Connect with us

Pariwisata

Pulau Gili Genting Sumenep Jadi Destinasi Wisata Mancing

Published

on

Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: Kemenpar

SUMENEP , goindonesia – Kota paling ujung timur Pulau Madura ini benar-benar antusias menyongsong Visit Sumenep 2018. Selain destinasi religi yang terus mendapat perhatian serius pemda setempat, kini kawasan kepulauan benar-benar jadi alternatif wisatanya.

 Sebagai daerah kepulauan, Sumenep memiliki banyak potensi. Gugusan kepulauan tidak hanya menyajikan keindahan alam. Kabupaten Sumenep memiliki 126 pulau. Dari ratusan gugusan pulau kecilkecil itu, sejumlah pulau dikenal dengan sebutan segitiga emas. Yakni, perairan antara Pulau Gili Labak, Pantai Sembilan, Pulau Gili Genting dan Pulau Giliyang.

“Promosikan melalui media sosial, posting keindahan wisata bahari sebaik-baiknya, itu akan mempengaruhi orang untuk datang ke destinasi gili gili itu,” saran Menpar Arief Yahya, menanggapi semangat Visit Sumenep 2018 itu.

Karena potensi wisata pulau dan perairannya yang menarik, maka tak heran bila Pemprov Jatim hari Minggu lalu (21/5) menggandeng Federasi Olahraga Mancing Seluruh Indonesia (Formasi) Jatim di Pantai Sembilan, Desa Bringsang, Kecamatan Gili Genting.  Formasi menggelar lomba mancing.

“Events mancing itu punya penggemar tersendiri. Pasarnya ada. Karena itu terus tingkatkan promosi melalui medsos yang murah dan makin efektif. Gunakan hastag agar makin mudah dicari, pilih keyword yang lazim dipakai netizen,” lagi-lagi saran Menpar Arief Yahya.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim H. Jariyanto, Pemprov Jatim sengaja memilih Sumenep sebagai lokasi Gelar Wisata Mancing 2017 karena memiliki destinasi wisata bahari yang luar biasa. ”Di antaranya Pantai Gili Labak, Gli Genting, dan Giliyang. Tiga lokasi ini saya kira lebih siap untuk dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata mancing di Jawa Timur,” ucapnya.

Selain sibuk berlomba mincing, peserta juga menikmati pemandangan alam yang sangat eksotis. Pulau dengan luas 30,3 km persegi  ini, memiliki pemandangan pantai yang indah. Hamparan pasir putih cukup membuat nyaman para wisawatan untuk menikmati suasananya.

Kepala Disparbudpora Sumenep Sufianto, even memancing ini juga menjadi bagian memperkenalkan potensi wisata di Pulau Gili Genting. Even ini juga dimaksudkan untuk menyongsong Visit Sumenep 2018.

‘’Pulau di Kabupaten Sumenep sangat indah dan memiliki potensi wisata yang luar biasa. Dengan Visit Sumenep 2018 ini, dampaknya sangat besar ke depan. Khususnya dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Untuk itulah, demi Visit Sumenep 2018, pihaknya terus memacu perbaikan fasilitas bagai para wisatawan. Termasuk diantaranya lancarnya transportasi wisatawan dari Sumenep ke Pulau Gili Genting. ‘’Termasuk fasilitas menginap seperti homestay dan kebersihan lingkungan kami perhatikan sekali,’’ katanya.

Terkait dengan Gelar Wisata Memancing 2017 ini, Menurut Jariyanto, merupakan peluang yang sangat besar bagi Kabupaten Sumenep yang memiliki sumbar daya alam (SDA) di sektor kelautan dan perikanan. ”Wisata mancing sangat potensial untuk dikembangkan. Ini adalah peluang usaha yang prospek,” katanya.

Jaryanto menegaskan, Pemprov akan terus mendorong agar Sumenep menjadi tujuan para pencinta wisata mancing. Pihaknya juga akan menyukseskan pembangunan sektor pariwisata yang terfokus pada market, product community, dan investasi yang membawa dampak langsung bagi masyarakat luas. Khususnya dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu Kepala Desa Bringsang Sutlan menyambut baik dukungan Disbudpar Jatim dengan pengembangan wisata mancing di wilayah yang dipimpinnya. Kesungguhan Pemprov Jatim dibuktikan dengan pelaksanaan acara Gelar Wisata Mancing 2017. ”Ini kegiatan sangat positif sekali. Semoga kegiatan selanjutnya lebih meriah,” harapnya.

Sutlan berkomitmen mewujudkan Sapta Pesona di wilayah yang mulai dikunjungi wisatawan mancanegara tersebut. Yakni, aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan. Dengan demikian, akan menarik wisatawan.

Dengan suasana yang nyaman, wisatawan juga akan betah. Hal itu telah dibuktikan dengan menggelar bersih-bersih yang melibatkan seluruh masyarakat Desa Bringsang.

Menurut Sutla,  kegiatan itu mendapat respons positif dari Pemprov Jatim. Pihaknya menerima bantuan alat kebersihan meliputi bak sampah, sapu, kaus, topi, dan uang transpor untuk 200 orang.

”Kami harus menciptakan suasana indah dan memesona. Di mana saja dan kapan saja. Khususnya di tempat-tempat yang banyak dikunjungi wisatawan dan pada saat melayani wisatawan,” terangnya.(***)

Pariwisata

Punya Beragam Daya Tarik, Desa Wisata Sanankerto Jatim Perkuat Tata Kelola Kelembagaan

Published

on

Desa Wisata Sanankerto merupakan salah satu desa wisata terbaik di Jawa Timur tepatnya di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, dengan ragam daya tarik salah satunya hutan bambu di tengah kota (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Desa Wisata Sanankerto merupakan salah satu desa wisata terbaik di Jawa Timur tepatnya di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, dengan ragam daya tarik salah satunya hutan bambu di tengah kota.

Lebih dari 115 jenis bambu terpelihara dengan baik, menjadikannya sebagai salah satu destinasi ekowisata yang selalu menarik minat kunjungan wisatawan. 

Local Champion yang juga Sekretaris Desa Sanankerto, Khafid Muzadi, mengatakan Desa Wisata Sanankerto juga terkenal dengan sumber mata air di kawasan ekowisata Boon Pring. Tak hanya sebagai penjaga kelestarian sumber mata air, keberadaannya turut mengaliri persawahan milik warga.

“Jika berkunjung pada musim-musim ramai, wisatawan juga dapat menikmati atraksi khas Tari Topeng Malangan atau Tradisi Selamatan di Bulan Suro dengan arak-arakan tumpeng dari Balai Desa menuju Boon Pring,” ujar Khafid dalam keterangannya, Selasa (24/9/2024). 

Berbagai interaksi budaya dan beragam permainan tradisional saat ini juga terus dikembangkan sebagai atraksi di Desa Wisata Sanankerto. Tepatnya di Kampung Dolanan. 

“Sejumlah produk khas seperti carang mas, opak, rambut nenek, keripik tempe, minuman jamu, kerajinan bambu, dan batik adalah sedikit di antara produk-produk kuliner dan UMKM, yang dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh,” ujar Khafid. 

Meski memiliki berbagai potensi, Khafid mengatakan, Desa Wisata Sanankerto memiliki berbagai tantangan dalam pengembangannya. Terutama dalam penguatan tata kelola kelembagaan yang melibatkan seluruh unsur. 

Mulai dari pemerintah desa, hingga masyarakat serta penguatan kelembagaan BUMDES sebagai pengelola unit usaha di bidang pariwisata. Tantangan regenerasi juga harus dimulai agar pengembangan pariwisata dapat terus berkelanjutan.

Penyelenggaraan Kampanye Sadar Wisata 5.0 (KSW 5.0) dari Kemenparekraf yang sebelumnya dilaksanakan di Desa Wisata Sanankerto dikatakan Khafid, menjadi program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. 

Kampanye Sadar Wisata 5.0 (KSW 5.0) sebagai program pengembangan desa wisata menjadi jembatan komunikasi antar lembaga dan masyarakat. 

“KSW 5.0 sangat membantu kami menguatkan sisi kelembagaan sehingga local champion sebagai motor penggerak dapat menyatukan berbagai unsur kelembagaan seperti BUMDES, Pokdarwis, UMKM, agar memiliki satu misi dalam pengembangan desa wisata,” tuturnya.

Ia berharap, pengaruh positif yang diberikan KSW 5.0 mampu membuat pengembangan pariwisata Sanankerto lebih terkoordasi dengan baik. 

“Semoga KSW semakin didekatkan lagi kepada masyarakat desa wisata karena semua desa wisata pasti ingin mendapatkan pendampingan KSW 5.0,” kata Khafid.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat menutup rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 Tahun 2024, mengatakan bahwa peningkatan sumber daya manusia (SDM) sangat penting dalam pengembangan desa wisata. 

“Penting untuk dilakukan upskilling, re-skilling, dan new skilling, dalam peningkatan sumber daya manusia di desa wisata,” kata Menparekraf Sandiaga.

KSW 5.0 merupakan program konkret yang diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas SDM penggerak pariwisata tapi lebih jauh dapat meningkatkan kunjungan wisatawan serta penjualan produk-produk wisata dan ekonomi kreatif di desa wisata. 

“Sehingga kesejahteraan masyarakat di desa-desa wisata semakin baik, juga aspek kualitas dan keberlanjutannya terjaga,” ujar Menparekraf Sandiaga. 

Untuk menggali lebih dalam tentang Desa Wisata Sanankerto, bisa langsung kunjungi akun Instagram resminya di @desawisatasanankerto.  (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/ Baparekraf RI

Continue Reading

Pariwisata

Libur Lebaran Wisata Air Hitam Diserbu Wisatawan

Published

on

Destinasi wisata Air Hitam Dermaga Kereng Bangkirai di Kelurahan Kereng, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya (Foto : @palangkaraya.go.id)

Palangka Raya, goindonesia.co – Destinasi wisata Air Hitam Dermaga Kereng Bangkirai di Kelurahan Kereng, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya dipadati pengunjung atau wisatawan saat libur lebaran.

Dari pantauan awak Media Center Palangka Raya pada Sabtu (13/4/2024) di lokasi destinasi wisata Air Hitam tersebut, tampak penuh sesak dipadati pengunjung. Baik mereka yang datang dari dalam kota maupun luar Kota Palangka Raya.

Untuk memasuki area wisata air hitam ini pengunjung hanya dipatok harga karcis Rp5.000,00 per orang. Harga yang relatif murah ini sangat diminati masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan tingginya arus kendaraan yang datang ke salah satu lokasi wisata favorit di Kota Palangka Raya itu.

Ketua Kelompok Sadar Wisata, Kereng Bangkirai, Sabran Husin menyampaikan, kenaikan pengunjung pada hari libur lebaran ini, lebih tinggi dari hari biasanya, bisa mencapai ribuan orang per hari.

“Peningkatan terjadi mulai dari hari kedua Idulfitri. Hal itu bisa dilihat banyaknya pengunjung yang menaiki wahana susur sungai,” katanya.

Disebutkan Sabran, pada obyek wisata air hitam itu warga yang datang tidak hanya sekedar berfoto, namun juga menaiki beragam wahana wisata susur sungai. Seperti kapal pondok terapung, getek, bebek mesin dan bebek gowes yang yang disediakan di sekitaran Dermaga Kereng Bangkirai.

Tidak hanya sampai di situ saja, pengunjung wisata juga dapat memanfaatkan deretan gazebo untuk bersantai, serta menyantap aneka kuliner yang dijual. Semua itu menjadi wahana pendukung dari fasilitas destinasi wisata air hitam.

Sementara itu Ibay salah seorang wisatawan mengungkapkan, destinasi wisata air hitam menjadi alternatif yang tepat untuk mengisi libur lebaran.

“Saya bersama keluarga bisa menikmati keindahan wisata air hitam, selagi masih libur lebaran,” tuturnya dengan singkat. (***)

*(MC. Kota Palangka Raya, Pemerintah Kota Palangka Raya)

Continue Reading

Pariwisata

Akomodasi Kekinian Inovatif Jadi Daya Tarik Wisatawan untuk Berkunjung

Published

on

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi Bobocabin Gunung Mas dalam rangkaian kunjungan kerjanya memantau kesiapan pelaku pariwisata menghadapi musim libur lebaran (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Kabupaten Bogor, goindonesia.co– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku pariwisata termasuk di industri amenitas untuk terus berinovasi dalam menghadirkan produk sehingga menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan khususnya generasi muda untuk berkunjung.

Menparekraf Sandiaga saat mengunjungi Bobocabin Gunung Mas dalam rangkaian kunjungan kerjanya memantau kesiapan pelaku pariwisata menghadapi musim libur lebaran, Senin (8/4/2024), mencontohkan salah satu akomodasi inovatif yakni seperti yang ditawarkan Bobobox Group dengan menghadirkan Bobocabin di Gunung Mas, Puncak, Bogor. 

“Saya sampaikan ini adalah lokomotif penciptaan akomodasi kreatif yang kekinian untuk wisatawan di saat liburan dan bisa menangkap peluang untuk Gen-Z,” kata Menparekraf.

Bobocabin merupakan akomodasi inovatif dan kekinian dengan konsep elevated camping yang mengusung pengalaman baru berkemah dengan menggunakan teknologi Internet of Things (loT). Seperti smart glass windowcolorful LED LightQR code door lock, dan bluetooth audio speaker. 

Bobocabin Gunung Mas mulai dibuka pada 2022 dan sejak beroperasi hingga saat ini telah direservasi oleh 47 ribu wisatawan dengan tingkat okupansi mencapai 85,25 persen. 

“Kawasan ini juga masuk dalam kawasan desa wisata yang kita resmikan, yaitu Desa Wisata Tugu Selatan. Kami mendorong agar inovasi-inovasi lainnya dapat terus dilakukan,” ujar Menparekraf Sandiaga. 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu; CEO dan Co – Founder Bobobox, Indra Gunawan; Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Yudi Santosa; serta Business Relations Senior Manager Bobobox, Dennis Depriadie. 

Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga, Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Oni Yulfian.  (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Trending