Connect with us

Internasional

Mahendra Siregar: Indonesia Sukses Menyelenggarakan Global Tourism Forum, Kini Punya standar Hybrid Dunia

Published

on

Photo : Wakil Menteri Luar Negeri , Mahendra Siregar di Event Global Tourism Forum (Istimewa)

Event Global Tourism Forum – Leaders Summit Asia 2021 menghadirkan 49 pembicara internasional dan 22 pembicara dari Indonesia. Acara yang berlangsung di Hotel Raffles, Jakarta 15-16 September secara hybrid memiliki banyak sesi. Berikut laporan pertama. 

Jakarta, goindonesia.co : Wakil Menteri Luar Negri Mahendra Siregar menyatakan puas atas kesuksesan penyelenggaraan Global Tourism Forum ( GTF) dari World Tourusm Forum Institute ( WTFI).

Selain  pertama kalinya berlangsung di kawasan Asia, pemilihan RI sebagai tuan rumah perhelatan akbar di Hotel Raffles, Jakarta pada 15-16 September 2021 ini jadi sangat straregis dan penting karena bukan lagi sekedar event hybrid.

” Indonesia sukses untuk pertama kalinya melaksanakan event hybrid secara standar internasional, menghubungkan satu benua dengan benua yang lain secara bersamaan sehingga kita jadi memiliki standar atau pembanding untuk penyelenggaraan event berikutnya di tengah pandemi COVID-19 ini,” kata Mahendra Siregar.

Semua kegiatan berjalan lancar sehingga menjadi sinyal kuat untuk hidup dengan tekhnologi di era New Normal. Industri pariwisata harus mengadopsi, mengimplementasikan standar hybrid yang dibutuhkan. Oleh karena itu GTF bukan sekedar event, kata Wakil Menteri Luar Negri RI ini.

Di dunia internasional terutama di Asean, Indonesia selalu jadi terdepan dalam mempromosikan sejumlah pembaruan maupun penyesuaian di era New Normal termasuk dalam hal travel corridor, travel bubble dan inisiatif lainnya.

” Kami selalu mendukung Asean untuk menyiapkan diri, menyesuaikan dan memperbaiki terhadap perkembangan yang ada karena dengan begitu kita selalu menjaga daya tahan kita menghadapi pandemi COVID-19 yang belum berakhir,” tandasnya.

Menurut dia, menjadi tuan rumah Global Tourism Forum dimana sebagian pembicara dan peserta hadir secara langsung maupun online merupakan bagian dari persiapan diri untuk menjadi tuan rumah kegiatan MICE yang lebih besar seperti Indonesia akan memegang Presidensi G20 dimulai pada 1 Desember 2021 sampai dengan 30 November 2022.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menerima mandat langsung Presidensi pada KTT G20 atau G20 Leader Summit di Roma Italia pada 30-31 Oktober mendatang.

” Pada penutupan President WTFI Bulut Bagci juga mengatakan akan membuat GTF kembali di Indonesia sambut presidensi RI di G-20 tahun depan dengan menyelenggarakannya kemungkinan di Bali “

Kita tunggu saja dari WTFI detilnya bagaimana. tentunya GTF Bali tidak mengulang hal sama di Jakarta. Harus ada lompatan besar untuk event nya tahun depan, pesan Mahendra.

Chairman of Indonesia Tourism Forum (ITF), Sapta Nirwandar, mengatakan kepercayaan masyarakat internasional terhadap Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman menjadi dasar terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Annual Meeting Global Tourism Forum (GTF) 2021. 

 “Kita harap event ini bisa menghidupkan MICE meski hybrid. MICE ini penting karena dampak ekonominya cukup besar . Mudah-mudahan ini juga menjadi komitmen bangkitkan pariwisata Indonesia,” ujar Sapta. 

 Bulut Bagci, President of World Tourism Forum Institute (WTFI) saat pembukaan dan penutupan acara berulang kali mengatakan Indonesia adalah tujuan wisata kelas satu dengan kehangatan orang, nilai-nilai budaya dan perilaku alami.

Event ini menempatkan pariwisata pada agenda para pemimpin dunia dan untuk memastikan investasi asing langsung di negara-negara yang menjadi tuanbrumah.

Dalam acara ini, ada sesi bergengsi tentang topik tren baru tentang investasi asing langsung, investasi berkelanjutan, efek covid-19, dan solusi menjadi transformasi dan kebijakan gender.

World Tourism Forum Institute  ( WTFI) telah memilih Presuden Joko Widodo sebagai pemimpin pariwisata 2021 karena komitmennya yang tinggi pada pengembangan pariwisata Indonesia. 

“WTFI percaya bahwa untuk mencapai pariwisata di suatu negara penting untuk mendapatkan dukungan penuh dari para pemimpin. Tahun depan pada tahun 2022, WTFI akan membawa ribuan orang secara fisik untuk kembali menggelar acara di Indonesia ( Bali) untuk menunjukkan keramahan Indonesia kepada dunia.

Ministers Talk 

Setelah pembukaan resmi oleh Wakil Presiden Maruf Amin, Menparekraf Sandiaga Uno pimpin sesi Minister Talk bahas Reopening Asean Tourism Destination for International Tourist.

 Singapura diwakili oleh Alvin Tan Menteri Perdagangan dan Industri,  Dr Thong Korn Menteri Pariwisata Kamboja, Nguyen Van Hung Menteri Seni, Olahraga dan Pariwisata Vietnam

 Hadir juga secara online Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand Phiphat Ratchakiyprakarn serta Menteri Sumber Daya Utama dan Pariwisata Brunei Darussalam Dato Seri Setia Awang Haji Ali Bin Apong.

 Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno usulkan pada World Tourism Forum Institute  bergandengan tangan dengan negara-negara anggota ASEAN untuk membuat program dan kegiatan yang dapat mempercepat pemulihan pariwisata di wilayah ini. 

 “Indonesia siap dan berharap untuk memiliki kerja sama lebih lanjut. Mari berbagi update tentang protokol kesehatan dan keselamatan, percepatan vaksinasi  termasuk prosedur perjalanan sehingga kita dapat memiliki pemahaman yang sama atau pengakuan tentang apa yang sebenarnya terjadi,” kata Sandi

 Dato Lim Jock Hoi, Secretary-General of Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) asal Brunei pada kesempatan yang sama mengatakan menjelaskan mengenai tahapan perencanaan penyembuhan sektor pariwisata.

Tiga fokus rencana utama untuk pemulihan yaitu :

1. membantu pertimbangan penentuan prioritas dalam proses pengambilan keputusan

2. memberikan hasil untuk menyegarkan kembali para komunitas bisnis dan karyawan di sektor pariwisata dan fokus pada era new normal pariwisata untuk menjangkau sumber target pasar baru dan mengkonsolidasikan fondasi yang berkelanjutan yang bertujuan untuk fase pembukaan kembali destinasi wisata.

3. berfokus pada mempromosikan asosiasi jangka panjang dan regenerasi sambil mengikuti tren baru juga berbagai tantangan yang muncul untuk memulihkan destinasi pariwisata ASEAN.

Pemerintah & swasta dan pers

Bagaimana RI bertahan untuk menjadi lebih kuat di masa pandemi disampaikan Rizky Handayani Mustafa selaku Deputi Bidang Produk Pariwisata, MICE dan Event Kemenparekraf.

Pemerintah dan swasta sepakat DNA kreatif dan demografi RI merupakan bonus besar bagi pariwisata Indonesia untuk tetap bertahan. 

Pandemi ini telah merangsang tren baru untuk pariwisata seperti wisata berbasis alam dan pengalaman.  Pemerintah juga turut ambil bagian dalam masa pemulihan ini. 

Teuku Faizasyah selaku Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengatakan sekain menggenjot vaksin, pemerintah berupaya menurunkan harga pengujian agar proses penelusuran dan pengobatan bisa lebih cepat.

“Upaya tersebut dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan wisatawan asing sehingga mereka akan mengunjungi kami lagi di masa depan,”

Sedangkan Hariyadi Sukamdani selaku Vice President Sahid Group dan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menambahkan, dengan protokol kesehatan yang ketat kita bisa lebih kuat dan berkembang lebih baik karena di era baru ini yang dibutuhkan wisatawan adalah rasa aman saat bepergian.  

Kementerian Teknologi Informasi dan PT Telkom telah meluncurkan aplikasi “Peduli Lindungi”, aplikasi ini cukup efektif untuk menyinkronkan semua data pengujian COVID 19, data Vaksin dan Obat,” ujarnya.

 Budijanto Tirtawisata selaku CEO Panorama Sentrawisata mengatakan  perlunya memiliki visi dan pemahaman yang sama agar bisa gesit. dalam hadapi perkembangan pandemi.

Pariwisata harus memiliki nilai yang bermakna dan universal, dan kita dapat menyediakannya dengan kemauan untuk meningkatkan dan menciptakan peluang. 

“Apa yang dapat kita simpulkan dari pembicaraan ini adalah bahwa pandemi membuat kita berkembang seperti halnya pariwisata.  Sektor ini harus tangguh  dan Indonesia siap untuk itu, “kata Budi.

Pers juga miliki peranan penting dalam pengembangan pariwisara karena itu sesi ini diisi oleh Jeannette Ceja, Pembawa Acara TV, Jurnalis Perjalanan & Penasihat Perjalanan, AS serta Claudia Tapardel, PhD, Jurnalis & Pembawa Acara TV DCNews, Rumania.

Keduanya menyoroti pemerintah yang harus memiliki standar tingkat aturan internasional, harus ada pengujian gratis untuk memastikan semua orang sehat dan mereka dapat menikmati perjalanan.

alam forum ini, misalnya adalah  kebijakan mengeluarkan sertifikat hijau.  Sertifikat ini juga dikenal sebagai sertifikat hijau digital atau izin hijau.

Sertifikat COVID Digital memungkinkan warga negara Uni Eropa untuk bergerak dengan aman di dalam Uni Eropa selama pandemi COVID-19. 

Hal ini sangat membantu bagi para traveller yang ingin berkeliling.  Dengan green pass mudah untuk masuk museum, hiburan budaya dll. Dia juga menyebutkan bahwa.

Pembicara tamu lainnya adalah Ismail Urtug, Vice President Responsible for Transformation, Innovation & Strong Digital.kebangkitan industri pariwisata global dapat diwujudkan dengan mengoptimalkan perjalanan domestik terlebih dahulu.

 “Pemerintah harus melonggarkan gerakan pembatasan nasional untuk mendorong pertumbuhan pariwisata dalam negeri,”

Selain itu, ia membagikan strategi Parlemen Eropa dalam menyesuaikan pendekatan keberlanjutan dalam industri pariwisatanya melalui program yang disebut “Smart Mobility”. 

Mobilitas pintar adalah strategi berkelanjutan yang mendukung dengan memanfaatkan digitalisasi dan otomatisasi untuk mencapai konektivitas yang mulus, aman, dan efisien. Ismail mengklaim bahwa Smart Mobility telah berhasil mengurangi emisi CO2.

Nilai Ekowisata dalam COVID-19

Pandemi COVID-19 berdampak pada sektor pariwisata dunia, khususnya ekowisata. Beberapa isu penting muncul dalam hal sumber daya yang berkelanjutan dan banyak faktor lainnya.

Sesi ini  menampilkan Fergus Maclaren, Kepala Pariwisata MACC-DUFF, Kanada, Odelia Ntiamoah, CEO Kamar Industri Pariwisata, Ghana dan Alexandros Thanos, Kepala Sektor Pariwisata, Wilayah Makedonia Tengah, Yunani

Moderatornya adalah Dr. Valasia Iakovoglou, Direktur Sektor Ekowisata dari UNESCO Chair Con-E-Ect di International Hellenic University (IHU), Yunani.

Pandemi COVID-19 berdampak pada sektor pariwisata dunia, khususnya ekowisata. Beberapa isu penting muncul dalam hal sumber daya yang berkelanjutan dan banyak faktor lainnya.

Alexandros Thanos mendukung pemerintah untuk membangun infrastruktur, melindungi sumber daya alam, dan mendidik masyarakat untuk mengetahui lebih banyak tentang masalah di kawasan wisata. 

Selain itu, pemerintah berperan penting dalam merancang program dan pengembangan berkelanjutan untuk masa depan ekowisata.

Odelia Ntiamoah berbicara tentang tantangan dalam memulihkan ekowisata di Ghana. Hal ini sangat tergantung pada peran masyarakat lokal di sana.

Namun, penggundulan hutan dan penambangan liar masih menjadi isu utama yang terjadi. Elemen kunci untuk mempertahankan daya tarik ekowisata adalah penanaman pohon oleh tingkat pemula dan juga tingkat korporat.

Manajemen jangka panjang semacam ini akan menghasilkan hasil yang terbaik. “Kita juga harus mendukung masyarakat secara pendidikan dan juga finansial untuk memberikan mereka “rasa memiliki” untuk melindungi hutan dan lingkungan sekitar. Sehingga akan lebih menarik minat masyarakat untuk melakukan wisata lokal.

Fergus Maclaren menyebutkan Kanada memiliki banyak taman nasional yang menarik untuk dinikmati wisatawan lokal dan internasional. Dia fokus pada pasar pariwisata yang besar di Kanada. 

Pemerintah juga memberikan stimulus untuk mendukung kawasan ekowisata. “Kami dulu memiliki pengunjung yang besar, tetapi sekarang kami berfikir dan menyesuaikan kembali untuk memulihkan sektor pariwisata,”

Menurut dia, pendekatan lingkungan dan budaya adalah elemen kunci untuk menyelamatkan ekowisata. Sebagai penutup, moderator meminta para pembicara untuk mengajukan pertanyaan: Bagaimana mengukur perlindungan terhadap lingkungan alam? Bagaimana dengan melibatkan masyarakat adat dalam ekowisata?.

Dampak pandemi & masa depan pariwisata.

Dorji Dhradhul, Director General of Tourism Council of Bhutan, Mariana Oleskive, Chairperson of State Agency for Tourism Development of Ukraine dan Kairat Sadvakassov, Vice Chairman of the Board of Kazakh Tourism membahas masa depan pariwisata dipandu oleh  Neslihan Gundes, Global Partnership Director of WTFI.

 Menurut Dorji Dhradhulu,  di masa pandemi ini karena harus mementingkan keselamatan dan kesehatan bagi wisatawan maka penting  memikirkan kembali kebijakan, model, dan strategi.

Soalnya  Pariwisata global harus memiliki alternatif untuk mengatasi situasi ini. Bhutan mengutamakan pengelolaan sektor kesehatan selama pandemi dan stabilitas ekonomi hingga menjadi lebih baik.

“Bhutan begitu istimewa karena kita memiliki budaya yang utuh dan otentik, semuanya alami dan juga diatur oleh kebijakan lingkungan. Alam kita masih sangat menarik bagi wisatawan.” katanya menambahkan.

Mariana Oleskive mengatakan tahun 2020 lalu turis Ukraina cukup menurun, tetapi pada saat yang sama itu adalah kesempatan untuk memulihkan pariwisata lokal di Ukraina.

Inisiasi datang dari presiden untuk meminta ratusan tokoh publik untuk membagikan tempat favorit mereka untuk bepergian di Ukraina di media sosial.

Ini berguna untuk melibatkan lebih banyak orang untuk menjelajahi negara. Tidak hanya kota, tetapi juga kawasan alam seperti danau, gunung, dan gua. Ukraina memiliki banyak hal untuk ditawarkan.

Dia juga mengatakan bahwa Ukraina cukup baik dalam memulihkan sektor pariwisata dengan meningkatkan wisatawan lokal.

“Kami berada di pusat Eropa dengan warisan nasional, masakan, dan tempat-tempat bersejarah. Ukraina siap untuk membuka kembali pariwisata,” tambahnya.

Sedangkan Kairat Sadvakassov mengatakan pemerintah harus menentukan sektor-sektor prioritas selama pandemi. Salah satunya adalah sektor pariwisata yang perlu beradaptasi. Sektor pariwisata sedang berjuang. Hanya 20% hotel yang berhasil bertahan di masa pandemi.

“Kita harus mendorong pariwisata dalam negeri. Semua orang berpikir untuk pergi ke luar negeri Ketika ingin berlibur. 

Namun dalam kondisi pandemi ini, semua orang mulai melihat apa yang bisa mereka kunjungi di negara ini”, tambahnya.

Pemerintah siap membuka beberapa kawasan wisata di daerah tertentu. Pengunjung juga dikendalikan dengan hasil tes negatif COVID-19 dan persyaratan lainnya.

Pelan tapi pasti, pariwisata lokal dibuka kembali untuk mengisi kembali okupansi dan pendapatan. Secara keseluruhan situasi ini kembali dengan keputusan dan strategi yang bijaksana oleh pemerintah. (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita Provinsi

Optimalisasi Sarana dan Prasarana Pelabuhan Perikanan, Dislutkan Prov. Kalteng Dampingi Inspektorat Evaluasi Lapangan Pembangunan Dermaga PP Kuala Jelai

Published

on

Evaluasi Lapangan Pembangunan Dermaga PP Kuala Jelai Tahun 2024 (Foto : @mmc.kalteng.go.id)

Sukamara, goindonesia.co – Pelabuhan perikanan merupakan sentral kegiatan yang memiliki hubungan yang kuat terhadap keberhasilan kegiatan penangkapan ikan. Fungsi pelabuhan perikanan akan terlaksana dengan baik apabila dilengkapi dengan fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang termasuk fasilitas pokok yaitu dermaga. Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran berkomitmen untuk membantu nelayan dalam meningkatkan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan. Salah satunya adalah program pembangunan dermaga Pelabuhan Perikanan (PP) Kuala Jelai yang berlokasi di Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara. Program ini dilaksanakan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Prov. Kalteng.

Untuk mengoptimalkan pembangunan dermaga PP Kuala Jelai, Inspektur beserta Tim Auditor Inspektorat Daerah Prov. Kalteng melaksanakan pendampingan yang bertujuan untuk memberikan arahan, bimbingan, dan saran terhadap evaluasi pelaksanaan pembangunan dermaga PP Kuala Jelai kepada PPTK, baik bersifat teknis dan administratif. Evaluasi lapangan ini dilaksanakan dengan mengunjungi PP Kuala Jelai Kab. Sukamara, Senin (6/1/2025).

Evaluasi lapangan dan teknis pelaksanaan dilaksanakan langsung oleh Inspektur Saring, Irban II Diana dan Tim Auditor dari Inspektorat Daerah Prov. Kalteng. Kegiatan yang dilakukan antara lain: pemeriksaan fisik dermaga, kesesuaian speksifikasi bangunan dermaga dan volume, serta pemeriksaan kualitas kemampuan bangunan dermaga.

Di waktu yang terpisah, Kepala Dislutkan Prov. Kalteng H. Darliansjah menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan modernisasi Pelabuhan Perikanan di Kuala Jelai salah satunya melalui pembangunan demaga pelabuhan perikanan yang dianggarkan melalui Dana DAK Tahun 2024. Ia berharap, pelaksanaan kegiatan ini dapat berdampak terhadap peningkatan perekonomian bagi masyarakat setempat dan terciptanya lapangan pekerjaan.

“Optimalisasi sarana dan prasarana pelabuhan perikanan akan berdampak pada pelayanan kepelabuhan yang lebih optimal dan meningkatnya perekonomian Kalimantan Tengah,” ungkap Darliansjah.

Seperti yang disampaikan oleh Inspektur Daerah Prov. Kalteng Saring, bahwa peran APIP adalah sebagai Quality Assurance, yaitu menjamin bahwa suatu kegiatan dapat berjalan secara efisien, efektif dan sesuai dengan aturannya dalam mencapai tujuan organisasi.

“Melalui evaluasi lapangan dan teknis pelaksanaan, pembangunan dermaga pelabuhan perikanan Kuala Jelai, Kec. Jelai, Kab. Sukamara telah sesuai dengan standar teknis dan peraturan yang berlaku,” tutup Saring. (***)

*MULTIMEDIA CENTER PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Continue Reading

Berita Kota

Pengukuhan Pengurus dan Launching Aplikasi Digital Lembaga Semesta Enam.

Published

on

Pengukuhan pengurus Aplikasi Digital Lembaga Semesta Enam.(Foto : Koleksi Pribadi)

Jakarta, goindonesia.co – Semesta Enam adalah sebuah perhimpunan masyarakat yang memiliki legalitas resmi, dengan anggotanya yang berasal dari masyarakat, khususnya warga RW 06 di Kel.Ciracas Kec. Ciracas, Jakarta Timur.

Perhimpunan ini merancang dan melaksanakan program-program yang berfokus pada pengembangan sumber daya wilayah lokal serta menjalankan berbagai inisiatif yang berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.Program program tersebut dapat dilihat pada website : www.semestaenam.org

Dalam menjalankan visi dan misinya , Lembaga ini menggelar acara pengukuhan pengurus pada tanggal 14-15 Desember di Villa Jack, Cisarua, Bogor, Jawa-Barat.

Acara ini dihadiri oleh semua pengurus, anggota dan tamu undangan yang terdapat Di wilayah RW 06, Kelurahan Ciracas, diantaranya di hadiri oleh ketua RW ,LMK, para ketua RT , pemuka agama , tokoh masyarakat, Karang Taruna dan komunitas Penganten Ali the Big Family perwakilan dari pemuda.

Acara ini di kemas cukup khidmat dan meriah. Pemotongan Tumpeng menjadi sesi acara yang dianggap paling khidmat dan simbolis pada acara pengukuhan Pengurus Lembaga Semesta Enam tersebut, disamping acara sambutan dan peluncuran perdana produk aplikasi Digital yang di kembangkan oleh lembaga Semesta Enam ini.

Acara penuh kekeluargaan ini di pimpin langsung oleh bapak Didi Achmad, S.H. , M.M. yang sekaligus merupakan dewan pembina Kelembagaan perhimpunan masyarkat ini, dengan mengukuhkan bapak Nemin Fauzi Hamid sebagai ketua dan bapak Amril sebagai Wakil ketua, serta pengukuhan kepala bidang dan pengurus lainnya dari hasil rapat pleno para anggota beberapa minggu sebelumnya.

Pemotongan Tumpeng (Foto : Koleksi Pribadi)

“Saya berharap, acara pengukuhan ini dapat menjadikan Lembaga Semesta Enam semakin solid, semakin bersinergi dan semakin berintegritas dalam menjalankan serta merealisasikan visi dan misinya”. “Saya bangga dan akan terus mendukung semua program yang sudah berjalan dan akan terus berusaha menjadikan kelembagaan masyarakat ini dapat turut serta membangun dan menciptakan lingkungan masyarakat yang lebih maju demi tercapainya masyarakat yang lebih sejahtera dengan memberdayakan potensi yang ada”, ungkapnya.

Acara pengukuhan pengurus ini dihadiri oleh ketua RW 06, bapak Ali Efendi , Ustad H. Jamaludin tokoh agama kelurahan Ciracas, tokoh masyarakat bapak Rikia Marwan Salahudin, yang pernah menjabat sebagai Lurah Kelurahan Ciracas sebelumnya , Ketua LMK bapak Makri , para ketua organisasi Masyarakat di lingkungan Kecamatan Ciracas.

Selain pemberian surat mandat dan surat tugas kepada Pengurus dan kepala Bidang, Lembaga Semesta Enam juga melakukan kerja sama dengan menanda tangani MOU peluncuran aplikasi digital bersama , antara PT. Niscala Semesta Enam (SNE) dan PT. Solusi Bagi Indonesia (SBI).
Kerja sama ini dilakukan untuk menjalankan program ekonomi dan Bisnis yang juga merupakan salah satu agenda program lembaga Semesta Enam ini, selain agenda program program kemasyatakatan lainnya.

Di harapkan kedepannya, lembaga Semesta Enam ini ,dapat menjalankan program dan kegiatanya secara optimal sesuai dengan visi dan misinya dan terus berusaha untuk tetap dan selalu bermafaat untuk semua anggota, dan lingkungan masyarakatnya. (***)

*admin

Continue Reading

Berita Provinsi

Kaltim Peringati Hari Disabilitas Internasional dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional Tingkat Provinsi tahun 2024

Published

on

Peringatan Hari Disabilitas Internasional dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional, Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur (Foto : @www.kaltimprov.go.id)

Samarinda, goindonesia.co – Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional, Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur menggelar acara puncak perayaan pada Rabu, (11/12/2024). 

Acara ini berlangsung meriah dan diikuti ratusan peserta di Samarinda dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari Perangkat Daerah, komunitas penyandang disabilitas dan organisasi sosial.

Diketahui, Hari Disabilitas Internasional (HDI) jatuh pada tanggal 03 Desember, sedangkan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) pada 20 Desember setiap tahunnya. Di tahun ini HDI mengangkat tema “Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang inklusif dan Berkelanjutan” dan HKSN memuat tema yaitu “Kesetiakawanan Sosial Memperkuat Ketahanan Sosial Nasional”

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat semangat inklusif, solidaritas, dan kesetiakawanan sosial di Bumi Etam. Kepala Dinas Sosial Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak dalam sambutannya menegaskan pentingnya momentum ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak penyandang disabilitas serta pentingnya menjaga kebersamaan di tengah keberagaman sosial.  

“Kita ingin menciptakan masyarakat yang ramah bagi semua, terutama bagi penyandang disabilitas. Hari ini, kita juga mengingatkan pentingnya semangat gotong royong dan solidaritas dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Berbagai kegiatan turut memeriahkan acara, termasuk penampilan bakat dari penyandang disabilitas yang merupakan pemenang Lomba Got Talent, penyerahan hadiah, hingga pemberian Bantuan Sosial kepada penyandang disabilitas dan para veteran. Acara juga diramaikan dengan pembagian doorprize menarik untuk peserta.

Melalui peringatan ini, Dinas Sosial Kaltim berharap dapat menanamkan nilai-nilai kesetaraan, solidaritas, dan kepedulian sosial yang semakin kuat di hati masyarakat.

 “Bersama, mari kita bangun Kalimantan Timur yang ramah dan inklusif untuk semua lapisan masyarakat,” pungkas Andi. (***)

*Diskominfo Kaltim

Continue Reading

Trending