Connect with us

Politik

Anies Figur Demokratis Dan Berpengaruh Internasional

Published

on

Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) belum lama berselang melakukan survey elektabilitas sejumlah nama tokoh publik yang dipandang pantas dan patut memimpin Republik ke depan (2024-2029).

Paparan hasil survey itu menunjukkan, Anies Rasyid Baswedan beroleh dukungan 17,01 persen untuk bertandang dan bertanding dalam Pemilihan Presiden RI 2024. Dukungan Anies melampaui dukungan terhadap Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra (14,31 persen), disusul Ganjar Pranowo – Gubernur Jawa Tengah (11,25 persen), yang gemar menggunakan media sosial, channel YouTube dan TikTok. Survey itu dilakukan atas kerjasama Perkumpulan Kader Bangsa yang dipimpin Dimas Oky Nugroho.

Anies, Gubernur DKI Jakarta yang  sebelumnya menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), itu beroleh peringkat pertama melalui survey yang digelar antara 26 April – 8 Mei 2021. Melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak di 34 Provinsi dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Menurut paparan Bagus Balghi, peneliti ARSC, Anies dan sejumlah nama yang dihadapkan kepada responden dalam survey ini,  dinilai berkinerja baik dalam mengemban amanah jabatan publik saat ini: terbukti kinerjanya, berpengalaman, dianggap besih dan jujur.  

Namun, nama-nama itu juga menghadapi resistensi yang relatif besar dilihat dari berbagai reaksi di media sosial, meski sejumlah ekspresi resistensi terasa sebagai bagian dari framing untuk menjatuhkan. Misalnya, isu tentang gratifikasi sebuah rumah mewah terkait reklamasi.

Isu itu dibantah Tatak Ujiyati, anggota TGUPP (Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan) bidang Pencegahan Korupsi, lewat akun twitternya (Sabtu, 22/5/21) sebagai isu lama yang di-framing ulang.

Sebelumnya, hasil survey LP3ES dalam survey yang dilakukannya (pada 8 – 15 April 2021) atas 1.200 responden melalui wawancara tatap muka dengan margin of error 2,8 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen,  juga memasukkan Anies dalam tiga besar di antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Sawedi Muhammad, menilai elektabilitas Anies yang konsisten dan cenderung naik, menunjukkan fenomena, bahwa Anies dapat berkontribusi positif terhadap budaya politik di Indonesia. Partai Politik (parpol) dapat menggunakan hasil survey ini untuk memberikan dukungan murni. Terutama, ketika parpol bisa menunjukkan eksistensinya, tidak tersandera sebagai episentrum oligarki.

Selain itu, dalam analisisnya Sawedi menyatakan, parpol dengan dukungan murni, dapat memberi pesan, bahwa seorang tokoh, tidak harus menjadi kader partai untuk diusung menjadi Capres, sepanjang dapat membuktikan kontribusi positifnya untuk bangsa.

Dalam tilikan Sawedi Muhammad, Anies juga dapat dinilai dan dianggap memberi preseden, bahwa orang-orang terbaik di Indonesia memiliki peluang dan kesempatan untuk tampil di panggung politik nasional tanpa harus terlibat aktif di partai politik.

Di sisi lain, menurut Sawedi, ini membuka celah berlakunya politik merit system yang bisa jadi tren baru di pentas politik nasional, seperti diungkapya kepada fajar.co.id, Ahad (23/5/2021).

Hal lain yang menarik menurut Sawedi, sosok Anies mampu memperlihatkan realitas, bahwa tidak semua calon presiden memiliki kedekatan khusus atau mendapat back up finansial dari para cukong atau konglomerat. Termasuk memberi pesan bahwa menjadi oposan dari rezim yang berkuasa tidak otomatis mematikan karier politiknya.

Sosiolog Universitas Hasanuddin, itu menilai Anies merupakan sosok cendekiawan dan pemimpin generasi baru, yang ‘makin digibang, makin melejit.’ Realitas ini dikemukakan Geisz Chalifah, pendukung die hard Anies yang menjuluki para penyerang dn pembuli Anies sebagai kalangan yang kurang punya kapasitas kecendekiaan memadai. Sekadar menyerang ‘membabi buta.’

Kecendekiaan Anies, dideskripsikan Sawedi dengan kemampuan menyampaikan gagasan yang nyaris tanpa tanding. Misalnya, bagaimana Anies dalam pidato beberapa menit tentang  gagasan aksi nyata mengatasi masalah yang ditimbulkan perubahan iklim, dalam ‘Dialogue Between C40 Mayors and UN Secretary General-Advancing Carbon Neutrality and Resilent Recovery for Cities and Nations’, yang digelar secara virtual pada Jumat malam (16/4/2021),

Menggunakan bahasa Inggris yang fasih, Anies mengemukakan peran pemerintah kota untuk memastikan lingkungan yang ditinggali warganya layak dan berketahanan, dalam hal ini terkait dengan perubahan iklim, dengan salah satunya mengurangi emisi karbon secara signifikan. Anies mengemukakan gagasan tentang bagaimana menjadikan Jakarta sebagai kota berketahanan iklim.

Dalam pidato singkatnya, itu Anies mengemukakan gagasan, terobosan, solusi, dan usulan kepada PBB yang kali ini diwakili langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB António Gutteres.

Di penghujung pidato Anies, Gutteres meakukan interupsi dan menyatakan, “Apabila saya boleh menanggapi, saya hanya ingin menyampaikan bahwa kami sepenuhnya siap untuk melakukan yang terbaik dengan organisasi dan tim perwakilan PBB pada berbagai negara untuk sepenuhnya melalui advokasi global dengan para pemerintah untuk melakukan persis seperti yang Anda usulkan kepada kami,” kata António Gutteres.

 “Gubernur (Anies Baswedan), anda telah berhasil mempengaruhi PBB hanya dalam waktu dua menit, bayangkan apabila anda mendapatkan waktu empat menit,” pungkas António Gutteres. 

Respon spontan Guterres ini membuat David Miller, Mantan Wali Kota Toronto dan Mantan Ketua Jejaring C40, memberikan apresiasi terhadap usulan dari Anies. 

Kepada akarpadinews.com, Sawedi menilai, Anies sebagai ‘simbol oposan’ kritis dalam lingkungan pemerintahan dengan sosoknya sebagai figur pemimpin elegan dan berpengaruh secara nasional dan internasional. Apalagi, dalam berbagai kebijakannya memimpin Jakarta yang menunjukkan perubahan baik secara nyata, relatif tak ada kesalahan fatal saat berpidato atau berdiskusi di depan publik nasional maupun internasional.

Karenanya, menurut Sawedi, sangat wajar bila sejumlah kalangan aktivis, penggiat perubahan dan demokrasi di wilayah Timur Indonesia, sudah menyatakan dukungan untuk pencalonan dan pemenangan Anies (bila dia ikut) dalam Pilpres 2024.

Dukungan itu dibuktikan dengan deklarasi Millenianies pendukung Anies R. Baswedan di Makassar, 16 Oktober 2020 lalu.   Informasi yang diperoleh akarpadinews.com menunjukkan, deklarasi tersebut merupakan awal dari serangkaian deklarasi yang akan dilakukan di Ambon, Manado, dan Jayapura.

Hal lain dari Anies yang memikat para pendukungnya adalah kemampuan menerjemahkan dan memanifestasikan prinsip otonomi daerah secara inklusif. Antara lain dengan membuka ruang kolaborasi antara organ yang terkait dengan Pemprov DKI Jakarta dengan petani di Cilacap (Jawa Tengah) dan Ngawi (Jawa Timur) saling menguntungkan di bidang Ketahanan Pangan. Kolaborasi yang menguntungkan petani dan berdampak langsung pada pengendalian harga pangan di Jakarta.

Kolaborasi tersebut menunjukkan, bagaimana Anies tak hanya menerjemahkan secara kongkret otonomi nyata, luas dan bertanggungjawab, melainkan memberi manfaat bagi masyarakat di luar Jakarta.

Ini, menurut Sawedi merupakan bentuk lain dari pemahaman fungsional prinsip megapolitan dan kosmopolitanisma Jakarta. Anies sangat paham, bagaimana Jakarta sebagai sentrum pertumbuhan ekonomi nasional berjalan secara kongkret. Anies sudah melakukan lompatan mencari dan menemukan solusi di tengah pandemi nanomonster Covid-19, ketika sejumlah figur lain, masih berkutat dengan persoalan ‘domestik’-nya masing-masing. (***)

| Sumber : berbagai sumber

Politik

Wacana Paket Prabowo-Ganjar Pranowo, Anies Baswedan Pastikan Siap Pilpres 2 Paslon ataupun 3 Paslon

Published

on

Anies Baswedan saat ditemui setelah seru-seruan bareng influencer di Red Corner Cafe, Minggu (24/9/23) dini hari.  (Foto : Reinaldi Cahyadi/Tribun-Timur.com)

Makassar, goindonesia.co – Anies Baswedan tak takut jika nanti pemilihan presiden (pilpres) hanya 2 poros saja.

Sebelumnya, menguat isu berpasangannya Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (pilpres).

Jika hal ini terjadi, maka hanya akan ada 2 pasangan saja yang akan maju menjadi Presiden, bukan 3.

Anies Baswedan sendiri mengaku tak tau menahu terkait isu 2 poros yang sedang hangat terdengar.

“Saya tidak tahu itu, bebas saja,” ungkap Anies saat ditemui di Red Corner Cafe setelah seru-seruan bersama influencer, Minggu (24/9/23) dini hari.

Dirinya mengatakan sangat siap berapapun calon presiden yang akan maju nantinya.

“Kita siap saja tentunya,”kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Berbeda halnya dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang mengatakan, hal tersebut tak bisa di paksakan.

“Kalau kami berharapnya, PKS bisa lebih dari dua pasangan,”katanya saat ditemui di Hotel Dalton, Sabtu (23/9/23) siang.

Ahmad Syaikhu menjelaskan, saat ini PKS masih terus berikhtiar agar hal tersebut tidak terjadi.

“Bagaimana partai politik bisa tergabung dalam koalisi. Hari ini masih merasakan kemungkinan ada tiga pasang. Mudah-mudahan ini bisa tiga pasang sampai pendaftaran”jelasnya.

Meskipun terdapat dua pasangan, Ahmad Syaikhu mengaku masih punya strategi khusu dalam memenangkan Anies.

“Kan pada akhirnya kita tetap pada upaya bagaimana memenangkan Anies Rasyid Baswedan,”kata dia.

“Kalau pun memang ternyata hasilnya dua pasang, ya kita siap menghadapi berbagai konsekuensi,”ujarnya. (***)

*@makassar.tribunnews.com


Continue Reading

Politik

PKS Pastikan Dukung Cak Imin Jadi Cawapres Anies Baswedan

Published

on

Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid (Foto : @www.tvonenews.com)

Jakarta, goindonesia.co – Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid memastikan pihaknya mendukung keputusan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

Menurut dia, PKS tetap konsisten dengan keputusan Majelis Syura, sejak awal mendukung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. “Perubahan tentu merupakan sebuah keniscayaan, karena tidak ada sesuatu pun di dunia ini statis, apalagi yang sempurna. Sehingga, perubahan untuk perbaikan yang lebih baik dalam kebijakan pemerintah seharusnya menjadi fokus setiap kandidat. Termasuk untuk meneruskan hal-hal yang sudah dinilai baik agar menjadi lebih baik,” jelas dia, melalui keterangan resmi, Selasa (12/9/2023).

Wakil Ketua MPR RI ini memahami harapan Partai NasDem yang meminta PKS segera memutuskan dukungan kepada Cak Imin.

“Di antara partai-partai di KPP, PKS adalah peraih suara terbanyak pada Pemilu 2019 di tiga wilayah strategis, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten,” ujarnya.

“Sehingga sangat wajar apabila bacapres Anies Baswedan, NasDem dan PKB sangat berharap agar bisa menang, dengan PKB kuat di Jatim dan Jateng, tapi juga dengan PKS yang kuat di Jabar, Jakarta, dan Banten,” imbuhnya.

Maka wajar apabila Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh berharap PKS tetap berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan ini. Terlebih, PKB juga mengungkit kisah sukses koalisi antara PKB dan PKS yang memenangi 40-50 Pilkada di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, Anies Baswedan mengaku besok, Selasa (12/9/2023) akan melakukan sowan ke markas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Hal ini dia ungkapkan usai menggelar rapat pemenangan bersama dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023).

“Rencana besok insyallah besok akan silaturahmi bersama-sama ke DPP PKS bersama tim PKB. Jadi Gus Muhaimin bersama jajaran besok siang akan ke PKS, dan kemudian bersilaturahmi di sana,” ujar dia.

Sementara untuk pernyataan elit PKS yang masih enggan mendukung Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan, dia mengatakan tunggu hasil pertemuan besok.

“Pokoknya, besok kita ketemu gitu ya, nanti kita lihat besok insyallah semuanya sama-sama,” tandas dia. (***)

*@tvOnenews.com

Continue Reading

Politik

Didukung Budiman Sudjatmiko, Prabowo Subianto: Dapat Energi Baru

Published

on

Budiman Sudjatmiko menilai Prabowo merupakan sosok nasionalis dengan pemikiran hebat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jakarta, goindonesia.co – Bakal calon presiden  Prabowo Subianto bertekad meneruskan perjuangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi jika dia memperoleh mandat sebagai orang nomor satu di Indonesia setelah memenangi Pilpres 2024.

“Saya bertekad meneruskan perjuangan Presiden Joko Widodo. Saya bukan orang yang mencla mencle, bukan orang plin plan, bukan orang yang ragu-ragu,” kata Prabowo saat acara Deklarasi Dukungan Prabowo-Budiman Bersatu di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023), seperti dilansir Antara.

Ketua Umum Partai Gerindra itu bersyukur telah diajak Presiden Jokowi untuk bergabung di jajaran Kabinet Indonesia Maju sebagai menteri pertahanan demi kepentingan rakyat Indonesia. Selama di Kabinet, Prabowo mengakui sepak terjang Presiden Joko Widodo.

Dia pun siap melanjutkan perjuangan untuk menuju Indonesia Maju. Prabowo terkejut dengan dukungan yang diberikan kader PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko kepadanya. “Saya merasa terharu, berbesar hati, diperkuat, mendapat energi baru,” imbuhnya.

Dukungan dari tokoh Reformasi 1998 bersama para pendukungnya itu, lanjut Prabowo, menjadi penambah semangat baginya untuk terus maju dalam kontestasi politik di tahun 2024.

Sementara itu, Budiman Sudjatmiko mengajak semua pihak untuk menatap masa depan supaya lebih cerah.

“Kita lupa jika ada masa depan. Oleh karena itu, kita harus melihat ke masa depan, sesekali kita bisa melihat ke belakang,” kata Budiman.

Dia pun mengaku dirinya sebagai seorang pribadi yang biasa mengambil risiko dalam melangkah.

Kepada Prabowo, Budiman berpesan agar memajukan kesejahteraan umum, koperasi, badan usaha milik desa (BUMDes), hingga menata jaminan sosial apabila nanti mendapat amanat menjadi presiden RI di 2024.

Prabowo Subianto merupakan bakal calon presiden yang sudah memperoleh dukungan dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). (***)

*@www.liputan6.com

Continue Reading

Trending