Connect with us

Berita

Sekjen KESDM : Penurunan Emisi Jadi Tanggung Jawab Indonesia Sebagai Warga Dunia

Published

on

Sekjen Kementerian ESDM, Rida Mulyana (Dokumentasi : Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, @www.esdm.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Pada acara Rapat Kerja Nasional Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tahun 2023 di Bandung hari ini, Sabtu (4/2), Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana menegaskan, sebagai bagian dari warga Indonesia dan dunia berkewajiban untuk bersama mengurangi dampak negatif dari pemanasan global akibat emisi C02. Apalagi Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi salah satu negara yang rentan terhadap perubahan iklim ini.

Rida memaparkan, di forum internasional saat ini ada isu bahwa semua warga negara dunia harus konsen dan sadar terhadap isu pemanasan global. Hal ini dilatarbelakangi karena perubahan iklim berdampak terhadap kehidupan seluruh masyarakat dunia.

“Komitmen kita sebagai warga bumi untuk memperhatikannya dan ikut berkontribusi agar dampak buruk perubahan iklim ini tidak sampai terjadi,” lanjut Rida.

Rida mengingatkan, di tingkat global sudah ada kesepakatan untuk menahan kenaikan suhu bumi tidak lebih dari 2 derajat celsius dan tidak lebih dari 1.5 derajat celsius. Kenaikan suhu tersebut akan berdampak langsung, diantaranya, permukaan laut naik.

“Pemanasanan global menjadi konsen kita karena 65% penduduk Indonesia berdomisili di pesisir. Jadi kalau permukaan laut naik, maka tempat tinggal mereka akan terendam,” jelas Rida.

Data Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika menunjukkan sejak tahun 1981 hingga 2018, Indonesia mengalami tren kenaikan suhu sekitar 0,03?C per tahunnya. Selain itu, menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), perubahan iklim menyebakan Indonesia mengalami kenaikan permukaan air laut 0,8-1,2 cm/tahun, sementara sekitar 65% penduduk tinggal di wilayah pesisir.

Di pentas global dan dalam berbagai event, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berkali-kali menyatakan komitmennya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, sebagai salah satu penyebab pemanasan global.

Di depan pertemuan para kepala negara terkait perubahan iklim mengucapkan komitmennya, bahwa Indonesia turut telibat aktif dalam menahan kenaikan suhu dunia dengan ikut menurunkan emisi karbon.

“Pada pertemuan Para Pihak (Conference of Parties/COP) ke – 21 Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim tahun 2015, Presiden menyampaikan, atas nama bangsa kita untuk menurunkan emisi GRK 29% dari BaU (kemampuan sendiri) atau 41% (dengan bantuan internasional) pada 2030 sesuai Nationally Determined Contribution (NDC). Setahun kemudian, Presiden Republik Indoensia mengulanginya saat COP 26 di Inggris COP 26, Indonesia akan mampu berkontribusi dalam percepatan perwujudan global Net Zero Emission (NZE),” pungkas Rida.

Menindaklanjuti komitment tersebut, Kementerian ESDM telah menyusun Roadmap transisi energi untuk mencapai NZE pada tahun 2060 atau lebih cepat melalui strategi antara lain dari sisi suplai adalah pengembangan EBT secara masif termasuk hidrogen dan nuklir, retirement PLTU, penggunaan teknologi bersih seperti CCS/CCUS, sedangkan dari sisi demand strategi yang digunakan adalah pemanfaatan kendaraan listrik, kompor induksi, pengembangan jaringan gas rumah tangga, pemanfaatan biofuel, penerapan manajemen energi dan penerapan standar kinerja energi minimum.

Melalui upaya yang signifikan ini, diharapkan total emisi dapat dikurangi sebesar 1.798 juta ton CO2 pada tahun 2060 dari 1.927 juta ton CO2 (skenario BAU) menjadi 129 juta ton CO2 (skenario NZE).

(Sumber : Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, @www.esdm.go.id)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Kemenperin: Standar Industri Hijau Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Published

on

Industri manufaktur (Foto : @kemenperin.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur yang menerapkan prinsip berkelanjutan. Salah satu upayanya adalah melalui kebijakan industri hijau yang secara garis besar sudah mencakup tiga pilar dalam aspek sustainability, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial.

“Industri hijau juga dapat digunakan sebagai tools dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) guna mencapai target yang telah ditetapkan,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi pada Forum Industri Hijau Nasional Tingkat Provinsi dan Program Fasilitasi Sertifikasi Standar Industri Hijau yang dilaksanakan di Surabaya, Selasa (30/4).

Menurut Kepala BSKJI,pengembangan industri hijau bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga dibutuhkan peran aktif dari semua pemangku kepentingan, terutama pemerintah daerah untuk mendorong para pelaku usaha di sektor industri bertransformasi dari industri konvensional menjadi industri hijau melalui penerapan Standar Industri Hijau (SIH). “Dengan penerapan industri hijau diharapkan dapat menjawab berbagai isu dan tantangan ke depan seperti perubahan iklim dan dekarbonisasi,” ujarnya.

Forum Industri Hijau  yang diinisiasi oleh Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian diikuti lebih dari 100 peserta yang antara lain mewakili dari perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tingkat Provinsi, pelaku industri di Jawa Timur, perwakilan Lembaga SIH, dan perwakilan Kementrian/Lembaga terkait. “Peran aktif semua pihak untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, lebih hijau, dan lebih berkelanjutan akan menjadi warisan positif untuk generasi mendatang,” terang Andi.

Penerapan SIH merupakan salah satu instrumen yang akan menjadi backbone untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Social Development Goal’s/SDG’s)Environmental Social Governance (ESG), maupun Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia, serta Net Zero Emission sektor industri manufaktur pada tahun 2050 atau lebih awal. “Kami akan mendorong SIH ini untuk memperkuat akses pasar, akses pendanaan, sekaligus pendorong pencapaian target dekarbonisasi,” imbuhnya.

Guna mencapai sasaran tersebut, Kepala BSKJI mengemukakan, terdapat beberapa hal yang akan menjadi fokus pengembangan SIH ke depannya seperti mendorong SIH dapat berperan signifikan dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Green Public Procurement), serta SIH diharapkan dapat bertindak sebagai safeguarding produk nasional dalam rangka menghadapi perubahan regulasi di negara tujuan ekspor terutama CBAM (Carbon Border Adjustment Mechanism). Sebagai contoh SIH terkait alumunium, baja, dan hidrogen.

Di samping itu, SIH diarahkan untuk menjadi salah satu instrumen dalam mencapai nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) guna memenuhi ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Selanjutnya, SIH juga diarahkan untuk dapat menjadi salah satu instrumen perdagangan internasional, baik sebagai NTM (Non-Tariff Measures) melalui pemberlakuan SIH secara wajib untuk menghadapi gempuran produk impor, juga menjadi salah satu faktor untuk pemenuhan kriteria ketentuan asal (COO) dalam kerangka kerja sama perdagangan bebas dengan negara mitra.

“Bahkan kami mendorong SIH turut berperan dalam pencapaian target industri prioritas sesuai program strategis Kementerian untuk meningkatkan daya saing sekaligus memenuhi komitmen negara dalam NDC dan NZE,” papar Andi.

Melalui Forum Industri Hijau Nasional, Kemenperin juga mendorong para pembina industri di seluruh wilayah Indonesia agar dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan. Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk saling bertukar pengetahuan, peningkatan pemahaman dan kesadaran terhadap implementasi industri hijau, termasuk peran serta pemerintah daerah dalam memberikan stimulus insentif bagi industri untuk bertransformasi menjadi hijau.

“Di masa mendatang apresiasi kinerja industri hijau dalam bentuk penghargaan industri hijau tidak hanya diberikan kepada pelaku industri saja, tetapi juga pihak-pihak yang telah berkontribusi termasuk bagi pemerintah daerah yang telah berperan aktif dalam pengembangan dan transformasi industri binaannya menjadi industri hijau,” ungkap Andi.

Dalam rangkaian forum ini, Kemenperin juga meresmikan Program Fasilitasi Sertifikasi Standar Industri Hijau, yang merupakan salah satu upaya untuk membantu industri dapat bertransformasi menjadi industri hijau. “Pada tahun 2024, kami mentargetkan 70 perusahaan industri yang dapat terfasilitasi Sertifikasi Industri Hijau. Di tahap I, sudah ada 48 perusahaan industri yang terdaftar sebagai penerima bantuan fasilitasi tersebut,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Industri Hijau Apit Pria Nugraha menyampaikan beberapa manfaat penerapan SIH maupun keuntungan memiliki Sertifikat Standar Industri Hijau, antara lain meningkatnya keuntungan dan daya saing melalui peningkatan efisiensi atau produktivitas, meningkatkan citra perusahaan untuk skala nasional maupun global, serta meningkatkan kinerja perusahaan dari sisi energy bill, biaya utilitas, bahan baku, dan biaya pengelolaan lingkungan.

Manfaat berikutnya, yakni membuka peluang dan kemudahan akses pendanaan (green financing), terbukanya peluang pasar baru khususnya untuk pasar produk hijau atau produk berkelanjutan, berpartisipasi dan turut serta dalam menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup, serta mendorong dan mendukung percepatan program penurunan emisi GRK.

Dalam upaya mencapai peningkatan daya saing dan target pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2045, SDG’s, NDC Indonesia, dan NZE, maka perlu adanya percepatan penerapan dan transformasi industri manufaktur menjadi industri hijau. “Untuk mendorong percepatan dan transformasi tersebut perlu adanya pemberian stimulus berupa fasilitasi insentif. Pemberian fasilitasi insentif baik fiskal atau non fiskal sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2018, yang dapat dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah,” jelas Apit. (***)

*Tim Pengelola Website Kemenperin

Continue Reading

Berita

Kunjungi Markas Al-Nassr Sports Club di Riyadh, Menpora Dito Bahas Kerjasama Pengembangan Olahraga Indonesia

Published

on

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo terus mempererat hubungan bilateral dengan negara luar untuk kemajuan olahraga Indonesia. (Foto : Istimewa, @www.kemenpora.go.id)

Arab Saudi, goindonesia.co : Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo terus mempererat hubungan bilateral  dengan negara luar untuk kemajuan olahraga Indonesia. 

Dalam kunjungan kerja ke Timur Tengah kali ini, setelah Qatar dan Abu Dhabi, Menpora Dito bersama rombongan melanjutkan ke Arab Saudi dengan agenda pertama memenuhi undangan ke markas Al-Nassr Sports Club di Riyadh, Rabu (1/5).

Kunjungan ke Al-Nassr Sports Club ini adalah salah satu bentuk tindak lanjut kerjasama pada bulan Oktober 2023 lalu, yang dilakukan dihadapan Bapak Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman al-Saud. 

Pada kunjungan tersebut, Menpora Dito disambut Mr. Guido Fienga, CEO Al-Nassr Club Co. “Kami membahas potensi kolaborasi seperti mengadakan laga persahabatan di Indonesia. Data menunjukkan bahwa jumlah pendukung Al-Nassr di tanah air cukup signifikan,” kata Menpora Dito.

Yang tak kalah penting, kami juga membahas potensi talent scouting bagi pesepakbola potensial Indonesia yang ingin berkarir di Al-Nassr. “Saya sampaikan kepada Mr. Fienga bahwa Indonesia memiliki banyak pesepakbola muda bertalenta. Capaian Timnas U-23 kita adalah salah satu buktinya,” tabahnya. 

“Mr. Fienga juga menyampaikan bahwa Al-Nassr Sports Club juga fokus ke olahraga olimpiade salah satunya badminton. Dan dia berharap bisa dibantu mengembangkan prestasi olahraga badmintonnya. Karena beliau paham prestasi olahraga badminton Indonesia sangat gemilang,” ujar Menpora Dito.(***)

*KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA

Continue Reading

Berita

Majalah dan Website Jadi Andalan Keterbukaan Informasi, Pertamina Grup Raih 7 Penghargaan SPS Awards 2024

Published

on

Manager Media Communication PT Pertamina (Persero) Roberth Marchelino Verieza menerima penghargaan SPS Awards 2024 di Jakarta, 30 April 2024. Pertamina Grup Raih 7 Penghargaan SPS Awards 2024. (Foto : @www.pertamina.com)

Jakarta, goindonesia.co – PT Pertamina (Persero) berkomitmen terhadap keterbukaan informasi publik melalui publikasi di berbagai saluran media komunikasi digital online.

Sejalan dengan itu, Pertamina Grup mendapat 7 penghargaan dari Serikat Perusahaan Pers (SPS) Award 2024.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan media communication Pertamina jadi andalan dalam menyampaikan aksi korporasi kepada publik dalam rangka mendukung pers sehat melalui karya jurnalistik Perwira Pertamina.

Diantaranya kanal majalah Energia, newsletter dan website yang menghantarkan Pertamina grup raih 7 penghargaan sekaligus ajang SPS Awards ke-15 dengan tema “Pers sehat, Demokrasi kuat,” yang terselenggara di Jakarta, 30 April 2024.

Hadir secara langsung Manager Media Communication PT Pertamina (Persero) Roberth Marchelino Verieza menerima penghargaan SPS Awards 2024 bersama perwakilan Pertamina Grup lainnya.

Manager Media Communication PT Pertamina (Persero) Roberth Marchelino Verieza mengatakan Pertamina terus meningkatkan kualitas komunikasi dan publikasi melalui media digital. Hal ini sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya-upaya perusahaan dalam menghadirkan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi masyarakat serta kontribusi yang positif bagi bangsa dan negara. Menurutnya, penghargaan ini memberikan semangat bagi Pertamina Grup, tidak hanya di level holding, tetapi juga di Sub Holding dan anak perusahaan.

“Ini menjadi pencapaian yang membanggakan dan mendorong Pertamina untuk terus meningkatkan kualitas komunikasi dan publikasi, memberikan informasi yang akurat tentang bisnis Pertamina, pencapaian, dan kontribusi terhadap bangsa dan negara,” kata Roberth.

“Selamat kepada seluruh personil Pertamina yang serius dan berkomitmen dalam mewujudkan komunikasi dan publikasi yang baik melalui media digital,” ucapnya lebih lanjut.

Berikut adalah penghargaan yang diraih oleh Pertamina Grup:

1. PT Pertamina (Persero)
Gold Winner, The Best of Corporate’s Magazine
Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA) 2024

2. PT Pertamina (Persero)
Gold Winner, The Best of Corporate’s Website
Indonesia Digital Media Awards (IDMA) 2024
https://www.pertamina.com/

3. PT Pertamina (Persero)
Silver Winner, The Best of Corporate’s E-Magazine
Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA) 2024

4. PT Pertamina Hulu Indonesia
Silver Winner, The Best of Corporate’s Magazine
(Energia Kalimantan)
Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA) 2024

5. PT Pertamina Hulu Indonesia
Silver Winner, The Best of Corporate’s Website
Indonesia Digital Media Awards (IDMA) 2024
https://phi.pertamina.com/

6. PT Elnusa Petrofin, Silver Winner
The Best of Corporate’s E-Magazine
Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA) 2024

7. PT Pertamina Maintenance & Construction, Bronze Winner
The Best of Corporate’s Website
Indonesia Digital Media Awards (IDMA) 2024
https://pertamc.com/

Dalam keterangan persnya, Januar P Ruswita, Ketua Umum Serikat Perusahaan Pers (SPS) mengatakan bahwa Perhelatan SPS Awards 2024 menegaskan peran pers dalam membangun demokrasi saat ini telah terimplementasikan dalam berbagai peran penting. Menurutnya, pers tidak saja semata menjadi institusi penyebarluasan informasi bagi publik, tetapi juga merepresentasikan fungsi kontrol, fungsi kritik, sekaligus memberikan ruang bagi partisipasi publik. Pers juga salah satu elemen penting penopang demokrasi, keberadaan pers yang sehat, baik itu sehat secara bisnis maupun produk, adalah keniscayaan, demi mewujudkan demokrasi yang kuat.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (***)

*PT Pertamina (Persero)

Continue Reading

Trending