Connect with us

Berita

Pengamat Malaysia Soroti Pengiriman Pasukan Khusus Indonesia ke Ukraina Sebagai Unjuk Kekuatan Nasional

Published

on

Pasukan khusus TNI AU Kopasgat /Instagram/@militer.udara/

Jakarta, goindonesia.co – Jika pembaca belum tahu, Indonesia sebetulnya mempunyai jenis pasukan khusus dan elite terbanyak di dunia.

Setidaknya setiap angkatan bersenjata Indonesia mempunyai pasukan khusus sendiri-sendiri.Pasukan khusus Indonesia antara lain seperti Kopassus, Kopasgat dan Denjaka.

Sementara di lini pasukan elite ada Raider, Yon Taifib, Kopaska, Tontaipur hingga Kostrad.Memang agak membingungkan karena sebetulnya pasukan khusus dan elite itu berbeda.

Jika sudah ada embel-embel pasukan khusus maka sudah barang tentu elite.Tapi jika pasukan elite belum tentu masuk dalam lingkaran satuan khusus, koreksi jika salah.

Tapi Indonesia juga sudah membentuk gabungan para pasukan elite dan khusus dalam satu wadah yakni Koopssus TNI.

Jika ditilik dari perannya, Koopssus TNI mirip dengan Delta Force Amerika Serikat (AS).

Karena lingkup tugas Koopssus sangat luas. Ia bisa memberantas aksi terorisme di dalam dan luar negeri.

Hal itu perlu dilakukan apabila aksi terorisme mengancam ideologi, kedaulatan, keutuhan dan keselamatan segenap bangsa Indonesia.

Pembentukan Koopssus sesuai dengan amanat UU Nomor 5 Tahun 2018 yang mengatur pelibatan TNI dalam menangani penanggulangan terorisme.

Menyoal pemberantasan terorisme, Indonesia sudah lebih dulu melakukannya dibanding AS.

Pada 28 Maret 1981, Indonesia dikagetkan dengan kabar bahwa pesawat Garuda Indonesia penerbangan 206 DC-9 Woyla dibajak oleh lima orang teroris pimpinan Imran bin Muhammad Zein di bandara Polonia, Medan.

Zein dan anak buahnya menamakan diri Komando Jihad. Zein meminta tebusan pembebasan para rekannya yang terlibat peristiwa Cicendo di Bandung, Jawa Barat. Usai membajak, pesawat diarahkan menuju Kolombo, Sri Lanka.

Namun karena bahan bakar tak cukup, pilot akhirnya isi BBM di Penang, Malaysia kemudian ke bandara Don Muang, Bangkok, Thailand.

Negosiasi yang alot dengan teroris membuat Indonesia memilih tindakan tegas yakni mengirim pasukan khusus Kopassandha ke Thailand untuk melancarkan operasi pembebasan sandera.

Hal ini diungkapkan langsung oleh salah satu anggota tim pembebas, yakni Letjen (purn) Sintong Pandjaitan.

“Jadi kalau dari Kopassus, hanya senjata saja, dan peralatan-peralatan lain nanti akan menyusul. Jadi gak langsung dapet semua itu, karena memang darurat sekali,” kata Sintong seperti dikutip dari akun instagram @puspentni, Senin, 28 Maret 2021.

Tapi kala itu pasukan Indonesia tak dilengkapi senjata khusus pertempuran jarak dekat. Kopassandha cuma berbekal senapan serbu M-16.

Kapusintelstrat, Leonardus Benyamin ‘Benny’ Moerdani yang melihat M-16 mengernyitkan dahi seraya berkata kepada Sintong jika timnya pakai itu maka cuma akan bunuh diri.

“Pak Benny tanya sama saya ’mana perlengkapan mu’ saya tunjukan M-16 A1, dia bilang sama saya ‘senjata mu ini senjata bunuh diri’,” beber Sintong.

Yang dimaksud ialah daya rusak M-16 cukup besar sehingga malah mengancam keselamatan para sandera.

“Ini M-16 yang kamu pake anti teror bisa tembus sate ini, kalau orang nanti kena jarak dekat nanti masuk ke tangkinya pesawat, meledaklah pesawat itu,” tambah Benny menerangkan.

Akhirnya TNI memesan senapan khusus anti teror yakni H&K MP5. “Jadi ganti senjata yang bagus, terbaru, MP-5,” jelas Sintong. Operasi pembebasan ini cuma berlangsung sangat singkat.

Dalam 3 menit saja pasukan khusus Indonesia membabat habis teroris dan sandera berhasil diselamatkan walau adanya korban.

Sejak saat itu pasukan khusus Indonesia mulai disorot namanya karena jarang-jarang ada pembajakan pesawat seperti ini dimana Israel juga pernah mengalaminya.

Setelah kejadian itu banyak operasi-operasi oleh pasukan khusus Indonesia baik yang dipublikasikan maupun tidak.

Salah satu operasi yang baru-baru ini dilakukan pasukan khusus Indonesia saat Kopasgat TNI AU melakukan evakuasi WNI dari Ukraina.

TNI AU menerjunkan 9 personel dari Satbravo-90 Kopasgat untuk membantu proses evakuasi di Ukraina pada Kamis 3 Maret 2022.

Setelah mendapat instruksi dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo langsung memberangkatan personel dengan kemampuan tinggi untuk melaksanakan tugas tersebut.

Kopasgat diperintahkan ikut ke Ukraina sebagai tim yang bertugas mengamankan para WNI agar tiba dengan selamat di Tanah Air.

“Penugasan ini sesuai dengan perintah Panglima TNI atas permintaan Kementerian Luar Negeri untuk membantu dalam proses evakuasi WNI di Ukraina,” jelas Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang dalam keterangan resmi Dispenau.

Operasi evakuasi ini berhasil dilakukan dengan lancar.

Kopasgat berhasil mengawal dan mengamankan proses evakuasi WNI dari Ukraina hingga sebanyak 80 WNI dan 3 WNA keluarganya tiba di Jakarta pada Kamis 3 Maret 2022 pukul 17.10 WIB.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjelaskan jika Kopasgat akan terus dilibatkan dalam berbagai penugasan.

“Ke depan Kopasgat akan dilibatkan dalam berbagai penugasan selain tugas-tugas khusus,” ucap Jenderal Andika Perkasa.

Operasi evakuasi yang lancar dan tepat waktu ini ternyata menyita perhatian Malaysia.

Pengamat militer Malaysia, Qiu Renjie pada 20 April 2022 mengkritik Kementerian Luar Negeri Malaysia yang terkesan lelet melakukan evakuasi pada warga negaranya dari Ukraina.

“Kinerja Kemlu tahun ini memang sangat kurang memuaskan,” ujarnya kepada chinapress.com.my.

Qiu menjelaskan harusnya pemerintah Kuala Lumpur meniru langkah Indonesia segera mengevakuasi warga negaranya dari Ukraina.

“Kita semua ingat bahwa sebelum serangan Rusia ke Ukraina, negara-negara sedang dalam evakuasi para diplomat.

Saya tidak bermaksud membandingkan (dengan) negara lain, tetapi evakuasi pemerintah Indonesia terbukti sangat baik,” jelasnya.

Qiu sampai menyoroti pengiriman pasukan khusus Indonesia ke Ukraina untuk proses evakuasi WNI tersebut.

“Saat itu, pemerintah Indonesia bahkan mengirimkan pasukan khusus secara acak untuk melakukan operasi evakuasi.

Di sisi lain, negara kita buru-buru mengatur agar diplomat kita meninggalkan Ukraina serelah pecahnya perang.

Bukankah pendekatan ini akan membahayakan nyawa dan keselamatan diplomat kita?” jelas Qiu. Qiu melihat pengiriman pasukan khusus Indonesia ke Ukraina untuk mengevakuasi para WNI sebagai unjuk kekuatan nasional Jakarta dalam melindungi warganya dimanapun berada.

“Operasi evakuasi yang efektf menunjukkan kekuatan nasional yang komprehensif dari suatu negara dan juga dapat mengamati kemampuan respon krisis dari negara yang bersangkutan,” bebernya.

Pasukan khusus Indonesia sendiri tak pernah berpikir akan unjuk-unjukkan segala, yang pasti jika mereka diberi misi apalagi menyangkut keselamatan bangsa maka akan diselesaikan apapun resikonya. (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Nuansa Budaya Bali Meriahkan Gala Dinner 2nd Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific

Published

on

Gala dinner yang dimeriahkan kentalnya nuansa budaya Bali pada Rangkaian pelaksanaan 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific di Bali International Convention Center, Nusa Dua (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Nusa Dua, goindonesia.co – Rangkaian pelaksanaan 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Kamis (2/5/2024), dilanjutkan dengan berjejaring dalam gala dinner yang dimeriahkan kentalnya nuansa budaya Bali.

Hal ini tergambar dari penyambutan tamu dan peserta yang hadir diiringi dengan kesenian Baleganjur. Baleganjur adalah seni karawitan khas Bali yang memeriahkan suasana dengan tabuhan suara perkusi.

Suasana khas Bali juga semakin terasa dengan ruangan yang dihias dengan dekorasi khas Pulau Dewata. Tak hanya dekorasi dan musik, peserta gala dinner juga disambut dengan tarian joget pong dan Janger yang juga merupakan tari tradisional khas dari wilayah tersebut.

Dalam santap malam ini, peserta juga disuguhi berbagai makanan khas dari sembilan kabupaten dan kota yang ada di Bali sembari ditemani alunan musik rindik. Santap malam ini juga diisi dengan hiburan dari musisi jazz asal Bali, Balawan dan Batuan Ethnic Fusion Band.

Dalam sambutannya, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf), Ni Wayan Giri Adnyani, mengatakan suasana khas Bali yang dikedepankan dalam gala dinner ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa Bali adalah destinasi wisata yang mengedepankan tradisi dan budaya.

Selain itu, gala dinner ini juga bertujuan untuk memperkuat jejaring dan membuka kesempatan baru, khususnya bagi kaum perempuan untuk bisa berpartisipasi dan berkontribusi untuk memajukan sektor parekraf di kawasan Asia Pasifik.

“Michelle Obama pernah berkata ‘tidak ada hal yang tidak bisa dicapai oleh perempuan’, dan bentuk konkret pernyataan ini terlihat dari perkembangan dan kesuksesan yang dicapai di sektor parekraf Indonesia dengan banyaknya perempuan sebagai pemimpin di sektor ini. Sehingga melalui gala dinner ini kita bisa menjalin koneksi baru dan saling bertukar pikiran untuk menyelesaikan berbagai persoalan di masa mendatang,” kata Giri.

Gala dinner ini juga dihadiri oleh para peserta dan perwakilan delegasi dari negara-negara peserta. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Berita

Teknologi Peletisasi Sekam Berpotensi sebagai Solusi Penanganan Limbah di Indonesia

Published

on

Kunjungan dari tim Direktur Business Development PT. Aharu, Kab. Malang Jawa Timur (Foto : @www.brin.go.id)

Subang, goindonesia.co – Humas BRIN. Limbah hasil pertanian berupa Jerami di sawah setelah panen dan sekam padi di penggilingan banyak menumpuk dan di pinggir-pinggir sawah hampir di seluruh penghasil padi di Indonesia. Petani hanya membiarkan limbah yang dihasilkan dari panen mereka, terkadang juga hanya dibakar sehingga menimbulkan polusi udara.

Kepala Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Achmat Sarifudin menyampaikan bahwa pembakaran limbah tersebut memberikan dampak yang buruk terhadap kesehatan lingkungan. Sekam, sebagai limbah pertanian, memiliki potensi besar untuk dikonversi menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan melalui proses peletisasi.

“Terkait sampah yang tidak bernilai dapat diolah menjadi bahan bakar, juga dapat diolah menjadi pembangkit energi listrik, namun membutuhkan modal yang cukup banyak. Bahan baku biomassa organik bisa diperoleh dari berbagai komoditas hasil pertanian, baik itu sekam, ampas kopi, batang sorgum dan lainnya,” tutur Achmat dalam sambutannya pada kunjungan dari tim Direktur Business Development PT. Aharu, Kab. Malang Jawa Timur, Kamis (2/5).

“Tim periset PRTTG – BRIN siap berkolaborasi dengan PT. Aharu dalam hal pengelolaan dan pengolahan limbah hasil pertanian sebagai biomassa bahan baku pelet,” ungkapnya.

Tara Haira, Direktur Pengembangan Bisnis PT. Aharu menyampaikan, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan komitmen untuk berkontribusi pada pembangunan nasional berkelanjutan, PT. Aharu telah mengidentifikasi bahwa masalah utama di banyak lokasi penghasil padi di Indonesia adalah masalah penanganan sekam.

“Oleh karenanya, studi mendalam tentang proses peletisasi sekam dengan fokus pada pemodelan bisnis dan potensi aplikasinya ke seluruh Indonesia memiliki peluang besar dengan pemanfaatan teknologi peletisasi ini. Selain itu, analisis ekonomi dan dampak terhadap lingkungan terkait penggunaan pelet sekam sebagai bahan bakar alternatif memiliki nilai ekonomis,” ungkap Tara.

Pada kesempatan ini Tara menyampaikan dan menjelaskan materi presentasinya terkait kebijakan Pemerintah mengenai Energi Baru Terbarukan (EBT) yang berkelanjutan, pemanfaatan EBT untuk listrik, kebutuhan energi biomassa, pengenalan energi biomassa sebagai wood pellet dan pemanfaatannya, skema kerjasama riset dan pengembangan, serta EBT di Indonesia masih jauh dari target. Hal tersebut ia sampaikan agar para periset PRTTG – BRIN dapat memiliki gambaran apa saja yang kemungkinan untuk dapat dikerjasamakan kedua belah pihak.

Tara juga menyampaikan rasa terima kasihnya dan harapannya atas kesempatan dapat berkunjung ke PRTTG-BRIN. “Terima kasih atas sambutan hangat dan kesempatan untuk berbagi gagasan dan pengalaman dengan para periset di lingkungan BRIN, dimana telah memberikan wawasan yang berharga dalam mendorong penelitian dan teknologi yang inovatif, kami berharap kunjungan ini dapat menjadi langkah awal untuk kerja sama yang lebih erat di masa depan,” tambahnya.

Sementara Ridwan Rachmat periset utama Biopelet pada kesempatan ini menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan dari Direktur PT. Aharu untuk dapat berbagi wawasan dan pengetahuan di bidang riset pengelolaan limbah pertanian khususnya minat untuk mengembangkan bersama riset lebih lanjut tentang pemanfaatan sekam padi sebagai kepedulian akan ancaman emisi karbon dan deforestasi bila bahan baku pellet hanya mengandalkan kayu atau limbahnya. Ia berbagi dan menyampaikan pengetahuan serta pengalaman risetnya tentang bagaimana pengelolaan limbah pertanian yang dilakukan di PRTTG – BRIN.

Beberapa hal yang disampaikan Ridwan yaitu tentang informasi pemanfaatan sekam mulai dari sekam segar untuk kompor rumah tangga pedesaan, penggunaan pengembangan briket arang sekam, prosedur proses pembuatan biopelet, proses formulasi biopelet, analisis CO pembakaran biopelet, prototipe alat pemanas bahan bakar biopelet, evaluasi kinerja alat pemanas di lokasi UMKM, model line proses produksi biopelet skala UMKM, biopelet yang berpotensi sebagi sumber alternatif energi.

Selanjutnya, Ridwan bersama para Ketua Kelompok Riset (Kelris) memperkenalkan workshop, perbengkelan peralatan dan hasil produksi biopelet yang ada di PRTTG – BRIN serta kunjungan ke laboratorium lapang Dawuan yang dipandang sangat berpotensi untuk dijadikan stasiun pengembangan riset lapangan Teknologi Tepat Guna di Kawasan Subang. (***)

*Badan Riset dan Inovasi Nasional, BRIN

Continue Reading

Berita

Diskusi Pemberdayaan Perempuan Harus Solusikan Pariwisata Inklusif

Published

on

Sesmenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani saat menghadiri The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific di Bali International Convention Center, Bali (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Bali, goindonesia.co – The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific yang diselenggarakan di Bali International Convention Center (BICC) Bali, Kamis (2/5/2024), menggelar rangkaian panel diskusi yang diisi pakar dari negara-negara peserta.

Sekretaris Kemenparekraf/ Sekretaris Utama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, dalam keterangannya, Kamis (2/5/2024), menyampaikan bahwa diskusi ini sangat penting untuk memperkuat peran perempuan dalam mewujudkan masa depan pariwisata yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan tangguh.

“Oleh karena itu, agar hal tersebut terwujud, diharapkan delegasi atau peserta mendengarkan, berkontribusi, belajar, dan berbagi satu sama lain tentang solusi yang memungkinkan pariwisata menjadi wadah untuk pemberdayaan seluruh perempuan sehingga bisa menginspirasi dalam meningkatkan kualitas SDM pariwisata,” kata Sesmenparekraf.

Adapun topik pertemuan itu di antaranya membahas peran perempuan dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan; menelaah pendidikan dan pelatihan yang berdampak pada partisipasi perempuan di sektor pariwisata; dan mengatasi kekhawatiran terkait keselamatan dan menciptakan peluang perjalanan yang lebih mudah diakses bagi perempuan.

Panel diskusi ini dihadiri oleh Vice Provost Duy Tan University Vietnam Dr. Lai Mun Yee, Lecturer di Sunway University Kuala Lumpur, Dr. Lai Mun Yee; Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi; Director Macao Government Tourism Office Macao China, Maria Helena De Senna Fernandes; Founder dan Direktur Ubud Food Festival and Ubud Writers & Readers Festival Indonesia, Janet DeNeefe; Co-founder, World Women Tourism Singapore, Nisha Abu Bakar, Founder Climate Conscious Travel India, Shivya Nath

“Diharapkan dari seluruh sesi diskusi yang melibatkan para panelis bisa terlahir upaya kolektif untuk peningkatan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif, serta serangkaian ide dan teknologi inovatif,” kata Sesmenparekraf.

Professor Faculty of Tourism/Graduate School of Tourism, Wakayama University, Jepang, Kumi Kato, dalam panel diskusi ini menyampaikan bahwa pendidikan bagi perempuan sangat penting, sebab perempuan berpendidikan tinggi akan cenderung lebih mampu mencapai kesetaraan gender dan memimpin masa depan yang lebih cerah.

“Upaya untuk mencapai kesetaraan gender melalui akses pendidikan merupakan langkah awal yang baik. Untuk mencapai kesetaraan gender dalam pendidikan, diperlukan kesempatan yang sama bagi laki-laki maupun perempuan serta perlakuan yang setara dan adil,” kata Kumi Kato.

Sementara itu, Academisi dari Sunway University and Technical Coordinator of the Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific for UN Tourism, Dr. Prachi Thakur menyampaikan, pentingnya untuk membahas peran perempuan dalam sektor pariwisata.

“Karena banyak perempuan yang bekerja di sektor pariwisata dibandingkan bidang lainnya,” kata Thakur. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Trending