Connect with us

Berita

Polisi Korea Selatan Mengaku Gagal Cegah Tragedi Itaewon

Published

on

Staf medis merawat seseorang di atas tandu di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022) . Orang-orang dalam kerumunan di gang sempit itu dikabarkan sempat saling dorong. Selain berdesakan, banyak pula yang terinjak-injak hingga jumlah korban tewas dalam pesta Halloween di Itaewon melonjak. (Photo by JUNG YEON-JE / AFP)

Seoul, goindonesia.co – Polisi Korea Selatan mengakui kegagalan dalam mencegah tragedi Itaewon. Berdasarkan laporan Yonhap, Senin sore (31/10/2022), ada 154 korban meninggal di peristiwa Itaewon. Mayoritas korban adalah anak muda. 

Kepolisian mengaku sudah memprediksi bahwa akan ada banyak warga yang datang ke Itaewon, tetapi tidak memprediksi bahwa tragedi berdesak-desakan akan terjadi. 

“Telah diprediksi bahwa kerumunan besar masyarakat akan berkumpul di sana, tetapi kami tidak mengira korban berskala besar akan terjadi karena berkumpulnya masyarakat,” ujar Hong Ki Hyun, Kepala Biro Manajemen Ketertiban Publik dari Badan Kepolisian Nasional Korea Selatan.

Hong juga mengakui dan menyesalkan bahwa polisi di TKP salah perhitungan terkait antisipasi lonjakan kerumunan. 

“Saya diberitahu bahwa aparat kepolisian di TKP tidak mendeteksi adanya lonjakan mendadak kerumunan,” ucap Hong.

Hong berkata ada 137 polisi yang diterjunkan ketika tragedi itu terjadi. Angka 137 orang itu disebut lebih tinggi dari jumlah aparat yang diterjunkan sebelum COVID-19 pada 2017-2019. Para polisi yang dikirim itu bertugas mencegah hal-ha ilegal serta mengurus lalu lintas.

Hong mengakui bahwa tidak ada kebijakan terpisah terkait pengendalian kerumunan di gang sempit lokasi bencana terjadi. Selain itu, polisi mengaku tak punya petunjuk untuk mengurus acara tanpa organizer yang jelas seperti di Itaewon. 

Ke depannya, polisi akan mengambil langkah-langkah terkait bagaimana pemerintah bisa mengintervensi di acara yang tak punya organizer jelas seperti festival Halloween di Itaewon.

Masa Berkabung Nasional

Seorang pria membungkuk di tengah-tengah lokasi tragedi Halloween Itaewon di Seoul, Korea Selatan, Senin (31/10/2022). Tragedi Halloween Itaewon menewaskan lebih dari 150 orang dan menjadi bencana terburuk Korea Selatan dalam beberapa tahun. (AP Photo/Lee Jin-man)

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengumumkan masa berkabung nasional pada Minggu (30 Oktober) setelah pesta Halloween menewaskan sedikitnya 153 orang di kawasan hiburan malam yang padat di Seoul.

Dilansir Channel News Asia, Senin (31/10/2022), Yoon menyatakan belasungkawa kepada para korban, kebanyakan remaja dan orang-orang berusia 20-an, dan keinginannya untuk pemulihan yang cepat bagi banyak orang yang terluka dalam salah satu bencana terburuk di Korea Selatan dan aksi desak-desakan terburuk di dunia dalam beberapa dekade.

“Ini benar-benar tragis,” katanya dalam sebuah pernyataan. 

“Tragedi dan bencana yang seharusnya tidak terjadi terjadi di jantung Kota Seoul tadi malam.”

Kerumunan besar yang merayakan di Distrik Itaewon yang populer melonjak ke sebuah gang pada Sabtu malam, kata pejabat darurat, menambahkan jumlah korban tewas bisa meningkat.

Choi Sung-beom, kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan, mengatakan lebih dari 150 kematian telah dikonfirmasi, termasuk 22 orang asing. Dia mengatakan kepada pengarahan di tempat kejadian bahwa 82 orang terluka, 19 di antaranya serius.

Keluarga dan teman-teman dari korban pun putus asa mencari kabar dari orang-orang terkasih di pusat-pusat komunitas yang telah menjadi fasilitas darurat bagi orang hilang.

Investigasi

Lokasi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. (Yonhap)

Sebanyak 154 orang, termasuk 26 orang asing, tewas dan 149 lainnya terluka dalam kerumunan massa dalam perayaan Halloween di lingkungan Itaewon, Seoul. 

Dilansir World KBS, Senin (31/10), kementerian pendidikan mengumumkan bahwa lima siswa sekolah menengah dan satu siswa sekolah menengah dari Seoul termasuk di antara korban jiwa, bersama dengan tiga guru – masing-masing dari Seoul, Provinsi Gyeonggi dan Ulsan. 

Dari mereka yang terluka, sekitar 30 dilaporkan dalam kondisi kritis, sehingga berpotensi meningkatkan angka kematian.

Kim Sung-ho, wakil menteri dalam negeri untuk manajemen bencana dan keselamatan, mengatakan pemerintah akan menawarkan hingga 15 juta won (Rp 163, 9 juta) untuk biaya pemakaman dan dukungan lainnya.

Biaya pengobatan bagi mereka yang terluka akan ditanggung melalui asuransi kesehatan nasional, dan mereka yang dalam kondisi kritis juga akan dibantu oleh pejabat pemerintah.

Sementara itu, polisi dan ahli forensik memulai pemeriksaan bersama di lokasi kejadian pada Senin sore.

Penyelidik, yang sedang dalam proses menganalisis rekaman kamera pengintai dari daerah tersebut dan konten media sosial terkait, berencana untuk menentukan apa yang menyebabkan kerusuhan dan apa yang membuat orang sulit keluar.

Polisi juga akan memeriksa apakah pemerintah kota Seoul dan Distrik Yongsan telah memenuhi kewajiban mereka untuk mengambil tindakan pencegahan keamanan yang diperlukan sebelum pertemuan massal orang-orang yang diharapkan untuk perayaan Halloween.

Kehabisan Oksigen

Petugas penyelamat dan petugas pemadam kebakaran berusaha membantu orang-orang yang terluka di dekat lokasi kerumunan massa di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). Pihak berwenang mengatakan mereka sedang menyelidiki penyebab pasti insiden perayaan Halloween Itaewon tersebut. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Penyebab utama sebagian besar kematian karena insiden kerumunan adalah orang yang mati karena kehabisan nafas.

“Saat seseorang berusaha untuk bangun, lengan dan kakinya terpelintir. Pasokan darah mulai berkurang ke otak,” kata G. Keith Still, seorang profesor tamu di Universitas Suffolk Inggris, kepada NPR. 

“Butuh waktu 30 detik sebelum Anda kehilangan kesadaran, dan enam menit Anda dapat mengalami asfiksia. Itu umumnya penyebab kematian dalam kerumunan. Biasanya, disebut mati lemas,” ujar Still. 

Jika ditinjau dari segi fisika, dalam suatu kerumunan, manusia dapat dianggap sebagai molekul. Jika molekul tersebut bergerak ke satu arah dengan laju tertentu, maka molekul itu akan mengisi sudut-sudut ruang. 

Dalam kerumunan model tersebut, setiap orang (molekul) dapat bergerak bebas jika kerapatannya normal. Namun, saat kerapatannya meningkat, tiap molekul akan saling bersentuhan dan gerak menjadi terbatas. 

Marufin Sudibyo, seorang komunikator sains, menjelaskan jika gerak tiap molekul terbatas, kerumunan sudah menyerupai perilaku fluida. Jika itu terjadi, arah dan laju gerak kerumunan dikendalikan perilaku kawanannya. Gerak bebas juga hilang. 

Pada titik tersebut, tekanan antar-molekul meningkat dan desak-desakan yang berujung human crush terjadi. 

Pada tekanan tersebut, paru-paru setiap orang di kerumunan tidak bisa lagi mengembang untuk menyedot udara. Walaupun ia memiliki fisik yang sehat. 

Tanpa bisa menyedot udara, pasokan oksigen terhenti, karbondioksida tak bisa dikeluarkan. Orang-orang pingsan dan tewas. 

Biasanya, orang-orang yang mati karena hal itu memiliki tanda-tanda gelap keunguan di beberapa bagian tubuhnya.  (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Semakin Diminati Masyarakat, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Meningkat Tiap Bulannya

Published

on

LRT Jabodebek (Foto :@www.majalahlintas.com)

Jakarta, goindonesia.co – LRT Jabodebek semakin diminati masyarakat sebagai tranportasi dalam bermobilisasi sehari-hari. Jumlah pengguna LRT Jabodebek pada bulan April mencapai 1.402.933 pengguna, meningkat 2 persen dari bulan sebelumnya sebanyak 1.380.044 pengguna pada bulan Maret. 

Jumlah rata-rata pengguna yang menggunakan LRT Jabodebek pada hari kerja (weekday) yakni 64.365 pengguna, sedangkan rata-rata pengguna pada akhir pekan (weekend) mencapai 26.650 pengguna.

Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengatakan jumlah pengguna LRT Jabodebek pada tahun 2024 selalu meningkat tiap bulannya. 

“Sejak bulan Januari 2024 hingga April 2024 jumlah pengguna LRT Jabodebek selalu meningkat. Bahkan jika jumlah pengguna LRT Jabodebek pada bulan April ini dibandingkan dengan bulan Januari, terdapat pertumbuhan yang signifikan sebesar 16 persen,” ujar Mahendro.

Mahendro menambahkan, peningkatan ini tidak terlepas dari faktor kepercayaan masyarakat terhadap layanan LRT Jabodebek. Dukungan dari pemangku kepentingan seperti Kementerian Perhubungan melalui tarif promo juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan minat masyarakat. Selain itu, banyaknya perjalanan LRT Jabodebek juga menjadi faktor lain meningkatnya jumlah pengguna.

“KAI yakin bahwa tren peningkatan pengguna LRT Jabodebek akan berlanjut seiring dengan kepercayaan publik terhadap keandalan moda transportasi ini, yang belum genap 1 tahun beroperasi,” ujar Mahendro.

KAI juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat yang memilih LRT Jabodebek sebagai moda transportasi pilihan mereka. Dengan kepercayaan ini, KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan LRT Jabodebek sesuai dengan harapan masyarakat dan dalam mendukung program pemerintah untuk mengurai kemacetan dan mengurangi polusi udara melalui penggunaan transportasi massal. (***)

*(Public Relations KAI)

Continue Reading

Berita

Waketum MUI Ajak Seluruh Ormas Islam dan Keagamaan Hadiri Halalbihalal 2024

Published

on

Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud (Foto : @mui.or.id)

Jakarta, goindonesia.co – Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud mengajak seluruh komponen ormas Islam dan keagamaan untuk menghadiri Halalbihalal 2024.

Kegiatan tersebut akan diselenggarakan oleh MUI pada 7 Mei 2024. Kiai Marsudi berharap, kehadiran para tokoh ormas Islam dan keagamaan menjadi momentum untuk bersinergi.

“Acara ini adalah momen penting untuk saling connect, saling menyambung, dan saling silaturahmi,” katanya dalam keterangan pers yang diterima MUIDigital Selasa (30/04/2024).

Selain berharap atas kehadiran dari para pimpinan ormas Islam dan keagamaan, Kiai Marsudi juga mengajak seluruh pengurus MUI hadir dalam kegiatan ini. Baik mereka yang bertugas di pusat, daerah, maupun cabang.

Diharapkan, pertemuan halalbihalal yang konsisten diadakan tiap tahunnya oleh MUI ini dapat menjadi momentum untuk bersinergi dan kolaborasi. Tidak lain upaya ini adalah bagian dari perjuangan untuk kemaslahatan umat.

“Semoga MUI bersama dengan ormas-ormas Islam dan keagamaan se-Indonesia bersatu padu berjuang untuk kemaslahatan umat dan kemaslahatan bangsa,” harap Kiai Marsudi.

Selain itu, dia juga menyampaikan terima kasihnya kepada jajaran panitia MUI yang telah mencurahkan tenaga, waktu, dan pikiran untuk kegiatan ini. Tidak mungkin terselenggara suatu kegiatan tanpa adanya upaya terbaik dari panitia yang mengatur jalannya acara.

Tak hanya mengundang ormas Islam dan keagamaan, MUI juga mengundang berbagai komponen bangsa untuk hadir dalam kegiatan ini. Mulai dari unsur pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tokoh bangsa untuk meramaikan kegiatan halalbihalal.

Harapannya pertemuan tersebut dapat menghasilkan semangat baru dan berbagai kolaborasi dengan para stakebolder. Pada akhirnya, menjadi upaya penting dalam memajukan bangsa serta memberi dampak baik bagi kemaslahatan umat. (***)

*MUI – Majelis Ulama Indonesia

Continue Reading

Berita

Tinjau Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tegaskan Pentingnya Keseimbangan Harga

Published

on

Presiden Joko Widodo meninjau panen raya jagung di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis, 2 Mei 2024. Foto: BPMI Setpres/Rusman

Sumbawa, goindonesia.co : Presiden Joko Widodo meninjau panen raya jagung di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis, 2 Mei 2024. Dalam peninjauan tersebut, Kepala Negara kembali menegaskan pentingnya menjaga kestabilan harga pada saat terjadi kelebihan suplai.

“Harga yang sebelumnya Rp7.000 sekarang sudah turun menjadi Rp4.200. Baik untuk peternak tapi kurang baik untuk petani. Ini lho menjaga keseimbangan seperti ini yang tidak mudah,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai peninjauan.

Presiden juga menegaskan bahwa produktivitas jagung di setiap daerah harus meningkat. Hal tersebut penting untuk memberikan keuntungan dan meningkatkan pendapatan para petani.

“Misalnya kayak di sini pakai benih tangguh hasilnya tadi saya tanya 7-8 ton, kalau yang bisi juga sama bisa 7, 8, 9 ton. Nah produksinya harus itu, tapi ada yang di bawah 5 ton. Nah itu yang dengan harga Rp4.200 itu nggak nutup,” ungkap Presiden.

Presiden pun berharap harga jagung dapat terus meningkat dan terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Presiden juga telah menginstruksikan jajarannya untuk melalukan perhitungan dengan baik.

“Kemarin kita sudah hitung-hitung dan kita dorong tapi kalau suplainya terlalu besar demand-nya tetap itu hukum pasarnya harga pasti turun karena oversupply,” ucap Presiden.

Selain itu, Presiden juga menginstruksikan jajarannya untuk mendorong industrialisasi di bidang pertanian. Hal tersebut sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menjaga kestabilan harga.

“Hilirisasi ini memang yang terus akan kita dorong sehingga harga itu bisa lebih stabil, kalau ada industri harga akan lebih stabil. Tapi kalau jauh dari sini harus dibawa ke Jawa, dari sini harus dibawa ke Jawa Barat, ya memang cost-nya kemakan banyak di transpor,” tutur Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Pj. Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi, dan Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah. (***)

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Trending