Connect with us

Internasional

Mahendra Siregar: Indonesia Sukses Menyelenggarakan Global Tourism Forum, Kini Punya standar Hybrid Dunia

Published

on

Photo : Wakil Menteri Luar Negeri , Mahendra Siregar di Event Global Tourism Forum (Istimewa)

Event Global Tourism Forum – Leaders Summit Asia 2021 menghadirkan 49 pembicara internasional dan 22 pembicara dari Indonesia. Acara yang berlangsung di Hotel Raffles, Jakarta 15-16 September secara hybrid memiliki banyak sesi. Berikut laporan pertama. 

Jakarta, goindonesia.co : Wakil Menteri Luar Negri Mahendra Siregar menyatakan puas atas kesuksesan penyelenggaraan Global Tourism Forum ( GTF) dari World Tourusm Forum Institute ( WTFI).

Selain  pertama kalinya berlangsung di kawasan Asia, pemilihan RI sebagai tuan rumah perhelatan akbar di Hotel Raffles, Jakarta pada 15-16 September 2021 ini jadi sangat straregis dan penting karena bukan lagi sekedar event hybrid.

” Indonesia sukses untuk pertama kalinya melaksanakan event hybrid secara standar internasional, menghubungkan satu benua dengan benua yang lain secara bersamaan sehingga kita jadi memiliki standar atau pembanding untuk penyelenggaraan event berikutnya di tengah pandemi COVID-19 ini,” kata Mahendra Siregar.

Semua kegiatan berjalan lancar sehingga menjadi sinyal kuat untuk hidup dengan tekhnologi di era New Normal. Industri pariwisata harus mengadopsi, mengimplementasikan standar hybrid yang dibutuhkan. Oleh karena itu GTF bukan sekedar event, kata Wakil Menteri Luar Negri RI ini.

Di dunia internasional terutama di Asean, Indonesia selalu jadi terdepan dalam mempromosikan sejumlah pembaruan maupun penyesuaian di era New Normal termasuk dalam hal travel corridor, travel bubble dan inisiatif lainnya.

” Kami selalu mendukung Asean untuk menyiapkan diri, menyesuaikan dan memperbaiki terhadap perkembangan yang ada karena dengan begitu kita selalu menjaga daya tahan kita menghadapi pandemi COVID-19 yang belum berakhir,” tandasnya.

Menurut dia, menjadi tuan rumah Global Tourism Forum dimana sebagian pembicara dan peserta hadir secara langsung maupun online merupakan bagian dari persiapan diri untuk menjadi tuan rumah kegiatan MICE yang lebih besar seperti Indonesia akan memegang Presidensi G20 dimulai pada 1 Desember 2021 sampai dengan 30 November 2022.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menerima mandat langsung Presidensi pada KTT G20 atau G20 Leader Summit di Roma Italia pada 30-31 Oktober mendatang.

” Pada penutupan President WTFI Bulut Bagci juga mengatakan akan membuat GTF kembali di Indonesia sambut presidensi RI di G-20 tahun depan dengan menyelenggarakannya kemungkinan di Bali “

Kita tunggu saja dari WTFI detilnya bagaimana. tentunya GTF Bali tidak mengulang hal sama di Jakarta. Harus ada lompatan besar untuk event nya tahun depan, pesan Mahendra.

Chairman of Indonesia Tourism Forum (ITF), Sapta Nirwandar, mengatakan kepercayaan masyarakat internasional terhadap Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman menjadi dasar terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Annual Meeting Global Tourism Forum (GTF) 2021. 

 “Kita harap event ini bisa menghidupkan MICE meski hybrid. MICE ini penting karena dampak ekonominya cukup besar . Mudah-mudahan ini juga menjadi komitmen bangkitkan pariwisata Indonesia,” ujar Sapta. 

 Bulut Bagci, President of World Tourism Forum Institute (WTFI) saat pembukaan dan penutupan acara berulang kali mengatakan Indonesia adalah tujuan wisata kelas satu dengan kehangatan orang, nilai-nilai budaya dan perilaku alami.

Event ini menempatkan pariwisata pada agenda para pemimpin dunia dan untuk memastikan investasi asing langsung di negara-negara yang menjadi tuanbrumah.

Dalam acara ini, ada sesi bergengsi tentang topik tren baru tentang investasi asing langsung, investasi berkelanjutan, efek covid-19, dan solusi menjadi transformasi dan kebijakan gender.

World Tourism Forum Institute  ( WTFI) telah memilih Presuden Joko Widodo sebagai pemimpin pariwisata 2021 karena komitmennya yang tinggi pada pengembangan pariwisata Indonesia. 

“WTFI percaya bahwa untuk mencapai pariwisata di suatu negara penting untuk mendapatkan dukungan penuh dari para pemimpin. Tahun depan pada tahun 2022, WTFI akan membawa ribuan orang secara fisik untuk kembali menggelar acara di Indonesia ( Bali) untuk menunjukkan keramahan Indonesia kepada dunia.

Ministers Talk 

Setelah pembukaan resmi oleh Wakil Presiden Maruf Amin, Menparekraf Sandiaga Uno pimpin sesi Minister Talk bahas Reopening Asean Tourism Destination for International Tourist.

 Singapura diwakili oleh Alvin Tan Menteri Perdagangan dan Industri,  Dr Thong Korn Menteri Pariwisata Kamboja, Nguyen Van Hung Menteri Seni, Olahraga dan Pariwisata Vietnam

 Hadir juga secara online Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand Phiphat Ratchakiyprakarn serta Menteri Sumber Daya Utama dan Pariwisata Brunei Darussalam Dato Seri Setia Awang Haji Ali Bin Apong.

 Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno usulkan pada World Tourism Forum Institute  bergandengan tangan dengan negara-negara anggota ASEAN untuk membuat program dan kegiatan yang dapat mempercepat pemulihan pariwisata di wilayah ini. 

 “Indonesia siap dan berharap untuk memiliki kerja sama lebih lanjut. Mari berbagi update tentang protokol kesehatan dan keselamatan, percepatan vaksinasi  termasuk prosedur perjalanan sehingga kita dapat memiliki pemahaman yang sama atau pengakuan tentang apa yang sebenarnya terjadi,” kata Sandi

 Dato Lim Jock Hoi, Secretary-General of Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) asal Brunei pada kesempatan yang sama mengatakan menjelaskan mengenai tahapan perencanaan penyembuhan sektor pariwisata.

Tiga fokus rencana utama untuk pemulihan yaitu :

1. membantu pertimbangan penentuan prioritas dalam proses pengambilan keputusan

2. memberikan hasil untuk menyegarkan kembali para komunitas bisnis dan karyawan di sektor pariwisata dan fokus pada era new normal pariwisata untuk menjangkau sumber target pasar baru dan mengkonsolidasikan fondasi yang berkelanjutan yang bertujuan untuk fase pembukaan kembali destinasi wisata.

3. berfokus pada mempromosikan asosiasi jangka panjang dan regenerasi sambil mengikuti tren baru juga berbagai tantangan yang muncul untuk memulihkan destinasi pariwisata ASEAN.

Pemerintah & swasta dan pers

Bagaimana RI bertahan untuk menjadi lebih kuat di masa pandemi disampaikan Rizky Handayani Mustafa selaku Deputi Bidang Produk Pariwisata, MICE dan Event Kemenparekraf.

Pemerintah dan swasta sepakat DNA kreatif dan demografi RI merupakan bonus besar bagi pariwisata Indonesia untuk tetap bertahan. 

Pandemi ini telah merangsang tren baru untuk pariwisata seperti wisata berbasis alam dan pengalaman.  Pemerintah juga turut ambil bagian dalam masa pemulihan ini. 

Teuku Faizasyah selaku Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengatakan sekain menggenjot vaksin, pemerintah berupaya menurunkan harga pengujian agar proses penelusuran dan pengobatan bisa lebih cepat.

“Upaya tersebut dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan wisatawan asing sehingga mereka akan mengunjungi kami lagi di masa depan,”

Sedangkan Hariyadi Sukamdani selaku Vice President Sahid Group dan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menambahkan, dengan protokol kesehatan yang ketat kita bisa lebih kuat dan berkembang lebih baik karena di era baru ini yang dibutuhkan wisatawan adalah rasa aman saat bepergian.  

Kementerian Teknologi Informasi dan PT Telkom telah meluncurkan aplikasi “Peduli Lindungi”, aplikasi ini cukup efektif untuk menyinkronkan semua data pengujian COVID 19, data Vaksin dan Obat,” ujarnya.

 Budijanto Tirtawisata selaku CEO Panorama Sentrawisata mengatakan  perlunya memiliki visi dan pemahaman yang sama agar bisa gesit. dalam hadapi perkembangan pandemi.

Pariwisata harus memiliki nilai yang bermakna dan universal, dan kita dapat menyediakannya dengan kemauan untuk meningkatkan dan menciptakan peluang. 

“Apa yang dapat kita simpulkan dari pembicaraan ini adalah bahwa pandemi membuat kita berkembang seperti halnya pariwisata.  Sektor ini harus tangguh  dan Indonesia siap untuk itu, “kata Budi.

Pers juga miliki peranan penting dalam pengembangan pariwisara karena itu sesi ini diisi oleh Jeannette Ceja, Pembawa Acara TV, Jurnalis Perjalanan & Penasihat Perjalanan, AS serta Claudia Tapardel, PhD, Jurnalis & Pembawa Acara TV DCNews, Rumania.

Keduanya menyoroti pemerintah yang harus memiliki standar tingkat aturan internasional, harus ada pengujian gratis untuk memastikan semua orang sehat dan mereka dapat menikmati perjalanan.

alam forum ini, misalnya adalah  kebijakan mengeluarkan sertifikat hijau.  Sertifikat ini juga dikenal sebagai sertifikat hijau digital atau izin hijau.

Sertifikat COVID Digital memungkinkan warga negara Uni Eropa untuk bergerak dengan aman di dalam Uni Eropa selama pandemi COVID-19. 

Hal ini sangat membantu bagi para traveller yang ingin berkeliling.  Dengan green pass mudah untuk masuk museum, hiburan budaya dll. Dia juga menyebutkan bahwa.

Pembicara tamu lainnya adalah Ismail Urtug, Vice President Responsible for Transformation, Innovation & Strong Digital.kebangkitan industri pariwisata global dapat diwujudkan dengan mengoptimalkan perjalanan domestik terlebih dahulu.

 “Pemerintah harus melonggarkan gerakan pembatasan nasional untuk mendorong pertumbuhan pariwisata dalam negeri,”

Selain itu, ia membagikan strategi Parlemen Eropa dalam menyesuaikan pendekatan keberlanjutan dalam industri pariwisatanya melalui program yang disebut “Smart Mobility”. 

Mobilitas pintar adalah strategi berkelanjutan yang mendukung dengan memanfaatkan digitalisasi dan otomatisasi untuk mencapai konektivitas yang mulus, aman, dan efisien. Ismail mengklaim bahwa Smart Mobility telah berhasil mengurangi emisi CO2.

Nilai Ekowisata dalam COVID-19

Pandemi COVID-19 berdampak pada sektor pariwisata dunia, khususnya ekowisata. Beberapa isu penting muncul dalam hal sumber daya yang berkelanjutan dan banyak faktor lainnya.

Sesi ini  menampilkan Fergus Maclaren, Kepala Pariwisata MACC-DUFF, Kanada, Odelia Ntiamoah, CEO Kamar Industri Pariwisata, Ghana dan Alexandros Thanos, Kepala Sektor Pariwisata, Wilayah Makedonia Tengah, Yunani

Moderatornya adalah Dr. Valasia Iakovoglou, Direktur Sektor Ekowisata dari UNESCO Chair Con-E-Ect di International Hellenic University (IHU), Yunani.

Pandemi COVID-19 berdampak pada sektor pariwisata dunia, khususnya ekowisata. Beberapa isu penting muncul dalam hal sumber daya yang berkelanjutan dan banyak faktor lainnya.

Alexandros Thanos mendukung pemerintah untuk membangun infrastruktur, melindungi sumber daya alam, dan mendidik masyarakat untuk mengetahui lebih banyak tentang masalah di kawasan wisata. 

Selain itu, pemerintah berperan penting dalam merancang program dan pengembangan berkelanjutan untuk masa depan ekowisata.

Odelia Ntiamoah berbicara tentang tantangan dalam memulihkan ekowisata di Ghana. Hal ini sangat tergantung pada peran masyarakat lokal di sana.

Namun, penggundulan hutan dan penambangan liar masih menjadi isu utama yang terjadi. Elemen kunci untuk mempertahankan daya tarik ekowisata adalah penanaman pohon oleh tingkat pemula dan juga tingkat korporat.

Manajemen jangka panjang semacam ini akan menghasilkan hasil yang terbaik. “Kita juga harus mendukung masyarakat secara pendidikan dan juga finansial untuk memberikan mereka “rasa memiliki” untuk melindungi hutan dan lingkungan sekitar. Sehingga akan lebih menarik minat masyarakat untuk melakukan wisata lokal.

Fergus Maclaren menyebutkan Kanada memiliki banyak taman nasional yang menarik untuk dinikmati wisatawan lokal dan internasional. Dia fokus pada pasar pariwisata yang besar di Kanada. 

Pemerintah juga memberikan stimulus untuk mendukung kawasan ekowisata. “Kami dulu memiliki pengunjung yang besar, tetapi sekarang kami berfikir dan menyesuaikan kembali untuk memulihkan sektor pariwisata,”

Menurut dia, pendekatan lingkungan dan budaya adalah elemen kunci untuk menyelamatkan ekowisata. Sebagai penutup, moderator meminta para pembicara untuk mengajukan pertanyaan: Bagaimana mengukur perlindungan terhadap lingkungan alam? Bagaimana dengan melibatkan masyarakat adat dalam ekowisata?.

Dampak pandemi & masa depan pariwisata.

Dorji Dhradhul, Director General of Tourism Council of Bhutan, Mariana Oleskive, Chairperson of State Agency for Tourism Development of Ukraine dan Kairat Sadvakassov, Vice Chairman of the Board of Kazakh Tourism membahas masa depan pariwisata dipandu oleh  Neslihan Gundes, Global Partnership Director of WTFI.

 Menurut Dorji Dhradhulu,  di masa pandemi ini karena harus mementingkan keselamatan dan kesehatan bagi wisatawan maka penting  memikirkan kembali kebijakan, model, dan strategi.

Soalnya  Pariwisata global harus memiliki alternatif untuk mengatasi situasi ini. Bhutan mengutamakan pengelolaan sektor kesehatan selama pandemi dan stabilitas ekonomi hingga menjadi lebih baik.

“Bhutan begitu istimewa karena kita memiliki budaya yang utuh dan otentik, semuanya alami dan juga diatur oleh kebijakan lingkungan. Alam kita masih sangat menarik bagi wisatawan.” katanya menambahkan.

Mariana Oleskive mengatakan tahun 2020 lalu turis Ukraina cukup menurun, tetapi pada saat yang sama itu adalah kesempatan untuk memulihkan pariwisata lokal di Ukraina.

Inisiasi datang dari presiden untuk meminta ratusan tokoh publik untuk membagikan tempat favorit mereka untuk bepergian di Ukraina di media sosial.

Ini berguna untuk melibatkan lebih banyak orang untuk menjelajahi negara. Tidak hanya kota, tetapi juga kawasan alam seperti danau, gunung, dan gua. Ukraina memiliki banyak hal untuk ditawarkan.

Dia juga mengatakan bahwa Ukraina cukup baik dalam memulihkan sektor pariwisata dengan meningkatkan wisatawan lokal.

“Kami berada di pusat Eropa dengan warisan nasional, masakan, dan tempat-tempat bersejarah. Ukraina siap untuk membuka kembali pariwisata,” tambahnya.

Sedangkan Kairat Sadvakassov mengatakan pemerintah harus menentukan sektor-sektor prioritas selama pandemi. Salah satunya adalah sektor pariwisata yang perlu beradaptasi. Sektor pariwisata sedang berjuang. Hanya 20% hotel yang berhasil bertahan di masa pandemi.

“Kita harus mendorong pariwisata dalam negeri. Semua orang berpikir untuk pergi ke luar negeri Ketika ingin berlibur. 

Namun dalam kondisi pandemi ini, semua orang mulai melihat apa yang bisa mereka kunjungi di negara ini”, tambahnya.

Pemerintah siap membuka beberapa kawasan wisata di daerah tertentu. Pengunjung juga dikendalikan dengan hasil tes negatif COVID-19 dan persyaratan lainnya.

Pelan tapi pasti, pariwisata lokal dibuka kembali untuk mengisi kembali okupansi dan pendapatan. Secara keseluruhan situasi ini kembali dengan keputusan dan strategi yang bijaksana oleh pemerintah. (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Kabupaten

SLBN 1 Buleleng Kembali Unjuk Gigi di BSC 2024, Buktikan Disabilitas Tak Halangi Kreativitas

Published

on

Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Buleleng berpartisipasi di ajang Bali Scout Creativity 2024 yang mengambil tema “Mandiri, Kreatif dan Kompetitif” (Foto : @bulelengkab.go.id)

Buleleng, goindonesia.co – Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Buleleng tahun ini kembali mengikuti lomba Bali Scout Creativity 2024 yang mengambil tema “Mandiri, Kreatif dan Kompetitif” merupakan perlombaan tahunan yang digelar oleh Kwarda Bali serangkaian memperingati Hari Pramuka pada bulan Agustus setiap tahunnya. 

BSC 2024 ke V tahun ini diikuti oleh perwakilan Gugusdepan SD, SMP, SMA/SMK, Pramuka berkebutuhan khusus dan Pembina Pramuka yang sudah ditunjuk oleh Kwartir Cabangnya masing-masing.

Hasby Alfin Shidiq selaku guru dan pembina pramuka SLBN 1 Buleleng mengatakan bahwa tahun ini, SLBN 1 Buleleng mengikuti 3 kategori lomba sekaligus, yakni lomba kreasi menari, kreasi bercerita dan

praktek baik pembina eroik. Dimana dalam sistem perlombaan ini, SLBN 1 Buleleng membuat vidio dari 3 kategori yang diikuti yang kemudian dikirim langsung ke Kwarda Bali untuk diseleksi paling lambat 2 Agustus 2024.

Diceritakan olehnya, bahwa kegiatan ini merupakan ajang motivasi sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap disabilitas. Karena, pihaknya melihat bahwa pemahaman masyarakat akan disabilitas masih sangat minim. Bahkan banyak dari masyarakat tidak tahu bahwa sekolah luar biasa itu ada.

“Masyarakat agar tahu bahwa anak-anak disabilitas itu bisa sekolah. Atau ada sekolahnya dan bisa untuk di didik. Jadi harapan kami dengan adanya kegiatan ini, masyarakat luas bisa mengetahui eksistensi sekolah luar biasa,” ungkap pria asal Kota Gudeg Jogjakarta ini.

Lebih lanjut dikatakan, bahwa dalam proses kegiatan ini sangat disambut antusias oleh anak didiknya. Berlatih selama sebulan penuh, anak didiknya sangat serius mengikuti latihan disela jam pelajaran bahkan saat libur sekaligus agar bisa tampil maksimal.

“Responnya luar biasa. Karena di kehidupan sehari-hari, mereka terbiasa dikesampingkan di masyarakat. Makanya ketika mereka diberikan panggung untuk berekspresi, mereka sangat-sangat antusias dan sangat-sangat bersemangat,” terangnya.

Rencananya, hasil pemenang akan diumumkan pada tanggal 14 Agustus 2024 di Buleleng. Hak itu dikarenakan, Buleleng sendiri ditunjuk sebagai tuan rumah dalam agenda tahunan ini. Namun dari sesi pendaftaran, seleksi hingga penilaian masih diranah Kwarda Bali.

Ke depan, pihaknya bersama jajaran guru dan komitmen Kepala Sekolah akan secara kontinue mengikuti kegiatan ini. Tiada lain untuk memberikan ruang dan kreatifitas bagi anak didiknya dalam membangkit kepercayaan diri bahwa penyandang disabilitas tidak bisa disampingkan begitu saja. (***)

*Pemerintah Kabupaten Buleleng

Continue Reading

Berita Kota

Resmikan Gedung Serbaguna dan Fasum, Wali Kota Eri Ubah Wajah Eks Lokalisasi Moroseneng

Published

on

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meresmikan Gedung Serbaguna dan beberapa fasilitas umum (Fasum), seperti Lapangan Badminton, Lapangan Futsal, Rumah Batik dan juga Cafe di Jalan Klakah Rejo RW IX (Foto : @www.surabaya.go.id)

Surabaya, goindonesia.co – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Gedung Serbaguna dan beberapa fasilitas umum (Fasum), seperti Lapangan Badminton, Lapangan Futsal, Rumah Batik dan juga Cafe di Jalan Klakah Rejo RW IX, Jumat (26/7/2024). Kawasan tersebut merupakan bagian dari eks lokalisasi Moroseneng yang sudah terbengkalai selama 8 tahun lamanya.

Dalam sambutannya Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan bahwa pembangunan Gedung Serbaguna dan Fasum yang dilakukan sebagai upaya dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. Dirinya tidak ingin, pasca menutupan eks lokalisasi Moroseneng roda perekonomian juga ikut terhenti.

“Kita tahu sejarah di Sememi ini (eks lokalisasi). Setelah Covid-19 mereda sekitar tahun 2022, saya berkeliling dan menemukan tempat ini yang sebelumnya sudah dibeli Pemkot menjadi mangkrak dan tidak terawat. Akhirnya saya panggil warga dan mereka yang ingin untuk dijadikan Gedung Serbaguna, ada Lapangan Badminton, ada Taman untuk bermain anak dan lainnya,” papar Wali Kota Eri.

Menurut Wali Kota Eri, adanya Gedung Serbaguna tersebut bisa mengerakkan roda perekonomian warga sekitar. Ia mencontohkan, Gedung Serbaguna bisa dijadikan tempat pertemuan atau pernikahan, dimana warga sekitar bisa menyediakan katering dan kebutuhan lainnya.

“Gedung Serbaguna ini bisa dibuat untuk acara pertemuan atau pernikahan, jadi nanti akan ada kelompok-kelompok masyarakat yang menyediakan katering, Make Up (MUA) dan lainnya, sehingga yang menggunakan gedung harus memakai yang sudah disiapkan. Disinilah saya ingin tempat ini bisa menciptakan kemakmuran untuk warganya, saya minta tolong dijaga baik-baik,” paparnya.

Kedepannya Wali Kota yang akrab Cak Eri itu akan menjadikan eks lokalisasi Moroseneng sebagai salah satu kampung wisata di Kota Pahlawan.

“Bukan disini saja (Klakah Rejo RW IX) yang dibenahi tapi juga di wilayah Sememi, di Sememi sudah ada yang dijadikan kantor MUI dan lainnya. Kedepannya ini akan dijadikan kampung wisata, saya juga menyiapkan ada tempat untuk penayangan film yang akan dikelola Karang Taruna, filmnya akan menunjukan daerah Klakah sekarang dan dulu,” jelas Eri.

Tak lupa Wali Kota Eri juga mengapresiasi keterlibatan warga dalam pembangunan Gedung Serbaguna dan Fasum, sehingga semuanya bisa diselesaikan dalam kurun waktu 6 bulan.

“Ini pembangunanya dimulai 16 Februari 2024 lalu, semua ini karena Pak Lurah dan warganya bergerak bersama-sama. Kita juga bergerak di Sememi, supaya bisa menjadi kampung wisata dan menggerakan ekonominya,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kecamatan Benowo, Zakary Antoni mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya untuk merubah wajah eks lokalisasi Moroseneng.

“Ini sangat luar biasa karena bangunan yang awalnya rungsep dan tidak terurus selama 8 tahun bisa menjadi Lapangan Futsal, Lapangan Badminton dan Gedung Serbaguna seperti sekarang,” paparnya.

Selain itu, Zakary juga menyebut bahwa fasum yang sudah ada saat ini, akan dikelola oleh Karang Taruna.

“Seperti rumah batik atau cafe itu akan dikelola oleh Karang Taruna, dimana mereka juga merupakan anak-anak dari bekas pekerja malam. Jadi ini bisa membantu ekonomi mereka dan orang tuanya,” pungkasnya. (***)

*Pemerintah Kota Surabaya

Continue Reading

Kabupaten

Tingkatkan Kunjungan Wisata, Pj Bupati Bekasi Tampil di Acara Ngobrol Asik Bareng Kang Dani

Published

on

Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan bermain bersama anak-anak di Wisata Kawung Tilu, Desa Cipayung Kecamatan Cikarang Timur, usai tampil di acara Live talkshow, Ngobrol Asik Bareng kang Dani sekaligus nonton bareng film Dewa Dewi, dan peresmian alat dan tempat bermain anak-anak  (Foto : @/www.bekasikab.go.id)

Cikarang Timur, goindonesia.co – Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi menggelar acara live Talkshow, Ngobrol Asik Bareng Kang Dani, sekaligus nonton bareng Film Dewa Dewi, di Wisata Kawung Tilu, Desa Cipayung Kecamatan Cikarang Timur, pada Jumat (26/7/2024).

Acara ngobrol bareng Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan tersebut dihadiri Pokdarwis se-Kabupaten Bekasi, para penggiat pariwisata, perusahan pendukung wisata industri Kabupaten Bekasi, pelaku usaha pariwisata, pelaku usaha ekonomi kreatif serta pengunjung dan wisatawan.

Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Dani Ramdan mengatakan, akan terus mendukung terobosan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dalam mengeksplore potensi wisata yang ada di kabupaten Bekasi.

“Pemerintah terus mendukung terobosan dari Dinas Pariwisata dalam mengeksplore wisata yang ada di Kabupaten Bekasi seperti wisata industri dan wisata desa, sebagai pintu masuk wisatawan ke Kabupaten Bekasi agar dapat menikmati wisata lainnya, seperti wisata alam, wisata pilgrim, dan wisata buatan lainnya,” ungkapnya.

Dani mengatakan, Pemkab Bekasi saat ini sedang menggenjot wisata industri agar menjadi wisata kebanggaan Kabupaten Bekasi.

“Ya, sekarang kita akan genjot dulu wisata industrinya, sampai menjadi brand Kabupaten Bekasi, sehingga wisatawan datang ke Kabupaten Bekasi lalu kita paketkan dengan wisata alam atau wisata lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, untuk destinasi wisata alam memang banyak daerah lain yang menjadi pesaing, yang memiliki wisata pegunungan, pantai dan wisata unggulan lainnya.

“Maka untuk Kabupaten Bekasi kita coba ikon-nya di wisata industri, tapi bersamaan dengan itu nanti akan menggandeng wisata yang lainnya,” katanya.

Dani Ramdan menyampaikan terima kasih kepada seluruh penggiat pariwisata, dan stakeholder lainnya, yang telah berkolaborasi bersama pemerintah daerah.

“Saya berharap dengan berkolaborasi dan sinergi kita semua ini, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bekasi semakin meningkat,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pariwisata kabupaten Bekasi, Iyan Priyatna berharap dengan digelarnya acara Ngobras, para pegiat wisata mendapat informasi seputar pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Bekasi. Sehingga dapat meningkatkan kerjasama dan komunikasi antara pemerintah daerah dengan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif serta wisatawan di Kabupaten Bekasi.

“Kegiatan ini sekaligus sebagai sarana interaksi dan hiburan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bekasi, dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya. (***)

*Portal Resmi Kabupaten Bekasi, @www.bekasikab.go.id

Continue Reading

Trending