017 tentang Pengutamaan Bahasa Indonesia dan Pelestarian Bahasa dan Sastra Daerah.

Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kewajiban setiap instansi pemerintah sebagai wujud akuntabilitas kinerja program dan anggaran, serta keterbukaan informasi publik. Melalui kegiatan ini masyarakat dapat mengetahui program-program Badan Bahasa, dan dapat memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk kemajuan bahasa dan sastra.

“Diseminasi program prioritas ini juga meneguhkan pentingnya kolaborasi dengan Komisi X DPR-RI sebagai mitra strategis Kemendikbudristek, guna meyakinkan bahwa program yang disetujui dalam pembahasan anggaran telah terlaksana dengan baik dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat,” ungkap Hafidz menggarisbawahi pentingnya kolaborasi pusat dan daerah dalam mendukung kesuksesan suatu kebijakan.  

Hafidz berharap, kehadiran peserta sebagai bentuk partisipasi publik dapat memberi masukan dalam peningkatan kinerja Badan Bahasa dalam menjalankan program prioritas bidang kebahasaan dan kesastraan yang berdampak luas bagi seluruh masyarakat di Indonesia. “Masukan dan saran tersebut diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia yang literat, unggul, cerdas, dan berkarakter untuk kemajuan bangsa Indonesia,”  ucap Hafidz.

Pada kesempatan ini, hadir sebagai narasumber, yakni Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan. Dalam paparannya ia menyampaikan dukungan atas berbagai kebijakan Kemendikbudristek terkait upaya peningkatan minat literasi pada generasi muda. Kegemaran membaca menurutnya harus ditumbuhkan sejak dini karena membaca adalah ‘jendela dunia’. Tan menambahkan, kemampuan literasi bukan hanya sekadar bisa membaca, namun dapat dimaknai secara lebih kontekstual yaitu kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat.

“Literasi itu bisa dilakukan untuk memperbesar kegemaran belajar baca, sehingga pembelajaran di sekolah tidak monoton. Harus ada daya tariknya terutama anak-anak SD dan SMP sehingga guru harus mengetahui perkembangan jiwa dan kebutuhan anak,” ujarnya.

Selain itu, Sofyan Tan juga mendukung dan mengapresiasi program pencetakan, penyebaran buku bacaan bermutu dan pendampingan ke wilayah 3T untuk meningkatkan literasi. “Dan kalau kita berbicara revitalisasi, setiap daerah memiliki cerita cerita rakyat. (Ini bisa menjadi sarana literasi) dengan menyusun buku cerita dalam dua bahasa yakni  menggabungkan bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Ini membuat orang yang membacanya dapat sekaligus melatih kemampuan literasi dalam bahasa daerah karena menurut saya (bahasa daerah) tidak boleh punah,” tutur Tan antusias.

Kemudian, terkait dengan upaya internasionalisasi bahasa Indonesia, Sofyan Tan mengungkapkan perlunya kemampuan diplomasi menggunakan bahasa Indonesia terutama dalam kegiatan resmi kenegaraan. Menurutnya, Indonesia memiliki daya tarik luar biasa untuk berinvestasi bagi bangsa lain, sehingga mereka sangat perlu menguasai bahasa Indonesia. “Saya yakin, suatu saat nanti Bahasa Indonesia benar-benar akan menjadi bahasa internasional,” ujarnya.  (***)

*Biro Kerja Sama dan Humas Sekjen Kemendikbudristek, @www.kemdikbud.go.id

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Dunia Pendidikan

Gagas Alat Pendeteksi Banjir, Mahasiswa Unair Juara III Poster Nasional

Published

on

M Assadam Rizqi Saputra dan Devi Rizky Aditya menerima penghargaan juara III dalam Soedirman Science Competition 2023. (Dokumentasi : @kominfo.jatimprov.go.id)

Surabaya, goindonesia.co – Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) menggagas sebuah inovasi berupa alat pendeteksi banjir berbasis machine learning untuk menanggulangi permasalahan banjir di Kota Surabaya. Mereka adalah M Assadam Rizqi Saputra dari program studi Manajemen dan Devi Rizky Aditya dari program studi Teknologi Sains Data.

Inovasi yang mereka usung itu berhasil meraih juara III dalam kompetisi Soedirman Science Competition 2023. Kompetisi tersebut berlangsung  di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto.

“Inovasi ini muncul karena kekhawatiran kami terhadap masalah banjir di Indonesia, khususnya Kota Surabaya. Terhitung ada 118 titik di wilayah Kota Surabaya yang sering tergenang banjir sepanjang tahunnya,” ujar Sadam selaku ketua tim, Jumat (22/9/2023).

Prediksi Banjir Secara Real Time

Sadam menuturkan, penggunaan metode ensemble dalam machine learning dapat memprediksi banjir secara real time. Hal itu karena metode ensemble dapat mengirimkan data dan menghasilkan output lebih cepat daripada metode-metode lain. Tersebab itu, metode ensemble dapat meningkatkan akurasi dan meminimalisasi bias dalam pembentukan model prediksi.

Selain dapat memprediksi banjir secara real time, alat yang ia usung juga dapat mengurangi polusi akibat penggunaan daya yang tidak efisien. Hal itu karena alat tersebut memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) yaitu energi surya. Dengan demikian, selain masalah banjir, isu polusi juga dapat terkendali.

“Nantinya, persentase prediksi banjir ini akan dibuat secara open access untuk publik. Para pengguna bisa mengaksesnya melalui 3 media, yaitu website desa terkait, SMS, dan alarm. Jadi, mereka akan lebih mudah dan cepat mendapatkan informasi,” beber mahasiswa asal Pekalongan itu.

Sumbangsih Terhadap SDGs

Lebih lanjut, Menteri Departemen Eksternal HIMA Manajemen itu mengatakan bahwa inovasi yang ia gagas dapat memberikan kontribusi terhadap poin Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3 yaitu perubahan iklim. Sebagaimana dunia saat ini tengah menjadikan isu tersebut sebagai isu prioritas yang harus segera diselesaikan.

“Semoga hadirnya inovasi ini mampu menyelesaikan salah satu dampak perubahan iklim yaitu banjir khususnya di kota-kota besar seperti Surabaya,” ucapnya.

Tantangan dan Harapan

Terakhir, Sadam mengaku, ia dan tim sempat mengalami kendala selama proses perlombaan. Terutama dalam masalah waktu karena masing-masing dari mereka memiliki jadwal yang padat. Sehingga, mereka kesulitan menyisihkan waktu untuk berlatih teknik presentasi.

“Semoga inovasi ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kami berharap inovasi ini tidak hanya jadi gagasan saja, tapi juga bisa diimplementasikan untuk mengatasi permasalahan banjir di daerah rawan banjir seperti Kota Surabaya,” tutupnya. (***)

@kominfo.jatimprov.go.id

Continue Reading

Dunia Pendidikan

Kemendikbudristek Raih Apresiasi sebagai Pelanggan Terbaik oleh ePerpus by Gramedia

Published

on

General Manager Gramedia Digital, Made Ruswidhi, di kantor Kemendikbudristek saat menyampaikan apresiasi sebagai pelanggan terbaik oleh ePerpus by Gramedia kepada Kemendikbudristek (Foto : @www.kemdikbud.go.id)

Jakarta, goindonesia.co– Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendapatkan apresiasi sebagai pelanggan terbaik oleh ePerpus by Gramedia. Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh General Manager Gramedia Digital, Made Ruswidhi, di kantor Kemendikbudristek, Jakarta, pada Kamis (14/9).  

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM), Anang Ristanto, mengucapkan rasa syukur atas apresiasi yang diberikan. Ia mengungkapkan Kemendikbudristek terus melakukan inovasi dalam menyediakan pelayanan kepada masyarakat. “ePerpus merupakan salah satu terobosan perpustakaan kami. Layanan ini memungkinkan masyarakat untuk mengakses perpustakaan secara digital di mana saja dan kapan saja.” tutur Anang.

Ditambahkan Anang, Kemendikbudristek sedang mengembangkan transformasi perpustakaan berbasis inklusi dan lingkungan yang ramah serta terbuka bagi semua orang. Ke depan, Anang berharap agar masyarakat menjadikan perpustakaan sebagai tempat baca yang menyenangkan.

Dalam kesempatan yang sama, Anang juga menjelaskan bahwa saat ini Kemendikbudristek memiliki kebijakan untuk meningkatkan literasi masyarakat melalui program Merdeka Balajar Episode ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia. Program tersebut berfokus pada pengiriman buku bacaan bermutu untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD). “Kami sudah memproduksi 15 juta eksemplar buku untuk disebarkan ke daerah terluar, tertinggal dan terdepan (3T), dan ada beberapa buku yang memiliki versi digitalnya,” ujarnya.

Selanjutnya, Anang berharap dapat terus berkolaborasi dengan para mitra sehingga program-program untuk meningkatkan literasi masyarakat dapat berjalan dengan baik. Adanya kerja sama dengan ePerpus diharapkan akan semakin banyak buku-buku terbitan dari Kemendikbudristek yang dipublikasikan secara digital sehingga masyarakat dapat mengaksesnya dengan mudah.

“Kemendikbudristek saat ini memiliki 148 Unit Pelayanan Teknis (UPT) dan lebih dari 100 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Beberapa diantaranya sudah memiliki perpustakaan sehingga memungkinkan untuk para mitra menjalin kerja sama terkait pengembangan literasi,” ujar Anang.

Apresiasi pelanggan terbaik ePerpus by Gramedia diberikan kepada mitra yang dinilai menjadi pelopor dan memiliki dampak besar dalam perkembangan literasi digital. Diungkapkan Made Ruswidhi, General Manager Gramedia Digital, berdasarkan data statistik yang dimiliki, sejak terdaftar pada bulan November 2019, ePerpus Kemendikbudristek sudah memiliki 131.325 pengguna dari 11.107 koleksi digital berupa buku, majalah, koran, dan majalah jendela. Sedangkan untuk jumlah pembaca aktifnya, terhitung dari bulan Januari – September 2023 memiliki 29.608 pembaca.

“Kerja sama dengan Kemendikbudristek mengenai perpustakaan digital sudah dimulai sejak 2019. Kami merasakan kerja sama yang aktif, responsif dari Kemendikbudristek. Semoga ke depan akan terjalin kerja sama lainnya dalam mempublikasikan buku-buku Merdeka Belajar untuk kemajuan literasi Indonesia,” pungkas Made. (***)

* Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Sekjen Kemendikbudristek

Continue Reading

Dunia Pendidikan

Lima Madrasah Ukir Prestasi Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA Terbaik

Published

on

Madrasah raih prestasi lomba perpustakaan tingkat nasional (Foto : @www.kemenag.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Lima madrasah mengukir prestasi pada Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA Terbaik tingkat Nasional. Kompetisi ini digelar oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Lima madrasah ini masuk grand final yang berlangsung di Jakarta mulai 12-16 September 2023. Total ada 17 peserta di grand final dan lima di antaranya adalah madrasah.

Kelimanya adalah l Lebrary Resource Center Madrasah Aliyah Negeri (MAN) IC Serpong, Perpustakaan MAN 2 Kota Yogyakarta, Perpustakaan Buya Ma’rifat Mardjani MAN 1 Kuantan Singingi, Perpustakaan Al-Fatih MAN Kota Sorong, dan MAN Aceh Barat Daya.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur KSKK Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Sidik Sisdiyanto, mengapresiasi lima perpustakaan MAN yang lolos ke tahap Grand Final. Menurutnya, capaian ini menunjukkan perpustakaan madrasah bisa menjadi rujukan tingkat nasional yang kreatif, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan.

“Diharapkan atas capaian ini juga dapat meningkatkan budaya baca di lingkungan madrasah, baik yang sudah memperoleh prestasi maupun belum, hal ini dikarenakan membaca sangatlah penting untuk memperluas wawasan dalam menghadapi dinamika zaman yang terus berubah,” kata Sidik, di Jakarta, Jumat (16/9/2023).

Dari lima perpustakaan MAN itu, dua di antaranya meraih juara I pada klaster masing-masing. Perpustakaan Buya Ma’rifat Mardjani MAN 1 Kuantan Singigi menjadi Juara I pada klaster I (Sumatera dan sekitar). Perpustakaan Al-Fatih MAN Kota Sorong menjadi Juara I pada klaster IV (Wilayah Indonesia Timur).

Sementara itu, Lebrary Resource Center MAN IC Serpong menduduki posisi ke II Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA Terbaik pada klaster II (Pulau Jawa) setelah SMA 3 Jakarta.

Sedangkan Perpustakaan MAN Aceh Barat Daya bersama MAN 2 Kota Yogyakarta berhasil menjadi Juara Harapan II pada klaster masing-masing. (***)

*@www.kemenag.go.id

Continue Reading

Trending