Connect with us

Berita

Sosialisasi ke Kadin, BRIN : Industri yang Lakukan Riset Dapat Insentif Pajak 300%

Published

on

Sosialisasi BRIN, Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Perdagangan Internasional Prof. Dr. Tomy Kayhatu. Analis Data Ilmiyah Ahli Muda Direktorat Pengukuran dan Indikator Riset Teknologi Inovasi BRIN, Argo Nugroho. Serta Ketua Kadin Surabaya H. M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti. di Graha Kadin Jatim, Surabaya, Rabu (12/7/2023). (Foto : @kominfo.jatimprov.go.id)

Surabaya, goindonesia.co– Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) gencar sosialisasi Sistem Registrasi Lembaga Riset (SeBaRis) yang merupakan amanat dari Undang-Undang 11/2019 tentang sistem nasional ilmu pengetahuan dan teknologi terkait pembinaan lembaga riset.

Sosialisasi kali ini dilakukan kepada pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur dan Kadin Kota Surabaya di Graha Kadin Jatim. Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Perdagangan Internasional Prof. Dr. Tomy Kayhatu dan Ketua Kadin Surabaya H. M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti.

Analis Data Ilmiyah Ahli Muda Direktorat Pengukuran dan Indikator Riset Teknologi Inovasi BRIN Argo Nugroho mengatakan, SeBaRis adalah sistem yang pada prinsipnya digunakan untuk memetakan dan memfasilitasi lembaga-lembaga riset.

“Sebelumnya kami sudah memiliki basis data lembaga riset dari pengumpulan data di tahun sebelumnya. Di tahun ini, metode pengumpulan datanya berubah menjadi sistem registrasi. Secara fungsi dan tujuan, pengumpulan data ini nantinya akan dilakukan analisis dan rekomendasi kebijakan terkait dengan pendukung kegiatan riset secara nasional,” ujar Argo, dalam rilis Kadin jatim yang diterima, Kamis (13/7/2023).

Apalagi dengan melakukan registrasi di SeBaRis, maka pihak swasta bisa memanfaatkan beberapa program yang ada di BRIN, diantaranya pemanfaatan fasilitas yang dimiliki BRIN, melakukan kerjasama SDM Periset, mendapatkan insentif pajak atau tax deduction sebesar maksimal 300% dan bisa melakukan pengajuan e-katalog inovasi.

Ia menandaskan, sistem registrasi ini tidak hanya bermanfaat bagi BRIN saja tetapi juga dari sektor industri yang sudah berkontribusi dalam kegiatan riset. “Jadi istilahnya, ada gula-gula yang ditawarkan oleh BRIN kepada industri dan juga perguruan tinggi. Karena industri yang telah melakukan riset dan telah melalui berbagai tahapan bisa mendapatkan keringanan pajak maksimal 300 persen sesuai dengan aturan PMK nomor 153/2020,” terangnya.

Sosialisasi sudah dilakukan di Bandung, Jabodetabek, Surabaya, Sidaorjo dan besok ke Gresik. Hingga saat ini sudah ada sekitar 20 hingga 25 perusahaan yang telah melakukan registrasi dan mengajukan tax dedaction. Pada kesempatan tersebut, Prof Tomy Kayhatu mengatakan, tiga hal yang mendasari kenapa pihak swasta enggan melakukan registras. Pertama karena swasta tidak mengetahui bahwa riset yang telah dilakukan berguna dan dibutuhkan pemerintah.

“Kedua, swasta tidak sadar jika riset yang mereka lakkan harus terdokumentasi dengan baik. Dan ketiga, mereka juga tidak mengerti apa yang didapatkan. Kita capek melakukan regestrasi apa yang akan kita didapatkan karena pengusaha itgu berfikirnya praktis,” ujar Prof. Tomy.

Padahal data riset ini sangat dibutuhkan pemerintah sebab pemerintah akan melakukan komparasi, sehebat apa Indonesia ini melakukan riset, terutama riset tentang produk dan kira-kira seberapa banyak dana yang dialokasikan untuk itu.“Karena jika kita dibandingkan Singapura tidak ada apa-apanya. Sumbangan swasta mencapai 80 persen terhadap riset dan inovasi nasional. Kalau kita terbalik, pemerintah 80 persen,” ungkapnya.

Terkait adanya insentif berupa pengurangan pajak atas omset bruto maksimal 300 persen, menurut Prof. Tomy akan menjadi memacu bagi swasta untuk melakukan registrasi pada SeBaRis jika memang dilaksanakan. “Karena pengusaha masih wait and see. Ini awal dan baru ada 25 perusahaan yang mengajukan tetapi belum ada hasil atau realisasi, masih dalam pengkajian. Tetapi pada kenyataannya kami senang karena riset kami direkognisi oleh pemerintah,” katanya.

Mas Andi, panggilan akrab H. M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti juga mengungkapkan atas rasa senangnya atas upaya BRIN untuk menjemput bola, melakukan sosialisasi kepada pengusaha. “Harapan kami sosialisasi dilakukan lebih luas dan berkelanjutan. Tidak hanya kepada pengurus, juga kepada anggota Kadin karena anggota kami sangat banyak dan ini sangat menarik. Insyaallah kerjasama antara Kadin dengan BRIN bisa terjalin selamanya,” pungkas Mas Andi.(***)

*@kominfo.jatimprov.go.id

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Tinjau Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tegaskan Pentingnya Keseimbangan Harga

Published

on

Presiden Joko Widodo meninjau panen raya jagung di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis, 2 Mei 2024. Foto: BPMI Setpres/Rusman

Sumbawa, goindonesia.co : Presiden Joko Widodo meninjau panen raya jagung di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis, 2 Mei 2024. Dalam peninjauan tersebut, Kepala Negara kembali menegaskan pentingnya menjaga kestabilan harga pada saat terjadi kelebihan suplai.

“Harga yang sebelumnya Rp7.000 sekarang sudah turun menjadi Rp4.200. Baik untuk peternak tapi kurang baik untuk petani. Ini lho menjaga keseimbangan seperti ini yang tidak mudah,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai peninjauan.

Presiden juga menegaskan bahwa produktivitas jagung di setiap daerah harus meningkat. Hal tersebut penting untuk memberikan keuntungan dan meningkatkan pendapatan para petani.

“Misalnya kayak di sini pakai benih tangguh hasilnya tadi saya tanya 7-8 ton, kalau yang bisi juga sama bisa 7, 8, 9 ton. Nah produksinya harus itu, tapi ada yang di bawah 5 ton. Nah itu yang dengan harga Rp4.200 itu nggak nutup,” ungkap Presiden.

Presiden pun berharap harga jagung dapat terus meningkat dan terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Presiden juga telah menginstruksikan jajarannya untuk melalukan perhitungan dengan baik.

“Kemarin kita sudah hitung-hitung dan kita dorong tapi kalau suplainya terlalu besar demand-nya tetap itu hukum pasarnya harga pasti turun karena oversupply,” ucap Presiden.

Selain itu, Presiden juga menginstruksikan jajarannya untuk mendorong industrialisasi di bidang pertanian. Hal tersebut sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menjaga kestabilan harga.

“Hilirisasi ini memang yang terus akan kita dorong sehingga harga itu bisa lebih stabil, kalau ada industri harga akan lebih stabil. Tapi kalau jauh dari sini harus dibawa ke Jawa, dari sini harus dibawa ke Jawa Barat, ya memang cost-nya kemakan banyak di transpor,” tutur Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Pj. Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi, dan Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah. (***)

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Berita

Perkuat Sinergi TNI AD dan MPR, Kasad Terima Kunjungan Ketua MPR RI

Published

on

Kasad, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc. menerima kunjungan silaturahmi Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, di Mabesad, Jakarta (Foto : @tniad.mil.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc. menerima kunjungan silaturahmi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo, di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Selain bertujuan untuk memperkuat sinergi antara TNI AD dan MPR sebagai lembaga legislatif, kedatangan Ketua MPR tersebut juga bermaksud mempertegas komitmen MPR RI dalam mendukung tugas-tugas TNI, khususnya TNI AD. Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas berbagai isu strategis yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan nasional.

Dalam momen penuh keakraban tersebut, dibahas juga tentang peningkatan kesejahteraan prajurit dan modernisasi alutsista TNI AD. Kesejahteraan prajurit TNI dalam hal kepemilikan rumah serta peningkatan tunjangan kinerja dan uang lauk pauk prajurit, menjadi perhatian khusus Bambang Soesatyo. Sehingga pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong pemerintah dalam mewujudkan perbaikan kesejahteraan prajurit TNI.

“Tugas prajurit TNI menjaga keutuhan NKRI sangatlah berat. Bahkan, nyawa pun harus rela dikorbankan. Karenanya, peningkatan kesejahteraan prajurit TNI harus terus dilakukan pemerintah sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada para prajurit TNI,” ujarnya seraya menyebut bahwa kepemilikan rumah juga harus menjadi prioritas perhatian agar prajurit TNI tidak lagi bingung harus tinggal dimana selepas pensiun dari kedinasan.

Ia menambahkan bahwa diharapkan Minimum Essential Force (MEF) tiap-tiap Matra TNI, termasuk TNI AD, dapat terpenuhi di tahun ini. Dimana kebutuhan alutsista TNI AD meliputi diantaranya 723.564 senjata ringan, 1.354 meriam/roket/rudal, 3.738 kendaraan tempur dan 224 pesawat terbang.

Menanggapi hal tersebut, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan apresiasi atas perhatian MPR RI terhadap kesejahteraan prajuritnya, serta perannya dalam mendukung seluruh upaya dan langkah yang telah dilakukan TNI AD dalam rangka membangun bangsa dan menjaga pertahanan negara. Pun demikian dengan dukungan MPR RI untuk kemajuan TNI AD, antara lain lewat pemenuhan alutsista yang dibutuhkan TNI.

Kedua belah pihak juga sepakat untuk terus meningkatkan sinergi dan kerjasama dalam rangka menjaga stabilitas dan keamanan bangsa. Pertemuan ini juga diharapkan dapat menjadi langkah strategis kerja sama yang lebih erat antara TNI AD dan MPR RI di masa yang akan datang. (***)

*(Dispenad)

Continue Reading

Berita

ESG Berkelanjutan, Pertamina Manfaatkan Limbah Pakaian Seragam Bekas Jadi Baju Daur Ulang

Published

on

PT Pertamina (Persero) ajak seluruh Perwira (Pekerja Pertamina) dalam program “Uniform Recycling Program” #2Renew1, dengan tagline “Give Your Uniform A Second Life” (Foto : @www.pertamina.com)

Jakarta, goindonesia.co – Mendukung penuh keberlanjutan, PT Pertamina (Persero) ajak seluruh Perwira (Pekerja Pertamina) dalam program “Uniform Recycling Program” #2Renew1, dengan tagline “Give Your Uniform A Second Life”, yakni mengumpulkan pakaian seragam bekas yang kemudian akan diolah kembali menjadi baju-baju daur ulang. Sustainable Fashion ini merupakan salah satu program unggulan Environmental, Social, Governance (ESG) Pertamina untuk memperpanjang usia pemakaian baju lama menjadi baju baru yang lebih ramah lingkungan.

Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Brahmantya S. Poerwadi berharap program Sustainable Fashion ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, yang dimulai dari kalangan internal Pertamina untuk memberikan hidup kedua bagi baju seragam lama agar menjadi barang lebih menarik dan bermanfaat.

“Program ini luar biasa, sesuai dengan rencana sustainability Pertamina yang benar-benar berpikir memanfaatkan apa yang dimiliki, melalui 4R yaitu rethink, redo, reuse dan recycle. Kami berharap program ini tidak hanya berhenti disini dan bisa terus berlanjut, atau bahkan menjadi tren di masyarakat,” tutur Brahmantya pada seremonial launching di Grha Pertamina, Jakarta, Kamis (2/4).

Melalui kegiatan ini, Brahmantya mengungkapkan, dapat mendorong tujuan sustainability menjadi gaya hidup (lifestyle) para Perwira Pertamina. Sehingga, seluruh Perwira dapat berkontribusi mendukung target Net Zero Emission (NZE).

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, limbah hasil dari Uniform Recycling ini diestimasi menghasilkan efisiensi emisi karbon sebesar 9.601 Kg CO2, atau setara dengan menanam 436 pohon dan penghematan air lebih dari 3,4 juta liter. 

“Kegiatan ini juga sebagai solusi dalam pengelolaan merk Pertamina, karena adanya risiko penyalahgunaan seragam lama yang tidak terpakai. Selain itu, juga mendukung program dekarbonisasi Pertamina melalui pengurangan limbah textile seragam (circular textile), serta implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 12 yakni Konsumsi dan Produksi yang bertanggung jawab,” jelasnya. 

“Uniform Recycling Program” berlangsung mulai 2 Mei 2024 hingga 30 Juni 2024. Program ini ditargetkan dapat mengumpulkan 500 kilogram seragam bekas Perwira Pertamina Group.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (***)

*PT. Pertamina (Persero

Continue Reading

Trending