Connect with us

Pariwisata

Libur Nataru, Tiga Tempat Wisata ini Paling Populer Dikunjungi di Lampung Timur

Published

on

Pantai Pantai Kerangmas Lampung Timur. LAMPUNGPRO.CO/WARGA

Sukadana, goindonesia.co : Kabupaten Lampung Timur memiliki beberapa destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi dalam mengisi hari libur. Dari semua objek wista yang ada di Lampung Timur, setidaknya ada tiga yang paling populer.
Tiga tempat wisata di Lampung Timur ini selalu ramai dikunjungi wisatawan di hari libur. Terutama sebelum terjadi pandemi Covid-19. Berikut daftarnya

1. Taman Nasional Way Kambas (TNWK)

Atraksi gajah di Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur. LAMPUNGPRO.CO/DINAS PARIWISATA LAMTIM

Taman Nasional Way Kambas (TNWK) berada di Kecamatan Labuhanratu, Kabupaten Lampung Timur.Tiket masuk ke TNWK terbilang murah hanya Rp25 ribu per orang termasuk biaya parkir.

TNWK dikenal sebagai tempat pelestarian satwa gajah. Di tempat ini juga ada Pusat Latihan Gajah (PLG) yang memamerkan atraksi gajah kepada pengunjung. Di TNWK, pengunjung bisa menikmati alam dengan melihat keberadaan puluhan gajah jinak.’TNWK sudah berstatus wisata nasional yang sering dikunjungi wisatawan dari luar negeri, dan sudah dikelola secara profesional,” papar Ketua Himpunan Pramuwisata Lampung Timur, Rudi Hartono, kepada Suara.com (jaringan media Lampungpro.co) Sabtu (25/12/2021).

Bagi yang tertarik berkunjung ke TNWK untuk saat ini mohon bersabar. Pasalnya, TNWK tutup sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Belum tahu kapan TNWK dibuka kembali untuk umum.

2. Wisata Taman Purbakala Pugung Raharjo

Punden berundak Taman Pugung Raharjo.

 Wisata Taman Purbakala Pugung Raharjo berada di Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur. Taman Purbakala Pugung Raharjo adalah wisata edukasi karena di sini tersimpan artefak-artefak sejarah masa lampau.

Wisatawan yang biasa berkunjung ke Taman Purbakala Pugung Raharjo biasanya berbasis pendidikan.Tujuannya adalah untuk pembelajaran dan mengenal sejarah situs purbakala. Situs purbakala yang ada di Pugung Raharjo sangatlah unik, menarik, dan variatif. Peninggalan di situs ini secara kronologi begitu lengkap, mulai dari masa prasejarah, klasik (Hindu–Budha), hingga masa Islam.

Artefak yang ditemukan di situs ini antara lain keramik asing dari beberapa dinasti, keramik lokal, manik-manik, dolmen, menhir, pisau, mata tombak, batu berlubang, batu asahan, batu pipisan, kapak batu, batu trap punden, gelang perunggu, dan batu bergores. 

Adapun fitur yang ditemukan di situs Pugung Raharjo antara lain benteng dan parit artificial, punden berundak, batu berlubang, lumpang batu, batu bergores, batu kandang (batu mayat). Bagi anda yang berminat ke Taman Purbakala Pugung Raharjo, tak perlu memikirkan besaran biaya karena masuk di sini gratis. Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir Rp5 ribu.

3. Pantai Kerangmas

Pantai Kerangmas berada di Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Pantai ini dikenal dengan hamparan pasir putih yang indah. Ombak yang tidak terlalu tinggi membuat anak-anak nyaman bermain main di tepi.

Bagi anda yang ingin ke Pantai Kerangmas harus membayar tiket masuk sebesar Rp10 ribu per orang. Jika ingin menikmati keindahan perairan Pantai Kerangmas, ada speedboat yang membawa wisatawan berkeliling pantai.

Cukup membayar Rp15 ribu untuk sekali naik speedboat dan akan dibawa berkeliling selama 10 menit. Di Pantai Kerangmas juga tersedia andong yang akan membawa anda menyusuri pasir putih di tepi pantai.

Biaya naik andong sebesar Rp30 untuk jarak 800 meter. Di pinggir pantai, sederet gazebo bisa dimanfaatkan pengunjung untuk istirahat sambil me.natap laut lepas. Sejumlah Mobil ATV disewakan oleh pemiliknya untuk anak anak dan bisa balapan di atas hamparan pasir. (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Pariwisata

Istana Berbatik Tampilkan Karya Kreatif Warisan Budaya Bangsa

Published

on

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo (tengah) mengungkapkan event “Istana Berbatik” menjadi momen untuk mempromosikan dan menampilkan batik ke kancah dunia dalam Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Jumat (29/9/2023). (Dokumentasi : @kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengungkapkan event “Istana Berbatik” menjadi momen untuk mempromosikan dan menampilkan batik sebagai produk asli dan karya kreatif warisan budaya Indonesia ke kancah dunia.

Wamenparekraf Angela dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/9/2023) mengatakan event ini digelar dalam rangka memperingati hari batik nasional yang jatuh pada 2 Oktober. Acara inti dari event yang akan digelar pada Minggu (1/10/2023) ini menampilkan fashion show yang melibatkan sekitar 500 peserta yang terdiri dari para pejabat negara, petinggi kementerian/lembaga dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), public figure, perwakilan kerajaan-kerajaan nusantara, hingga para duta besar (dubes) negara-negara sahabat.

“Kami optimistis, gelaran Istana Berbatik ini bukan sekadar seremonial dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober. Tapi pesannya itu tadi, akan makin menunjukkan Indonesia kaya akan warisan budaya,” kata Angela.

Dengan adanya keterlibatan dubes dari negara-negara sahabat sebagai model dan penayangan event ini di media-media nasional, maka Istana Berbatik ini dapat menjadi sarana yang tepat untuk mempromosikan batik di pasar internasional. Selain itu, “Istana Berbatik” juga menjadi momen penting untuk semakin meneguhkan batik sebagai warisan budaya asal Indonesia, sebagaimana UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) sejak 2 Oktober 2009.

“Adanya Istana Berbatik ini diharapkan menjadi bukti keperpihakan pemerintah pada perajin batik terutama UMKM ekonomi kreatif (ekraf). Event itu juga sebagai ajang promosi ke dunia untuk meningkatkan konsumsi batik baik di dalam maupun luar negeri,” katanya.

“Kami merancang (event) ini semua dengan pesan batik adalah warisan budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu, terus relevan dari masa ke masa dengan dukungan masyarakat Indonesia yang senantiasa memakai batik dan mempromosikannya ke pasar Internasional,” kata Angela.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hattari menegaskan komitmen kementeriannya untuk mendukung maju dan berkembangnya budaya bangsa sekaligus pelaku UMKM. Selain itu, ia berkomitmen pihaknya akan semakin banyak terlibat dalam pemberdayaan UMKM batik hingga meningkatkan citra dan brand batik Indonesia agar semakin mendunia misalnya lewat dukungan pembiayaan serta promosi, perluasan akses pemasaran, dan lain-lainnya.

“Sehingga industri batik bisa mengakses pasar ke luar negeri dengan semakin mudah. Kami akan terus mendorong BUMN menjadi rumah-rumah UMKM batik termasuk membinanya,” kata Rabin. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Pariwisata

Kemenparekraf Dorong Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Bangka Belitung

Published

on

Para peserta Program Ramah Iklim dan Aksi Hijau saling bergotong royong membersihkan Pantai Tanjung Kelayang, Belitung, Rabu (27/9/2023). (Dokumentasi : @kemenparekraf.go.id)

Belitung, goindonesia.co – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong masyarakat Bangka Belitung untuk mengedepankan konsep keberlanjutan lingkungan dalam mengembangkan potensi pariwisata yang ada di wilayahnya.

Melalui Program Ramah Iklim dan Aksi Hijau dalam Rangka Hari Pariwisata Dunia 2023 bertajuk “Ekosistem Kepariwisataan dan Marine Safety” di Sheraton Belitung Resort, Rabu (27/9/2023), Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan pengembangan pariwisata hijau berbasis keberlanjutan lingkungan merupakan salah satu langkah inovatif dalam upaya mengembangkan pariwisata pascapandemi COVID-19. Pengembangan pariwisata hijau berbasis keberlanjutan lingkungan ini dinilai tepat untuk mengembangkan potensi kekayaan alam dan budaya yang dimiliki oleh Provinsi Bangka Belitung.

“Untuk itu pengembangan pariwisata di Bangka Belitung harus menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan,” kata Giri. 

Ia berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kesadaran pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta para pemangku kepentingan mengenai pentingnya pengembangan pariwisata berkelanjutan dan dampak perubahan iklim, serta mengedukasi wisatawan dan pelaku parekraf untuk turut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. 

“(Kegiatan ini) juga diharapkan mampu merangsang investasi dalam teknologi hijau dan investasi yang ramah lingkungan serta mengedepankan tanggung jawab sosial dalam mendukung komunitas lokal untuk mengurangi jejak karbon. Sehingga kita bisa memastikan bahwa pariwisata tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga manfaat sosial dan lingkungan bagi masyarakat setempat,” katanya.

Sementara itu, Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis Fadjar Hutomo menambahkan kegiatan ini selaras dengan tema yang diusung oleh hari pariwisata dunia 2023 yaitu “tourism & green investment”. Sehingga, tema ini cocok diperingati di Belitung sebagai destinasi wisata yang mengusung pengembangan pariwisata berkelanjutan.

“Kita berharap ini bisa diimplementasikan, khususnya di Belitung. Karena Belitung mengusung tagline sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan dan ramah lingkungan sehingga ini sangat cocok diterapkan di sini,” kata Fadjar.

Program ini terdiri dari dua sesi diskusi, dalam sesi diskusi pertama diusung tema ekosistem kepariwisataan dan pada sesi diskusi kedua terkait tema pentingnya penerapan manajemen krisis wisata bahari. 

Selain sesi diskusi, kegiatan ini juga diisi dengan kegiatan bersih-bersih pantai di Pantai Tanjung Kelayang disertai dengan penyerahan bantuan paddleboat dari Gladiator Paddleboards Indonesia kepada Kelompok Sadar Wisata Desa Wisata Keciput dan peninjauan destinasi wisata Bukit Peramun.

Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Belitung, Sahani Saleh; serta Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Widya Kemala Sari. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Pariwisata

Angkat Keunikan Kampung Jadi Destinasi Wisata

Published

on

Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya saat membuka Festival Kampung Wisata ke-5 yang digelar di Jalan D.I.Panjaitan (Foto : @warta.jogjakota.go.id)

Mantrijeron, goindonesia.co -Dinas Pariwisata (Dinpar) Kota Yogya kembali menggelar Festival Kampung Wisata pada Jumat (22/9/2023). Festival yang di gelar ke lima kalinya ini diselenggarakan di Jalan D.I Panjaitan, Mantrijeron.

Kepala Dinpar Kota Yogya, Wahyu Hendratmoko mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan hiburan serta mempromosikan Kampung Wisata yang ada di Kota Yogya.

“Festival Kampung Wisata tahun ini dilaksanakan sebanyak 6 kali. Untuk  festival yang ke 5 ini diikuti oleh 4 kampung wisata yakni Kampung Wisata Pandeyan, Sura Amerta, Tahunan, dan Warungboto,” bebernya.

Berbagai potensi dari ke 4 kampung wisata ini di tampilan dalam acara tersebut. Mereka satu per satu menyuguhkan atraksi seni dan budaya, mulai dari tari-tarian, pentas musik, serta Pameran UMKM, dan Kuliner.

Wahyu berharap dengan adanya festival tersebut dapat menunjukkan eksistensi aktivitas pariwisata di kampung wisata Kota Yogya.

“Serta untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan yang berkunjung di Kota Yogyakarta,” imbuhnya.

Sebagai informasi sepanjang tahun 2022 tercatat ada 7,4 juta pengunjung yang datang ke Kota Yogya, baik wisatawan lokal maupun dari mancanegara. Sedangkan rata-rata lama masa tinggal wisatawan adalah selama 1,7 hari dan rata-rata belanja para turis tersebut adalah sebesar Rp1,97 juta. 

Sementara itu Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya sangat mengapresiasi dan menyambut baik acara ini. Menurutnya acara tersebut tidak hanya menjadi ajang untuk mempromosikan keindahan kampung wisata, tetapi juga sebagai momen untuk mengingatkan tentang warisan budaya dan potensi kampung.

“Potensi pendapatan dari wisatawan inilah yang merupakan peluang emas yang wajib ditangkap dan dikelola dengan baik oleh segenap pelaku kampung wisata,” bebernya.

Aman menjelaskan di Kota Yogya hingga saat ini telah ada 23 kampung yang ditetapkan sebagai kampung wisata. Untuk itu, lanjutnya, jika kampung wisata tersebut dikelola dengan baik dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

“Melalui Festival Kampung Wisata, kita memiliki kesempatan untuk mengangkat keunikan dan potensi tiap kampung, menjadikannya destinasi yang tak hanya menarik bagi wisatawan lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara,” tandasnya. (***)

*@warta.jogjakota.go.id

Continue Reading

Trending