Connect with us

Pariwisata

Berwisata Sambil Jalani Protokol Kesehatan Tak Kurangi Kesenangan

Published

on

Photo: Antara

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya memulihkan sektor pariwisata Indonesia dengan meluncurkan beberapa program kebijakan. Salah satunya program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) yang tahun ini jumlahnya sebesar Rp. 60 miliar. Selain itu, Kemenparekraf juga tengah menggodok Dana Hibah Pariwisata jilid II di 2021 sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi nasional di Kemenparekraf.

Percepatan pembangunan kawasan 5 destinasi super prioritas di tanah air juga dilakukan, yaitu di Borobudur, Mandalika, Likupang, Labuan Bajo, dan Danau Toba. Pengembangan 5 destinasi super prioritas dilakukan dari berbagai aspek, sesuai arahan Presiden. Mulai dari akselerasi infrastruktur yang dikerjakan lintas sektor serta implementasi Cleanliness, Health, Safety, dan Environment (CHSE) di destinasi wisata.

“Ada keyakinan pertumbuhan di sektor pariwisata akan bisa kita capai. Sebagai contoh, secara aktual  perekonomian  di  Yogyakarta  sekarang  tumbuh  di  angka 6 persen dan diikuti oleh pertumbuhan angka keterisian hotelnya juga. Dengan situasi sekarang ini sebenarnya masyarakat rindu untuk berwisata tetapi tetap dengan menjaga protokol kesehatan,” ujar Henky Manurung, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf.

“Dengan adanya dukungan pemerintah ini fokus kita di ASITA saat ini adalah mempromosikan destinasi wisata lokal atau domestik. Sebelumnya kita susah mempromosikan wisata ke 34 Provinsi, namun dengan adanya 5 destinasi super prioritas nasional, memberikan ruang baru bagi promosi destinasi wisata domestik untuk warga Indonesia,” terang Nunung Rusmiati, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA).

Nunung  juga  menilai  Kemenparekraf  sangat  berusaha  sekali  untuk  menangani  dampak COVID-19  ini  di  sektor pariwisata bersama asosiasi pengusaha lainnya. “Mudah-mudahan dengan adanya stimulus yang digelontorkan pemerintah akan membangkitkan sektor pariwisata ini. Tidak sampai di situ, pemerintah juga terus memikirkan cara supaya stimulus yang diberikan ini efektif,” terang Nunung.

Menurut dr. Ratih C. Sari, Tenaga Kesehatan dan Pelaku Perjalanan Wisata, bahwa penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata sudah sangat layak untuk dikunjungi wisatawan. “Saya perhatikan  saat  berwisata  ke  Bali,  dalam  pelaksanaannya  pemerintah  sudah  mendesain langkah untuk menjaga kesehatan dan keamanan masyarakat saat berwisata,” ujarnya.

Hal tersebut menurut dr Ratih menambah perasaan aman bagi masyarakat dan dihimbau pula bagi  wisatawan  untuk  selalu mematuhi protokol kesehatan 3M, “Selama kita menjalankan protokol tersebut, sebenarnya tidak mengurangi kesenangan yang kita dapat dari kegiatan berwisata. Sehingga bisa kembali ke rumah dengan kondisi sehat,” tutupnya.

***

Tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) – Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dibentuk dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional. Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah: Indonesia Sehat, mewujudkan rakyat aman dari COVID-19 dan reformasi pelayanan kesehatan; Indonesia Bekerja, mewujudkan pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja; dan Indonesia Tumbuh, mewujudkan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Dalam pelaksanaannya, KPCPEN dibantu oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.

Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Narahubung: Lalu Hamdani

No HP 081284519595

(***)

Pariwisata

Istana Berbatik Tampilkan Karya Kreatif Warisan Budaya Bangsa

Published

on

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo (tengah) mengungkapkan event “Istana Berbatik” menjadi momen untuk mempromosikan dan menampilkan batik ke kancah dunia dalam Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Jumat (29/9/2023). (Dokumentasi : @kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengungkapkan event “Istana Berbatik” menjadi momen untuk mempromosikan dan menampilkan batik sebagai produk asli dan karya kreatif warisan budaya Indonesia ke kancah dunia.

Wamenparekraf Angela dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/9/2023) mengatakan event ini digelar dalam rangka memperingati hari batik nasional yang jatuh pada 2 Oktober. Acara inti dari event yang akan digelar pada Minggu (1/10/2023) ini menampilkan fashion show yang melibatkan sekitar 500 peserta yang terdiri dari para pejabat negara, petinggi kementerian/lembaga dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), public figure, perwakilan kerajaan-kerajaan nusantara, hingga para duta besar (dubes) negara-negara sahabat.

“Kami optimistis, gelaran Istana Berbatik ini bukan sekadar seremonial dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober. Tapi pesannya itu tadi, akan makin menunjukkan Indonesia kaya akan warisan budaya,” kata Angela.

Dengan adanya keterlibatan dubes dari negara-negara sahabat sebagai model dan penayangan event ini di media-media nasional, maka Istana Berbatik ini dapat menjadi sarana yang tepat untuk mempromosikan batik di pasar internasional. Selain itu, “Istana Berbatik” juga menjadi momen penting untuk semakin meneguhkan batik sebagai warisan budaya asal Indonesia, sebagaimana UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) sejak 2 Oktober 2009.

“Adanya Istana Berbatik ini diharapkan menjadi bukti keperpihakan pemerintah pada perajin batik terutama UMKM ekonomi kreatif (ekraf). Event itu juga sebagai ajang promosi ke dunia untuk meningkatkan konsumsi batik baik di dalam maupun luar negeri,” katanya.

“Kami merancang (event) ini semua dengan pesan batik adalah warisan budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu, terus relevan dari masa ke masa dengan dukungan masyarakat Indonesia yang senantiasa memakai batik dan mempromosikannya ke pasar Internasional,” kata Angela.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hattari menegaskan komitmen kementeriannya untuk mendukung maju dan berkembangnya budaya bangsa sekaligus pelaku UMKM. Selain itu, ia berkomitmen pihaknya akan semakin banyak terlibat dalam pemberdayaan UMKM batik hingga meningkatkan citra dan brand batik Indonesia agar semakin mendunia misalnya lewat dukungan pembiayaan serta promosi, perluasan akses pemasaran, dan lain-lainnya.

“Sehingga industri batik bisa mengakses pasar ke luar negeri dengan semakin mudah. Kami akan terus mendorong BUMN menjadi rumah-rumah UMKM batik termasuk membinanya,” kata Rabin. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Pariwisata

Kemenparekraf Dorong Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Bangka Belitung

Published

on

Para peserta Program Ramah Iklim dan Aksi Hijau saling bergotong royong membersihkan Pantai Tanjung Kelayang, Belitung, Rabu (27/9/2023). (Dokumentasi : @kemenparekraf.go.id)

Belitung, goindonesia.co – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong masyarakat Bangka Belitung untuk mengedepankan konsep keberlanjutan lingkungan dalam mengembangkan potensi pariwisata yang ada di wilayahnya.

Melalui Program Ramah Iklim dan Aksi Hijau dalam Rangka Hari Pariwisata Dunia 2023 bertajuk “Ekosistem Kepariwisataan dan Marine Safety” di Sheraton Belitung Resort, Rabu (27/9/2023), Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan pengembangan pariwisata hijau berbasis keberlanjutan lingkungan merupakan salah satu langkah inovatif dalam upaya mengembangkan pariwisata pascapandemi COVID-19. Pengembangan pariwisata hijau berbasis keberlanjutan lingkungan ini dinilai tepat untuk mengembangkan potensi kekayaan alam dan budaya yang dimiliki oleh Provinsi Bangka Belitung.

“Untuk itu pengembangan pariwisata di Bangka Belitung harus menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan,” kata Giri. 

Ia berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kesadaran pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta para pemangku kepentingan mengenai pentingnya pengembangan pariwisata berkelanjutan dan dampak perubahan iklim, serta mengedukasi wisatawan dan pelaku parekraf untuk turut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. 

“(Kegiatan ini) juga diharapkan mampu merangsang investasi dalam teknologi hijau dan investasi yang ramah lingkungan serta mengedepankan tanggung jawab sosial dalam mendukung komunitas lokal untuk mengurangi jejak karbon. Sehingga kita bisa memastikan bahwa pariwisata tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga manfaat sosial dan lingkungan bagi masyarakat setempat,” katanya.

Sementara itu, Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis Fadjar Hutomo menambahkan kegiatan ini selaras dengan tema yang diusung oleh hari pariwisata dunia 2023 yaitu “tourism & green investment”. Sehingga, tema ini cocok diperingati di Belitung sebagai destinasi wisata yang mengusung pengembangan pariwisata berkelanjutan.

“Kita berharap ini bisa diimplementasikan, khususnya di Belitung. Karena Belitung mengusung tagline sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan dan ramah lingkungan sehingga ini sangat cocok diterapkan di sini,” kata Fadjar.

Program ini terdiri dari dua sesi diskusi, dalam sesi diskusi pertama diusung tema ekosistem kepariwisataan dan pada sesi diskusi kedua terkait tema pentingnya penerapan manajemen krisis wisata bahari. 

Selain sesi diskusi, kegiatan ini juga diisi dengan kegiatan bersih-bersih pantai di Pantai Tanjung Kelayang disertai dengan penyerahan bantuan paddleboat dari Gladiator Paddleboards Indonesia kepada Kelompok Sadar Wisata Desa Wisata Keciput dan peninjauan destinasi wisata Bukit Peramun.

Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Belitung, Sahani Saleh; serta Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Widya Kemala Sari. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Pariwisata

Angkat Keunikan Kampung Jadi Destinasi Wisata

Published

on

Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya saat membuka Festival Kampung Wisata ke-5 yang digelar di Jalan D.I.Panjaitan (Foto : @warta.jogjakota.go.id)

Mantrijeron, goindonesia.co -Dinas Pariwisata (Dinpar) Kota Yogya kembali menggelar Festival Kampung Wisata pada Jumat (22/9/2023). Festival yang di gelar ke lima kalinya ini diselenggarakan di Jalan D.I Panjaitan, Mantrijeron.

Kepala Dinpar Kota Yogya, Wahyu Hendratmoko mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan hiburan serta mempromosikan Kampung Wisata yang ada di Kota Yogya.

“Festival Kampung Wisata tahun ini dilaksanakan sebanyak 6 kali. Untuk  festival yang ke 5 ini diikuti oleh 4 kampung wisata yakni Kampung Wisata Pandeyan, Sura Amerta, Tahunan, dan Warungboto,” bebernya.

Berbagai potensi dari ke 4 kampung wisata ini di tampilan dalam acara tersebut. Mereka satu per satu menyuguhkan atraksi seni dan budaya, mulai dari tari-tarian, pentas musik, serta Pameran UMKM, dan Kuliner.

Wahyu berharap dengan adanya festival tersebut dapat menunjukkan eksistensi aktivitas pariwisata di kampung wisata Kota Yogya.

“Serta untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan yang berkunjung di Kota Yogyakarta,” imbuhnya.

Sebagai informasi sepanjang tahun 2022 tercatat ada 7,4 juta pengunjung yang datang ke Kota Yogya, baik wisatawan lokal maupun dari mancanegara. Sedangkan rata-rata lama masa tinggal wisatawan adalah selama 1,7 hari dan rata-rata belanja para turis tersebut adalah sebesar Rp1,97 juta. 

Sementara itu Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya sangat mengapresiasi dan menyambut baik acara ini. Menurutnya acara tersebut tidak hanya menjadi ajang untuk mempromosikan keindahan kampung wisata, tetapi juga sebagai momen untuk mengingatkan tentang warisan budaya dan potensi kampung.

“Potensi pendapatan dari wisatawan inilah yang merupakan peluang emas yang wajib ditangkap dan dikelola dengan baik oleh segenap pelaku kampung wisata,” bebernya.

Aman menjelaskan di Kota Yogya hingga saat ini telah ada 23 kampung yang ditetapkan sebagai kampung wisata. Untuk itu, lanjutnya, jika kampung wisata tersebut dikelola dengan baik dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

“Melalui Festival Kampung Wisata, kita memiliki kesempatan untuk mengangkat keunikan dan potensi tiap kampung, menjadikannya destinasi yang tak hanya menarik bagi wisatawan lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara,” tandasnya. (***)

*@warta.jogjakota.go.id

Continue Reading

Trending