Connect with us

Berita

Bunyi Sumpah Jabatan Anwar Ibrahim, Saat Pelantikan Anwar Ibrahim PM Malaysia ke-10

Published

on

Perdana Menteri Malaysia yang baru diangkat Anwar Ibrahim berdoa setelah mengambil sumpah dalam upacara di Istana Nasional di Kuala Lumpur Malaysia, 24 November 2022. Dipilihnya Anwar Ibrahim setelah raja menggelar pertemuan khusus di antara para penguasa tentang kebuntuan politik pada Kamis pagi, 24 November 2022. Mohd Rasfan/Pool via REUTERS

Jakarta, goindonesia.co  – Anwar Ibrahim resmi dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10. Anggota DPR dari Tambun itu mengambil sumpah jabatan di hadapan raja di Istana Negara Malaysia pada pukul 17.05, Kamis, 24 November 2022.

“Saya, Anwar Ibrahim, setelah ditunjuk sebagai perdana menteri, bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa saya akan dengan jujur memenuhi tugas itu dengan segala upaya dan bahwa saya akan mengabdikan kesetiaan sejati saya kepada Malaysia,” sumpah pria berusia 75 tahun itu.

Setelah mengambil sumpahnya, Anwar menandatangani surat penunjukan. Penandatanganan itu disaksikan oleh Hakim Ketua Tengku Maimun Tuan Mat dan Ketua Sekretaris Pemerintah Mohd Zuki Ali. Upacara disaksikan oleh Jaksa Agung Idrus Harun, Kapolri Affendi Buang, Irjen Polisi Acryl Sani Abdullah Sani, Ketua Senat Dr Rais Yatim dan Ketua Dewan Rakyat Azhar Azizan Harun.

Anwar berjanji akan memikul kepercayaan yang didapatkannya sebagai PM Malaysia dengan penuh kerendahan hati dan tanggung jawab. “Saya akan memikul tanggung jawab berat ini bersama tim berdasarkan kemauan dan hati nurani rakyat,” kata Anwar dalam unggahan Twitter pertamanya setelah diambil sumpahnya sebagai PM Malaysia ke-10.

Anwar Ibrahim dipilih setelah Raja menggelar pertemuan khusus dengan para penguasa. Pertemuan tersebut membahas tentang kebuntuan politik di Negeri Jiran itu. Kekhawatiran akan ketidakstabilan politik di Malaysia memang meningkat akibat ketidakpastian hasil pemilu sebelumnya. Bahkan dalam empat tahun terakhir, Malaysia memiliki tiga PM. Kemelut politik ini berisiko menunda kebijakan untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Regulasi Pengangkatan PM Malaysia

Regulasi pengangkatan PM Malaysia diatur menurut Konstitusi Federal. Dalam aturannya, yang berhak mengangkat serta melantik seorang PM sebagai pemimpin kabinet adalah Yang di-Pertuan Agong alias Raja Malaysia. Calon yang diangkat menjadi PM merupakan seorang anggota Dewan Rakyat yang memiliki kepercayaan mayoritas dari anggota parlemen. Selain itu PM Malaysia harus asli warga negara Malaysia dan bukan karena naturalisasi.

Selain PM, pengangkatan dan pelantikan menteri dam wakil menteri juga dilakukan oleh Raja, berdasarkan rekomendasi PM. Saat pelantikan, sebelum menjalankan tugas, PM Malaysia bersama anggota kabinetnya wajib melakukan sumpah di hadapan Raja. Adapun sumpah tersebut yaitu sumpah jabatan dan sumpah kesetiaan, serta sumpah kerahasiaan. Sumpah jabatan PM Malaysia dilakukan sebanyak dua kali.

Berikut bunyi sumpah pengangkatan dan pelantikan PM Malaysia:

Sumpah pertama

“Bismillahirrahmanirrahim. Wallahi, wabillahi, watallahi. Saya atas nama (nama PM Malaysia), setelah dilantik memegang jabatan sebagai perdana menteri dengan sesungguh-sungguhnya bersumpah bahwa saya akan dengan jujur menunaikan kewajiban-kewajiban atas jabatan ini dengan segala daya upaya saya bahwa saya akan menunjukkan ketaatan dan kesetiaan yang sebenarnya kepada Malaysia, serta akan memelihara, melindungi, dan mempertahankan undang-undang.”

Sumpah kedua

“Bismillahirrahmanirrahim. Wallahi, wabillahi, watallahi. Saya atas nama (nama PM Malaysia) dengan sesungguh-sungguhnya bersumpah bahwa saya tidak akan memberitahukan atau menyampaikan kepada semua orang, baik secara langsung maupun tidak langsung atas apapun hal yang menjadi pertimbangan saya atau yang telah saya ketahui sebagai seorang perdana menteri, kecuali sebagaimana yang kiranya mungkin dikehendaki untuk menunaikan sewajar-wajarnya kewajiban-kewajiban saya sebagai yang demikian atau sebagaimana yang mungkin diperkenankan dengan khas oleh Yang di-Pertuan Agong (Raja Malaysia).”

Demikian regulasi pengangkatan dan pelantikan PM Malaysia beserta sumpahnya saat pelantikan. (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

FIBA meminta Indonesia Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U-19

Published

on

Federasi internasional olahraga bola basket dunia FIBA kembali melirik potensi Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan dunia bola basket. Hal ini disampaikan Anggota Dewan Central Board FIBA Ingo Weiss beserta jajarannya dalam audiensi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, Kamis (2/5/2024).(Foto: egan/ @kemenpora.go.id)

Jakarta, goindonesia.co : Federasi internasional olahraga bola basket dunia FIBA kembali melirik potensi Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan dunia bola basket. Hal ini disampaikan Anggota Dewan Central Board FIBA Ingo Weiss beserta jajarannya dalam audiensi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, Kamis (2/5/2024).

“Kami memilih Indonesia menjadi kandidat tuan rumah Kejuaraan Dunia FIBA U-19 tahun 2027 mendatang,” ujar Ingo Weiss yang dalam audiensi tersebut didampingi pengurus Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia (Perbasi). 

Pemilihan ini menurut Ingo tak terlepas dari keberhasilan Indonesia dalam menggelar Piala Dunia Bola Basket FIBA pada 2023 mendatang bersama Filipina dan Jepang. FIBA menilai penyelenggaraan Piala Dunia FIBA 2023 di Indonesia kala itu merupakan yang terbaik.

“Kami ada di sini pada Piala Dunia FIBA 2023 dan kami merasakan atmosfer yang luar biasa terhadap olahraga bola basket. Kami bertemu banyak orang yang antusias dengan bola basket, semuanya sangat menyukai bola basket di sini,” urai Ingo.

Dijelaskan, berbeda dengan Piala Dunia FIBA kategori senior, pada Kejuaraan Dunia U-19 nantinya tuan rumah bisa otomatis langsung ikut bagian menjadi peserta turnamen. Tidak harus melalui babak kualifikasi terlebih dahulu. 

Pun demikian, tidak ada hosting fee yang perlu dibayar Indonesia apabila menjadi tuan rumah. Namun Indonesia tetap memiliki kewajiban dalam manajemen dan pengelolaan panitia penyelenggara.

Lebih lanjut Ingo menjelaskan, pertimbangan lain dipilihnya Indonesia ikut bidding tuan rumah Kejuaraan Dunia U-19 adalah berkaitan rencana FIBA membuka kantor di Jakarta pada tahun ini. Hal tersebut menurut Ingo akan lebih mudah dalam mengatur penyelenggaraan kejuaraan dunia di Indonesia.

“Indonesia juga menunjukkan perkembangan infrastruktur olahraga yang signifikan, khususnya dalam olahraga basket,” tambah Ingo merujuk keberadaan Indonesia Arena yang menjadi venue Piala Dunia FIBA 2023 silam.

Menpora Dito lantas menyambut baik pemilihan Indonesia oleh FIBA terkait kandidat bidding tuan rumah Kejuaraan Dunia U-19. Dalam hal ini Menpora sudah menyampaikan kepada FIBA dan Perbasi bahwa Indonesia pasti akan mengikuti bidding tersebut.

“FIBA memberikan angin segar yang tampaknya mereka juga ingin Piala Dunia untuk U-19 itu digelar di wilayah Asia,” ujar Menpora. 

Kata Menpora Dito, Indonesia dalam beberapa tahun ke depan memang mengupayakan bisa menjadi tuan rumah kejuaraan-kejuaraan tingkat dunia. Khususnya pada kategori junior yang juga menjadi ajang pembinaan bagi talenta-talenta muda Tanah Air.

“Indonesia memiliki fasilitas-fasilitas olahraga yang bisa digunakan untuk kejuaraan-kejuaraan dunia. Penyelenggaraannya pun tidak harus di Jakarta, tetapi juga bisa di kota-kota lain di Indonesia,” tambah Menpora.

Sementara itu Ketua Umum (Ketum) Perbasi Danny Kosasih menilai kepercayaan FIBA yang memilih Indonesia sebagai kandidat untuk mengikuti bidding tuan rumah Kejuaraan Dunia FIBA U-19 harus disambut baik. Apalagi apabila terpilih sebagai tuan rumah, Indonesia akan lolos otomatis ke kejuaraan tersebut.

“Jadi Perbasi harus segera menyiapkan tim yang menuju ke sana, kalau memang Kejuaraan Dunia U-19 itu jadi digelar di Indonesia,” tutur Danny.

Hadir mendampingi Menpora Dito dalam audiensi tersebut Staf Khusus Bidang Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga Ardima Rama Putra dan Staf Khusus Bidang Hukum dan Kepatuhan Tata Kelola Alvin Saptamandra Suryohadiprojo. (***)

*Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia

Continue Reading

Berita

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Tujuan UNICEF

Published

on

Kementerian PUPR telah mengoperasikan hidran umum sumber air bersih di berbagai pelosok daerah di tanah air. (Foto : Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, @kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co –  Tema World Water Forum ke-10 ‘Water for Shared Prosperity’ atau ‘Air untuk Kemakmuran Bersama’ sejalan dengan tujuan United Nations Children’s Fund (UNICEF).

Hal tersebut diungkap Spesialis WASH (Water, Hygiene, and Sanitation) UNICEF Indonesia, Salathiel Nali di Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Dikatakan Nali, tujuan UNICEF tercakup dalam beberapa fokus, antara lain kebutuhan anak-anak akan akses air bersih. Pada fokus lain, yaitu kelangkaan air dan kesehatan anak. UNICEF beranggapan masih banyak anak-anak yang tinggal di daerah yang kekurangan air mengakibatkan dampak negatif terhadap kesehatan mereka.

Pada kesempatan tersebut Nali juga menyebutkan tema World Water Forum ke-10 yang digelar pada 18—25 Mei 2024 di Bali ada hubungan antara perubahan iklim dan berkurangnya pasokan air, yang merupakan ancaman utama terhadap kesejahteraan anak-anak.

“Untuk itu, menemukan solusi untuk kesejahteraan air bersama akan menjadi hal yang sangat penting di dalam dunia yang mengalami perubahan iklim,” kata Nali.

Nali pun menegaskan bahwa UNICEF sangat mendukung hak atas air bersih dan sanitasi. World Water Forum ke-10 dinilai mempromosikan akses yang adil terhadap air secara langsung.

World Water Forum ke-10 akan fokus membahas empat hal, antara lain tentang konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Sebanyak 244 sesi dalam forum diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.

Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan 4 organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dan menyukseskan World Water Forum ke-10. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf Baparekraf RI

Continue Reading

Berita

Menhan Prabowo Terima Kunjungan KASAU Bahas Perkembangan Pembangunan Kekuatan TNI AU

Published

on

Menhan RI, Prabowo Subianto menerima kunjungan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono di Kementerian Pertahanan (Foto : @www.kemhan.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto menerima kunjungan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (2/5).

Dalam pertemuan ini dibahas mengenai beberapa hal termasuk diantaranya perkembangan terbaru program pembangunan kekuatan TNI AU pada tahun anggaran 2024 ini.

“Pembangunan kekuatan TNI AU menjadi prioritas karena merupakan bagian yang sangat penting dalam menjaga integritas dan kedaulatan bangsa,” tegas Menhan Prabowo.

Adapun ditekankan bahwa untuk mewujudkannya dibutuhkan sinkronisasi dan koordinasi yang sinergis antara TNI AU dan Kemhan RI.

Dalam kunjungan tersebut Kepala Staf TNI AU didampingi oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Andyawan Martono P, Asrena Kasau Marsda TNI Wayan Superman, dan Aslog Kasau Marsekal Muda TNI M. Khairil Lubis.

Sementara itu, turut hadir mendampingi Menhan Prabowo di antaranya Dirjen Renhan Laksamana Muda TNI Supo Dwi Diantara dan Kabaranahan Kemhan Marsda TNI Yusuf Jauhari. (***)

*(Biro Humas Setjen Kemhan)

Continue Reading

Trending